Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN.AD

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
dosen pengampu: Nandang Jami’at M.Kep.,Sp.Kom.

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Elsa Rahmatinnisa (302018089)


Bangun Gumelar (302018090)
Lutfi Nurul Aini (302018093)
Defti Muhammad A.A (302018095)
Nurul Fatah (302018097)
Faizzatul Nur Nabilah (302018098)
Renanda Tri Asmira (302018099)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Keluarga.
Dalam penyusunannya pun penulis mendapatkan bantuan dari dosen mata kuliah
yang bersangkutan, dari teman-teman dan dari referensi buku serta artikel media
massa.
Penyusunan makalah ini belum mencapai kata sempurna, sehingga penulis
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat makalah jauh
lebih baik dari makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca serta menjadi inspirasi bagi pembaca.

Bandung, 05 Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KASUS....................................................................................................................1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.......................................................2
I. Data Umum...................................................................................................2
II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga...............................................4
III. Lingkungan................................................................................................4

i
IV. Struktur Keluarga......................................................................................7
V. Keluarga........................................................................................................7
VI. Stres dan Koping keluarga........................................................................8
VII. Harapan keluarga.......................................................................................8
VIII. Data Tambahan..........................................................................................9
ANALISA DATA.................................................................................................13
INTERVENSI KEPERAWATAN......................................................................14

ii
KASUS
Seorang pasien bernama Tn. A selalu dibawa ke Rs dan dipulangkan kembali
ke rumah bersama istri nya. Tn A selalu mengeluh lemas, dan sakit dibagian perut
bawah sebelah kanan. Pasien mengalami bengkak di bagian kedua tungkai kaki.
Keadaan terbaru kesadaran pasien compos mentis. hasil GCS E: 4, M : 6, V : 5,
total 15. TD : 180/90 mmHg, N : 90x/menit, RR : 23x/menit. S : 36 derajat. klien
mempunyai riwayat hipertensi. Klien adalah seorang kepala keluarga yg
berprofesi sebagai supir truk. Klien mengatakan selana 2 tahun terakhir sering
mengkonsumsi minuman bersoda untuk menghilangkan rasa kantuk ketika
bekerja.
Klien dianjurkan menjalankan hemodialialisa di Rumah sakit setiap hari senin
dan jum'at. Klien dipasangakan infus dengan cairan asering 500cc/24jam.
Pasien tidak bisa mengkonsumsi makanan berat harus yg berstrektur cair setiap
harinya. Berat badan semakin menurun.
Keadaan rumahnya :
Tn.A tinggal bersama dengan istri dan ketiga anaknya. Dikarenakan istrinya
berjualan bakso sehingga keadaan dirumahnya selalu ramai oleh pembeli setiap
harinya, sehingga keadaan rumah tidak kondesif di siang hari dan sore hari
sehingga klien merasa stress dan masa penyembuhan pun menjadi lama.
Keluarga pasien kadang tidak paham mengenai prosedur rujukan ke rumah
sakit ketika penyakit tn A kambuh, sehingga keluarganya selalu meminta bantuan
kepada saudara yg lain untung mengurusi urusan rujukan rumah sakit.
Istri pasien kurang memperhatikan makananyg dikonsumsi oleh suaminya
dikarenakan istrinya sibuk bekerja sebagai pedagang bakso. Sehingga tak jarang
suaminya mengkonsumsi makanan yg tidak boleh dikonsumsi selama sakit
dirumahnya.

1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian tanggal :04 Mei 2021


I. Data Umum
1. Nama KK ; Tn. AD
2. Usia : 56 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Supir
5. Alamat : Banten
6. Komposisi :
Tabel 1. Komposisi Keluarga Tn.AD
No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status
Kesehatan
1. Ny. H 50 Thn P Istri SMA Wiraswasta Lengkap Sehat
2. Tn. F 17 Thn L Anak SMP Pelajar Lengkap Sehat

Bagan 1. Bagan Keluarga Tn.AD

77 86

50 48 60 56 5
3

17

Klien merupakan pasangan yang sudah menikah cukup lama sekitar 20 tahun,
dari pernikahannya tersebut klien memiliki satu orang anak laki-laki. Dan Tn.A
sudah memiliki rumah sendiri dan tinggal dirumah tersebut sejak awal menikah

