Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH MEDIA BIMBINGAN BELAJAR ONLINE TERHADAP


HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA/MA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Media Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu : Hendri Raharjo, S.Kom, M.Kom

Disusun oleh:

Hadhona Fatmah Syakira 2008105052

Natalia 2008105051

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehidirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun laporan penelitian yang berjudul “PENGARUH MEDIA
BIMBINGAN BELAJAR ONLINE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMA/MA” yang mana makalah ini merupakan tugas terstruktur dari mata kuliah Media
Pembelajaran Matematika.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini, terutama kepada dosen Media Pembelajaran makalah yaitu
Bapak Hendri Raharjo, S.Kom, M.Kom yang telah membimbing penulis dalam menyusun
laporan penelitian ini. Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam menyusun
laporan penelitian ini, akan tetapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas terstruktur ini dengan sebaik
mungkin.

Penulis pun menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis menerima saran dan kritik, guna dapat memotivasi agar membuat karya yang lebih
baik lagi dan dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Cirebon, 03 Oktober 2021

Penulis

i
Daftar Isi

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Era global nampaknya semakin menjadi-jadi di negara berkembang seperti
Indonesia. Era global membawa arus dampak yang tak kira-kira, seperti arus teknologi.
Di zaman yang super modern ini, nampaknya dijadikan sebagai ajang untuk unjuk gigi
tentang teknologi yang canggih. Bahkan, ini dimanfaatkan oleh para pendiri startup di
Indonesia.

Disamping itu, bicara tentang hasil belajar yang kurang memuaskan, kurang
paham dengan apa yang disampaikan guru di sekolah, atau bahkan ingin menambah
wawasan atau ilmu yang sudah dimiliki, sepertinya ini kegelisahan siswa-siswa SMA
di Indonesia. Sehingga para pendiri startup peduli dengan pendidikan di Indonesia bisa
menjawabnya. Para pendiri startup tentang pendidikan menggunakan teknologi dengan
membuat platform atau website yang bisa digunakan di laptop, komputer, gadget, dan
tablet.

Ini dikarenakan banyaknya generasi millenial (siswa-siswi SMA/MA) yang


menghabiskan waktunya dengan gadget. Menurut mereka, dengan gadget pun bisa
menghubungkan antara mereka dengan yang lain tanpa harus dengan jarak yang dekat.
Selain itu, mereka ibarat tidak bisa hidup tanpa teknologi. Maka dari itu, pendiri
startup pendidikan di Indonesia berlomba-lomba menjadi yang terbaik untuk
mencerdaskan siswa-siswi SMA di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat


diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :

1. Pengaruh media bimbingan belajar online terhadap hasil belajar siswa


2. Faktor tingginya minat siswa terhadap media bimbingan belajar online

1
3. Kendala dalam menggunakan media bimbingan belajar online.

C. Pembatasan Masalah
Agar laporan penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan
menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah dalam
laporan penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibatasi pada siswa SMA/MA.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dibatasi pada :

a. Media bimbingan belajar online yang diteliti penulis dibatasi berdasarkan media
bimbingan belajar online apa yang digunakan oleh siswa SMA
b. Siswa SMA yang diteliti penulis dibatasi hanya siswa SMA/MA
c. Hasil belajar siswa yang diteliti penulis dibatasi sampai hasil belajar matematika
siswa yang dipengaruhi oleh media bimbingan belajar online.

D. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Media Bimbingan Belajar Online?

2. Apa Saja Macam-Macam Media Bimbingan Belajar Online?

3. Apa Yang Dimaksud Dengan Hasil Belajar Matematika?

4. Bagaimana Dampak Positif Dan Negatif Bimbingan Belajar Online?

5. Apa Saja Kendala dalam menggunakan media bimbingan belajar Online?

6. Apa faktor yang paling dominan dari tingginya minat media bimbingan belajar
online?

2
7. Bagaimana Pengaruh Media Bimbingan Belajar Online Terhadap Hasil
Pembelajaran Matematika Siswa SMA/MA?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Media Bimbingan Belajar Online.

2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Media Bimbingan Belajar Online.

3. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Hasil Belajar.

4. Untuk Mengetahui Apa Saja Dampak Positif Dan Negatif Bimbingan Belajar
Online.

5. Untuk Mengetahui Apa Saja Kendala Dalam Menggunakan Media Bimbingan


Belajar Online.

6. Untuk Mengetahui Faktor yang Paling Dominan dari Tingginya Minat Media
Bimbingan Belajar Online.

7. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Media Bimbingan Belajar Online


Terhadap Hasil Pembelajaran Matematika Siswa SMA/MA.

F. Manfaat Penelitian
1. Dapat Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Media Bimbingan Belajar Online .
2. Dapat Mengetahui Macam-Macam Media Bimbingan Belajar Online.
3. Dapat Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Hasil Belajar.
4. Dapat Mengetahui Apa Saja Dampak Positif Dan Negatif Bimbingan Belajar Online.
5. Dapat Mengetahui Apa Saja Kendala dalam menggunakan media bimbingan belajar
Online.
8. Dapat Mengetahui Faktor yang Paling Dominan dari Tingginya Minat Media
Bimbingan Belajar Online.
6. Dapat Mengetahui Bagaimana Pengaruh Media Bimbingan Belajar Online Terhadap
Hasil Pembelajaran Matematika Siswa SMA/MA.

3
G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode
penelitian survei adalah metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan
data informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif
lebih kecil. Kami akan memberikan link google formulir kepada peserta didik tingkat
SMA/MA, kemudian siswa tersebut mengisi form yang telah disediakan.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Media
Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, film, poster, dan spanduk. Media juga disebut
sebagai perantara atau penghubung diantara kedua belah pihak (orang, golongan dan
sebagainya). Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium”
atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis
dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata
media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti
”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.

4
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai
benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.21 Menurut Oemar Hamalik media
pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran disekolah.22
Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat
pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

B. Pengertian Bimbingan Belajar Online


Dilansir dalam blog Quipper.com, sistem pembelajaran online adalah hasil dari
suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer
dan media berbasis komputer. Materi-materi dalam sistem pembelajaran online bisa
diakses melalui jaringan website, internet, intranet, CD-ROM, dan DVD.
Di Indonesia pun sudah sangat beragam tentang bimbingan belajar online,
diantaranya adalah Quipper, RuangGuru, Zenius Education, Brainly, HarukaEdu,
Sibejoo, Ini Budi, dan masih banyak lagi.

C. Macam-macam Media Bimbingan Belajar Online yang terdapat di Indonesia


1. Quipper.com
Quipper.com merupakan perusahaan teknologi pendidikan dengan misi
memberikan pendidikan terbaik hingga ke daerah terpencil. Berdiri pertama kali pada
tahun 2010 di London-Inggris, layanan Quipper saat ini telah dapat dinikmati di
beberapa negara seperti Jepang, Filipina, Meksiko dan Indonesia. Sejak tahun 2015,
Quipper telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan Indonesia dengan turut
menyediakan, memperbaiki, dan mendistribusikan pendidikan berkualitas untuk guru
dan siswa. Quipper.com memiliki berbagai layanan, seperti: Quipper School,
Quipper Video, Quipper Video Masterclass, dan Quipper Campus.
2. RuangGuru

5
RuangGuru merupakan perusahaan teknologi terbesar dan terlengkap di Indonesia
yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 6 juta
pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di
lebih dari 100 bidang pelajaran. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva
Devara dan Iman Usman.

RuangGuru memiliki produk, seperti: RuangBelajar (belajar seru dengan video


dan latihan soal, anti remed!), DigitalBootcamp (belajar dengan grup belajar online
se-Indonesia), RuangLes (cari dan panggil guru privat terbaik ke rumah),
RuangLesonline (nggak ngerti PR? Chat dengan guru di sini!), RuangUji (ikut tryout
online dan lihat hasilnya di sini!), RuangKelas (layanan Learning Management
System sebagai sarana kelas virtual untuk para guru dan murid.) RuangGuru juga
dilengkapi dengan persiapan Ujian Nasional (USBN+UNBK), dan Ujian Mandiri
masuk Perguruan Tinggi.

3. Zenius Education

Zenius Education adalah sebuah website belajar online yang disediakan untuk
siswa-siswi mulai kelas 1 SD hingga 12 SMA/SMK/MA di seluruh Indonesia untuk
belajar memahami materi sekolah, latihan soal, serta mengevaluasi pembahasan soal
untuk 11 mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum KTSP, Kurikulum 2013 dan
Kurikulum 2013 Revisi. Website zenius.net juga dilengkapi dengan persiapan Ujian
Nasional (USBN+UNBK), dan Ujian Mandiri masuk Perguruan Tinggi.

Website zenius.net menyediakan akses belajar yang praktis dan fleksibel. Selain
itu, juga diberikan keleluasaan akses berinternet, seperti bisa diakses melalui
komputer, laptop, tablet, atau smartphone. Zenius.net juga selalu update sesuai
dengan perkembangan kurikulum di Indonesia. Saat ini zenius.net sudah memiliki
74.000 video pembelajaran berupa video materi dan pembahasan latihan soal. Serta
terdapat 3.400 set latihan soal yang dapat diunduh secara gratis.

