Nim : 1729042006
Yang ketiga adala where do you wanna be yaitu kita sebenarnya mau menuju ke
mana status menjadi seperti apa yang kita inginkan paling tidak 5 tahun dari sekarang
agar kita tau tujuan kita menerapkan IT governance akan mengarah kemana .
Keempat yaitu we needs to be done ? yaitu kita menentukan hal apa yang harus kita
lakukan yang mana langkah nii kita harus menjabarkan apa yang belum ada. Kalun kita
sudah mampu menjabarkan apa saja yang harus di lakukan untuk menutupi gap antara
sekarang dan juga yang di inginkan maka otomatis langkah selanjutnya harus
terlaksana.
Kelima yaitu adalah bagaimana caranya mencaoai kesitu atau melakukan apa yang
sudah kita rencanakan atau kita jabarkan pada langkah keempat artinya adalah
bagaimana mewujudkan kondisi sekarang ini menuju kondisi yang kita inginkan yang
mana di sini terda[pat strategi, eksekusi, penerapan, langkah-langkah konkrit yang
harus dilakukan.
Setelah itu kita akan mempertanyakan di langkah keenam adalah apakah kita sudah
mendapatkan apa yang kita inginkan atau presentase keberhasilannya apakah sudah
separuh jalan atau sudah 70 persen atau mungkin belum berjalan sama sekali yaitu kita
mampu menganalisis sejauh mana kita sudah berjala.
Yang ketujuh yaitu How do we keep the momentum going , yaitu bagaimana
supaya keingina perubahan ini selalu terjadi dan bukan lagi merupakan suatu projek
namun suatu kegiatan rutin yang terjadi dari masa-kemasa atau berkelanjutan.
Metadata Cycle adalah suatu siklus hidup dari informasi. Adapun komponen
yang terdapat dalam Metada Cycle adalah sebagai berikut.
Salah satu prinsip yang dikemukakan oleh cobit-5 adalah applying a single
integrated framework itu adalah bagaimana cobit berusaha untuk saling bersinergi atau
saling terintegrasi dengan standar atau kerangka lain yang ada di industry. Proses-
proses yang berada dalam sebuah kerangka holistik yang dinamakan sebagai proses
referens modem, ada tiga bagian yaitu APO allign proses organized, BAI bill allign
inplement, DSS driver support and services, dan yang terakhir MEA monitor evaluet
and acces.
Paling tidak ada sejumlah standar atau kerangka yang sangat dikenal di industri
yang pada dasarnya telah diadopsi oleh cobit 5,
Untuk pertama kalinya pada cobit 5 dipergunakan apa yang di sebut dengan proses
capability model, model ini di pergunakan dengan mengacu pada ISO 15504. Setiap
proses yang ada pada cobit 5 dapat di asses tingkat kematangannya untuk capability
nya, proses capability model ini memiliki paling tidak beberapa atribut, dan atribut ini
untuk tingkatan-tingkatan atau level-level kematangan ada 5 level dari mulai 0 sampai
dengan 5.
Level nol dikatakan jika proses tersebut memang sama sekali belum dilakukan
sehingga di beri nama incomplete process. Pada proses ini biasanya perusahaan
belum care, aware untuk melakukannya karena mungkin dianggap tidak perlu
atau tidak tahu. Yang kedua adalah level satu dimana dikatakan
level 1 apabila proses itu sudah di jalankan, dengan adanya bukti bahwa
perusahaan sudah menjalankannya. Proses performed ini memilki satuan
dimana atribut ini akan menentukan apakah benar-benar perusahaan atau
organisasi tersebut dapat diberi nilai 1 atau masih 0. Proses atribut ini memilki
beberapa kriteria yang harus di asses atau harus di kaji pada saat seorang auditor
melakukan assesmen perusahaan yang dimaksud.
Level 2 dikatakan sebagai Managed process berarti bahwa setelah proses yang
pertama berhasil di lewati pada level ini dipastikan bahwa ada 2 hal yang di
kelolah yaitu perfomancenya, dan work product. Work product bisa dikatakan
input atau output dari proses tersebut jika telah memenuhi ini maka perusahaan
atau organisasi dianggap telah berada pada level 2 atau managed process.
Level 3 yaitu Established Process di sini proses itu sudah di di defenisikan dan
di terapkan sebaik-baiknya, sudah konsisten, sudah menerapkan seejumlah
good practisis, dan kalau di ulang-ulang ganti orang proses tersebut masih tetap
memberikan kinerja yang ada. Tingkat 3 di bangun setelah tingkat 2 berhasil di
penuhi.
Level 4 yaitu predictable process dimana proses ini sudah di ukur kinerjanya ,
bukan hanya di ukur tapi di kendalikan agar selalu menghasilkan kinerja atau
performance yang di inginkan. Dan level 5 yaitu optimizing process, yaitu
sudah ada proses innovation process, sudah ada perbaikan proses untuk
meningkatkan efesiensi , efektifitas, dan pengendalian. Tidak hanya itu proses
ini juga sudah di lakukan optimalisasi. Tidak jarang perusahaan yang sudah
sampai ke tahap 5 di anggap sebagai contoh base practices.