Anda di halaman 1dari 2

Blok Special Sense & Neurology Narasumber: dr. Jerry Tobing, M.

Ked (ORL-HNS)
Sp.THT-KL

Skills Lab : Anamnese dan Pemeriksaan Sistem Pendengaran


Nama Mahasiswa : Hari/Tanggal : ……………………

NPM :

GRUP :

Check list
Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Mempersiapkan alat-alat (Sistem Pendengaran)
a. Lampu kepala/otoskop
b. Corong telinga
c. Garpu tala 256HZ, 512 HZ, 1024 HZ
2 Mengucap salam dan menyambut pasien sambil berdiri.
Memperkenalkan diri,serta mempersilakan duduk
3 Dokter duduk berhadapan dengan pasien.Pasien duduk dengan posisi badan condong
sedikit kedepan dan kepala pasien lebih tinggi sedikit dari kepala pemeriksa,kaki
pemeriksa tidak boleh bersilang. Lutut kanan pemeriksa berdempetan dgn lutut kanan
penderita.
Menanyakan identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan alamat, suku,
status pernikahan, pekerjaan
4 Anamnese Sistem Pendengaran
Menanyakan keluhan utama pasien:
A. Gangguan Pendangaran
- Pada satu telinga atau kedua telinga
- Timbul tiba2 atau bertambah berat secara bertahap,
- Sudah berapa lama
- Apakah ada riwayat trauma,tampar,trauma akustik,terpajan bising,
Pemakaian obat ototoksik,sebelumnya ada menderita infeksi virus.
B. Tinitus
-. Suara mendengung/mendenging
-. Dikepala/ditelinga
-. Pada satu sisi/kedua sisi
C . Vertigo/rasa pusing berputar
D. Nyeri didalam telinga/otalgia
-. Pada telinga kiri/kanan/keduanya
E. Sekret keluar dari liang telinga/otore
-. Dari satu/kedua telinga
-. Nyeri/tidak
-. Sudah berapa lama
-. Mukoid,nanah,darah,bau,jernih
5 Pemeriksaan sistem pendengaran
- Pasang lampu kepala dan cahaya diarahkan kedaun telinga
- Lihat bentuk dan kelainan2 pada daun telinga,juga bagian belakang dan depan daun
telinga.
- Otoskop dapat digunakan untuk menggantikan lampu kepala
- Otoskop digunakan untuk melihat, liang telinga, membrane timpani, kalau kurang
jelas pakai corong telinga
- Otoskop dipegang sesuai telinga mana yang akan diperiksa. Pada telinga kanan,
otoskop dipegang dengan tangan kanan dan sebaliknya pada telinga kiri, otoskop
dipegang dengan tangan kiri.
- Otoskop dipegang dengan tangan kanan , dengan posisi jari kelingking tangan
kanan yang memegang otaskop ditekankan pada pipi pasien yang di periksa
- Untuk melihat membrane timpani ini pada orang dewasa daun telinga ditarik ke
belakang atas, sedang pada bayi dan anak2 daun telinga ditarik kebelakang bawah
- Lihat keadaan membrane timpani,warna perforasi/tidak, sentral/marginal, retraksi,
bombering dll
6 Pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala
Blok Special Sense & Neurology Narasumber: dr. Jerry Tobing, M.Ked (ORL-HNS)
Sp.THT-KL

Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
A. Tes Rinne: tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran
melalui tulang pada telinga yang diperiksa
Cara: Penala digetarkan,tangkainya diletakan di prosesus mastoid setelah tidak
terdengar lagi ,penala dibawa kedepan telinga kira2 2 ½ cm.Bila masih
terdengar disebut Rinne ( + ) yang maknanya adalah normal atau tuli
sensorineural bila tidak terdengar disebut Rinne ( - ) yang maknanya tuli
konduktif.
B. Tes Weber: tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang telinga
yang sakit dengan telinga yang sehat,
Cara :
Penala digetarkan dan tangkai penala diletakan di garis tengah ( di vertex, dahi,
pangkal hidung, di tengah2 gigi seri,dagu ). Apabila bunyi penala terdalengar
lebih keras pada salah satu telinga disebut Weber lateralisasi ke telinga
tersebut. Bila tidak dapat dibedakan ke arah mana bunyi terdengar lebih keras
disebut tidak ada lateralisasi.
C. Tes Schwabach: membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksa yang pendengarannya normal
Cara:
Penala digetarkan, kemudian tangkai penala diletakan pada prosessus
mastoideus pasien (yang diperiksa) sampai tidak terdengar bunyi Kemudian
tangkai penala segera dipindahkan pada prosesus mastoideus telinga pemeriksa
yg pendengarannya normal. Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut
Schwabach memendek yang maknanya adalah tuli sensorineural. Bila
pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan dapat diulang dengan cara
sebaliknya yaitu penala diletakan pada prosesus mastoideus pemeriksa lebih
dulu, setelah bunyi menghilang penala diletakkan ke mastoid pasien (yang
diperiksa). Bila pasien masih dapat mendengar bunyi disebut Schwabach
memanjang yang maknanya tuli konduksi, dan bila pasien dan pemeriksa
sama2 mendengar disebut Schwabach sama dengan pemeriksa.
D. Tes Berbisik : pemeriksaan ini bersifat semi kuantitatatif, menentukan derajat
ketulian secara kasar. Ruangan cukup tenang, dgn panjang minimal 6 m. Nilai
normal: 5/6-6/6.
7 Memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan
8 Memberi resep dan anjuran lainnya
9 Paien dipersilahkan pulang
10 Alat-alat dirapikan kembali
Ket:
Ya : Dikerjakan dengan baik
Tidak : Tidak dikerjakan

Instruktur

( dr.…………..…..…….………..)

Anda mungkin juga menyukai