Anda di halaman 1dari 7

TUGAS REKAYASA PONDASI

“Jenis-Jenis Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam”

Di Susun oleh :

Nama : Devina Abriari


Kelas : B (2019)
NIM : 4519041072

Dosen :
Ir. Paulus Lebang S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
2021
Jenis-Jenis Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam

A. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang tidak membutuhkan galian tanah terlalu
dalam karena lapisan tanah dangkal sudah cukup keras, apalagi bangunan yang akan
dibangun hanya rumah sederhana.
Pondasi dangkal ini digunakan apabila beban yang diteruskan ke tanah tidak terlalu
besar. Misalnya, rumah sederhana satu lantai, dua lantai, bangunan ATM, pos
satpam, dan sebagainya.
Yang termasuk pondasi dangkal antara lain:

1. Pondasi Pasangan Batu Kali Menerus

Pondasi ini digunakan oleh sebagian besar rumah satu lantai (terutama
rumah-rumah di perumahan) di Indonesia. Pondasi ini dipasang menerus
sepanjang dinding bangunan untuk mendukung dinding serta kolom-kolom
berdekatan.

2. Pondasi Telapak/Footplat

Pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti ini.Pondasi ini


setempat, gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai
maupun dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom
bangunan.Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar pondasi telapak
bisa berbentuk persegi panjang atau persegi.
3. Pondasi Menerus

Pondasi menerus adalah pondasi telapak yang dibuat memanjang


sepanjang dinding. Ini adalah versi menerus dari pondasi footplat.

4. Pondasi Umpak

Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, rumah


jaman dulu. Pondasi jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang
mayoritas rumahnya masih berstruktur kayu. Rumah nenek anda pun
mungkin masih menggunakannya. Pondasi umpak merupakan pondasi
setempat, terletak di bawah kolom kayu atau bambu. Biasanya
menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun
pasangan bata. Berhubung rumah seperti itu menggunakan material kayu
sebagai struktur utamanya, berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga
pondasi ini cukup kuat untuk meneruskan beban ke tanah.
5. Pondasi Rakit

Bila di kedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakkan


pondasi, maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit. Pondasi rakit bisa
digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak di tanah lunak. Selain
itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya
terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu,
solusinya yakni dijadikan satu kekakuan. Pada gambar diatas, kolom-kolom
yang tidak mungkin dipasangi telapak satu per satu karena letaknya
berdekatan. Solusinya, dijadikan satu dengan memberi cor-coran beton.
Pondasi rakit sejatinya adalah pelat beton bertulang.

6. Pondasi Rollag Bata

Pondasi rollag bata adalah pondasi yang digunakan untuk menahan


beban bangunan, namun mulai ditinggalkan karena mahal. Selain itu
pemasangannya membutuhkan waktu yang lama dan kekuatannya pun tidak
dapat diandalkan. Di jaman sekarang, pondasi ini digunakan hanya untuk
menahan beban yang ringan seperti teras.

7. Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran digunakan apabila tanah dasar yang baik agak dalam
letaknya serta di dalam tanah terdapat gangguan yang menghalangi
pelaksanaan pembuatan pondasi. Pondasi sumuran jga dapat digunakan jika
ada bahaya penggerusan tanah di bawah dasar pondasi oleh arus air, dasar
sumuran harus benar-benar pada lapisan tanah keras.
B. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang membutuhkan pengeboran dalam karena
lapisan tanah yang baik ada di kedalaman, biasanya digunakan oleh bangunan
besar, jembatan, struktur lepas pantai, dsb.
Pondasi dalam mempunyai kemampuan untuk mengalirkan beban bangunan ke
dalam tanah yang jauh lebih baik daripada pondasi dangkal. Hal ini didukung oleh
proses pembuatan pondasi dalam sejak awal, di mana pondasi dalam ini dibangun
sampai pada kedalaman yang mengandung tanah dengan struktur yang paling
kokoh. Lapisan tanah yang mempunai struktur sangat kuat, keras, dan kokoh ini
berada jauh di bawah kedalaman tanah. Nah, pembuatan pondasi dalam mutlak
harus mencapai tanah tersebut. Jadi tidak mengherankan kalau daya dukungnya pun
sangat kuat dan juga stabil.

1. Pondasi Piers (dinding diafragma)

Pondasi dinding diafragma pondasi untuk meneruskan beban berat


struktural yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian
struktur pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan
pondasi pier adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan
dengan membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian
yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami
kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi normal.

2. Pondasi Tiang Pancang


Jenis pondasi dalam tiang pancang dibuat dengan menanamkan tiang
atau pondasi precast yang dipukul menggunakan hammer pada alat diesel
hammer. Hammer ini akan menghentakan pondasi yang telah didirikan lebih
dulu hingga kedalaman tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
3. Pondasi Caissons (Bor Pile)

Pondasi bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang
dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau
pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi
pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang
sudah di bor.

Anda mungkin juga menyukai