2019
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
BAB II PEMBAHASAN 6
Kesimpulan. 32
Daftar Pustaka 33
3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Secara umum pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi
tanah, fungsi ini dapat berlaku secara baik bila kestabilan pondasi terhadap efek
guling, geser, penurunan dan daya dukung tanah terpenuhi. Meskipun kondisi
perencanaan pondasi.
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dagkal
2.2.1.1 Umum
- Terzaghi
- Meyerhof
- Hansen
q= γDf
5
c. Membagi distribusi tegangan dibawah pondasi menjadi 3
tidak sama.
Df B
B = Lebar pondasi
6
Bab 2 Landasan Teori
GGambar 2.2
Dari gambar dapat dilihat bahwa beban yang bekerja pada tanah mengakibatkan
- Zone I
- Sepasang Zone II
Zone I
Zone yang langsung dibawah pondasi dicegah untuk bergerak latera oleh
gaya friksi dan adhesi antara tanah dan dasar pondasi. Jadi boleh dikatakan
zone I tetap dalam keadaan keseimbangan elastis, dan bekerja sebagai bagian
dari pondasi.
sudut yang dibuat dengan bidang horizontal < β = < Φ (gambar 2.3)
Zone II
Disebut sebagai zone dari geser radial, karena pada zone ini terbentuk dari
satu set gaya-gaya geser radial dengan ujung dari dasar pondasi sebagai titik
pusat spiral logaritma yang membentuk gaya geser radial tadi (gambar 2.2)
Zone III
Disebut zone dari gaya linier, batas dari zone III ini dengan horizontal
bersudut 45o - Ǿ/2 (gambar 2.2 yg dibatasi bidang cde. Seperti yang
yang hanya sampai daerah ec. Hal ini mengakibatkan tegangan geser diatas
bidang horizontal tidak ada dan diganti dengann beban sebesar q = γDf
Akibat beban ini maka pondasi cenderung untuk mendorong segi tiga ABC
Zone II.
Pergerakan lateral ini akan ditahan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bidang
ab dan ac.
- Gaya kohesi c x ab
- Gaya kohesi c x ac
1. Beban = qult . B = q f . B
1
2. Berat segi tiga gaya = B f2 tan
2
Gambar 2.3 Zone I dari zone keruntuhan Terzaghi
1 B
Luas Zone I = B x x tan
2 2
= ¼ γB2 tan
Persamaan keseimbangan menjadi :
B
‘q ult B + ¼ γ B2 tan = 2 Pp + 2 c tan
2
Atau
‘q ult B = 2Pp + B c tan - ¼ γ B2 tan …………........................(2.2)
Menurut Terzaghi sebetulnya total tekanan pasif Pp dapat dibagi dalam tiga
komponen :
2. Ppc : Yaitu total tekanan pasif yang diproduksi oleh kohesi tanah.
Apabila tiga komponen pembentuk total tekanan pasif Pp ini dihitung secara
terpisah maka:
‘qult B = 2(P pγ + Ppc + Ppq) + tan Bc tan - ¼ γB2 tan (2.3)
Apabila diambil :
………………(2.5)
………………….(2.6)
Rumus ini digunakan untuk menghitung pondasi menerus untuk pondasi lainnya
Menerus
Lingkaran
Dimana,
…………………(2.6)
……………(2.7)
Tabel 2.2
Tipe Pondasi Sc Sγ
Strip 1 1
b. Tabel, dapat dilihat pada table 2.3 Faktor Kapasitas Daya Dukung Pondasi
Terzaghi
c. Grafis, dpt dilihat pada gambar 2.4, perlu diperhatikan pada cara grafis
2.2.1.3.1 Umum
sifat-sifat tanah.
