Back Massage 6
Back Massage 6
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(101)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792
PENDAHULUAN METODE
WHO memprediksi prevalensi kejadian Metode dalam penelitian kuantitatif ini yaitu
hipertensi untuk wilayah The South Asian menggunakan Quasi Experiment, dengan pretest-
Association For Regional Cooperation (SAARC) posttest control group design. Jenis intervensi
nampak lebih tinggi dari 13% hingga sampai 48% dalam penelitian ini yaitu pijat di area bagian
(Rahman 2015; Neupane 2014). punggung di berikan pada waktu pagi hari,
Data Riskesdas melaporkan pada tahun 2013, dilakukan oleh peneliti dan asisten peneliti yang
prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia dari umur sudah memiliki pelatihan sertifikat pijat. Metode
18 tahun ke atas sebesar 25,8% dan dari 15 juta yang yang diberikan menggunakan Teknik menggosok
menderita hipertensi 50% lainnya belum terkendali dengan stroke pendek (petrissage), menggosok
(Artiyaningrum and Azam, 2016). dengan stroke Panjang (friction), mengeluni
Hipertensi yang tidak di kontrol akan (Effleuarge) dan perkusi (Tappotement). Durasi
menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, stroke, pijat dilakukan selama 20 menit.
dan koroner. Faktor-faktor yang memicu terjadinya Kelompok intervensi dilakukan pijat
hipertensi salah satunya faktor genetik, jenis kelamin, punggung dan terapi obat captopril dalam satu kali
stress, kurangnya berolahraga, serta mengkonsumsi sehari selama 3 hari. Kelompok kontrol hanya
garam yang berlebih, dan merokok (Nuraini,2015). mendapatkan terapi obat captopril. Sebelum
Upaya yang di lakukan penderita hipertensi diberikan intervensi dilakukan pretest terlebih
untuk menurunkan tekanan darah dapat diterapkan dahulu, setelah itu diberikan intervensi, kemudian
dengan dua cara yaitu secara non farmakologi dan dilakukan posttest. selanjutnya diberikan
farmakologi. Terapi farmakologi ini dengan intervensi selama 3 hari berturut-turut dan diakhiri
menggunakan obat anti hipertensi, dan juga untuk dengan pengukuran tekanan darah ulang.
terapi non farmakologi dapat melakukan dengan Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien
berbagai upaya salah satunya dengan pijat. Pijat yang menderita hipertensi Di Daerah Wilayah
punggung dapat melancarkan sirkulasi aliran darah, Kerja Puskesmas Petaling Kabupaten Bangka
serta melemaskan ketegangan otot. Beberapa yang rutin berobat atau kontrol ke puskesmas.
penelitian telah membuktikan bahwa metode pijat Jumlah dalam sampel penelitian ini sebanyak 27
dapat menurunkan tekanan darah pada penderita responden untuk masing-masing kelompok
hipertensi berat maupun sedang. Secara fisiologi pijat intervensi dan kelompok kontrol. Pengambilan
dapat mempengaruhi tubuh secara fisik maupun sampel menggunakan tehnik purposive sampling.
psikis. Pijat dapat memberikan efek relaksasi dengan Di mana pengambikan atau pemilihan sampel di
menstimulasi mengeluarkan endofrin pada otak dasarkan atas sesuai dengan kriteria inklusi :
sehingga berefek pada saraf simpatis dan Berjenis kelamin laki-laki, Beragama islam, Usia
menstimulasi saraf parasimpatis, serta merangsang 35 sampai dengan 60 tahun, Pasien yang rutin
otot metabolisme pada sirkulasi darah (Zunaidi, rawat jalan minimal 3 bulan di Puskesmas
Nurhayati and Prihatin, 2016). Petaling. kriteria eksklusi : Pasien yang
Penelitian terapi pijat punggung pada penderita mempunyai penyakit komplikasi (DM dan Gagal
hipertensi menemukan bahwa pijat dapat memiliki ginjal), Pasien yang mempunyai Riwayat
hasil dan berefek positif dapat menurunkan tekanan gangguan jiwa, Pasien yang memiliki Riwayat
darah (Helena 2015). penyakit pada tulang belakang, Pasien yang
Mengingat banyaknya kasus kejadian hipertensi memiliki penyakit kulit di area punggung, Pasien
tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui yang tidak mau berpartisipasi.
bagaimana pengaruh pemberian intervensi pijat Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
punggung sebagai salah satu terapi nonfarmakologis tekanan darah dalam penilitian ini adalah
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita Sphygmamonameter digital yang sudah dilakukan
hipertensi. uji validitas dan reabilitas. Analisa data untuk
Masalah yang dapat dikemukakan dalam mengetahui pengaruh kelompok intervensi
penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh pijat peneliti menggunakan uji Paired t-test dan
punggung terhadap tekanan darah pada pasien yang Wilcoxon. Untuk mengetahui perbedaan efek
mengalami hipertensi?”. Tujuan penelitian ini adalah terapi pada ke dua kelompok peneliti
menganalisis pengaruh pijat punggung terhadap menggunakan uji Mann-Whitney.
tekanan darah pada pasien hipertensi.