2
= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

X = Sudah Meninggal

7. Tipe Keluarga :
Keluarga Inti terdiri dari suami istri dan satu orang anak yang tinggal dalam
satu rumah.
8. Suku :
Tn. AD dan Ny H berasal dari suku sunda asli. Tn. AD tinggal pada
lingkungan yang masih ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku
yang sama.
9. Agama ;
Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi Tn.G
Jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjik dikarnakan.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Saat ini di keluarga Tn.AD yang berperan sebagai pencari nafkah adalah
istrinya yakni Ny.H, karena sejak sakit Tn.AD berhenti bekerja sebagai supir
truk. Ny.H bekerja sebagai pedagang bakso di depan rumahnya, penghasilan
perbulan diperkirakan mencapai Rp 6.000.000 per bulan.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Tn.AD biasanya melakukan rekreasi setiap 1-2minggu sekali
sebelum Tn.AD sakit,biasanya mereka pergi ke tempat wisata atau hanya
sekedar makan di luar. Namun, sejak Tn.AD sakit keluarganya tidak pernah
rekreasi bersama.

3
II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : (Berdasarkan anak pertama)
Keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua, yang saat ini berperan sebagai
orang tua dari satu anak yang tinggal bersama.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi :
semua kebutuhan perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi
perkembangan individu sesuai usia.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Tn.AD berasal dari Lebak Banten, sedangkan Ny.H berasal dari Serang
Banten. Keduanya bertemu pertama kali saat di rumah teman mereka, lalu
berkenalan. 4 tahun saling mengenal akhirnya Tn.AD dan Ny.H menikah.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. AD dan Ny. H saat ini baik.
Orang tua Ny.H tinggal satu kota dengan mereka, begitu pula orang tua
Tn.AD. Kedua keluarga tersebut selalu bertemu ketika idul fitri tiba.
III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah yang keluarga Tn.AD tempati adalah rumah milik Tn.AD sendiri.
Rumah dengan ukuran bangunan 8mx13m dan 8mx7m halaman tersebut
terdiri atas 2 kamar tidur, 1 akamar mandi, 1 mushola, 1 ruang tamu, 1 dapur
dan 1 ruang keluarga. Lantai di rumah Tn.AD terlihat agak kotor dan sedikit
lengket, sedangkan di teras depan terlihat kotor, karena sering diinjak oleh
pembeli yang membeli bakso. Rumahnya merupakan bangunan permanen di
pinggiran banten dengan suasana ramai disekitarnya. Dibelakang rumah
Tn.AD terdapat halaman belakang kecil untuk menjemur pakaian dan disana
juga terdapat kolam ikan dengan ukuran 1m x 2,5m dengan kedalaman 1m.

4
Gambar 1. Denah Rumah Tn.AD

HALAMAN KOLAM IKAN


BELAKANG U

KAMAR DAPUR S

MANDI

KAMAR I KAMAR II

MUSHOLA

RUANG
RUANG TAMU KELUARGA

TERAS DEPAN
KIOS BAKSO

HALAMAN DEPAN

5
17. Karakteristik tetangga dan Komunitas :
Lingkungan sekitar rumah Tn.AD kebanyakan berasal dari kota yang sama,
sehingga tidak terlalu banyak perbedaan kebiasaan atau budaya dalam
bersosial. Rumah Tn.AD dekat dengan masjid dan tidak jauh pula dari
sekolah, terdapa beberapa sekolah yang dekat dengan rumah Tn.AD
salahsatunya tempat anaknya bersekolah saat ini.
18. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga dan kerabat Tn.AD maupun Ny. H memang tinggal di kota yang
sama,namun memiliki jarak cukup jauh. Sehingga biasanya hanya bertemu
beberapa bulan sekali saja.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Sebelum sakit Tn.AD sangat rajin sholat 5 waktu di masjid dekat
rumahnya,dan Tn.AD juga aktif mengikuti pengajian disana, sedangkan Ny.H
biasanya ikut arisan dengan ibu-ibu satu RW. Namun, sejak Tn.AD sakit
keduanya menjadi kurang aktif berkegiatan di sekitar, mereka hanya bertemu
tetangga sekitar saat berbelanja di pagi hari atau jika para tetangga membeli
baksonya.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Untuk keadaan saat ini keluarga dan kerabat dari Ny.H maupun Tn.AD sangat
membantu, terbukti ketika Tn.AD pergi ke rumah sakit seringkali kerabat nya
lah yang mengantarkannya menggunakan mobil kerabatnya tersebut.