sifat-sifat tanah dan bentuk pondasi itu, ditambah dengan factor kedalaman
dangkal akibat beban vertical dan akibat berinteraksi. Sehingga kapasitas daya
Terzaghi, maka pada Meyerhof adalah : (lihat Gbr 2.2 dan 2.5)
yaitu sudut untuk menentukan garis bf adalah bidang kelengkungan yang terjadi
pada permukaan tanah <B aakan bertambah dengan kedalaman dan mendekati 90o
1. pengaruh dari resultan tanah bgf diberikan oleh gaya P.o dan gaya
3. Sedang gaya P.o dan S.o disebut aquivalent free surface streses
……………………(2.8)
2.2.1.3.1 Umum
oleh Terzaghi dan Meyerhof adalah permukaan tanah g1 (ground factors). Dan
sendiri dengan para peneliti lain seperti, De Beer (1970) dan Vesic (1973)
………………(2.9)
…………….(2.10)
Dimana,
Sc, Sq, Sγ = factor bentuk pondasi, tanda akses khusus untuk tanah
kohesif
dc, dq, dγ = factor kedalaman pondasi, tanda akses khusus untuk tanah
kohesif
kohesif
bc, bq, bγ = factor inclinasi dasar pondasi, tanda aksen khusus untuk
tanah kohesif
c = cohesi
Su = Cu = qu/2
‘γ = berat isi tanah
B = dimensi pondasi
q = γDf = t h1 effective over burden pressure
Pada persamaan (2.7) dan (2.8) dari Hansen Nc, Nq dan Nγ,
Terzaghi.
……………………………………..(2.11)
2.3 PENGARUH MUKA AIR TANAH
2.3.1 Umum
yang tinggi. Hal ini disebabkan karena berkurangnya overburden pressure dan
rusaknya ikatan kohesi didalam struktur tanah dengan adanya air tersebut.
keberadaan muka air tanah dihubungkan dengan dimensi atau lebar pondasi B.
dukung berpengaruh untuk penentuan besaran berat isi γ. Besaran gama yang
Muka air tanah jika berada pada daerah ini tidak berpengaruh pada
‘γ = γt = γm ..................................... (2.10)
Dimana, γb = γ – γw
Daerah Zw 0
‘γ = γb ........................................................................................ (2.13)
Untuk Zw > B,
harga γb = γ = γ – γw
berlapis-lapis maka
i n
‘q = 1D
i 1
1
dimana I = banyak lapis
Maka,
…………(2.15)
Jika Zw 0 maka,
Missal untuk muka air tanah dimana Zw berjarak a dari dasar pondasi,
2.4 PENURUNAN
2.4.1 Umum
yang kompresibel adalah lempung, lanau lempung atau lempung lanau yang
- kompresibitas tanah
- Permeabilitas tanah
Untuk bias mampat, air yang ada didalampori tanah dan sifat kompresibelitas
tanah.
Pasir adalah tanah yang sangat permeable dan tanah yang tidak
penurunannya kecil.
Lempung yang kapasitas air banyak adalah tanah yang rapat air dan
Po = ho y
lebih besar dari pada tekanan efektif yang ada sekarang. Misalnya suatu bukit
Tekanan prakonsolidasi = Pc = hc γ
beratnya sendiri
konsolidasi karena adanya tambahan tekanan efektif perlu dihitung jika dijumpai
lapisan kompresibel yang terdapat dibawah pondasi diantara dasar pondasi sampai
kedalaman sekitar dua kali lebar pondasi. Tambahan rekanan efektif dihitung
angka pori berkurang. Karena luas datar A suatu satuan luas, maka pada
hvl
Setalah turun sebesar S el =
hs
……………….…(2.18)
…………….…(2.19)
Rumus penurunan jika menggunakan parameter koefisien perubahan volume
mv :
Menurut definisi
……..(2.20)
Cr digunakan untuk P1 Pc
CC digunakan untuk P1 Pc
Cr Po P
S H log …………………………(2.21)
1 eo Po
…….(2.22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kapasitas daya dukung pondasi dangkal, yang dapat disebut pionir dan paling terkenal oleh
Terzaghi
Meyerhof
Hansen