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(102)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792
terhadap status tekanan darah systole dan diastole teknik relaksasi dapat menurunkan pada
pada pasien hipertensi, yang berarti terdapat tingkat tekanan darah sitolik dan diastolik
adanya pengaruh pada status tekanan darah selain itu tingkat denyut jantung juga akan
setelah di berikan perlakukan terapi pijat (Udani terjadi penurunan (Pratiwi, 2015).
2016). Dalam penelitiannya Kim (2016)
Beberapa penelitian lain juga menunjukkan mengatakan bahwa pada responden yang di
bahwa pijat di lakukan secara teratur dan berkali- berikan perlakukan intervensi pijat punggung
kali dapat menurunkan tingkat kadar hormon stres secara signifikan tingkat kecemasan seseorang
pada seseorang, sehingga pungsi tubuh akan akan berkurang dan menimbulkan respon
menjadi lebih baik, serta dapat menurunkan nyaman serta menurunkan tingkat MAP pada
tingkat status tekanan darah systole, diastole dan sistolik dan diastolik.
denyut jantung (Setyawati and Emaliyawati Dapat di simpulkan dari analisis di atas
2018). tindakan intervensi pijat punggung pada pasien
Ketika seseorang di lakukan pijat di bagian hipertensi dapat memberikan pengaruh
punggung juga dapat mempengaruhi pada system terhadap status tekanan darah Sistole dan
saraf superficial yang dapat menstimulasi pada Diastole.
bagian kulit serta mengontrol saraf secara teratur, KESIMPULAN
sirkulasi darah pada otot-otot besar, sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan
menimbulkan respon relaksasi dan akan pembahasan tentang “Pengaruh Pijat Punggung
melancarkan aliran predaran pada tekanan darah Terhadap Status Tekanan Darah Pada Pasien
(Andora 2015). Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
B. Perbedaan status tekanan darah pada kelompok Petaling menghasilkan beberapa simpulan:
intervensi pijat punggung dan kelompok kontrol. 1. Pijat punggung mempengaruhi status
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 3 tekanan darah, dengan adanya penurunan
pada kelompok 1 dengan kelompok 2 di tekanan darah systole maupun diastole,
dapatkan hasil menunjukkan bahwa terdapat nilai sebelum sesudah di berikan intervensi.
P-value < 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2. Terdapat perbedaan terhadap penurunan
perbedaan nilai signifikan terhadap status status tekanan darah systole pada ke dua
tekanan darah Sistole pada kelompok intervensi kelompok dan tidak terdapat perbedaan
pijat punggung dengan kelompok kontrol. Pada pada penurunan status tekanan darah
status tekanan darah Diastole tidak mengalami diastole, sebelum sesudah di berikan
perbedaan secara signifikan di dapatkan bahwa intervensi.
nilai P-value > 0,05. SARAN
Dapat di simpulkan bahwa berdasarkan Bagi perawat komunitas atau puskesmas
analisis di atas terdapat perbedaan signifikan Di harapkan dengan adanya hasil
terhadap status tekanan darah Sistole, pada penelitian ini dapat di gunakan atau di
kelompok intervensi pijat punggung dan aplikasikan salah satu program sebagai
kelompok kontrol, sedangkan pada tingkat intervensi terapi pendamping nonfarmakologis
tekanan darah Diastole tidak mengalami ataupun terapi tambahan dalam menangani
perbedaan yang signifikan pada kelompok pada pasien yang mengalami hipertensi.
intervensi pijat punggung dan kelompok kontrol. DAFTAR PUSTAKA
Hal tersebut berdasarkan penelitian Artiyaningrum, (2016) ‘faktor-faktor yang
sebelumnya mengatakan bahwa pijat adalah salah berhubungan dengan kejadian hipertensi’,
satu terapi komplementer yang di lakukan Public Health Perspective Journal, pp. 12–
menggunakan tangan dan memanipulasi pada 20. available at: https:
jaringan yang lunak dan bisa memberikan //journal.unnes.ac.id/nju/index.php/phpj/ar
relaksasi pada setiap tubuh, selain itu tic le/view/7751 /5395.
memberikan efek pada tingkat stress seseorang, Haryono, R. et al. (2016) ‘Pengaruh kombinasi
kecemasan, dan bisa memperlancar pada setiap pijat punggung dan dzikir terhadap
aliran darah (Haryon,2016). tingkat stres pada penderita hipertensi’,
Kesimpulan tersebut juga di dukung dari IV(1), pp. 12–21.
studi literatur penelitian sebelumnya mengatakan Helena, M., Cachoni, L. F., Costa-, J. R.,
bahwa orang yang di berikan dengan salah satu Nascimento, P., & Abreu, L. C. De.
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(104)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol. 4 No.2 Januari 2021
(105)