Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN GASTRITIS

DI SUSUN OLEH :

DINDA RESTU PRAMESWARI

NIM: 841421161

PRODI STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
Nn. M.A umur 22 tahun di diagnosa gastritis sejak umur ± 17 tahun. Setelah dilakukan
pengkajian, ternyata gastritis disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Nn. M.A
sering membeli jajanan di pinggiran jalan seperti siomay dan sejenisnya. Selain itu, Nn.
M.A sering mengonsumsi makanan yang pedas. Kini Nn. M.A rajin mengonsumsi obat
Episan. Meski begitu, Nn. M.A masih sering mengkonsumsi jajanan pedas dan
membuat penyakitnya sering kambuh.

A. Tinjauan Teori

1. Definisi

Gastritis umumnya dikenal dengan istilah sakit “maag” atau nyeri ulu hati terjadi akibat
peradangan pada mukosa lambung yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada mukosa
lambung hingga terlepasnya epitel mukosa supersial yang dapat menjadi penyebab utama pada
gangguan saluran cerna. Pelepasan epitel dapat merangsang untuk timbulnya proses inflamasi
pada lambung ditandai dengan rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu
makan menurun atau sakit kepala. (Sukarmin, 2012).

2. Penyebab Gastritis

Gastritis merupakan sebuah kondisi dimana mukosa usus atau lambung mengalami peradangan
atau pembengkakan sehingga menyebabkan nyeri perut. Kondisi gangguan kesehatan ini sering
dialami oleh banyak orang dan dikenal dengan maag. Penyebab gastritis sebagai berikut :

a) Mengonsumsi Alkohol

b) Makanan Tidak Sehat

c) Tingginya Tingkat Stres

d) Penggunaan obat-obatan tertentu

e) Penggunaan obat-obatan tertentu

3. Gejala Gastritis
Gejala gastritis yang dirasakan dapat berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi, kondisi ini bisa
juga tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis adalah:

a) Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.

b) Perut kembung

c) Cegukan

d) Mual

e) Muntah

f) Hilang nafsu makan

g) Cepat merasa kenyang saat makan.

h) Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.

4. Komplikasi Gastritis

Komplikasi akibat gastritis bisa saja terjadi jika kondisi ini tidak diobati. Beberapa di antaranya
adalah:

Tukak lambung.

Pendarahan di dalam lambung.

Kanker lambung.

B. Tindakan yang Dilakukan


Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perawat memiliki peran penting
dengan melakukan upaya preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif. Mengubah prilaku
sesorang bukanlah hal yang mudah, butuh waktu yang cukup lama untuk memberikan
pemahaman terhadap suatu penyakit sampai tumbuh kesadaran untuk mencegah ataupun
menerapkan dalam prilaku sehari-hari.
1. Promotif
Upaya promotif berkaitan erat dengan proses perubahan prilaku pada masyarakat dalam
menigkatkan derajat kesehatan. Pada Nn. M.A sudah menderita gastritis maka upaya
promotif yang dilakukan adalah dengan melakukan edukasi tentang penyakitnya, dengan
ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran. Dalam upaya promotif
ini dilakukan dengan memberikan edukasi seperti pemahaman tentang gastritis dengan
menggunakan leaflet, diharapkan dengan selebaran kertas ini dapat menambah
pengetahuan Nn. M.A tentang gastritis dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah
kearah yang lebih buruk.
2. Preventif
Preventif adalah upaya pencegahan terhadap suatu penyakit yang dapat menurunkan
derajat kesehatan. Pada Nn. M.A upaya preventif yang dilakukan adalah menganjurkan
untuk tidak lagi mengkonsumsi makanan pedas. Menganjurkan juga untuk istirahat yg
cukup dengan pola tidur teratur.

3. Kuratif

Upaya kuratif pasien gastritis yaitu bertujuan agar tidak timbul komplikasi lanjutan
sebagai akibat dari gastritis yang tidak terkontrol.
4. Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif, yaitu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat.
C. BAHAN UNTUK PENYULUHAN-Leaflet

D. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai