Anda di halaman 1dari 9

STORY LINE

Motif Gajah Pada Kain Tapis Lampung dan Perbandingannya dengan Struktur Anatomi
dan Tingkah Laku Gajah

Kelompok 4
A.Najib Dhiaurahman (20/458254/BI/10487)
Fachrul Lingga Prawidyatama (20/461038/BI/10589)

No Video Audio Narasumber Durasi Keterangan

Motion Graphic yang Backsound - 00:00:10 Logo UGM dan logo


1 menampilkan logo KPMI Fakultas
UGM dengan tulisan Biologi
Fakultas Biologi dan
logo Kanal
Pengetahuan dan
Menara Ilmu (KPMI)
Fakultas Biologi

Pengenalan Provinsi Backsound Narator ± 2 menit Klip video/gambar


2 Lampung dan daerah Lampung dan
kebudayaannya Penjelasan budayanya
singkat daerah
Lampung dan
budayanya

Pengenalan Tapis Backsound Narator ± 2 menit Klip tentang tapis &


3
Lampung dan & wawancara
budaya/sejarahnya Cerita tentang Narasumber narasumber
tapis Lampung pegawai Museum
Lampung
(Opsional)
Pengenalan tentang Backsound Narator ± 5 menit Klip gajah
4 gajah secara umum :
Ciri umum Penjelasan
Klasifikasi terkait gajah
Habitat dan
distribusi

Pengenalan motif gajah Backsound Narator ± 2 menit Klip tentang motif


5 gajah dan wawancara
pada Tapis Lampung &
Cerita tentang Narasumber
motif gajah pegawai Museum
pada tapis
Lampung
(Opsional)

Penjelasan terkait Backsound Narator ± 3 menit Klip anatomi sistem


6 struktur anatomi gajah rangka dan sistem
diantaranya : Penjelasan muskular gajah
● Sistem rangka terkait struktur
● Sistem muskular anatomi gajah

Penjelasan terkait Backsound Narator ± 3 menit Klip tingkah laku


7 tingkah laku gajah gajah
dalam habitatnya Penjelasan
seperti : terkait tingkah
● Mencari makan laku yang
● Mempertahankan dimiliki gajah
wilayah
● Komunikasi
● dll
Peranan dan manfaat Backsound Narator ±2
8 gajah bagi manusia dan dan narasi menit
lingkungan

Komparasi struktur Backsound dan Narator ± 4 menit Klip motif gajah


9 gajah pada motif tapis narasi pada tapis dan gajah
dengan gajah sebenarnya
sebenarnya

Penutup dan credit Backsound dan Narasi penutup dan 00:00:15


10 video narasi credit video

Motion Graphic yang Backsound - 00:00:10


11 menampilkan logo
UGM dan Kanal
Pengetahuan dan
Menara Ilmu (KPMI) –
Fakultas Biologi UGM

Rencana waktu yang akan digunakan ± 23 menit


VIDEO ANHEW DL 22 NOVEMBER 2021

Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di paling selatan di pulau


Sumatera. Provinsi Lampung beribukota di Kota Bandar lampung, terdapat 13
kabupaten dan 2 kota. Provinsi Lampung ditetapkan sebagai daerah provinsi yang
berdiri sendiri berdasarkan undang-undang Nomor 14 Tahun 1964. Sebelumnya
merupakan daerah keresidenan yang termasuk dalam wilayah provinsi Sumatera
Selatan. Sebagaimana dengan daerah lainnya, Provinsi Lampung memiliki adat istiadat
dan kebudayaan sendiri yang menunjukkan identitas asli masyarakat Lampung.
Berdasarkan adat istiadatnya, masyarakat Lampung terbagi ke dalam 2 suku besar
yaitu Lampung pesisir (ulun peminggir) yaitu suku lampung asli yang mendiami wilayah
bagian pesisir seperti wilayah semangka, krui, ranau, dan komering, mereka
menggunakan bahasa lampung dialek Api. Lalu terdapat Suku lampung pepadun (ulun
pepadun) yaitu mereka yang mendiami wilayah dataran rendah dan tinggi seperti
daerah Tulang Bawang, Way Kanan, hingga Pubian, mereka menggunakan bahasa
Lampung dialek O atau Nyow.
https://www.youtube.com/watch?v=xwoogMkmmdk (referensi video budaya lampung
bisa kamu cari lebih lanjut ya lingga)
Adanya dua suku besar yang ada di Lampung membuat wilayah ini penuh warna
dengan adat istiadat kebudayaannya. Kebudayaan tersebut dapat berupa kesenian
seperti alat musik hingga kain tenun.

Tapis adalah kain wanita berbentuk sarung yang terbuat dari tenun benang kapas
dengan motif alam flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak
dengan cara sulam cucuk, kain ini menyelaraskan kehidupan masyarakat Lampung,
baik dengan lingkungannya maupun dengan penciptaan alam semesta.. Tapis dipakai
oleh wanita dari suku yang ada di masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat
Pepadun. Kain tapis digunakan oleh wanita Lampung di pesisir dan pedalaman. kain ini
dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga dan muli-muli (gadis) dalam waktu senggangnya
dengan tujuan memenuhi tuntutan adat istiadat yang diangkat sakral dimana kain tapis
merupakan salah satu bagian penting pakaian adat. Cikal bakal kain tapis dimulai sejak
abad ke-2 SM dengan motif pohon hayat, flora dan fauna. Kain tapis biasanya dipakai
oleh para gadis dan wanita suku Lampung, sebagai perlengkapan upacara adat,
keagamaan dan perkawinan. https://www.youtube.com/watch?v=7l_NBqtBhFw
(Referensi vid tapis, tapi ada watermark kompasnya, kamu bisa cari yang lain)
Gajah sumatera adalah salah satu subspesies gajah asia. Di alam bebas, gajah
sumatera hanya hidup di pulau Sumatera. Secara ilmiah gajah diklasifikasikan ke dalam
keluarga Elephantidae. Terdapat dua genus hewan yang termasuk dalam keluarga
Elephantidae yang masih hidup di muka bumi yaitu genus Elephas dan Loxodonta.
Gajah sumatera adalah salah satu subspesies gajah asia, nama ilmiahnya Elephas
maximus sumatranus.

Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Superclass Tetrapoda
Class Mammalia
Subclass Theria
Order Proboscidea
Family Elephantidae
Genus Elephas Linnaeus, 1758
Species Elephas maximus Linnaeus, 1758
Subspecies Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847

Ciri umum gajah sumatera


1. Bobot gajah sumatera sekitar 3-5 ton dengan tinggi 2-3 meter
2. Kulitnya terlihat lebih terang, kupingnya sering terlihat depigmentasi, terlihat
seperti flek putih kemerahan.
3. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang panjang. Pada betina, kalaupun
ada gadingnya pendek hampir tidak kelihatan.
4. Terdapat 2 tonjolan pada bagian atas kepala gajah
5. Kuping lebih kecil dan berbentuk segitiga dibandingkan gajah Afrika
6. Memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki belakang.

Gajah sumatera hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter dpl. Tapi juga
sering ditemukan merambah ke dataran yang lebih tinggi. Jenis hutan yang disukainya
adalah kawasan rawa dan hutan gambut.

Motif hewan pada tapis gajah yaitu Tapis Raja Medal, Tapis Raja Tunggal dan Tapis
Gajah Meghem. Gajah sebagai motif dari tapis melambangkan kemakmuran. (Kalo
bisa kamu tambah”in ya ling)
Gajah Sumatera memiliki kulit berwarna abu-abu muda. Kulit keriput gajah ini dapat
digerakkan dan mengandung sejumlah besar pusat saraf. Namun demikian, kulit Gajah
Sumatera relatif lebih halus daripada kulit Gajah Afrika dan terdapat tanda
depigmentasi (perubahan warna kulit) yang sangat tidak jelas pada belalai, leher, dan
telinganya. Selain itu, gajah memiliki kulit tebal yang melindungi mereka dari benturan,
gigitan, goresan, dan cuaca buruk.
Tinggi bahu gajah ini berkisar antara 2 – 3,2 m (6,6 – 10,5 kaki) dan beratnya 2.000
hingga 4.000 kg (4.400 – 8.800 lb). Serupa dengan subspesies Gajah Asia lainnya,
kepala Gajah Sumatera merupakan titik tertinggi dari tubuhnya. Profil belakang jantan
cembung sedangkan betina menunjukkan punggung yang lebih rata
Belalainya sangat sensitif dan juga merupakan organ prehensile paling serbaguna yang
digunakan untuk bernapas, makan, menyentuh, membersihkan debu, menyiram,
menggenggam, pertahanan, mencuci, mencubit, komunikasi dan produksi suara. Selain
itu, belalai yang dikombinasikan dengan organ Jacobson memberi gajah indra
penciuman yang sangat kuat (Untuk struktur antomi lebih lanjut kamu bisa
tambahin ya lingga)
Gajah sumatera memakan rumput-rumputan, daun, ranting, umbi-umbian dan kadang
buah-buahan. Setidaknya terdapat 69 spesies tumbuhan yang bisa dijadikan pakan
gajah. Tumbuhan tersebut terdiri dari 29 kelompok rumput-rumputan dan 40 kelompok
tanaman non rumput. Gajah sumatera diketahui lebih menyukai rumput-rumputan.
Efisiensi sistem pencernaan gajah sangat buruk. Hewan ini bisa membuang fesesnya
setiap satu jam sekali. Tidaklah heran bila dalam sehari gajah sumatera memerlukan
makanan hingga 230 kg atau setara dengan 5-10% dari bobot tubuhnya. Sedangkan
untuk minum dibutuhkan 160 liter air setiap hari. Di musim kemarau gajah sumatera
bisa menggali air di dasar sungai yang mengering hingga kedalaman satu meter.

