Anda di halaman 1dari 11

BERITA ACARA PRESENTASI TUGAS KELOMPOK

Pada hari : Rabu , Tanggal : 07 April 2021, Pukul : 10.30 – 12.10 Wib di aplikasi google
meet telah dipresentasikan makalah dalam tugas kelompok.

Oleh :

Kelompok : 7 ( Tujuh )

ARPI SURANI 1181111016


NURHASANAH 1181111005
AZRI ISNAINI 1181111002
DHEA LATIFAHANUM 1181111035

Kelas : PGSD A REG 2018


Matakuliah : Pendidikan Budi Pekerti
Jurusan/Prodi : PGSD
Fak/Universitas : Fakultas Ilmu Pendidikan / Universitas Negeri Medan
Dengan Judul/Topik Bahasan : Pengertian Karakter dan Pendidikan Karakter

Selanjutnya aktivitas diskusi dan tanya jawab dicatat sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya (terlampir). Demikianlah berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Medan, 07 April 2021


Diketahui oleh, Ketua Kelompok (Moderator)
Sekretaris Tingkat/Kelas

Roby Zulianda Purba Arpi Surani


NIM. 1181111037 NIM. 1181111016

Disetujui oleh;
Dosen Pengampu Matakuliah

SUGIANTO, S.Pd.I, M.A


LAMPIRAN
REKAMAN AKTIVITAS DISKUSI

Berikut aktivitas diskusi berupa pertanyaan, kritik/saran, masukan dari peserta diskusi terhadap
presentasi tugas kelompok (makalah) manajemen kelas oleh kelompok 7 (Tujuh ) serta
tanggapan dari penyaji.

Sesi Pertama Ada 5 Pertanyaan yaitu :

Respon
No Nama Pertanyaan/Kritik/Sar
Nama Tanggapan/Jawaban Penyaji
. Penanya an
Penjawab
1 Sarah Safra Bagaimanakah Dhea Jawabannya :
Yani menanamkan nilai- Latifahanum
a. Selalu beribadah ke pada
nilai agama atau
allah dan meyakini kehendaknya
karakter religis
terhadap peserta didik b. Tidak bergaul dengan
sekarang agar tidak teman yang tidak baik
terjerumus kedalam
c. Dekatkan diri kepada sang
pergaulan bebas?
pencipta

d. Dekatkan diri kepada


keluargaYang Menambahkan:

1. Alfani Heriani Saragih


2. Nurul Fadillah
3. Mutiara Giska

2 Laila Majid Bagaimanakah Azri Isnaini Pendidikan Karakteryang


Pendidikan Karakter dikembangkan melalui Evaluasi
itu? Diri Sekolah (EDS) adalah
merupakan system yang dapat
meningkatkan kualitas pendidikan
pada suatu sekolah, karena melalui
pendidikan karakter terhadap
peserta didik akan digali,
dibangun, dibina, dan dibimbing
nilai-nilai positif yang tertanam
dalam diri peserta didik.
Sesunguhnya setiap peserta didik
mempunyai bakat, minat, dan
kompetensi yang berbeda-beda.
Maka tugas guru adalah membina
dan membimbing nilai-nilai
tersebut agar lebih berkembang
dan akhirnya dapat terefleksi
melalui prestasi-prestasi belajar
dari setiap peserta didik.
Belajar secara teori di dalam kelas
memang mesti dilakukan tetapi
belajar secara akan lebih
menyentuh dan tepat sasaran
sehingga perlu dibina dan
dibimbing secara terus
menerussecara
berkesinambungan. Untuk hal ini,
dalam sekolah-sekolah
dikembangkanlah melalui
Pengembangan Diri. Dalam dalam
pelaksanaan pengembangan diri
secara penuh harus ditanamkan
kesadaran terhadap peserta seperti
penanaman nilai-nilai agama,
social, budaya, keteram[ilan, dan
kesenian. Pembinaan yang secara
terus-menerus dan
berkesinambungan pasti akan
melahirkan siswa-siswi yang
menunjukkan kompetensi-
komptensi yang LUAR BIASA
sesuai dengan karakter dan
kepribadian peserta didik tersebut.
Dengan demikian dapatlah
terdorong kemajuan pendidikan
yang berkualitas sesuai dengan
harapan dan tujuan yang telah
ditetapkan oleh BSNP yang
memnuhi 8 (delapan) standar
pendidikan.

Yang Menambahkan:
1. Nadia Trioktoviani
2. Dhira Rizki
3. Wina Romadona
3. Sri Cara guru Nurhasanah Seperti yang ketahui faktanya
Risdiyanti menanamkan nilai bahwa setiap peserta didik
budi pekerti memiliki karakter dan tabiat yang
berbeda-beda, dimana setiap
peserta didik memiliki latar
belakang keluarganya masing-
masing.
Oleh karena itu, cara saya sebagai
calon guru untuo membentuk
karakter peserta didik yang
memiliki latar belakang yang
berbeda-beda dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya
:
1. Mengidentifikasi permasalahan
secara cermat
2. Mencarikan solusinya
3. Mengevaluasi hasil solusinya
Dalam mencari solusinya
seorang guru harus berusaha:
1. memecahkan permasalahan
dengan diri sendiri, apabila
permasalahan sekolah
dapat dipecahkan sendiri maka
guru berusaha sendiri dengan cara
bijaksana dan
penuh kesabaran.
2. Konsultasi kepada kepala
sekolah, komite, guru lainnya atau
teman, apabila kita
tidak bisa memecahkan masalah
itu dengan sendiri.
Untuk mengutarakan atau
melaksanakan pendidikan yang
berkarakter kepada
siswa maka yang di lakukan
adalah:
1. Memberi tauladan pada
pelaksanaannya
2. Membiasakan siswa
mengucapkan salam di saat masuk
kantor atau kelas
3. Berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran dimulai dan berakhir
4. Membiasakan kepada siswa
untuk mengucapkan terima kasih
apabila diberi
sesuatu
5. Mengajarkan siswa untuk
bersikap sopan dan santun
6. Mencontohkan dengan
membiasakan bersilaturahmi
7. Mengajarkan tutur kata dan
bertingkah laku yang baik
8. Menyarankan siswa untuk
berbuat baik kepada orang tua,
tetangga, teman dan juga
saling menghargai
9. Membiasakan siswa untuk jujur

