Halaman Depan
Halaman Depan
PILOT STUDY
LAPORAN PENELITIAN
2016
PILOT STUDY
LAPORAN PENELITIAN
2016
Usulan penelitian ini telah diujikan dan disahkan di hadapan penguji pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pada Tanggal 29 Mei 2015
Panitia Penguji,
1. Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki , dr., Sp.BP-RE (K)
2. Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B. , Sp.BP-RE (K)
3. Prof. Dr. David Sontani Perdanakusuma , dr., Sp.BP-RE (K)
4. Dr. Iswinarno Doso Saputro , dr., Sp.BP-RE (K)
5. Dr. Budiono, M.Kes
6. Agus Santoso Budi, dr., Sp.BP-RE (K)
7. Lobredia Zarasade, dr., Sp.BP-RE (KKF)
8. Magda R Hutagalung, dr., Sp.BP-RE (KKF)
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nya maka laporan penelitian ini dengan judul “Perbandingan
Resusitasi Cairan menggunakan Ringer Laktat dan Ringer Asetat terhadap kadar Asam
laktat dan base excess pada pasien Luka Bakar di RSUD Dr Soetomo” dapat
mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami ingin menyampaikan terimakasih sebesar-
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Dr. Soetojo, dr. Sp. U (K)
atas ijin dan kesempatannya dapat mengikuti program PPDS I Bedah Plastik
2. Direktur RSUD Dr Soetomo dr. Harsono atas ijin, kesempatan dan fasilitas dalam
melaksanakan penelitian
3. Kepala Department Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Dr. Iswinarno Doso
Saputro, dr. Sp.BP-RE (K) dan Kepala Program Studi, Sitti Rizaliyana, dr. Sp.BP-
4. Pembimbing penelitian, dr. Lobredia Z, Sp.BP-RE (KKF), dr. Agus Santoso Budi,
Sp. BP-RE (K) dan juga Dr. Budiono, M.Kes selaku pembimbing statistik yang
Soetomo
11. Seluruh sekretaris dan karyawan SMF Bedah Plastik yang telah memberikan
12. Kepada semua penderita atas kesediannya untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini
13. Suami saya tercinta (Yadi Dwi Lesmana, ST), orang tua dan keluarga saya yang
14. Sahabat-sahabat saya (dinar, tbhe, ardan, wilma) yang tidak bosan saling
Kami menyadari laporan penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk
selanjutnya dapat menyempurnakan laporan penelitian ini. Sebagai akhir kata, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
RINGKASAN
terhadap Kadar Asam Laktat dan Base Excess pada Pasien Luka Bakar di RSUD
Dr Soetomo
dr. Lobredia Z, Sp.BP-RE (KKF), dr. Agus Santoso Budi, Sp. BP-RE (K)
Latar belakang : Luka bakar dapat mengenai anak-anak maupun dewasa baik pria
ataupun wanita. Luka bakar dapat terjadi bermacam-macam jenis, mulai dari luka yang
kecil, hingga luka yang besar yang mengakibatkan gangguan sistem organ tubuh dan
response syndrome (SIRS) merupakan masalah yang sering dijumpai pada fase subakut
ini dan hal ini berhubungan dengan tingginya mortalitas. Pada fase akut, pada luka bakar
hipovolemia. Kadar asam laktat dalam darah merupakan penanda penting dalam kondisi
hipoksia dan juga menunjukkan tingkat kecukupan resusitasi cairan pada pasien luka
bakar. Semakin tinggi kadar asam laktat, maka semakin tinggi mortalitasnya. Ringer
laktat dan ringer asetat merupakan cairan kristaloid, dimana laktat dimetabolisme di
hepar sedangkan asetat dimetabolisme di otot. Dari literatur disebutkan bahwa cairan
ringer asetat memberikan banyak keuntungan bila dibandingkan dengan ringer laktat.
Studi penelitian ini akan menunjukkan perbandingan penggunaan kedua cairan tersebut
dengan kadar asam laktat dan base excess dalam darah sebagai parameternya.