6
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setip
keluarga selalu terbuka mengenai permasalahan dan keputusan terutama
masalah kesehatan.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada di Tn. A sebagai kepala keluarga namun istrinya pun
ikut serta dalam mengambil keputusan ketika ada anggota keluarga lainnya
yang sakit.
23. Struktur Peran
Peran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah. Ny H seagai ibu yang
mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur
ruangan. Istrinya pun membantu perekonomian menjadi pedagang bakso
dirumah
24. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati
antara anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama
yang dianutnya yaitu agama Islam.

V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga, seperti
kebutuhan terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih
sayang untuk anak dan pasangannya. Tn.AD mulai membiasakan kepada
anaknya untuk membantu ibunya dikala anaknya memiliki waktu luang.
26. Fungsi sosial
Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal
menghormati orang tuan, ketika bertemu Tn. A. Selalu melatih sopan santun
kepada keluarganya.

7
27. Fungsi Perawatan Keluarga
28. Keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui bahwa Tn.AD mengalami gagal ginjal akibat sering
minum minuman bersoda.
29. Keluarga mampu mengambil keputusan
Keluarga Tn.AD selalu membawanya untuk melakukan hemodialisake
rumah sakit sekitar 2x seminggu.
30. Keluarga mampu memberikan perawatan
Keluarga kurang mengawasi makanan yang dikonsumsi Tn.AD karena
seringkali Tn.AD kembali mengonsumsi minuman bersoda kembali.
31. Keluarga memodifikasi lingkungan
Rumah Tn.Adkurang mendukung untuk seseorang yang sakit tinggal
disana, karena selalu bising akibat ramainya pembeli bakso di rumahnya.
32. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
Keluarga secara rutin membawa Tn.AD ke rumah sakit untuk melakukan
hemodialisa.

VI. Stres dan Koping keluarga


33. Stresor Jangka pendek dan jangka panjang
Klien memiliki riwayat hipertensi,klien mengeluhkan lemas,dan sakit
dibagian perut bawah sebelah kanan. Klien mengalami pembengkakan di
kedua tungkai kaki. Jika klien merasa sakit pihak keluarga akan langsung
membawa klien ke rumah sakit,namun pihak keluarga klien belum paham
dengan cara berobat kerumah sakit itu bagaimana sehingga pihak keluarga
meminta tolong kepada sodaranya untuk mengantarkan dan memberi tahu
pihak keluarga tentang bagaimana cara berobat ke rumah sakit.
34. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah, terutama Tn.F sedang Merasakan sakit pihak keluarga
biasanya panik sehingga selalu melibatkan kerabat terdekat untuk membawa
klien Tn.F kerumah sakit
35. Strategi Koping yang Digunakan
Pola koping yang digunakan untuk memecahkan masalah belum mampu untuk
memecahkan masalah sendiri dan hal ini yang membuat pihak keluarga selalu
meminta bantuan kepada sodara terdekat
36. Strategi adaptasi Disfungsi
Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional

VII. Harapan keluarga


Keluarga berhara perawat dapat memberikan edukasi kepada Tn.AD agar teratur
pola hidupnya, salahsatunya dari segi makanan yang tidak boleh ia makan.

