Anda di halaman 1dari 3

1.

Karena dengan adanya tata kelola SI, sistem yang dikelola oleh perusahaan dapat dianalisa
baik dari segi fungsionalitas serta efektivitas dari sistem yang telah dikelola. 

2. Secara umum, COBIT 5 mendefinisikan enablers. Pendefinisian enablers dalam bentuk


dimensi ini akan memberikan cara sederhana dan terstruktur agar dapat dengan mudah
memanajemen interaksi yang kompleks.

Gambaran implementasi dari ketujuh enabler (Principles, Policies and Frameworks, Processes,
Organisational Strucutres, Culture, Ethics and Behaviour, Information,    Services, Infrastructure
and Applications, People, Skills and Competencies) pada COBIT 5 secara umum digambarkan
pada gambar dibawah.

Untuk dapat memahami kerangka kerja COBIT 5 perlu diketahui apa saja yang menjadi faktor
penggerak pada COBIT 5 apa saja proses yang terdapat didalamnya dan bagaimana indikator
penilaian terhadap process assessments model di COBIT 5. Aktivitas teknologi informasi pada
COBIT 5 didefinisikan kedua dimensi bisnis utama yaitu governance dan management.

a. Governance – Terdiri atas lima domain dalam proses evaluate, direct, and monitor (EDM).
b. Management – Terdiri atas 4 domain utama yang bertanggung jawab pada area Plan, Build,
Run, and Monitor (PBRM). Domain-domain pada area manajemen COBIT 5 merupakan
perkembangan dari versi terdahulu dengan perkembangan yang dapat mencakup area yang
lebih luas.
3.Untuk implementasi ITIL kita harus tahu apa visi perusahaan, posisi kita, dan apa yang
menjadi tujuan kita.

Salah satu model  yang dapat kita implementasikan ITIL dalam perusahaan adalah CSI model,
berikut ini langkah-langkahnya :

Untuk menjalankan langkah 1, kita perlu mendapatkan Formal Stakeholder Feedback.  Artinya
harus ada komunikasi dengan top level management mengenai visi perusahaan dan bagaimana IT
bisa bersinergi untuk mempercepat pencapaian tujuan perusahaan.  Dari sini diharapkan
dukungan dari top mangement untuk ITIL Initiative. Sebelum mengkomunikasikan ITIL
Initiative kita harus benar-benar siap,sudah mempunyai ITIL Implementation Plan atau roadmap.
Kita juga harus bisa mengkomunikasikan value baik dalam istilah yang dimengerti bisnis
maupun IT.

Langkah 2, Kita perlu juga melakukan survei terhadap kondisi IT saat ini. Ini bisa dilakukan dengan
menggunakan Maturity Model.

Langkah 3, pilih beberapa fungsi dan proses ITIL yang bisa mendatangkan quick wins. Mulai dengan
Incident Management dan Service Desk, bisa digabungkan dengan Problem Management dan Change
Management.
Langkah 4, Membuat desain untuk masing-masing proses yang dipilih.

Langkah 5, Membuat metric dan pengukuran.

Langkah 6, momentum ITIL Initiative ini perlu dijaga sehingga proses-proses yang ada terus
disempurnakan.  Demikian juga proses-proses baru akan bisa ditambahkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai