Anda di halaman 1dari 19

B.

Pendekatan Aspek Manajemen Keperawatan


1. Unsur Input
a. Pasien
1) Kajian teori
Pasien merupakan pelanggan layanan kesehatan, tetapi pasien dalam hal
ini hanya merupakan salah satu jenis pelanggan. Pelanggan layanan kesehatan
merupakan semua orang yang sehari-harinya melakukan kontak dengan layanan
kesehatan (Pohan, 2015). Undang Undang tentang Rumah Sakit Nomor 44 tahun
2009 pasal 1 yang menyatakan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.
2) Kajian data
Distribusi pasien berdasarkan sepuluh kasus terbanyak pasien yang
dirawat di Ruang Marwah adalah pasien dengan berbagai macam kasus
penyakit. Sepuluh kasus penyakit terbanyak di Ruang Marwah dapat dilihat
dalam tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Klasifikasi Ketergantungan Pasien di Ruang Marwah
SHIFT KLASIFIKASI JUMLAH PASIEN RATA-RATA
KETERGANTUNGAN 22/11/2021 23/11/2021
PAGI MINIMAL 6 7 7
PARSIAL 12 10 11
TOTAL 6 4 5
JUMLAH PASIEN 24 21 23
SIANG MINIMAL 6 5 5
PARSIAL 13 10 12
TOTAL 5 4 5
JUMLAH PASIEN 24 19 22
MALAM MINIMAL 6 5 5
PARSIAL 15 10 12
TOTAL 4 4 4
JUMLAH PASIEN 25 19 24
RATA2 JUMLAH PASIEN 24 19 24
Sumber: Data sekunder 2021

Klasifikasi ketergantungan menurut Orem:


a) Minimal Care adalah Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan.
b) Partial Care adalah Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
c) Total care adalah Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat yang lebih lama

Tabel 2.2
Distribusi 10 penyakit terbesar di ruang Marwah
Periode bulan September-November 2021
NO. PENYAKIT Jumlah Presentase
1 Anemia 51 28,1
2 Hipertensi 29 16,0
3 Diabetes Mellitus (DM) 25 13,8
4 Cerebral Infacrtion (Stroke) 18 9,9
5 Penyakit Pencernaan (Dyspepsia) 13 7,1
6 Gagar Otak (Concussion) 12 6,6
7 Intracerebral hemorrhage 11 6,0
8 Infeksi Saluran Kencing 10 5,5
9 Gagal ginjal 6 3,3
10 Apendicitis Akut 5 2,7
Total 181 100%

Tabel 2.3
Distribusi berdasarkan tempat tinggal pasiendi Ruang Marwah
RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta
bulan September-November 2021
No Nama Kasus Jumlah Persentas
e
1 Kasihan 41 17,2
2 Mantrijeron 40 16,7
3 Ngampilan 29 12,2
4 Wirobrajan 23 9,6
5 Sewon 23 9,6
6 Umbulharjo 20 8,4
7 Kraton 19 7,8
8 Banguntapan 16 6,8
9 Mergangsan 15 6,3
10 Gamping 13 5,4
Total 238 100%

3) Analisis
 Distribusi pasien berdasarkan sepuluh kasus terbanyak Berdasarkan
tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penyakit terbanyak
periode ke 4 di Ruang Marwah adalah anemia sebanyak 28,1%
 Distribusi pasien berdasarkan tempat tinggalBerdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa distribusi pasien berdasarkan tempat tinggal
yang paling banyak adalah Kecamatan Kasihan sebanyak 17,2%.
Sedangkan yang paling sedikit dari Gamping 5,4%.