8
VIII. Data Tambahan
37. Pemeriksaan Fisik Keluarga
Tabel 2. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. L
No Komponen Tn. A Ny. H An. F
1 Kepala Rambut pendek, hitam bersih tidak ada Rambut Panjang, hitam bersih tidak Rambut pendek, hitam bersih
kelainan, tdak ada keluhan gatal. ada kelainan, tdak ada keluhan distribusi baik, tidak ada
gatal, ketobe (-) kelainan,
2 Mata System penglihatan klien baik, tidak System penglihatan klien baik, System penglihatan klien baik,
terdapat tanda-tanda radang, tidak ada tidak terdapat tanda-tanda radang, tidak terdapat tanda-tanda
kelainan otot-otot mata, pupil bereaksi tidak ada kelainan otot-otot mata, radang, tidak ada kelainan otot-
terhadap rangsang cahaya, posisi mata pupil bereaksi terhadap rangsang otot mata, pupil bereaksi
simetris, kelopak mata normal, pergerakan cahaya, posisi mata simetris, terhadap rangsang cahaya, posisi
bola mata normal, konjungtiva tidak kelopak mata normal, pergerakan mata simetris, kelopak mata
anemis, kornea normal, skera ikterik, pupil bola mata normal, konjungtiva normal, pergerakan bola mata
isokor. tidak anemis, kornea normal, skera normal, konjungtiva tidak
ikterik, pupil isokor.. anemis, kornea normal, skera
ikterik, pupil isokor.
3 Telinga Bersih tidak ada serumen dan tidak ada Bersih tidak ada serumen dan tidak Bersih tidak ada serumen dan
luka, fungsi pendengaran baik. ada luka fungsi pendengaran baik. tidak ada luka fungsi
pendengaran baik.
4 Hidung Bersih tidak ada sekret, tidak ada kelainan. Bersih tidak ada sekret, tidak ada ada sekret (putih jernih)
kelainan. aktivitas cuping hidung (-),
5 Mulut Stomatitis (-), nyeri (-), bersih, karies (-) Gigi berwarna putih,Stomatitis (-), Gigi berwarna putih, Stomatitis
tidak ada disatria, menanggapi pembicaraan nyeri (-), bersih, karies (-), (-), nyeri (-), bersih, karies (-),
sesuai.
6 Leher dan Nyeri (-), pembesaran kelenjar limfe dan Nyeri (-), pembesaran kelenjar Nyeri (-), pembesaran kelenjar
Tenggoroka Tiroid (-), kesulitan menelan (-) limfe dan Tiroid (-), kesulitan limfe dan Tiroid (-), kesulitan

9
n menelan (-) menelan (-),
7 Dada dan Jalan nafas klien bersih, klien sesak sedikit, Pergerakan dada simetris, ronchi Pergerakan dada simetris, ,
paru tidak menggunakan otot bantu nafas, (-), weeaing (-), penggunaan otot weezing (+), penggunaan otot
frekuensi nafas klien 23x/menit, irama bantu pernafasan (-), Batuk (-), bantu pernafasan (+), Batuk (+),
teratur, nafas dalam, tidak ada batuk, tidak keluhan sesak (-) keluhan sesak (+), Ronchi
ada sputum, suara nafas vesikuler, tidak Kering (+)
ada nyeri saat bernafas.
8 Jantung Nadi 90x/menit, dengan irama jantung Nadi 100x/menit, dengan irama Nadi 88x/menit, dengan irama
abnormal, tekanan darah klien 180/90 jantung normal, tekanan darah jantung normal, tekanan darah
mmHg, tidak ada distensi vena jugularis, klien 120/70 mmHg, tidak ada klien 110/70 mmHg, tidak ada
temperature kulit klien hangat, warna kulit distensi vena jugularis, temperature distensi vena jugularis,
klien pucat, pengisian kapirelirevil <2 kulit klien hangat, temperature kulit klien hangat,
detik, edema tungkai kaki kanan grade +1.
9 Abdomen Gigi tidak ada karies, tidak menggunakan Bising usus 12 x/ menit, tidak ada Bising usus 10 x/ menit, tidak
gigi palsu, tidak ada stomatitis dirongga nyeri tekan, tumor (-). ada nyeri tekan, tumor (-).
mulut, bibir lembab, klien muntah, dan
isinya sesuai dengan makanan fekuensi 3x
jumlah 300cc, abdomen kembung, bising
usus 18x/ menit.
10 System Balan cairan selama 24 jam. Intake: 1600- Tidak ada kelainan, tidak ada luka, Tidak ada kelainan, tidak ada
urologi 2100+ 690 (Output+IWL) = +900 ml, tidak fungsi pergerakan baik. luka, fungsi pergerakan baik.
ada perubahan pola kemih, BAK kuning,
tidak ada ketegangan kandung kemih, tidak
ada keluhan sakit pinggang tidak ada nyeri.
Odem ditungkai kaki kanan karena adanya
penumpukan cairan di kaki.
Pebatalaksanaan diit rendah cairan, (batasi
cairan 600c/24 jam, lasik 1x2 gr.

