Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ayu Lestari

NIM : 1401420054

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Rangkuman
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan
pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang
unik,terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
Timbulnya masalah- masalah psikologis menuntut adanya upaya pemecahan melalui
layanan bimbingan dan konseling. Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa masalah
psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah.
Individu. Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri
individu maupun dariluar. Dari dalam dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kematangan,
sedangkan dariluar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Di sekolah, di samping
banyaknya siswa yang berhasil secara gemilang dalam belajar, tidak jarang dijumpai
adanya siswa yang mengalami kegagalan,seperti angka-angka rapot di bawah standard
ketuntasan yang telah ditentukan oleh sekolah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir,
dan prestasi di bawah kemampuan dasar , secara umum siswa-siswa seperti itu dapat
dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah belajar. Secara lebih luas,
masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh tersebut.
Beberapa penyebab masalah belajar siswa tersebut misalnya pengaturan waktu
belajar yang kurang baik, memilih cara belajaryang kurang efektif, kurang dalam
mempersiapkan ujian atau ulangan, tidak memiliki cara memusatkan perhatian belajar.
Telah lama diketahui kenyataan bahwa makin derasnya perubahan sosial danmakin
kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi
remaja dan pemuda. Perubahan-perubahan bersejarah yang terjadi pada beberapa
dasawarsa terakhir ini, yang telah mengubah kondisi kehidupan sosial,ekonomi, politik,
dan psikologis setiap orang, membawa pengaruh besar terhadap perikehidupan dan
perkembangan anak-anak, remaja, dan pemuda. Dalam kaitan ini dirasakan bahwa
sekolah terlebih-lebih lagi menanggung akibat dari berbagai perubahan besar. Bahkan
dapat ditegaskan bahwa kehidupan anak-anak, remaja dan pemuda dewasa ini adalah
hasil dari perubahan-perubahan yang terjadi itu .

Dikaitkan dengan era globalisasi dan informasi akan membawa perubahan-


perubahan-perubahan yang dibawa oleh semangat globalisasi dan arus informasikan lebih
deras lagi menggoncang masyarakat dan sekolah, kampus dan tatanankehidupan dalam
segenap seginya. Akibat yang timbul ialah semakin banyaknya individu, anak-anak, dan
siswa di sekolah, pemuda dan masyarakat lainnya yang terhimpit oleh berbagai tantangan
dan ketidakpastian, dan terhempas dari berbagai harapan dan keinginan yang tidak dapat
dipenuhi. Adapun arah perubahan sosial budaya, modernisasi dan pembangunan yang
akan dituju oleh semua masyarakat bangsa dimanapun adalah meningkatkan kesej
ahteraan dan kemakmuran yang diinginkan. Beberapa arah perubahan sosial budaya
menurut Syamsidar Konsumerisme Konsumtivisme Hedonisme Kesenjangan sosial dan
ekonomi,yang terjadi karena ketidakadilan dalam proses pembangunan.

Atas dasar keadaan tersebut diatas,sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan


formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil
menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang
dihadapinya. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang
diberikan di sekolah, namun sesungguhnnya kegiatan itu saja belum cukup memadai
dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan me
nyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Oleh karena itu, sangatlah
diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang secara khusus
diberi tugas dan tanggungjawab untuk memberi bantuan kepada siswa dalam menceg ah
terjadi permasalahan sebagai akibat dari perubahan sosial budaya,memecahkan berbagai
masalah,baik masalah belajar,penyesuaian diri,maupun masalah- masalah pribadi,yang
apabila dibiarkan akanmenghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah. Dewasa
ini penyatuan komputer dengan teknologi komunikasi menghasilkantransformasi sosial
utamayang membetuk ulang masyarakat dan ekonomikita.
Dan yang paling menakjubkan dari semuanya, jaringan komputer mempengaruhi
dengan cepat penstrukturan semua organisasi sehingga kinerjanya bisa dilakukan dan
dievaluasi dengan segera, para pekerja dapat menyelesaikan dan menejemen berfungsi
lebih menyeluruh dan cepat dalam satu tatapan kontrol. Keadaan ini membawa dampak
bahwa profesi konseling sangat dipengaruhi oleh teknologi globalisasi. Kendati banyak
konselor yang terpaksa mengikuti tren konseling online ini,namun mereka sangat ragu
akan hasilnya, karena klien yang mereka tangani tidak pernah berdiskusi berhadapan
muka selain hanya lewat tulisan, dan beberapa klien bahkan kemudian tidakpernah
meninggalkan rumah.
Kebijakan pemerintah, pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolahdan
berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU. Dari
pengertian dan tujuan di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan inti dari pendidikan
adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari setiap anak didik sebagai pribadi.
Salah satu ciri dari perkembangan pendidikan adalah adanya perubahan-perubahan dalam
berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum, strategi belajar
pembelajaran,alat bantu belajar,sumber-sumber, dan sebagainya. Setiap ada perubahan
kurikulum senantiasa menimbulkan banyak perso alan baik bagi sekolah sebagai lembaga
penyelenggara pendidikan formal,bagi guru, maupun bagi siswa. Sebagai pendidik, tugas
dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik yaitu membantu subjek didik
untuk mencapai kedewasaan.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka seorang guru hendaknya
memahami segala aspek pribadi anak didik baik segi jasmani maupun segipsikis. Jenis-
jenis informasi tentang dirinya sangatlah membantu para guru itu sendiri dalam
mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam tugasnya, seperti
konflik,ilustrasi,maladjustment,dan sebagainya. Agar guru dapat memahami dan
membantu siswa dengan sebaik- baiknya,maka guru itu sendiri harus menghindari
masalah-masalah tersebut diatas.
Dengandemikianpelayananbimbingandankonselingdisekolahbukanlahm erupakan
usaha yang dicari- cari, melainkan merupakan kegiatan yang harus ada,baik dilakukan
secara khusus oleh konselor sekolah maupun oleh guru-guru bidang studi. Kebutuhan
akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis,p sikologis sosial
budaya,ilmu pengetahuan dan tekhnologi,demokratis dalam pendidikan, serta perluasan
program pendidikan.
Secara Etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas duakata
yaitu"bimbingan" dan"konseling". Dalam praktik bimbingan dan konseling merupakan
satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral
. Secara etimologis, istilah bimbingan mempunyai arti bantuan atau tuntunan,namun tidak
semua bantuan atau tuntunan menunjukan konteks daribimbingan. Seorang dosen yang
membantu membayarkan uang kuliah mahasiswanya ini bukan berarti adalah bimbingan.
Dalam konteks ini bantuan atau tuntunan mempunyai makna bimbingan psikologis.
Pemberian bimbingan juga dapat membantu mereka mencapai tugas- tugas
perkembangan secara optimal dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan, yang
optimal dan penyesuain diri dengan lingkungannya . Miller dalam surya , menyatakan
bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melak ukan penyesuaian diri secara maksimum
kepada sekolah keluarga, dan masyarakat. Surya mengutip pendapat Crow & Crow
menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-
laki maupun perempuan yangmempunyai pribadi baik dan pendidikan yang memadai,
kepada seseorang dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri,mengembangkan arah pandangnya sendiri,membuat pilihan sendiri,dan
memikul bebannya sendiri . Kemampuan untuk menentukan pilihan sendiri yang tepat,
bukanlah sesuatu yang diwarisi sejak lahir.
Akan tetapi merupakan hal yang harus dikembangkan dan dibina dalam diri
individu melalui pendidikan. Jika melihat dari proses perkembangan individu yang
dibimbing,maka bi mbingan juga merupakan proses bantuan atau pertolongan yang
diberikan oleh pembimbing kepada yang dibimbing agar individu tersebut mencapai
perkembangan yang optimal. Kata "konseling" secara etimologis merupakan upaya
membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan
konseliagar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusandan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif perilakunya. Konseling merupan integral dari bimbingan.
Konseling juga merupakan salah satu teknik dalam bimbingan. Ada juga yang
mengatakan konseling merupakan"jantungnya "bimbingan.
Menurut Tohirin , Konseling merupakan proses pertemuan tatap mukaatau atau
relasi timbal balik antara pembimbing dengan klien. James Adam mengemukakan bahwa
konseling adalah suatu pertalian timbal balik antar dua orang individu dimana seorang
Counselor membantu counsele supaya ia lebih baik memahami dirinya dalam hubungan
dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan datang .
Sedangkan menurut American Personneland Guidance Association mendefinisikan
konseling sebagai suatu hubungan antara seseorang yang terlatih secara professional dan
individu yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasan biasa atau
konflikatau pengambilan keputusan.
Dari beberapa penjambaran kita dapat mengambil mengenai pengertian konseling.
Konseling adalah kontak atau hubngan timbal balik antara dua orang untuk menangani
masalah klien,yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan
integrasi,berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna.
Berdasarkan atas ulasan secara panjang lebar tentang pengertian bimbingan dan
konseling tersebut dia atas maka dapatlah dikemukakan perbedaan antara kedua istilah
tersebut. Adanya perbedaan usia yang lebih tua dengan pesert didik mendorong konselor
untuk memberi nasehat. Seluruh peserta didik mendapatkan hak yang sama dalam
memperoleh layanan bimbingan dan konseling, kapanpun juga. Diantaranya mereka
mempunyai pandangan bahwa konseling sama halnya dengan pembicaraan biasa,
sehingga siapapun bisa melakukannya.
Semua pekerjaan yang dilakukan dengan profesionalitas pasti akan berjalan
dengan lancar dan menghasilkan hasil yang baik, begitu pula pada Bimbingan dan
Konseling. Adapun salah satu kesalahpahaman yang terjadi di lapangan adalah anggapan
bahwa konselor hanya sebagai alat pengawasan atau polisi sekolah. Kesalahpahaman
dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain prasarana dalam
pelayanan bimbingan dan konseling yang kurang memadai karena anggapan sarana dan
prasarana pelayanan bimbingan dan konseling adalah tidak terlalu penting. Guru
membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya,membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan
berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Siswa adalah individu yang
unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Di samping itu,setiap individu juga
adalah makhluk yang sedang berkembang. Jadi,inti dari peran guru sebagai pembimbing
adalah terletak pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan siswa
yang dibimbingnya.