Gajah merupakan hewan sosial yang hidup berkelompok. Kelompok berperan penting
dalam menjaga kelangsungan hidup gajah. Jumlah anggota kelompok sangat
bervariasi. Tergantung pada kondisi sumber daya alam dan luas habitat. Gajah
sumatera bisa ditemukan dalam kelompok yang terdiri dari 20-35 ekor, tetapi juga ada
kawanan yang hanya 3 ekor saja. Setiap kelompok dipimpin oleh seekor betina.
Sedangkan yang jantan berada dalam kelompok untuk periode tertentu saja. Gajah
yang tua akan hidup memisahkan diri dari kelompoknya hingga pada akhirnya mati.
Gajah sumatera sangat peka dengan bunyi-bunyian. Untuk melakukan perkawinan dan
berkembang biak, gajah memerlukan suasana yang tenang dan nyaman. Suara
alat-alat berat dan gergaji mesin sangat mengganggu perkembangbiakan gajah.

Peranan GAJAH
1. Gajah menanam pohon dan melawan perubahan iklim.

Gajah membantu melindungi kesehatan hutan di dengan mendistribusikan benih pohon

karena mereka berkeliaran dalam jarak yang sangat jauh, gajah memainkan peran

kunci dalam menyebarkan bibit pohon jauh dan luas. Keanekaragaman pohon lebih

rendah di hutan yang telah kehilangan gajah, yang berarti hutan yang kurang sehat dan

tangguh. Menjaga hutan tetap sehat memastikan pohon akan terus menyimpan karbon

di batang, akar, dan tanahnya , yang pada gilirannya membantu mengurangi dampak

perubahan iklim.

2. Gajah mendukung spesies lain.

Gajah adalah insinyur ekosistem: Mereka mendorong pohon untuk menjaga ekosistem

sabana, menggali lubang air dan menyuburkan tanah, yang membantu hewan lain

berkembang. Gajah juga telah terbukti menjadi spesies fokus yang efektif untuk

perencanaan konservasi, karena habitatnya sangat berkorelasi dengan mamalia besar

lainnya dan spesies kepentingan konservasi. Gajah ditemukan di berbagai ekosistem,

termasuk sabana, padang rumput dan hutan, tetapi juga gurun, rawa dan pegunungan.

Melindungi habitat gajah juga membantu banyak spesies lain.

3. Mereka adalah objek wisata.

Wisata yang berkembang memungkinkan gajah menghasilkan uang bagi masyarakat

lokal. Sebuah studi memperkirakan nilai pariwisata gajah sebesar US$ 1,6 juta

sepanjang hidupnya. Ekonomi ini dapat dilihat di Botswana, negara paling makmur di
Afrika bagian selatan dan rumah bagi populasi gajah terbesar di Afrika. Angka itu

bertambah seiring Botswana memperkuat perlindungannya terhadap gajah.

(Untuk komparasi kamu bisa idein aja kayak nunjukin pola gajah di tapis ama

gajah sebenarnya, gambar tapisnya bisa juga kamu ambil dari internet selain dari

data yg di drive)

Anda mungkin juga menyukai