10
11 Kulit Bersih, ada bekas luka pada lutut kaki Bersih, tidak ada bekas luka, tidak Bersih, tidak ada bekas luka,
kanan, tidak ada jamur dan luka infeksi, ada jamur dan luka infeksi, turgor < tidak ada jamur dan luka infeksi,
turgor < 2 detik, temperature kulit 36 C, 2 detik turgor < 2 detik
terjadi pembengkakan pada kulit daerah
pemasangan infus, kulit kering,gatal gatal,
pemeriksaan lab: ureum: 134 Mg/dl,
kreatinin 12,1 Mg/dl. Penatalaksanaan
rendah protein 40 gr dan rendah garam
40gr.
12 Kuku Pendek dan bersih, sianosis (-), CRV baik Pendek dan bersih, sianosis (-), Pendek dan bersih, sianosis (-),
CRV baik CRV baik
Klien menggunakan alat bantu tingkat saat
berjalan.
System
muskuloske
letal
13 BB 58 Kg 60 Kg 55 Kg
14 TB 162 cm 159 cm 160 cm
15 Tanda VitalTD. 180/90 mmhg, N. 90 x/mnt, R, 23 TD. 120/70 mmhg, N. 100 x/mnt, N. 88 x/mnt, R, 30 x/mnt, S.
x/mnt, S. 36 °C R, 16 x/mnt, S. 37,2 °C 37,4 °C
16 Kesimpulan Saat dikaji ditemukan gejala- gejala klien Saat dikaji dalam keadaan sehat Saat dikaji dalam keadaan sehat
sesak sedikit Nadi 90x/menit, dengan irama
jantung abnormal, tekanan darah klien
180/90 mmHg, warna kulit klien pucat,
pengisian kapirelirevil <2 detik, edema
tungkai kaki kanan grade +1.
klien muntah, dan isinya sesuai dengan
makanan fekuensi 3x jumlah 300cc,

11
abdomen kembung, bising usus 18x/ menit.
Odem ditungkai kaki kanan karena adanya
penumpukan cairan di kaki, kulit
kering,gatal gatal, pemeriksaan lab: ureum:
134 Mg/dl, kreatinin 12,1 Mg/dl.

12
ANALISA DATA
Tabel 3. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1. Subjektif Nyeri Akut
Klien mengeluh sakit dibagian perut bawah sebelah kanan
Objektif
TD: 180/90 mmHg, RR: 23x/menit, proses berfikir terganggu

2. Subjektif Penurunan Koping Keluarga


Klien mengatakan selana 2 tahun terakhir sering mengkonsumsi minuman
bersoda untuk menghilangkan rasa kantuk ketika bekerja.
Keluarga pasien kadang tidak paham mengenai prosedur rujukan ke rumah
sakit ketika penyakit tn A kambuh
Istri pasien kurang memperhatikan makananyg dikonsumsi oleh suaminya
dikarenakan istrinya sibuk bekerja sebagai pedagang bakso.
Objektif
Terbatasnya komunikasi antara keluarga dengan pasien, keluarga kurang
memperhatikan makanan yang dikonsumsi pasien, pasien sering minum
soda tetapi keluarga tidak mengingatkan pasien untuk berhenti

13
Tabel 4. Nyeri akut pada keluarga Tn.A khususnya Tn.A b.d Gagal ginjal

Tabel 5. Penurunan koping keluarga pada keluarga Tn.A khusunya Tn.A b.d
kurangannya informasi kesehatan

NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat 1 3/3 x 1 = 1 Masalah actual karena sudah
masalah menyerang Tn.A dan perlunya
:Masalah aktual informasi kesehatan melalui keluarga
2 Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Informasi kesehatan yang di miliki
maslah dapat keluarga sudah cukup mendukung
dirumah:Mudah proses perawatan klien
3 Potensi untuk di 1 2/3 x 3 = 2/3 Masalah dapat dicegah dengan cara
cegah: cukup keluarga memberikan keadaan
kondusif di rumah dan memahami
jadwal hemodialisa klien
4 Menonjolnya 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari penyakit ini harus
masalah : segera segera diatasi karena dapat menggangu
ditangani kesehatan klien
JUM 3 3/2
LAH

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah: actual 1 3/3 x 1 = Masalah actual karena sudah
1 menyerang Tn.A dan perlu
tindakan keperawatan dan medis
jika dibiarkan akan berdampak
pada rasa nyeri yang lebih berat
2 Kemungkinan masalah 2 2/2 x 2 = Sumber daya keluarga terkadang
dapat dirubah : tidak 2 kesulitan untuk mendukung biaya
mudah perawatan.
3 Potensi untuk di 2 2/2 x 2 = Masalah sudah cukup berat
cegah : sulit 2 kebiasaan pola sehari-harinya bisa
di ubah tetapi masalah yang
dialaminya akan terus muncul
karena dilakukan hemodialisa
4 Menonjolnya 1 2/2 x 1 = Keluarga menyadari penyakit ini
masalah :segera di 1 harus segera diatasi karena
tangngani menggangu kesehatan klien
jumlah 6

14
Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Nyeri akut
2. Penurunan Koping Keluarga

INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 4. Intervensi

DIAGNOSA INTERVENSI
NO TUJUAN
KEPERAWATAN Utama Observasi Teurapetik Edukasi Kolaborasi

15
1 Nyeri Akut Setelah Manajeme  Identifikasi lokasi,  Berikan terapi  Jelaskan Kolaborasi
dilakukan n Nyeri karakteristik, durasi, nonfarmakologis untuk penyebab, pemberian
frekuensi, kualitas, mengurangi nyeri periode dan analgetik,
tindakan
intensitas nyeri  Control lingkungan yang pemicu nyeri jika perlu
keperawatan  Identifikasi skala memperberat rasa nyeri  Jelaskan strategi
selama 1x12 nyeri (mis. Suhu ruangan, meredakan
jam, maka  Identifikasi respons pencahayaan, kebisingan) nyeri
nyeri nonverbal  Fasilitasi isirahat dan tidur  Anjurkan
tingkat nyeri
 Identifikasi factor  Pertimbangkan jenis dan memonitor
menurun yang memperberat sumber nyeri dalam nyeri secara
dengan dan memperingan pemilihan strategi mandiri
nyeri meredakan nyeri  Anjurkan
kriteria hasil:
 Monitor menggunakan
Keluhan nyeri keberhasilan terapi analgetik secara
menurun, TD kmplementer yang tepat
sudah diberikan  Ajarkan teknik
normal
 Monitor efek nonfarmakologi
(120/80 samping s untuk
mmHg), penggunaan mengurangi rasa
Respirasi analgetik nyeri

normal 12-20
x/menit,
proses

16
berpikir
membaik
2 Penurunan Koping Setelah Dukungan  Identifikasi respons  Dengarkan masalah,  Informasikan Rujuk untuk
Keluarga dilakukan Koping emosional terhadap perasaan dan pertanyaan kemajuan terapi
tindakan Keluarga kondisi saat ini keluarga pasien secara keluarga,
keperawatan  Identifikasi beban  Terima nilai-nilai keluarga berkala jika perlu
selama 1x12 prognosis secara dengan cara tidak  Informasikan
jam, maka psikologis menghakimi fasilitas
status koping  Identifikasi  Diskusikan rencana medis perawatan yang
keluarga pemahaman tentang dan perawatan tersedia.
membaik keputusan  Fasilitasi pengungkapan
dengan perawatan setelah perasaan antara psien dan
kriteria hasil: pulang keluarga atau antar keluarga
kepuasan  Identifikasi  Fasilitasi anggota keluarga
terhadap kesesuaian antara dalam mengidentifikasi dan
perilaku harapan pasien, menyelesaikan konflik nilai
bantuan keluarga, dan tenaga  Fasilitasi memperoleh
anggota kesehatan pengetahuan, keterampilan,
keluarga lain dan peralatan yang
meningkat, diperlukan untuk
keterpaparan mempertahankan keputusan
informasi perawatan pasien
meningkat,
 Bersikap sebagai pengganti
komunikasi
keluarga untuk

17
antara menenangkan pasien dan
keluarga atau jika keluarga tidak
dengan pasien dapat memberikan
membaik. perawatan
 Hargai dan dukung
mekanisme koping adaptif
yang digunakan
 Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga

18

Anda mungkin juga menyukai