Anda di halaman 1dari 3

Enablers Pada COBIT 5 https://sis.binus.ac.id/2019/02/27/enablers-pada...

Enablers Pada COBIT 5

Alvian Shanardi Wijaya

COBIT 5

Secara umum COBIT adalah kerangka kerja yang disusun secara komprehensif untuk
membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari Teknologi Informasi (TI), dengan cara
menjaga keseimbangan antara optimalisasi sumber daya dengan manfaat yang dan tujuan yang
diharapkan. COBIT 5 adalah versi terbaru dari COBIT yang dikembangkan oleh ISACA.

Layanan kerangka kerja yang disediakan oleh COBIT 5 akan mengatur hal – hal yang terkait
dengan informasi dan teknologi di dalam perusahaan, pengaturan dilakukan secara holistik
berdasarkan fungsi dan tanggung jawab bisnis.

COBIT 5 Enablers

Enablers adalah faktor faktor yang secara individual dan kolektif mempengaruhi fungsi dan
kinerja dari sebuah objek, namun pada kasus ini objeknya adalah Manajemen Sistem Informasi dan
Teknologi yang ada pada sebuah perusahaan yang menggunakan kerangka kerja dari COBIT 5.

Area utama Enablers

COBIT 5 dengan tegas membedakan pemerintahan (governance) dan manajemen. Kedua disiplin
ini memiliki tipe aktivitas yang berbeda, membutuhkan struktur organisasi yang berbeda dan
memiliki tujuan yang berbeda. Sehingga COBIT 5 mengelompokkan enablers tersebut ke dalam 2
area utama untuk memisahkan aktivitas pemerintahan dan aktivitas manajemen secara terstruktur.
2 area utama yang ada pada Enablers COBIT adalah :

Enabler Dimension

Enabler Dimension / dimensi enabler adalah faktor individual dan kolektif yang mempengaruhi
sesuatu agar dapat berjalan atau bekerja. Pendefinisian enablers dalam bentuk dimensi ini akan
memberikan cara sederhana dan terstruktur agar dapat dengan mudah mengatur interaksi yang
kompleks yang ada pada dimensi tersebut. Terdapat 4 dimensi enabler yaitu :

1. Stakeholder

Stakeholder adalah pihak pihak yang terlibat secara aktif di dalam enabler, Stakeholder dapat
berupa pihak internal ataupun eksternal. Masing – masing stakeholder memiliki kepentingan
masing – masing dan terkadang dapat terjadi konfilk karena perbedaan kepentingan tersebut.

2. Goals (Tujuan)

Berbagai tujuan yang ingin dicapai perusahaan akan dimasukkan ke dalam dimensi ini, tujuan
tersebut nantinya akan menjadi tolak ukur untuk mengukur nilai dan tingkat keberhasilan enabler,
jika tujuan tercapai maka enabler akan memiliki nilai yang tinggi. Ada 3 kategori dalam tujuan
framework yaitu : Intrinsic Quality, Contextual Quality dan Access and Security.

1 of 3 2/28/20, 2:51 PM
Enablers Pada COBIT 5 https://sis.binus.ac.id/2019/02/27/enablers-pada...

3. Life Cycle

Setiap enabler memiliki siklus hidup (life cycle) yang dimulai dari perancangan sampai proses
penghapusan (disposal). Proses perancangan dimulai dari Plan → Design → Build/Acquire →
Implement → Use and Maintenance.

4. Good Practices

Good Practices merupakan sekumpulan contoh terapan dan usulan cara terbaik untuk
implementasi enabler dan juga rincian mengenai hardware dan software yang dibutuhkan agar
tujuan enabler dapat tercapai.

Enabler Performance Management

Enabler Performance Management berisi mengenai penjelasan dan bantuan yang membantu
kegiatan praktik dari enabler dan juga memberikan rincian mengenai hasil positif yang akan
dicapai pada Sistem Informasi dan Teknologi Informasi yang ada pada perusahaan.

Pemberian bantuan dapat dimulai dengan menjawab dan mengevaluasi 4 pertanyaan :

1. Apakah kebutuhan stakeholder terpenuhi?


2. Apakah tujuan perusahaan tercapai?
3. Apakah siklus enabler dikelola dengan baik?
4. Apakah good practices diterapkan ?

COBIT 5 : 7 ENABLERS

COBIT 5 memiliki 7 Enabler yang ada pada kerangka kerja COBIT 5, ke 7 enabler
tersebut adalah :

1. Principle, Policies and Frameworks : Prinsip, kebijakan dan kerangka kerja merupakan
sarana untuk mendeskripsikan tingkah laku yang diinginkan dalam bentuk petunjuk praktek
untuk pelaksanaan manajemen harian.
2. Processes : Proses, menjelaskan kumpulan aktivitas yang terorganisasi dari praktek-praktek
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menghasilkan sekumpulan hasil/output
yang diharapkan.
3. Organisational Structure : Meliputi wewenang/struktur pembuatan keputusan kunci
didalam perusahaan.
4. Culture, Ethics and Behaviour : Merupakan kebiasaan dari individu dan perusahaan yang
terkadang dianggap sebagai faktor penghambat kesuksesan di dalam aktivitas tata kelola dan
manajemen.
5. Information : Informasi dibutuhkan untuk memastikan agar organisasi tetap berjalan dan
dapat dikelola dengan baik. Tetapi ditingkat operasional, informasi seringnya digunakan
sebagai hasil dari proses perusahaan.
6. Services, Infrastructure and Application : Meliputi penyediaan layanan yang
berhubungan dengan proses teknologi informasi bagi perusahaan.
7. People, Skills and Competencies : Sumber daya manusia (SDM), Keahlian dan kompetensi
dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas operasional dan membuat keputusan yang tepat
serta mengambil tindakan-tindakan perbaikan.

Referensi :

2 of 3 2/28/20, 2:51 PM
Enablers Pada COBIT 5 https://sis.binus.ac.id/2019/02/27/enablers-pada...

https://itgid.org/pengertian-cobit-5/

https://www.proxsisgroup.com/articles/pengertian-dan-fungsi-cobit-5-information-security/

http://www.erdisusanto.com/2015/02/enabler-pada-framework-cobit-5.html

https://www.youtube.com/watch?v=qRPtzqZvSQg&list=PLrAWWpbaj-
7JJO4XbM1v8UjsAB2urRYga&index=14

http://www.isaca.org/Knowledge-Center/Research/Documents/COBIT-Focus-The-Failed-VASA-
COBIT-5-Governance-and-the-Seven-Enablers-Part-3_nlt_Eng_1014.pdf

Published at : 27 February 2019

3 of 3 2/28/20, 2:51 PM

Anda mungkin juga menyukai