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah,


bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum atau ketentuan
dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik
yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya . Konseli sebagai seorang individu yang sedang
berada dalam proses berkembang atau menjadi , yaitu berkembang ke arah kematangan
atau kemandirian. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam
alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Sifat
yang melekat pada lingkungan adalah perubahan.
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga
masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan
kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti
terjadinya stagnasi perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku.
Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti
disebutkan, adalah mengembangkan potensi konseli dan memfasilitasi mereka secara
sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Upaya ini
merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara
proaktif dan berbasis data tentang perkembangan konseli beserta berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu, efektif atau ideal adalah yang
mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang
administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau kurikuler, dan bidang
bimbingan dan konseling. Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan
instruksional dengan mengabaikan bidang bimbingan dan konseling, hanya akan
menghasilkan siswa yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang
memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian. Pada saat ini telah
terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu dari pendekatan
yang berorientasi tradisional, remedial, klinis, dan terpusat pada konselor, kepada
pendekatan yang berorientasi perkembangan dan preventif. Pelayanan bimbingan dan
konseling dalam jalur pendidikan formal telah dipetakan secara tepat dalam kurikulum
1975, meskipun ketika itu masih dinamakan layanan bimbingan dan penyuluhan
pendidikan, dan layanan di bidang pembelajaran yang dibingkai dalam kurikulum.