Yang Menambahi:
1. Mutiara Giska Amalia

Respon
No Nama Pertanyaan/Kritik/Sar
Nama Tanggapan/Jawaban Penyaji
. Penanya an
Penjawab
4 Rosvilani Dimanakah letak Dhea Dimanakah letak keberhasilan
keberhasilan Latifahanum pendidikan karakter?
pendidikan karakter?
Jawaban :

Membuat siswa yang berkarakter


bukanlah satu usaha gampang serta
cepat. Hal itu membutuhkan usaha
terus-terusan serta refleksi
mendalam untuk bikin rentetan
ketentuan moral yang perlu
ditindaklanjuti dengan tindakan
riil, hingga jadi hal yang praktis
serta reflektif. Dibutuhkan
beberapa saat untuk bikin
seluruhnya itu jadi custom
(rutinitas) serta membuat watak
atau perilaku seorang.

Diluar itu pencanangan pendidikan


karakter tentu ditujukan untuk jadi
satu diantara jawaban pada
bermacam masalah bangsa yang
sekarang ini banyak dipandang,
didengar serta dirasa, yang mana
banyak masalah nampak yang di
indentifikasi bersumber dari tidak
berhasilnya pendidikan dalam
menyuntikkan nilai-nilai moral
pada peserta didiknya. Hal
semacam ini tentu sangatlah pas,
lantaran maksud pendidikan tidak
cuma melahirkan insan yang
cerdas, tetapi juga membuat insan
yang berkarakter kuat.

Di segi lain, pendidikan karakter


adalah usaha yang perlu
melibatkan seluruhnya pemangku
kebutuhan dalam pendidikan, baik
pihak keluarga, sekolah serta
lingkungan sekolah serta orang-
orang luas. Oleh karenanya,
langkah awal yang butuh
dikerjakan yaitu bangun kembali
kemitraan serta jejaring
pendidikan yang nampaknya mulai
terputus di antara ketiga
stakeholders paling dekat dalam
lingkungan sekolah yakni guru,
keluarga serta orang-orang.
Pembentukan serta pendidikan
karakter akan tidak sukses
sepanjang pada stakeholder
lingkungan pendidikan tak ada
kesinambungan serta keselarasan.

Jadi kuncinya telah di uraikan di


atas, ada alat ukur yang benar
hingga ada pelajari serta tahu apa
yang perlu diperbaiki, ada tiga
komponen utama (guru, keluarga
serta orang-orang) dalam usaha
merelaisasikan pendidikan
karakter berjalan dengan cara riil
tidak cuma wacana saja tanpa ada
tindakan. Ingat, Pendidikan
karakter lewat sekolah, tak hanya
evaluasi pengetahuan semata,
namun kian lebih itu, yakni
penanaman moral, nilai-nilai
norma, estetika, budi pekerti yang
mulia. Serta yang terutama yaitu
lakukan sesudah info itu diberikan
serta kerjakan dengan disiplin oleh
tiap-tiap elemen sekolah.
Yang Menambahi:

1. Nurul Fadillah
2. Mutiara Giska
3. Wina Romadona

5 Nila Ayuni prinsip untuk Arpi surani prinsip untuk mewujudkan


mewujudkan pendidikan karakter yang efektif,
pendidikan karakter sebagai berikut:
yang efektif ?
1. Mempromosikan nilai-
nilai dasar etika sebagai basis
karakter.

2. Mengidentifikasikan
karakter secara komprehensif
supaya mencakup pemikiran,
perasaan dan perilaku.

3. Mengguanakan
pendekatan yang tajam, proaktif
dan efektif untuk membangun
karakter.

4. Menciptakan komunitas
sekolah yang memiliki kepedulian.

5. Memberi kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan
perilaku yang baik.

6. Memiliki cakupan
terhadap kurikulum yang
bermakna dan menantang yang
menghargai semua siswa,
membangun karakter mereka dan
membantu mereka untuk sukses.
7. Mengusahakan tumbuhnya
motivasi diri para siswa.

8. Memfungsikan seluruh staf


sekolah sebagai komunitas moral
yang berbagi tanggung jawab
untuk pendidikan karakter yang
setia kepada nilai dasar yang sama.

9. Adanya pembagian
kepimpinan moral dan dukungan
luas dalam membangun inisiatif
pendidikan karakter.

10. Memfungsikan keluarga


dan anggota masyarakat sebagai
mitra dalam usaha membangun
karakter.

11. Mengevaluasi karakter


sekolah, fungsi staf sekolah
sebagai guru-guru karakter, dan
manifestasi karakter positif dalam
kehidupan siswa.

Yang Menambahi

Tidak ada

Diketahui oleh, Medan, 07 April 2021


Komisaris Tingkat/Kelas A.n Kelompok Satu

Roby Zulfianda Purba Kelompok Tujuh (7)


NIM. 1181111037

Anda mungkin juga menyukai