4. Brainly.co.id

6
Brainly.co.id adalah sebuah aplikasi pembelajaran online yang bisa membantu
siswa untuk bertanya serta menjawab pekerjaan rumah. Aplikasi ini pun
menggunakan sistem poin, ketika menjawab maka poin akan bertambah sesuai
dengan poin yang diberikan oleh penanya. Lalu, ketika bertanya pun poin akan
berkurang sesuai poin yang ingin diberikan kepada penjawab. Aplikasi ini juga
terdapat peringkat, seperti: Jenius, Si Hebat, Pakar, Terpelajar, Ambisius, Gemar
Membantu dan Pemula. Brainly.co.id telah dipercayai oleh 150 juta lebih pelajar.
Aplikasi ini didirkan oleh Michal Borkowski, Tomas Kraus, dan Lukasz Haluch.

5. HarukaEdu

HarukaEdu didirikan pada 2013 oleh tim individu dengan rasa semangat dan
memiliki pengalaman pendidikan tinggi. Visi HarukaEdu adalah “Untuk memberikan
masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Indonesia melalui pendidikan online
yang berkualitas, terjangkau, mudah diakses, dan mudah bergaul.”.

HarukeEdu percaya menjadi platform pembelajaran online yang memberikan


solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pendidikan tinggi di Indonesia. Selain
itu, HarukeEdu bertujuan untuk bekerjasama dengan universitas Indonesia dan
menawarkan pembelajaran online dan program gelar dengan fokus pada empat poin,
yaitu: kualitas, terjangkau, mudah diakses, dan mudah bergaul.

D. Hasil Belajar Matematika


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh
suatu hasil belajar. Menurut Dimyati dab Mudjiono (2013:3), hasil belajar merupakan
hasil dari siswa interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari siswa siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti.

7
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa
dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan
mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga
kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perincianya adalah sebagai
berikut:
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi
dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan
daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor
dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di
sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang
lebih baik lagi.

Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (2003:252)


mendefinisikan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk mengekpresiasikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah memudahkan berpikir.

Pengertian matematika yang tercantum dalam kurikulum matematika tahun


2004 adalah sebagai berikut, Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki

8
objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduksi, yaitu kebenaran suatu
konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima,
sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas
(Depdikbud, 2004:2).

Dari pendapat tentang matematika yang telah dikemukakan di atas dapat


disimpulkan bahwa matematika adalah bahasa simbolis untuk mengekspresiasikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan yang memudahkan manusia berpikir
dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang
dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor internal ini meliputi antara lain :

a. Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang


prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani
dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam
menerima materi pelajaran.
b. Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi
(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.

2. Faktor Eksternal

Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurahi hasil belajar.


Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan
alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan
yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda

9
pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan
yang cukup untuk bernafas lega.

E. Dampak Positif dan Negatif Bimbingan Belajar Online


1. Dampak Positif
Dampak merupakan keinginan untuk membujuk, menyakinkan, dan
mempengaruhi atau member kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka
mengikuti atau keinginannya.Sedangkan positif yaitu pasti atau tegas dan nyata dari
sebuah pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik. Positif merupakan
suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang
menjemukan, kegembiraan daripada kesedihan, optimism dari pada pesimisme.
Positif yaitu keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha
yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan focus mental
seseorang pada yang negatif.
Jadi kesimpulannya dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, menyakinkan
dan mempengaruhi orang untuk berbuat baik dan mengutamakan kegiatan yang baik.
2. Dampak Negatif

Saat ini bimbingan belajar secara online atau bimbel online memang marak di
Indonesia. Selain berdampak positif, di sisi lain bimbel online ini memiliki dampak
negatif bagi para siswa. Baik itu dampak dari segi sosial maupun secara kesehatan. Apa
sajakah dampak negatif bimbel online ini? Berikut di antaranya yang perlu kamu tahu.

1. Mengganggu Kesehatan
Dampak negatif bimbel online yang pertama disadari atau nggak adalah
mengganggu kesehatan kita. Khususnya kesehatan mata bagi siswa maupun mentor. Hal
ini karena seringnya menatap layar. Baik itu komputer, laptop maupun layar smartphone
untuk mengakses informasi dan kelas bimbel online. Mata kita dipaksa untuk bekerja
lebih. Apabila ini kamu biarkan, dampaknya adalah penglihatan menjadi berkurang atau
minus.
2. Interaksi Menjadi Menurun

10
Selanjutnya, nggak hanya mengganggu kesehatan saja. Dampak negatif bimbel
online juga mengganggu interaksi antar sesama. Bahkan interaksi bisa menurun dengan
drastis. Ini terjadi karena semuanya dilakukan hanya melalui gadget saja. Adapun
kesempatan untuk bertemu dengan para mentor maupun teman di kelas meskipun ada itu
tentu sangat jarang sekali. Kamu pun lebih berfokus pada gadget untuk tetap
berkomunikasi.