b. Mahasiswa Praktik
1) Kajian teori
Pendidikan keperawatan merupakan satu proses penting yang harus
dilalui oleh setiap perawat. Hal ini merupakan suatu upaya penjaminan
mutu penyelenggaraan pendidikan keperawatan dimana diperlukan sebuah
standar penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan penelitian
keperawatan (Lestari, 2014).
Langkah yang paling awal dan penting dilakukan dalam proses
profesionalisme keperawatan di Indonesia adalah menata pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan professional, agar peserta didik
memperoleh pendidikan dan pengalaman belajar sesuai dengan tuntutan
profesi keperawatan. Oleh karena itu sifat pendidikan keperawatan juga
harus menekankan pemahaman tentang keprofesian (Nurhidayah, 2011).
2) Kajian data
Data mahasiswa yang praktik lapangan dalam menempuh
pendidikan di Ruang Marwah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
berdasarkan asal institusi pendidikan pada periode bulan September-
November 2021 dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4
Mahasiswa Praktek Periode September-November 2021 di Ruang
Marwah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NO INSTITUSI JUMLAH LAMA PRAKTEK
MAHASISWA
1. Universitas ‘Aisyiyah 32 9 Minggu
Yogyakarta
2. Universitas 10 12 Minggu
Muhammadiyah
Yogyakarta
Sumber: Buku Absensi Mahasiswa Ruang Marwah Tahun 2021

3) Analisis
Berdasarkan tabel 2.4 menunjukkan bahwa mahasiswa
sebanyak 50 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa DIII, S1
Keperawatan, dan Profesi NERS dengan rata rata lama praktik lebih dari 3
minggu. Jumlah mahasiswa terbanyak berasal dari UniversitasAisyiyah
Yogyakarta sebanyak 24 mahasiswa dan mahasiswa paling sedikit berasal
dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 5 mahasiswa.
2. Intrumental Input
a. Man/Tenaga
1) Penghitungan Tenaga Keperawatan
 Penghitungan tenaga keperawatan berdasarkan rumus Douglas Pada suatu
layanan profesional, jumlah tenaga yangdiperlukan bergantung pada jumlah
klien dan derajat ketergantungan klien terhadap keperawatan.Menurut
(Douglas cit.Ilyas,2000), jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu ruang
rawat inap adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Penghitungan tenaga keperawatan
Klasifikasi pasien
Jumlah pasien Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

Jumlah Kebutuhan Perawat Menurut Douglas Di Ruang Marwah


Rata-rata kebutuhan tenaga keperawatan perhari menurut Douglas adalah:
Shift Pagi 8 Perawat
Shift Pagi 1 Perawat
tanggung
Shift Siang 4 Perawat
Shift Malam 4 Perawat

Total kebutuhan perawat per 24 jam di Ruang Marwah menurut perhitungan


Douglas adalah 17 perawat/24 jam.

 Perawat libur atau cuti Diketahui:


 Jumlah hari minggu tahun 2021 : 52 hari
 Jumlah hari libur nasional 2021 :16 hari
 Jumlah cuti 2021 : 12 hari
 Jumlah perawat yang dibutuhkan : 17 perawat/hari Jumlah tenaga
keperawatan yang libur = Jumlah hari minggu per tahun+jumlah hari
libur nasional pertahun Xa Jumlah hari kerja per tahun – jumlah hari
libur
= (52+16+12) x17 365-
65
= 77 x 17
300
= 4,53 = 5 orang
Jadi, jumlah perawat yang libur adalah 5 orang.
Berdasarkan perhitungan Douglas, maka jumlah perawat yang dibutuhkan
diruang Marwah adalah sebanyak 17 orang ditambah perawat yang
libur/cuti 5 orang, jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 22 orang.
 Penghitungan tenaga keperawatan berdasar rumus Gillies Menurut Gillies
(1982) kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat dirumuskan
dengan perhitungan sbb:

