Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 4:

REGULASI KEBIJAKAN NASIONAL, PANDANGAN YURIDIS DAN KODE


ETIK GURU

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Guru, adalah unsur penting yang menentukan berhasil tidaknya pendidikan. Jika guru
berkualitas baik, maka pendidikanpun akan baik. jikalau tindakan para guru dari hari
ke hari bertambah baik, maka akan menjadi lebih baik pulalah keadaan dunia
pendidikan kita. Sebaliknya, kalau tindakan dari hari ke hari makin memburuk, maka
makin parahlah dunia pendidikan kita. Guru-guru kita dapat disamakan dengan
pasukan tempur yang menentukan kemenangan atau kekalahan dalam perang.
Dari berbagai studi yang telah dilakukan, tingkat kesejahteraan merupakan penentu
yang amat penting bagi kinerja guru dalam menjalankan tugasnya. Dilaporkan bahwa
negara-negara yang memberikan perhatian khusus pada gaji guru, lebih baik mutu
pendidikannya. Dan langkah-langkah ke arah lebih meningkatkan kesejahteraan guru
untuk meningkatkan mutu pendidikan telah banyak dilakukan oleh banyak negara.
Disebutkan dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) dan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menata kembali sistem
pendidikan nasional. Undang-undang Sisdiknas merupakan pengganti Undang-
undang Nomor 2 tahun 1989 yang dianggap tidak mengusung prinsip reformasi yang
mulai digembor-gemborkan pada tahun 1998. Sedangkan Undang-undang Guru dan
Dosen memuat berbagai pasal yang mengatur berbagai hal tentang tenaga pendidik.

2. Relevansi
Guru memegang peranan yang strategis dalam kerangka menjalankan fungsi dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Peran guru tidak dapat digantikan oleh
profesi lain, terlebih pada masyarakat yang multikultural dan multidimensional. Oleh
karena itu guru sudah sepantasnya memahami peranannya sebagai profesi yang
dituntut professional.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menetapkan
aturan dalam sebagaimana yang tertuang dalam Sistem Pendidikan Nasional.
Terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga dapat
dikatakan sebagai professional.

3. Petunjuk belajar
Bapak/ Ibu sekalian, untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh ini dalam
modul ini Saudara diharapkan membaca secara seksama, menelaah infornasi
tambahan yang diberikan melalu eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi,

Modul 1:
Perkembangan Peserta Didik Dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani 1
serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan dan peningkatan kompetensi
diharapkan Saudara memahami regulasi kebijakan dan kode etik profesi guru serta
profesionalitas yang harus dimiliki oleh seorang guru.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Mampu memahami dan mengimplementasikan berbagai regulasi kebijakan nasional
dan kode etik guru dalam menjalankan tugas profesinya

2. Pokok Materi
Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, saudara
dapat menjelaskan sebagai berikut:

a. Regulasi kebijakan nasional guru sebagai jabatan professional


b. Pandangan yuridis profesi guru
c. Sanksi pelanggaran kode etik

3. Uraian Materi
A. Regulasi Kebijakan Nasional
Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas manusia dalam bentuk
meningkatnya kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Seiring dengan
perkembangan zaman dan era globalisasi yang sangat pesat menuntut adanya
peningkatan mutu pendidikan.

B. Pandangan Yuridis Guru


Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Paradigma pendidikan tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama untuk
merumuskan standar nasional pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-

Modul 1:
Perkembangan Peserta Didik Dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani 2
C. Kode Etik Guru
Suatu profesi dilaksanakan oleh seorang professional dengan menjaga perilaku
yang memenuhi norma-norma etika profesi. Kode etik adalah norma dan asas yang
diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Kode etik guru adalah
norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pdoman
sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota
masyaraakt, dan warga negara.
Kode etik harus menjabarkan secara eksplisit batas-batas wewenang dalam
melaksanakan tugasnya sehingga perilakunya tidak berbaur dengan perilaku khusus yang
seharusya dilakukan oleh profesi lain, disertai dengn perilaku marginal yang masih layak
dilakukan oleh profesi tersebut. Oleh karena itu, haruslah ditaati oleh guru dengan tujuan
antara lain sebagai berikut:

a. Agar guru-guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan sebagai pedoman


dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik.
b. Agar guru-guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya, apakah sudah
sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah belum
c. Afar guru-guru mengambil langkah preventif, jangan sampai tingkah lakunya
dapat menurunkan martabatnya sebagai seorang professional yang bertugas utama
sebagai pendidik.
d. Agar guru selekasnya dapat kembali mengambil langkah kuratif, jika ternyata apa
yang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak sesuai dengan normal-
norma yang telah sirumuskan dan disepakati sebagai kode etik guru.
e. Agar segala tingkah laku guru, seantiasa selaras atau paling tidak, tidak
bertentangan dengan profesi yang disandangnya ialah sebagai seorang pendidik.
Lebih lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan oleh masyarakat.
1. Kode Etik Guru Indonesia
Pembukaan
Bagian Satu
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pasal 1
Bagian Dua
Sumpah/ Janji Guru Indonesia Pasal 3
Bagian Tiga
Nilai-Nilai Dasar dan Nilai-Nilai Operasional

Modul 1:
Perkembangan Peserta Didik Dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani 3
Bagian Empat
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan Sanksi
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Bagian Enam Penutup

C. PENUTUP
1. Rangkuman
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Setiap pekerjaan professional memerlukan organisasi profesi. Begitu juga profesi
guru memerllukan sebuah organisasi yang disebut dengan organisasi guru, yang di
Indoensia dikenal dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Masih ada juga
organisasi guru yang berkembang di daerah-daerah yang memiliki persamaan dan
perbedaan masing-masing.
Selain itu, setiap organisasi memiliki kode etik masing-masing, termasuk
organisasi profesi keguruan. Profesi guru memiliki kode etik yang disebut dengan kode
etik guru. Kode etik guru pertama kali dikembangkan oleh PGRI yang masih berlaku
hingga saat ini. Kode etik ini untuk mengendalikan sikap dan perilaku guru agar
senantiasa berpijak pada aturan-aturan, nilai-nilai, atau norma-norma tertentu dalam
melaksanakan tugas. Dengan adanya kode etik guru ini maka guru sejak dini rambu-
rambu terkait kewajiban dan larangan yang harus ditaati sehingga guru tetap terpelihara
moralnya dan menjadi teladan yang baik bagi para muridnya.

Modul 1:
Perkembangan Peserta Didik Dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani 4

Anda mungkin juga menyukai