Anda di halaman 1dari 3

PASIEN COMA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/707/PAP/III/2019 01 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan :


23 Maret 2019 Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Ambon

SPO

dr. Chandra Tanoesian, Sp. KFR


Komisaris Polisi NRP 84042066

Coma adalah keadaan tidak sadar lebih dari 6 (enam) jam, di mana
seseorang tidak dapat dibangunkan, gagal merespon rangsang nyeri
secara normal, cahaya, atau suara, hilangnya siklus bangun tidur yang
normal dan tidak dapat memulai gerakan spontan. Seseorang dalam
PENGERTIAN
keadaan coma disebut comatous. Coma bukanlah penyakit, tetapi
merupakan gejala dari proses patologi yang didasari penyakit berat.
Diagnosis dan terapi perlu dilakukan secara simultan.

1. Menangani pasien secepat mungkin untuk penilaian awal coma.


2. Menilai tingkat kesadaran, seperti gerakan spontan, respon terhadap
rangsang suara dan rangsang nyeri.
TUJUAN
3. Pasien dan keluarga pasien memahami dan menerima kondisi pasien.

Keputusan Kepala Rumah Sakit TK II 02.05.01 dr. AK Gani Nomor :


KEBIJAKAN
Kep / 491 / I / 2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien

1. Penilaian Awal dan Evaluasi


- AVPU (Alert, Vocal Stimuli, Paintful Stimuli, Unconscious) skala.
- Glasgow Coma Scale, menghitung reaksi individu, antara lain
membuka mata, respon gerakan dan bicara.

PROSEDUR 2. Anamnesa

Perlu ditanyakan riwayat adanya trauma, penggunaan obat-obatan atau


alcohol, kondisi medis (penyakit infeksi), nyeri kepala sebelumnya dan
kelainan psikiatri.
PASIEN COMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/707/PAP/III/2019 01 2/3

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik meliputi tanda vital, observasi pola pernapasan,


gerakan tubuh (jika ada) dan habitus tubuh termasuk penilaian batang
otak, fungsi kortikal meliputi tes reflek khusus, antara lain tes reflek
oculocephalic (dolls eyes test), tes reflek oculovestibular (cold caloric
test), nasal tickle, reflek kornea dan reflek muntah.
4. Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan Khusus Lainnya

PROSEDUR Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan anamnesa dan


pemeriksaan fisik. Pemeriksaan khusus lainnya, meliputi pemeriksaan
Arterial Blood Gas (ABG), toxicology, punksi lumbal, dan lainnya.
Pemeriksaan EEG memiliki kegunaan untuk menentukan tingkat aktivitas
dari korteks atau adanya kejang.
5. Pemeriksaaan CT-Scan
6. Tatalaksana dan Penyembuhan

ditujukan untuk mempertahankan respirasi dan sirkulasi penderita


dengan menggunakan intubasi dan ventilasi, pemberian cairan intra
vena atau darah dan perawatan supportif lainnya bila diperlukan.
PASIEN COMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/707/PAP/III/2019 01 3/3

BAGAN PROSEDUR PENANGANAN PASIEN COMA Penderita


Comatous
GCS : 3 – 8
(Mendadak atau Gradual) Stabilisasi Dasar
1. Jalan Napas
2. Pernapasan
3. Sirkulasi
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium
PROSEDUR Radiologi
CT Scan
Tes Reflek Khusus Diffuse (50 – 65%) Struktural (35 – 50%)
TOXIC (Obat, Racun)
INFEKSI (Meningittis, Encephalitis)
METABOLIK (Koma Hipoglikemia, Hepatic, Uremia, Hiponetremi,
Addison’s, hiperosmolarity, Hipercarbia, hipercalcemia)
SUPRATENTORIAL (Perdarahan Intracerebral/Subdural/Epidural,
Traum, Infark massive, Abses, Tumor Primer/Metastasis)
SUBTENTORIAL (Infark Pontine/Cerebelar, Perdarahan
Pontine/Cerebelar, Tumor, Abses, Demyelimitation)

1. Intensive Care Unit (ICU)


2. Unit Gawat Darurat (IGD)
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai