NIM : 1401420054
Rangkuman
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan
pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang
unik,terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
Timbulnya masalah- masalah psikologis menuntut adanya upaya pemecahan melalui
layanan bimbingan dan konseling. Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa masalah
psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah.
Individu. Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri
individu maupun dariluar. Dari dalam dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kematangan,
sedangkan dariluar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Di sekolah, di samping
banyaknya siswa yang berhasil secara gemilang dalam belajar, tidak jarang dijumpai
adanya siswa yang mengalami kegagalan,seperti angka-angka rapot di bawah standard
ketuntasan yang telah ditentukan oleh sekolah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir,
dan prestasi di bawah kemampuan dasar , secara umum siswa-siswa seperti itu dapat
dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah belajar. Secara lebih luas,
masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh tersebut.
Beberapa penyebab masalah belajar siswa tersebut misalnya pengaturan waktu
belajar yang kurang baik, memilih cara belajaryang kurang efektif, kurang dalam
mempersiapkan ujian atau ulangan, tidak memiliki cara memusatkan perhatian belajar.
Telah lama diketahui kenyataan bahwa makin derasnya perubahan sosial danmakin
kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi
remaja dan pemuda. Perubahan-perubahan bersejarah yang terjadi pada beberapa
dasawarsa terakhir ini, yang telah mengubah kondisi kehidupan sosial,ekonomi, politik,
dan psikologis setiap orang, membawa pengaruh besar terhadap perikehidupan dan
perkembangan anak-anak, remaja, dan pemuda. Dalam kaitan ini dirasakan bahwa
sekolah terlebih-lebih lagi menanggung akibat dari berbagai perubahan besar. Bahkan
dapat ditegaskan bahwa kehidupan anak-anak, remaja dan pemuda dewasa ini adalah
hasil dari perubahan-perubahan yang terjadi itu .
Dibawah ini merupakan tujuan dari bimbingan dan konseling menurut para ahli
Menegaskan bahwa bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu
membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian, dan interpretasi-interpretasi dalam
hubungannya dengan situasi-situasi tertentu. Memilih dan mempertemukan pengetahuan
tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan
bertanggungjawab. Mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Tujuan umum dari Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya , berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya.
Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan pemahaman dan kehidupan konseli memahami berbagai hal yang esensial
berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Dalam hal ini fokus utama
pelayanan bimbingan dan konseling yaitu konseli dengan berbagai permasalahannya, dan
dengan tujuan-tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan
bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri konseli beserta
permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien ,
termasuk juga pemahaman tentang ingkungan diri klien. Pemahaman tentang masalah
konseli terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkt pautnya, sebab-
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera
ditangani.pihak-pihak yang perlu untuk memahami masalah konseli adalah konseli itu
sendiri, orang tua dan guru, serta konselor.
Untuk dapat memahami individu secara mendalam , maka pemahaman terhadap individu
tidak hanya menv\cakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit , tetapi
termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas yaitu diperolehnya berbagai
informasi yang diperlukan individu seperti informasi pendidikan dan jabatan, informasi
promosi, dan pendidikan lebih lanjut, bagi para karyawan, dan lain sebagainya., terutama
oleh sekolah.
Hoyt mengartikan bimbingan ini sebagai bagian dari layanan pribadi siswa yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu melalui perluasan pelayanan sekolah
bagi para siswa, yang terkait dengan masalah masalah pribadi, dan pengambilan
keputusan untuk mencapai kematangan. Bimbingan dan konseling yang dipandang
sebagai proses perkembangan menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik
atau individu dalam semua fase perkembangannya yang menyangkut aspek- aspek
vokasional, pendidikan, pribadi dan sosial . Tiedeman dan Field mendefinisikan
bimbingan sebagai kegiatan professional yang menggunakan suatu ilmu pengetahuan
tentang kegiatan yang bertujuan dalam struktur pendidikan yang spesifik. Bimbingan
yang dirancang harus sistematis dan mendorong siswa unruk menelaah nila-nilai dan
untuk menjalani kehidupan yang teruji.
Generalis
Ujung pelayanan bimbingan dilihat sebagai program yang kontinyu dan bersambungan
yang ditunjukkan kepada semua siswa. Segi positif dari pola dasar ini adalah tekanan
yang diberikan pada perhatian terhadap perkembangan optimal masing-masing siswa dan
pada partisipasi semua tenaga kependidikan dalam program kegiatan bimbingan.
Kelemahannya adalah terdapat persebaran pelayanan bimbingan yang luas, dengan
melibatkan banyak pengajar.
Spesialis
Bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh ahli- ahli
bimbingan yang masing-masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan bimbingan
tertentu seperti testing psikologis, bimbingan karir, dan bimbingan konseling. Segi positif
pola dasar ini adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada siswa bermutu tinggi.
Imbalan jasa
Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian
keluarga secara mencukupi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur harus juga
melakukan kerja sampingan lainnya.
Individu berasal dari kata indivera yang berarti satu kesatuan organisme yang
tidak dapat dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang
atau perseorangan. Setiap individu pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan,karena itu merupakan sifat kodrat manusia yang perlu diperhatikan.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, manusia memiliki berbagai
kebutuhan yang dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus, dengan kata lain tidak dapat
disamakan dengan individu-individu lainnya. Perkembangan pribadi yang menyangkut
aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh sikap dan perilakunya. Aliran yang menyatakan
bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan
seseorang adalah aliran konvergensi. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi.
Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan
lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Kepribadian atau tingkah laku
seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam
perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga
mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya. Bersosialisasi dengan
masyarakat. Cara merespon berbagai masalah dengan baik. Sikap dan tindakan yang
bersifat lari dari masalah. Peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan
keluarga. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui
pendidikan yang formal maupun tidak. Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif
dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan
sosial. Menurut John dan Conrad, Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat
pesat sampai masa remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung menurun. -Puncak
perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung masa remaja akhir , selanjutnya
perubahan-perubahan masa tipis berlangsung sampai dengan usia 50 tahun.
Waktu masa puber relatif singkat ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang
sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan
perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula
pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep
diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa
maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,
emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima
peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.
Cenderung melihat karier yang tidak akan mengganggu peran mereka di masa depan.
Sedangkan etnis mengacu pada kelompok- kelompok yang memiliki warisan budaya
yang sama. Ras mengacu pada kelompok- kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat
biologis yang sama. Budaya adalah bagiamana anggota-anggota suatu kelompok berpikir
dan cara yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan kolektif.
Budaya adalah sesuatu yang dipelajari dan selalu berubah, tidak pernah statis. Etnis
mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang sama. Misalnya orang-
orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa, padang, melayu, batak, dll
meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras adalah istilah yang diberikan kepada
kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri biologis yang sama.
Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis dan ras,
dengan demikian terjadilah proses akulturasi antar siswa. Untuk menangani siswa yang
beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi pembelajaran yang
dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau
etniknya dan memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru
harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.
Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan
berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas
sosialnya rendah.
Faktor Fisik
Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang ada
jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik. Disamping itu juga perlu
diperhatikan waktu istirahat yang cukup.
Faktor Psikososial
Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani dengan sikap yang
tenang dan santai. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengurangi luapan
emosi peserta didik perlu dihindari larangan yang tidak terlalu penting. Mengurangi
pembatasan dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan
peraturan yang tidak mungkin di lakukan.
Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang seringkali muncul dan menjadi
factor penyebab masalah – masalah lainnya. Emosi pada diri remaja adalah emosi yang
cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali. Hal ini terlihat dari gejala
yang timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah, mdah terpancing emosi,
emosinya «meledak – ledak». Sikap dan kebiasaan tertentu yang dapat merugikan diri
sendiri. Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang
melatar belakangi timbulnya masalah siswa. Langkah ini untuk memperkirakan apakah
masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai
alternatif pemecahannya.
Menurut Prayitno dan Erman Amti konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang
mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dari beberapa
pengertian diatas bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh para ahli, dapat dinyatakan
bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan
khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya, serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi
dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan masyarakat. Wina Senjaya menyebutkan
salah satu peran yang dijalankan oleh guru yang sebagai Pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya.
Sedangkan kuantitas dari layanan bimbingan dan konseling dilihat dari jumlah konseli
yang mendapat layanan bimbingan dan konseling. Efektif berarti kesesuaian antara hasil
yang dicapai dengan tujuan, keefektifan dari layanan bimbingan dan konseling adalah
melihat dari ketercapaian layanan bimbingan dan konseling yaitu konseli mampu
mengembangkan dirinya secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling dapat
dinyatakan efesien apabila tujuan bimbingan dan konseling yaitu pengembangan diri
konseli dapat segera dicapai dengan penggunaan sumber daya yang sedikit. Tujuan-
tujuan manajemen bimbingan dan konseling ini dapat dicapai secara efektif dan efesien
apabila memenuhi prinsip-prinsip manajemen.
Tahap-Tahap Pelaksanaan Manajemen Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah
Bimbingan dan konseling diselenggarakan di sekolah sebagai bagian dari keseluruhan
usaha sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan konseling dapat
dikatakan sebagai «soko guru» yang ketiga dalam sistem pendidikan di sekolah selain
pembelajaran instruksional dan administrasi sekolah. Sebagai sub sistem pendidikan di
sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak pelaksanaannya tidak pernah lepas dari
perencanaan yang saksama. Demikian juga halnya dengan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, apabila tidak dilakukan dengan rencana dan sembarangan maka
tidak akan dapat diketahui seberapa hasil yang telah dicapai dalam konteks kontribusinya
bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu agar tidak terjadi tumpang tindih dan benturan antara kegiatan di masing-
masing bidang maka diperlukan program yang sistematis.
d. Personil bimbingan dan konseling perlu diidentifikasi dan tugas tugas serta tanggung
jawabnya harus dirumuskan
e. Dari keperluan keperluan untuk penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
dua hal yang esensial yaitu data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan
informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan
Pendekatan dan metode ini banyak dipakai untuk mengukur keberhasilan layanan
konseling salah satu alasannya adalah dalam layanan konseling diperlukan telah
cermat atas proses dan hasil perubahan akibat perlakuan terhadap siswa yang
bermasalah. Jika dapat dilakukan akan banyak bermanfaat karena dengan metode ini
dapat diketahui perkembangan kepribadian yang kaya sejak dari awal ketika ia
bermasalah, selama dibantu, sampai akhirnya setelah dibantu dengan layanan
konseling. Sumber visi merupakan aspek penting dalam manajemen program
bimbingan dan konseling.
Perlu diingat bahwa organisasi yang baik bukanlah sesuai dengan tipe atau model,
tetapi sesuai dengan kekhasan kondisi dan situasi sekolahatau lembaga pendidikan
yang bersangkutan, dan dapat menampung serta mengatur mekanisme kerjasama
yang harmonis dan sinergis, serta memungkinkan dapat terselenggaranya layanan
bimbingan dan konseling yang baik di sekolah. Kerja bimbingan dan konseling harus
tunggal, sehingga para siswa tidak menjadi bingung karena adanya berbagai macam
bentuk layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh petugas yang berbeda-
beda.