X = (BOR x TT) x jam efektif x hari dalam 1 tahun


(Hari dalam satu tahun – hari libur) x 7
Keterangan :
X : tenaga perawat yang dibutuhkan
Hari libur masing-masing perawat pertahun, yaitu: 65 hari (hari
minggu/libur = 52 hari (untuk hari sabtu tergantung kebijakan rumah
sakit setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus
diperhitungkan, begitu juga sebaliknya), hari libur nasional tahun
2020/2021 = 16 hari, dan cuti tahunan =12 hari).
Adapun untuk menentukan jam efektif perawatan secara khusus dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a) Minimal care membutuhkan waktu 1-2 jam/ 24jam
b) Partial care membutuhkan waktu 3-4 jam/ 24jam
c) Total care membutuhkanwaktu 5-6 jam/ 24jam
Berdasarkan hasil observasi dari tanggal 22-23 November 2021,
didapatkan efektifitas ruang Marwah sebagai berikut:
Rata-rata klasifikasi ketergantungan pasien ruang Marwah pada
tanggal 22-23 November 2021:
a) Minimal care = 6 orang
b) Partial care = 15 orang
c) Total care = 4 orang
Jadi, rata-rata jumlah pasien perhari sebanyak 25 orang.
Jumlah jam perawatan/efektif/hari ruang Marwah:
a) Askep minimal : 6 orang x 2 jam = 12 jam
b) Askep partial : 15 orang x 4 jam = 60 jam
c) Askep total : 4 orang x 6 jam = 24 jam +
= 96 jam
Jadi, jam efektifnya 96 jam/24jam= 4 jam, BOR November 2021:
68,75 %.
Jumlah hari libur (Hari minggu + cuti tahunan + libur nasional)
= 52 +12 + 16 = 80 hari
Ketenagaan menurut Gillies (x) =
X = (BOR x TT) x jam efektif x hari dalam 1 tahun
(Hari dalam satu tahun– hari libur) x 7
X = (68,75% x32) x 4 x 365
(365– 80 hari) x 7
X = 16 orang
Berdasarkan perhitungan Gillies, maka jumlah perawat yang dibutuhkan di
ruang Marwah adalah sebanyak 16 orang ditambah kepala ruang 1 orang, jadi
total tenaga yang dibutuhkan adalah 17 orang.
 Menurut Depkes 2012
Perhitungan berdasarkan metode yang diterapkan oleh Depkes
adalah sebagai berikut:
X=A+B
Keterangan:
X : Tenaga perawat
A :Jumlah perawat yang bertugas
B :Jumlah perawat libur
Tabel 2.6
Jumlah Jam Perawatan Menurut Depkes
Kriteria pasien Jumlah jam perawatan Jumlah

Perawatan minimal 6 orang 1-2 jam 2 x 6 orang = 12 jam


Perawatan parsial 15 orang 3-4 jam 4 x 15 orang = 60 jam
Perawatan total 4 orang 5-6 jam 6 x 4 orang = 24 jam
Jumlah 96 jam

A = Jumlah tenaga keperawatan yang bertugas di Ruang Marwah


A = Jumlah jam perawatan di ruangan/hari
Jam efektif perawat
= 96/7 = 14 perawat/hari
B = Jumlah tenaga keperawatan yang libur di Ruang Marwah
B = Jumlah hari minggu/tahun+ jumlah hari libur besar/tahun x A Jumlah
hari kerja/tahun
= (52+ 16+ 12) x14
= 365-80
= 4 orang perawat libur
Maka, jumlah tenaga perawat di ruang Marwah menurut teori Depkes adalah:
X = A+B
= 14+4
= 18 orang

Berdasarkan perhitungan Depkes, dibutuhkan 18 tenaga keperawatan di


Ruang Marwah ditambah 1 kepala ruang dan 2 PP yang bertugas di Ruang
Marwah adalah 21 orang. Setelah dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga
keperawatan dengan menggunakan 3 teori didapatkan hasil yang hampir sama.
 Teori Douglas
Berdasarkan teori Douglas didapatkan jumlah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan adalah 22 orang perawat dalam 24 jam termasuk 1 Karu dan 2
PP didalamnya. Perhitungan ini berdasarkan dari tingkat ketergantungan
pasien di Ruang Marwah.
 Teori Gillies
Menurut teori Gillies didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 17
orang termasuk 1 orang kepala ruang dan 2 PP. Perhitungan ini berdasarkan
pada jumlah efektif hari perawatan dan jumlah libur dalam 1 tahun.
 Teori Depkes
Menurut teori Depkes didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan adalah
21 orang termasuk 1 orang kepala ruang dan 2 orang PP.