Tujuan : Untuk membuktikan bahwa pemberian ringer asetat menghasilkan kadar asam
laktat dan base excess lebih rendah dibandingkan dengan pemberian ringer laktat dalam
penelitian the randomized pre test and post test control group terhadap penderita yang
datang ke IRD RSUD Dr Soetomo yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian dilakukan
pemeriksaan asam laktat dan base excess darah pada saat datang, lalu dilakukan resusitasi
baxter sesuai dengan luas luka bakar dan berat badannya menggunakan cairan ringer
laktat dan juga menggunakan cairan ringer asetat. Formula baxter diberikan dengan
cairan kristaloid dengan ½ diberikan 8 jam pertama, dan ½ diberikan 16 jam setelahnya,
selanjutnya pada jam ke 18 diberikan cairan koloid (dextran). Lalu setelah resusitasi (24
jam setelah resusitasi) dengan cairan yang diteliti, penderita dilakukan pemeriksaan asam
laktat dan base excess darah. Setelah hari ke lima, penderita dilakukan pemeriksaan asam
laktat dan base excess darah. Perlakuan 1 diberikan resusitasi dengan formula baxter
menggunakan cairan ringer laktat. Perlakuan 2 diberikan resusitasi dengan formula baxter
menggunakan cairan ringer asetat. Data yang didapat ditabulasi secara statistik dan
dianalisis dengan uji independent samples test, Paired t-test. Dengan derajat kemaknaan
Hasil : Dari 25 penderita luka bakar yang datang ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya
terdapat 8 penderita luka bakar yang memenuhi kriteria inklusi dengan usia rata-rata RL
(ringer laktat) 39,5 ± 9,4 tahun dan RA (ringer asetat) 34,3 ± 11,6 tahun (distribusi data
normal). Dari 8 penderita terdapat 6 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Penderita
dengan luka bakar derajat sedang sebanyak 2 penderita, luka bakar derajat berat
didapatkan 6 penderita. Berdasarkan luas luka bakar, penderita yang diberi RL rata-rata
57,6 ± 24,7 sedangkan penderita yang diberi RA rata-rata 32,5 ± 14,8. Terdapat 1
penderita meninggal dunia, 7 pasien lainnya dipulangkan setelah dianggap sembuh. Pada
base excess hari ke 0 dan hari ke 1 adalah 0,256 pada RL dan 0,739 pada RA (p > 0,05)
(tidak ada perbedaan yang bermakna antara perlakuan RL dan RA). Untuk asam laktat
pada hari ke 0 dan ke 1, didapatkan hasil kemaknaan 0,148 pada perlakuan RL dan 0,033
pada perlakuan RA (ada perbedaan hasil asam laktat yang bermakna pada pemberian
perlakuan RA pada pemeriksaan hari ke 0 dan hari ke 1). Pada hari ke 0 dan hari ke 5
hasil pemeriksaan asam laktat adalah 0,392 pada RL dan 0,569 pada RA (tidak ada
perbedaan yang bermakna antara perlakuan RL dan RA). Sedangkan untuk hasil base
excess hari ke 0 dan hari ke 5 didapatkan hasil kemaknaan 0,009 pada perlakuan RL dan
0,087 pada perlakuan RA (ada perbedaan hasil yang bermakna pada pemberian perlakuan
RL).
Kesimpulan :
1. Ringer asetat menghasilkan nilai base excess yang lebih rendah pada hari ke 5
2. Ringer asetat tidak menurunkan kadar asam laktat secara signifikan pada hari ke 5
3. Pada pilot study ini didapatkan hasil base excess dan asam laktat pada resusitasi
PILOT STUDY
HOSPITAL
ABSTRACT
Background : In managing cases of burns injury, we are faced with a complex problem
with high morbidity and mortality. The main problem in burns injury are lossing fluid,
haemodynamic affect multiple organ function, such as kidney, lung, heart and eventually
make a multiple organ dysfunction syndrome. Lactic acidosis is produced in muscle cells
and red blood cells and forms when the carbohydrates are use for energy during times of
low oxygen levels (anaerob metabolism). The level of lactic acid and base excess in blood
is an important marker of hypoxia and also showed the adequacy of fluid rescucitation in
burns. Ringer’s acetate and ringer’s lactate are crystalloid, which lactate had
metabolism in liver while acetate had metabolism in muscle. Ringer’s acetate has
significantly faster metabolism than ringer’s lactate, it also consume less oxygen. This
research will compare the effectivity between ringer’s acetate and ringer’s lactate as a
rescucitation with ringer’s acetate and ringer’s lactate, measure the level of lactate acid
Objective: Usage of ringer acetate decreassed amount of lactate acid and base excess in
Results: The amount of lactate acid and base excess doesn’t give a significant result in
KeyWords: Severe and moderate burn injury rescucitation, ringer’s acetate, ringer’s
DAFTAR ISI
Halaman
Ringkasan..................................................................................................................... vii
Abstrak ......................................................................................................................... x
BAB 1 : Pendahuluan
BAB 7 : Penutup
Lampiran ...................................................................................................................... 55
6. Data Pasien................................................................................................. 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.2.2 Nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada
Tabel 5.2.3 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada
Tabel 5.2.4 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 5.2.2 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara
Grafik 5.2.3 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara
Grafik 5.2.4 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 .............................................................................................................. 55
Lampiran 2 .............................................................................................................. 56
Lampiran 3 .............................................................................................................. 57
Lampiran 4 .............................................................................................................. 60
Lampiran 5 .............................................................................................................. 62
Lampiran 6 .............................................................................................................. 72
Lampiran 7 .............................................................................................................. 74
Lampiran 8 .............................................................................................................. 75
AL : Asam Laktat
BE : Base Excess
NO : Nitric Oxide
RA : Ringer Asetat
RL : Ringer Laktat