MASAILUL FIQHIYYAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
1
Kata Pengantar
Puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang terus menerus
tanpa berhenti sedikitpun memberikan dan melimpahkan rahmat dan nikmatnya yang tidak
terhitung kepada kami dan kita semua, terutama nikmat iman, islam dan kesehatan serta
kekuatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami meyakini bahwa penulisan
makalah ini, mustahil selesai tanpa pertolongan dan bimbingan Allah SWT. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada sang panutan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia mengikuti ajarannya
hingga akhir zaman.
Kami sadar bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna.
Memang tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini, karena banyak
hambatan dan tantangan yang harus kami hadapi baik dari faktor internal maupun eksternal.
Maka disinilah pertolongan Allah SWT dan peran orang-orang terdekat yang dapat
memberikan pemikiran dan motivasi, serta dukungan semua pihak penulis rasakan.
Kami juga tidak lupa memohon untuk dibukakan pintu maaf yang setulus-tulusnya
jika dalam penulisan ini terdapat hal yang tidak berkenan. Namun demikian penulis berharap
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan para pembaca umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………..... 11
B. Saran ………………………………………………………….......... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemimpin
Definisi tentang pemimpin memiliki banyak variasi dan banyak yang
mencoba untuk mendefinisikan tentang pemimpin ini. Pemimpin adalah orang
yang memiliki segala kelebihan dari orang-orang lain. Pemimpin dalam
pandangan orang kuno adalah mereka yang dianggap paling pandai tentang
berbagai hal yang ada hubungannya kepada kelompok, dan pemimpin harus
pandai melakukannya (pandai memburu, cakap dan pemberani dalam berperang).
Istilah pemimpin dalam kamus besar Indonesia berasal dari kata “pimpin” yang
mempunyai arti “dibimbing”. Jadi pemimpin adalah orang yang memimpin, atau
ia ditunjuk menjadi. Pemimpin bisa diartikan sebagai individu yang menduduki
suatu status tertentu di atas individu yang lain di dalam kelompok, dapat dianggap
seorang pimpinan atau pemimpin. Hal ini memungkinkan bahwa dalam
menduduki posisinya melalui pemberian atribut-atribut secara formal atau
tertentu.
B. Macam-Macam Istilah Pemimpin di dalam Alquran
Kata pemimpin dalam Alquran sering digunakan dalam beberapa istilah, yaitu:
1. Term Khalīfah (}خهيفة
Kata khalīfah berasal dari akar kata خهفyang berarti dibelakang, dari
arti kata tersebut, lahir beberapa kata yang lain. yaitu, (}خهيفةIstilah lain
khalīfah adalah seseorang yang dilantik sebagai ketua negara yang
berautoriti dalam mentadbir urusan agama dan politik dunia secara adil.
Dalam pandangan kaum muslimin, khalīfah adalahkepemimpinan umum
dalam urusan agama dan dunia menggantikan Nabi SAW. Dalam Alquran
sendiri, kata khalīfah disebut pada tiga konteks. Pertama, dalam konteks
pembicaraan tentang Nabi Adam as. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa
manusia dijadikan khalīfah di atas bumi ini bertugas memakmurkannya
atau membangunnya sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah.
Kedua, dalam konteks pembicaraan tentang Nabi Daud as. Konteks ayat
ini menunjukkan bahwa Daud menjadi khalīfah yang diberi tugas untuk
mengelola wilayah yang terbatas. Ketiga, siapapun yang memegang
kekuasaan dan menggunakan kekuasaan itu sesuai dengan norma-norma
dan hukum-hukum Tuhan, maka dengan sendirinya ia menjadi khalīfah.
Melihat penggunaan kata khalīfah dalam beberapa ayat tersebut, dapat
dipahami bahwa kata ini lebih dikonotasikan pada pemimpin yang diberi
kekuasaan untuk mengelola suatu wilayah di bumi. Dalam mengelola
wilayah kekuasaan itu, seorang khalīfah tidak boleh berbuat sewenang-
wenang atau mengikuti hawa nafsunya.
