Ev. Filemon 1: 8 - 17 Hidup Sebagai Keluarga Allah ======================= 1. Pada Minggu XVII Setelah Trinitatis, kita masih diingatkan dan disegarkan oleh Tuhan, Yesus Kristus Raja Gereja itu, untuk mampu berperilaku seperti tema Minggu kita hari ini: “Hidup Sebagai Keluarga Allah”. 2. Surat Paulus kepada Filemon merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen dan salah satu kumpulan surat-surat Paulus. Surat ini unik karena menjadi surat terpendek di antara surat-surat Paulus yang lainnya. Selain itu, surat ini juga satu-satunya surat pribadi Paulus yang kita miliki. Secara umum surat ini berisikan permohonan Paulus kepada Filemon agar Filemon berbaik hati kepada Onesimus, budaknya yang melarikan diri. 3. Onesimus telah menemani Rasul Paulus dan menjadi percaya kepada Kristus pada waktu Rasul Paulus berada dalam penjara (ayat 10). Perlu diperhatikan, pada zaman itu seorang budak yang melarikan diri dan tuannya, dapat dijatuhi hukuman mati oleh tuannya apabila tertangkap. 4. Melalui pelayanan Paulus ini akhirnya Onesimus menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan kehidupan Onesimus pun mengalami perubahan. Perjumpaannya dengan Paulus benar-benar menjadi titik balik dari kehidupan Onesimus. Sejak saat itu rasul Paulus menyebut dia sebagai anak (ayat 10) dan buah hati (ayat 12). 5. Melalui nas ini kita diperlihatkan perbedaan yang kontras antara kehidupan dalam dan di luar iman kepada Kristus. Kita dapat lihat dari kata-kata yang digunakan oleh Paulus yang memperlihatkan adanya perubahan-perubahan setelah hidup 1 2
di dalam Kristus, seperti: “tidak berguna menjadi berguna”,
“bukan dengan paksa melainkan dengan sukarela”, “bukan hamba tetapi saudara kekasih”. Maka inilah komunitas, persekutuan orang beriman yang saling memberi dengan sukarela sebagai saudara dalam keluarga Allah 6. Bahkan Paulus yang telah membujuk Onesimus untuk kembali kepada tuannya itu bertujuan supaya stigma negatif yang terlanjur melekat kepadanya dapat dipulihkan kembali, dan tuannya pun dapat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ia sudah berubah. 7. Melalui suratnya rasul Paulus meminta dengan sangat kepada Filemon agar bersedia untuk memaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat Onesimus di masa lalu dan mau menerimanya kembali.. 8. Persekutuan Kristen diibaratkan sebagai satu keluarga, yang terdiri dari banyak anggota, sama seperti tubuh, walaupun tubuh itu satu adanya dalam diri setiap orang, namun tubuh juga memiliki banyak anggota. Persekutuan Kristen juga haruslah menjadi teladan dan contoh keluarga Allah. 9. Tiap-tiap anggota memiliki tanggungjawab yang besar, untuk menunjukkan serta mempraktekkan hidup dengan cinta kasih, dorongan yang penuh harapan dan mempunyai disiplin kehidupan rohani, yang menuju ke kematangannya kelak. 10. Inilah harapan Rasul Paulus kepada Filemon, agar menunjukkan karakter kasih setia yang besar, tanpa memperhitungkan lagi kesalahan yang pernah dilakukan oleh Onesimus. Onesimus telah dilahirkan kembali di dalam Kristus. Dia telah menerima keselamatan itu oleh karena iman kepada Kristus. 11.Orang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan akan hadir untuk memulihkan hubungan yang tidak harmonis menjadi 2 3
harmonis. Sebagaimana Rasul Paulus menjembatani
komunikasi antara Filemon dan Onesimus sehingga hubungan mereka dipulihkan. 12.Kehadiran kita di mana pun dapat memulihkan hubungan yang tidak baik menjadi baik. Menjadi orang yang murah hati, memberi kesempatan untuk orang lain menemukan jati dirinya di hadapan Tuhan dan sebagai umat yang Hidup Sebagai Keluarga Allah. 13.Paulus mau sampaikan bahwa ada yang lebih berharga dari materi yaitu persaudaraan di dalam Kristus. Jangan kita mengatakan rugi untuk berbagi dengan sesama, sebab kita semua adalah satu keluarga dalam Allah. SALAM SEHAT…! 5-M Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh JK-SK