Dibawah ini merupakan tujuan dari bimbingan dan konseling menurut para ahli
Menegaskan bahwa bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu
membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian, dan interpretasi-interpretasi dalam
hubungannya dengan situasi-situasi tertentu. Memilih dan mempertemukan pengetahuan
tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan
bertanggungjawab. Mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Tujuan umum dari Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya , berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya.
Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan pemahaman dan kehidupan konseli memahami berbagai hal yang esensial
berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Dalam hal ini fokus utama
pelayanan bimbingan dan konseling yaitu konseli dengan berbagai permasalahannya, dan
dengan tujuan-tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan
bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri konseli beserta
permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien ,
termasuk juga pemahaman tentang ingkungan diri klien. Pemahaman tentang masalah
konseli terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkt pautnya, sebab-
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera
ditangani.pihak-pihak yang perlu untuk memahami masalah konseli adalah konseli itu
sendiri, orang tua dan guru, serta konselor.

Untuk dapat memahami individu secara mendalam , maka pemahaman terhadap individu
tidak hanya menv\cakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit , tetapi
termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas yaitu diperolehnya berbagai
informasi yang diperlukan individu seperti informasi pendidikan dan jabatan, informasi
promosi, dan pendidikan lebih lanjut, bagi para karyawan, dan lain sebagainya., terutama
oleh sekolah.

•Keuangan,keadaan lingkungan dan pekerjaan


Masalah ini biasanya terjadi pada mereka yang belum memiliki pekerjaan yang tetap dan
keadaan ekonomi yang stabil.
•Kegiatan sosial dan reaksi
Manusia adalah individu yang akan selalu berhubungan dengan individu lainnya.
•Hubungan sosial kejiwaan
Kejiwaan merupakan bagian dari individu yang tidak bisa terlepaskan. Sosial kejiwaan
adalah masalah kejiwaan yang diakibatkan karena hubungan sosial yang tidak baik.
•Keadaan pribadi kejiwaan
Sedangkan kejiwaan secara pribadi merupakan jiwa yang terbentuk akibat pribadi
individu tersebut.
•Moral dan agama
Dan sesuatu yang menimbulkan ketidakpahaman itu biasanya menimbulkan masalah.
•Kurikulum sekolah dan prosedur pengajaran
Masalah ini meliputi bagaimana menciptakan kurikulum atau prosedur pembelajaran
yang terbaik agar materi pembelajaran mampu tersampaikan. Fungsi pemahaman
memungkinkan individu memahami informasi dan aspek lingkungan yang dapat berguna
untuk mencegah timbulnya masalah pada diri klien, dan dapat pula bermanfaat dalam
upaya pengentasan masalah yang terjadi.

Hoyt mengartikan bimbingan ini sebagai bagian dari layanan pribadi siswa yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu melalui perluasan pelayanan sekolah
bagi para siswa, yang terkait dengan masalah masalah pribadi, dan pengambilan
keputusan untuk mencapai kematangan. Bimbingan dan konseling yang dipandang
sebagai proses perkembangan menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik
atau individu dalam semua fase perkembangannya yang menyangkut aspek- aspek
vokasional, pendidikan, pribadi dan sosial . Tiedeman dan Field mendefinisikan
bimbingan sebagai kegiatan professional yang menggunakan suatu ilmu pengetahuan
tentang kegiatan yang bertujuan dalam struktur pendidikan yang spesifik. Bimbingan
yang dirancang harus sistematis dan mendorong siswa unruk menelaah nila-nilai dan
untuk menjalani kehidupan yang teruji.

