1
Ibadah PP/Remaja Sabtu,19 Sept 21
6. Saudar/i, hidup dalam didikan Allah kita menemukan batu asah yg paling tepat
dalam kehidupan kita yaitu apa ? Persekutuan kita dengan Allah, hubungan yg
amat sangat pribadi dan dalam kepada Allah dan disitulah kita mengasah jiwa-
jiwa kita.
7. Ay. 11 ini hendak menjelaskan kepada kita seperti pribahasa yang sudah sering
kita dengar “menyesal kemudian tiada arti”. Jika kerbau sudah di curi, apa
gunanya mengunci pintu kandang, apa gunanya kata-kata mantera jika yang
dikawatirkan sudah terjadi.Jangan anggap remeh didikan dan ajaran Tuhan, Dia
memberikan firmanNya sebagai pedoman dalam hidup kita, supaya kita tidak
tersandung dan jatuh.
8. Ayat 12-15 berbicara tentang mulut atau pembicaraan orang bodoh. Jadi, fokus
utama pembahasan pada bagian ini adalah tentang orang bodoh. Oleh karena itu,
nasihat yang sebenarnya mau diberikan adalah jangan menjadi orang bodoh.
Berpikirlah dahulu baik-baik sebelum kita berbicara atau sebelum kita
mengeluarkan perkataan. Ingatlah bahwa perkataan itu bisa jauh lebih menusuk,
melukai, dan menyakiti daripada pedang yang tajam. (Jolo ni dilat bibir asa
nidok hata.)
9. Belajar adalah rekonstruksi mental atau melihat ulang segala sesuatu dengan
yang berbeda. Belajar adalah memandang arti dan peristiwa sedemikian rupa
sehingga menimbulkan arti yang baru dan hubungan yang baru, Belajar adalah
proses di mana orang mengidentikkan diri atau menirukan perilakuyg baik..
10. Kita memiliki harapan dan cita-cita yang tinggi, dan kita juga telah bekerja keras
untuk mengusahakan agar cita-cita kita tercapai, tetapi jika kita tidak berhikmat,
maka kita sama saja dengan orang bodoh, yang melakukan usaha yang sia-sia.
Seperti yang diumpamakan oleh Tuhan Yesus di Matius 7: 26“Tetapi setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.”
11. Maka apapun yang menjadi harapan dan cita-cita kita dalam hidup ini, tidak
cukup hanya berharap dengan kata-kata, tidak cukup juga hanya dengan kerja
keras, tetapi lebih dari pada itu semua hendaklah kita menjadi orang yang
bijaksana dengan menjadi orang yang selalu mau untuk dituntun Tuhan dengan
firmanNya. Oleh Karena itu Hiduplah dalam didikan Tuhan.