5
2. Term Imam () اياو
Kata أييشamīr merupakan bentuk isim fi‟il dari akar kata amara yang
berarti memerintahkan atau menguasai.28 Namun pada dasarnya kata
amara memiliki lima makna pokok, yaitu antonim kata larangan, tumbuh
atau berkembang, urusan, tanda, dan sesuatu yang menakjubkan. Hanya
saja bila merujuk ke Alquran tidak pernah ditemukan di sana, yang ada
hanya kata ulil amri yang mengarah kepada makna pemimpin, meskipun
para ulama berbeda pendapat tentang arti ulil amri tersebut. Ada yang
menafsirkan dengan kepala negara, pemerintah dan ulama. Dalam suatu
riwayat dikatakan bahwa ulil amri atau pejabat adalah orang yang
mendapat amanah untuk mengurus urusan orang lain. Dengan kata lain,
pemimpin itu adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan
rakyat. Jika ada pemimpin yang tidak mengurus kepentingan rakyat, maka
ia bukan pemimpin.
6
auliya’ adalah ketertarikan jiwa, dan kalau dalam konteks ketaatan, waliy
adalah siapa yang memerintah dan harus ditaati ketetapannya.
Tidak boleh mengangkat dzimmi untuk jabatan apapun yang mengatur umat
Islam kecuali untuk memungut upeti penduduk kalangan dzimmi atau untuk
memungut pajak transaksi jual-beli penduduk dari kalangan musyrikin.
Sedangkan untuk memungut upeti, pajak seper sepuluh, atau retribusi lainnya
dari penduduk muslim, tidak boleh mengangkat kalangan dzimmi sebagai
aparat pemungut retribusi ini. Dan juga tidak boleh mengangkat mereka untuk
jabatan apapun yang menangani kepentingan umum umat Islam.
يُهى انتفىيض وصيش يكىٌ أٌ يجض نى وإٌ انزية أهم يٍ انىصيش هزا يكىٌ أٌ ويجىص
7
lainnya), tidak boleh diisi oleh kalangan mereka. (Lihat Al-Mawardi, Al-
Ahkamus Sulthoniyah wal Wilayatud Diniyah, Darul Fikr, Beirut, Cetakan 1,
1960, halaman 27).
ل آ َيُُىا اانَزِيٍَا أَيُّ َها يا َاب أُوتُىا انَزِيٍَا ِيٍَا َونَ ِعبًا ه ُُض ًوا دِيَُ ُك ْاى ات َ َخزُوا انَزِيٍَا تَت َ ِخزُوا َ ا
اس قَ ْب ِه ُك ْاى ِي ٍْا ْان ِكت َا
َو ْان ُكفَ َا
ّللاَ َواتَقُىا أ َ ْو ِنيَا َاء
ٌ َا ُيؤْ ِيُِيٍَا ُك ُْت ُ ْاى ِإ ْا
8
Abdurrahman pertanyakan. Imam Ala’uddin Al-Khazin menyebutkan dalam
tafsirnya sebagai berikut.
عٍ انُهي عهة وتعانى سبحاَه بيٍ ثى يهتكى أهم غيش يٍ أصفياء ول أونياء تتخزوا ل وانًعُى
تعانى فقال يباطُتهى: َبال يَأْنُىََ ُك ْاى ل
خ ًا
9
D. Kriteria Seorang Pemimpin menurut Islam
Dalam Alquran dan Sunnah ada beberapa syarat yang harus disandang oleh
seseorang untuk bisa mengajukan diri sebagai pemimpin. Berikut ini syarat-
syarat pemimpin menurut Islam :
4. Harus adil
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddiqy, Tafsir al-Qura>nul Majid An-Nuur, Cet. II,
Jilid. V (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), 893. 54Sayyid Quthb, Tafsir Fi
Zhilalil al-Qura>n, Ter. As‟Ad Yasin, Cet. I, Jilid. III, (Jakarta: Gema Insani Press,
2002), 265
12