Dalam model bimbingan ini yang menjadi perhatian utamanya adalah


perkembangan individu. Kehas berpendapat bahwa teaching dan conseling merupakan
dua pendekatan yang berhubungan dengan siswa yang bersifat komplementer dan
kolaboratif yang sama-sama penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Konseling keterampilan hidup merupakan suatu model yang intergratif untuk membantu
klien agar mampu mengembangkan keterampilan membantu dirinya sendiri. Konseling
keterampilan hidup dalam melaksanakan pendekatan didasarkan empat asumsi dasar
yaitu banyak masalah yang dibawa kepada konselor merupakan refleksi hasil belajar
klien, yang paling berpengaruh terhadap massalah klien adalah kelemahan klien dalam
berpikir dan bertindak untuk mengatasi masalah, konselor yang efektif adalah mampu
menciptakan supportive helping relationship dan melatih klien agar memiliki
keterampilan berpikir dan bertindak, tujuan utama konseling adalah membantu klien agar
mampu mengembangkan keterampilan berpikir dan bertindak dan dapat mengatasi
masalahnya dan mencegah masalah di masa depan.

Konseling Islam berupaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah-


iman, dengan cara memberdayakan fitrah-fitrah mempelajari dan melaksanakan tuntunan
Allah dan rasul- Nya, agar fitrah-fitrah yang ada pada individu berkembang dan berfungsi
dengan baik dan benar, dan akhirnya memperoleh kebahagiaan sejati di dunia dan
akhirat. Model bimbingan ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk assessment
dan konseling yang melihat secara luas dan mendalam pada multikulturalisme,
keragaman, dan konteks sosial. Pola bimbingan dan konseling adalah suatu asas pokok
untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan di sekolah, dengan mempertimbangkan
kegiatan bimbingan apa yang diadakan, oleh siapa bimbingan dilaksanakan dan kepada
siapa bimbingan diberikan.

Generalis

Ujung pelayanan bimbingan dilihat sebagai program yang kontinyu dan bersambungan
yang ditunjukkan kepada semua siswa. Segi positif dari pola dasar ini adalah tekanan
yang diberikan pada perhatian terhadap perkembangan optimal masing-masing siswa dan
pada partisipasi semua tenaga kependidikan dalam program kegiatan bimbingan.
Kelemahannya adalah terdapat persebaran pelayanan bimbingan yang luas, dengan
melibatkan banyak pengajar.
Spesialis

Bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh ahli- ahli
bimbingan yang masing-masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan bimbingan
tertentu seperti testing psikologis, bimbingan karir, dan bimbingan konseling. Segi positif
pola dasar ini adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada siswa bermutu tinggi.

Imbalan jasa
Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian
keluarga secara mencukupi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur harus juga
melakukan kerja sampingan lainnya.

Sebagai Peserta Didik

Individu berasal dari kata indivera yang berarti satu kesatuan organisme yang
tidak dapat dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang
atau perseorangan. Setiap individu pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan,karena itu merupakan sifat kodrat manusia yang perlu diperhatikan.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, manusia memiliki berbagai
kebutuhan yang dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

Individu Sebagai Peserta Didik

Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus, dengan kata lain tidak dapat
disamakan dengan individu-individu lainnya. Perkembangan pribadi yang menyangkut
aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh sikap dan perilakunya. Aliran yang menyatakan
bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan
seseorang adalah aliran konvergensi. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi.
Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan
lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Kepribadian atau tingkah laku
seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam
perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga
mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya. Bersosialisasi dengan
masyarakat. Cara merespon berbagai masalah dengan baik. Sikap dan tindakan yang
bersifat lari dari masalah. Peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan
keluarga. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui
pendidikan yang formal maupun tidak. Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif
dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan
sosial. Menurut John dan Conrad, Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat
pesat sampai masa remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung menurun. -Puncak
perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung masa remaja akhir , selanjutnya
perubahan-perubahan masa tipis berlangsung sampai dengan usia 50 tahun.