2) Kualitas Tenaga Keperawatan


a) Kajian Teori
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan
yang berkualitas. Asuhan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
sumber daya yang berkualitas dan profesional dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 129/Menkes/SK/II/2008, pemberi pelayanan di rawat
inap adalah dokter spesialis dan perawat minimal berpendidikan D III.
b) Kajian Data
Tenaga keperawatan di ruang Marwah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.7
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Ruang Marwah RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
NO Jenis Pendidikan Jumlah Persentase
.
1. D III Keperawatan 13 59,1%
2. S1 Keperawaran Ners 8 36,3%
3. S2 Keperawatan 1 4,5%
Total 22 100%
Sumber Data Primer: 2021
Sedangkan jenis pelatihan yang dimiliki dibangsal marwah dalam 3 tahun
terakhir, sebagai berikut:
c) Analisa No Tahun Pelatihan Judul
.
1. 2018 7 Falsafah Hidup KHA Dahlan
a.
Pembinaan Al Islam dan Kemuh
b.
Pelatihan HHC
c.
IHT BLS-K3 Tahun 2018
d.
Pengembangan Al Islam & Kemuh
e.
Fisimisi
f. Pel. Manajemen Nyeri-EWS
g. IHT PPI tahun 2018
h. Pembinaan Al Islam Kemuh. Tauhid
i. Pelatihan High Care Unit
j. IHT Komunikasi Efektif-Edukasi
k. Kepribadian Muh
l. Nilai-nilai Muqoddimah AD Muh
m. IHT Edukasi – Komunikasi Efektif

2 2019 a. Pembinaan Al Islam


Kemuhammadiyahan Pandangan
Muhammadiyah
b. Pembinaan Al Islam
Kemuhammadiyahan Kepribadian
Muhammadiyah
c. IHT PPI Dasar Bagi Perawat
d. Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah
e. IHT Kebakaran
f. IHT Islamic Chaplaincy
g. Pembinaan Pegawai Gangguan Jin
h. Pembinaan Pegawai 12 Langkah
Muhammadiyah
i. Pengembangan Al Islam
Kemuhammdiyahan
j. Pembinaan Ru’Yah Syar’iyah
3 2020 a. Pembinaan Al Islam
Kemuhammadiyahan
b. Pelatihan Rukti Jenazah
c. Penegahan Ideologi rauh
d. IHT Pengenalan Tatalaksana Covid-19

Berdasarkan data di atas bahwa sebagian besar tingkat pendidikan


perawat di ruang Marwah adalah D III sebanyak 13 orang, SI
Keperawatan Ners sebanyak 8 orang dan S2 Keperawatan 1 orang.

b. Money/Dana
1) Kajian Teori
Salah satu fungsi rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan bagi
petugas medis maupun non medis. Agar pelayanan rumah sakit dapat berjalan
optimal dan dapat di rasakan oleh seluruh masyarakat maka rumah sakit perlu
mempersiapkan peralatan jasa non medis dan jasa pemborongan .
2) Kajian Data
Rumah sakit PKU Muhamadiyah Yogyakarta sebagai salah satu
rumah sakit swasta yang dibentuk oleh PP Muhamadiyah menggunakan
pengelolaan keuangan dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
(RAPB), dibuat setiap tahunnya. Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan
yang diberikan kepada masyarakat.
c. Method/Metode
1) Kajian teori
Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) adalah istilah teknis sebagai
pengganti Standar Asuhan Keperawatan dan. Secara teknis Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dibuat berupa
Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) yang
dapat berupa atau disertai dengan salah satu atau lebih: alur klinis (Clinical
Pathway), protokol, prosedur, algoritme, standing order (PERSI, 2015).
2) Kajian data
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 22 November – 23
November 2021 dapat disimpulkan bahwa ruang Marwah menerapkan
metode penugasan asuhan keperawatan diruang Marwah menggunakan
Metode Tim Modifikasi (MTM) yang terdiri dari metode tim,
fungsional, dan metode primer, dimana berfokus pada kesembuhan,
mengurangi kecacatan dan memberikan pelayanan keperawatan pada
kasus penyakit umum, tetapi belum menerapkan metode MPKP
(Metode praktik Keperawatan Profesional) sesuai job description.
d. Material (materi)
1) Kajian teori
Standar pengelolaan peralatan mencakup standar tentang alat tenun,
peralatan untuk pelayanan keperawatan, peralatan rumah tangga, peralatan
pencatatan dan pelaporan, serta pengelola peralatan. Rumah Sakit memiliki
kondisi yang berbeda-beda dan kompleks keadaan ini mempengaruhi
manajemen pelayanan keperawatan termasuk pengelolaan fasilitas dan
peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan. Sehubungan dengan hal
itu diperlukan adanya standar pengelolaan fasilitas dan peralatan kesehatan
untuk pelayanan keperawatan sebagai pedoman bagi manager keperawatan
dalam menggunakan sumber daya fasilitas peralatan demi mencapai
pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien. Fasilitas dan alat-alat
kedokteran maupun keperawatan dapat dipenuhi dengan standar yang telah
ditetapkan oleh masing- masing institusi dengan memperhatikan jenis alat,
bahan atau warna, ukuran, jenis kegiatan, dan jumlah yang dibutuhkan.
2) Kajian data
Jumlah tempat tidur yang ada di ruang Marwah dapat dilihat pada tabel
2.9 Sebagai berikut

Tabel 2.9
Jumlah Tempat Tidur Ruang Marwah
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
No Kelas Jumlah Kondisi
1 III 32 Baik
Jumlah Total 32
Sumber: Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 2.9 menunjukkan bahwa jumlah tempat tidur yang ada di
ruang Marwah berjumlah 32 dalam kondisi baik tempat tidur kelas III.
Tabel 2.10
Daftar Alat Medis dan Non Medis di Ruang Marwah RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta

NO. NAMA BARANG JUMLAH


1. AC 6
2. Kipas 9
3. Kursi pasien 35
4. Kursi bulat putar 2
5. Kursi plastic 12
6. Rak makan 3
7. Ibadah kit 3
8. Troli makan 1
9. Suction vortable 2
10. Bed pasien 35
11. Bantal pasien 35
12. Sprei 50
13. Selimut 50
14. Jam dinding 3
15. Kalkulator 1
16. Perlak 50
17. Glocometer 1
18. Bak instrument kecil 1
19. Infrared thermometer 1
20. Box kabel 1
21. Termometer digital 3
22. Senter 1
23. Komputer 2
24. Kulkas 2
25. Water heather 3
26. Pesawat telepon 2
27. Timbangan badan 1
28. Troli linen 1
29. Kursi putar sandaran 1
30. Dingklik tinggi 3
31. Kursi bulat putar 2
32. Recharge 1
33. Standar infus beroda 15
34. Stetoskop 3
35. Oksigen kecil 1
36. Easymove 1
37. Werless phone 1
38. Dispencer 2
39. Troli suction 1
40. Almari loker 2
41. Troli pengobatan 1
42. Syiringe pump 3
43. Infus pump 3
44. Nebulizer 2
45. Alat cukur 1
46. Troli ember 1
47. Appar 2
3) Analisis:
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa alat kesehatan dan
fasilitas yang ada di ruang Marwah sudah sesuai standar yang ditetapkan
oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat di lakukan
observasi di ruang Marwah bahwa tidak adanya tersedianya handscoon
steril hanya ada terdapat kassa steril dan alat set steril untuk melakukan
tindakan yang prinsipnya steril seperti perawatan luka DM.
e. Machine (mesin)
1) Kajian Teori
Mesin merupakan peralatan yang digerakan oleh sesuatu
kekuatan atau tenaga yang dipergunakan manusia untuk membantu
manusia dalam mengerjakan sesuatu.
2) Kajian Data
Tabel 2.11
Daftar Alat di Ruang Marwah RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta
No Nama Jumlah
1 Kipas angin dinding 9
2 AC 6
3 TV 1
4 Dispenser 2
5 Tensi meter 7
6 Lampu periksa 1
7 Komputer 2
8 Pesawat Telpon 2
9 Thermometer 4
3) Analisis:
Berdasarkan tabel 2.11 menunjukkan bahwa alat medis yang ada di
ruang Marwah sudah memenuhi standar ruang perawatan RS PKU
Muhamadiyah Yogyakarta dan sudah sesuai dengan persyaratan
kebutuhan alat medis ruangan yang sesua

Anda mungkin juga menyukai