Waktu masa puber relatif singkat ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang
sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan
perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula
pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep
diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa
maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,
emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima
peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.
Cenderung melihat karier yang tidak akan mengganggu peran mereka di masa depan.
Sedangkan etnis mengacu pada kelompok- kelompok yang memiliki warisan budaya
yang sama. Ras mengacu pada kelompok- kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat
biologis yang sama. Budaya adalah bagiamana anggota-anggota suatu kelompok berpikir
dan cara yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan kolektif.
Budaya adalah sesuatu yang dipelajari dan selalu berubah, tidak pernah statis. Etnis
mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang sama. Misalnya orang-
orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa, padang, melayu, batak, dll
meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras adalah istilah yang diberikan kepada
kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri biologis yang sama.
Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis dan ras,
dengan demikian terjadilah proses akulturasi antar siswa. Untuk menangani siswa yang
beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi pembelajaran yang
dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau
etniknya dan memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru
harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.
Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan
berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas
sosialnya rendah.

Faktor Fisik

Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang ada
jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik. Disamping itu juga perlu
diperhatikan waktu istirahat yang cukup.

Faktor Psikososial

Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani dengan sikap yang
tenang dan santai. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengurangi luapan
emosi peserta didik perlu dihindari larangan yang tidak terlalu penting. Mengurangi
pembatasan dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan
peraturan yang tidak mungkin di lakukan.

Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang seringkali muncul dan menjadi
factor penyebab masalah – masalah lainnya. Emosi pada diri remaja adalah emosi yang
cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali. Hal ini terlihat dari gejala
yang timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah, mdah terpancing emosi,
emosinya «meledak – ledak». Sikap dan kebiasaan tertentu yang dapat merugikan diri
sendiri. Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang
melatar belakangi timbulnya masalah siswa. Langkah ini untuk memperkirakan apakah
masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai
alternatif pemecahannya.

Menurut Prayitno dan Erman Amti konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang
mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dari beberapa
pengertian diatas bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh para ahli, dapat dinyatakan
bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan
khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya, serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi
dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan masyarakat. Wina Senjaya menyebutkan
salah satu peran yang dijalankan oleh guru yang sebagai Pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya.

Berikut merupakan beberapa konsep yang akan ditawarkan program merdeka


belajar
1. Yang dimana diluar kelas itu dapatmemberikan suasana lebih baik dalam menerima
pelajaran.
2. Peserta didik dapat mempraktekkan cera belajar sesuai dengan yang ia rasa
palingnyaman.
3. Guru dapat menyesuaikan dengan peseta didik dalam memahami materi, memcahkan
jawaban sesuai dengan kemampuan peserta didik, ini ibarat bermain game.
4. Peserta didik diajak untuk dapat menerapkan ketrampilan yang ia sudah pelajari di
berbagai situasi.
5. Pada saat ini materi yangtelah diberikan kepada peserta didik tidak ada kaitanya
dengan dunia kerja.

Peningkatan Prestasi Akademik Murid


Peran ini merupakan peran yang dimiliki oleh kedua jenis guru, baik itu Guru Penggerak
maupun guru dengan definisi baik.
Diri Secara Aktif
Mengembangkan diri secara aktif tak hanya menjadi sebuah keharusan untuk siswa,
tetapi berlaku juga untuk Guru Penggerak maupun guru dengan definisi baik.

Tumbuh Kembang Murid Secara Holistik


Mulai dari poin ke-4 hingga ke-6 adalah peran yang hanya dimiliki oleh Guru Penggerak.
Guru Penggerak tidak terpaku dengan kurikulum yang ditentukan. Guru Penggerak
memiliki program untuk melatih potensi mentorshipdan kepemimpinan mereka untuk
mampu membantu guru-guru lain.

Tujuan Manajemen Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah


Pengertian manajemen bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan
yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan timbal balik antara keduanya agar individu memiliki kemampuan
atau kecakapan melihat dan menemukan masalah-masalahnya serta mampu memecahkan
masalahnya sendiri. Manajemen bimbingan dan konseling bertujuan untuk
mengembangkan diri konseli secara efektif dan efesien. Kegiatan manajemen bimbingan
dan konseling dikatakan produktif apabila dapat menghasilkan keluaran baik secara
kualitas dan kuantitas. Kualitas dari layanan bimbingan dan konseling dilihat dari tingkat
kepuasan dari konseli yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.

Sedangkan kuantitas dari layanan bimbingan dan konseling dilihat dari jumlah konseli
yang mendapat layanan bimbingan dan konseling. Efektif berarti kesesuaian antara hasil
yang dicapai dengan tujuan, keefektifan dari layanan bimbingan dan konseling adalah
melihat dari ketercapaian layanan bimbingan dan konseling yaitu konseli mampu
mengembangkan dirinya secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling dapat
dinyatakan efesien apabila tujuan bimbingan dan konseling yaitu pengembangan diri
konseli dapat segera dicapai dengan penggunaan sumber daya yang sedikit. Tujuan-
tujuan manajemen bimbingan dan konseling ini dapat dicapai secara efektif dan efesien
apabila memenuhi prinsip-prinsip manajemen.
Tahap-Tahap Pelaksanaan Manajemen Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah
Bimbingan dan konseling diselenggarakan di sekolah sebagai bagian dari keseluruhan
usaha sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan konseling dapat
dikatakan sebagai «soko guru» yang ketiga dalam sistem pendidikan di sekolah selain
pembelajaran instruksional dan administrasi sekolah. Sebagai sub sistem pendidikan di
sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak pelaksanaannya tidak pernah lepas dari
perencanaan yang saksama. Demikian juga halnya dengan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, apabila tidak dilakukan dengan rencana dan sembarangan maka
tidak akan dapat diketahui seberapa hasil yang telah dicapai dalam konteks kontribusinya
bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Dengan demikian, di sinilah terlihat arti pentingnya suatu program penyelenggaraan


pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan dari pengertian diatas secara
sederhana dapat dirumuskan bahwa program bimbingan dan konseling adalah
seperangkat kegiatan yang dirancang oleh konselor sekolah pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dalam penyelenggaraan akan melibatkan seluruh personil sekolah
dalam berbagai jenis lainnya akan bersuhu berurusan dengan bidang lain seperti bidang
pembelajaran administrasi sekolah

Oleh karena itu agar tidak terjadi tumpang tindih dan benturan antara kegiatan di masing-
masing bidang maka diperlukan program yang sistematis.

a. Program bimbingan dan konseling dirancang untuk melayani kebutuhan siswa

b. Program bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu dari keseluruhan


program pendidikan di sekolah tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan
eksplisit operasional dan menunjang pencapaian keseluruhan

c. Tujuan program bimbingan dan konseling

d. Personil bimbingan dan konseling perlu diidentifikasi dan tugas tugas serta tanggung
jawabnya harus dirumuskan
e. Dari keperluan keperluan untuk penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
dua hal yang esensial yaitu data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan
informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan

f. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dapat menempuh beberapa


pendekatan dan metode.

Pendekatan dan metode ini banyak dipakai untuk mengukur keberhasilan layanan
konseling salah satu alasannya adalah dalam layanan konseling diperlukan telah
cermat atas proses dan hasil perubahan akibat perlakuan terhadap siswa yang
bermasalah. Jika dapat dilakukan akan banyak bermanfaat karena dengan metode ini
dapat diketahui perkembangan kepribadian yang kaya sejak dari awal ketika ia
bermasalah, selama dibantu, sampai akhirnya setelah dibantu dengan layanan
konseling. Sumber visi merupakan aspek penting dalam manajemen program
bimbingan dan konseling.

Pola Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah

Perlu diingat bahwa organisasi yang baik bukanlah sesuai dengan tipe atau model,
tetapi sesuai dengan kekhasan kondisi dan situasi sekolahatau lembaga pendidikan
yang bersangkutan, dan dapat menampung serta mengatur mekanisme kerjasama
yang harmonis dan sinergis, serta memungkinkan dapat terselenggaranya layanan
bimbingan dan konseling yang baik di sekolah. Kerja bimbingan dan konseling harus
tunggal, sehingga para siswa tidak menjadi bingung karena adanya berbagai macam
bentuk layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh petugas yang berbeda-
beda.

Anda mungkin juga menyukai