3. Ketergantungan Gadget

Memang, bimbel online akan membuat para siswa lebih mudah dalam
mempelajari materi pelajaran yang diberikan. Namun, para siswa ini haruslah aktif dan
membuka gadget mereka setiap saat ketika materi baru diberikan. Di sini, ada dampak
negatif bimbel online yang harus disadari. Kamu sebagai siswa akan tergantung pada
gadget setiap saat.

Bila nggak memiliki manajemen waktu yang baik hal ini bisa mengganggumu
untuk melakukan kegiatan lainnya. Di samping itu, bila gadgetmu digunakan terus
menerus bisa menyedot pulsa. Maka, ketika pulsa habis kamu pun memerlukan biaya
lagi untuk membelinya dan itu pun nggak sedikit.

4. Minimnya Rasa Empati

Rasa empati memang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi
bagi kamu yang berusia muda. Sebab, dengan rasa empati ini kita dapat lebih peka
terhadap masalah yang dihadapi teman atau orang lain. Nah, saat memilih bimbel
konvensional kamu tentu akan sulit mendapatkan empati karena kurangnya interaksi
tadi.

Ini terlihat berbeda dengan bimbel konvensional. Karena sering berinteraksi


langsung, maka baik antara sesama maupun dengan mentor maka akan terbangun rasa
empati. Contohnya saling membantu ketika mengalami kesulitan dalam belajar,
memecahkan permasalahan bersama, dan sebagainya.

5. Sulit Menemukan Teman Baru Secara Langsung

11
Selain keempat dampak di atas, dampak negatif bimbel online yang mengancam
siswa adalah sulit berkembang. Ini karena kamu akan kesulitan dalam menemukan teman
baru. Bisa pun, itu hanya sebatas interaksi lewat dunia maya semata. Misalnya seperti
chatting di aplikasi bimbel online. Memang, kamu bisa menemukan teman baru cukup
banyak.

Akan tetapi, di sisi lain kamu nggak memiliki kesempatan untuk berinteraksi
langsung dengan mereka. Kedekatan pun hanya sebatas di dunia maya. Ini tentu sulit
ketika kamu akan membangun pertemanan yang lebih luas. Beda halnya dengan bimbel
konvensional yang bisa bertemu saat belajar, kamu bisa juga merencanakan hal lain atau
kegiatan positif setelah mengikuti bimbel.

F. Kendala yang dihadapi dalam Penggunaan Media Bimbingan Belajar Online


Kendala ini dilihat dari segi kekurangan yang dimiliki dari tiap media bimbingan
belajar online. Namun, semuanya memiliki kekurangan yang sama, yaitu:
1. Durasi video yang cukup lama. Durasi yang cukup lama membuat pengguna menjadi
bosan dan jenuh
2. Menghabiskan banyak data/kuota internet
3. Materi yang cukup sulit dipahami bahkan butuh waktu untuk memahaminya. Karena
ini disebabkan oleh sistem pembelajaran yang sama seperti di Sekolah
4. Terdapat salah satu media bimbingan belajar online yang tidak memiliki aplikasi
android maupun ios walaupun sudah lama berdiri.

G. Faktor tingginya Minat Siswa terhadap Media Bimbingan Belajar Online


Faktor tingginya minat siswa terhadap media bimbingan belajar online di identifikasi
berdasarkan kemudahan dan keuntungan dari siswa sebagai pengguna media bimbingan
belajar online. Dari kemudahan dan keuntungan tersebut, minat siswa terhadap media
bimbingan belajar online tinggi. Selain itu juga, kurang puas dengan penjelasan guru di
sekolah dan ingin menambah wawasan yang lebih menjadi faktor minat siswa terhadap
media bimbinga belajar online tinggi.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode penelitian
survei adalah metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data informasi
tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Kami akan
memberikan link google formulir kepada peserta didik tingkat SMA/MA, kemudian siswa
tersebut mengisi form yang telah disediakan.
A. Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian dirancang secara sistematis dan terorganisasi untuk mendapatkan data
tentang permasalahan yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui suatu penelitian dimana
langkah-langkah penelitian tersebut dimulai dari operasional variabel, sumber data dan
penentuan jenis data, survey, model penelitian, dan diakhiri dengan menganalisis dan pengujian
hipotesis. Dalam suatu metode penelitian dibutuhkan cara atau strategi yang tepat dalam
menyelesaikan dan memecahkan sebuah permasalahan untuk mencapai tujuan yang diangkat
untuk dijadikan sebuah penelitian. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian
adalah metode deskriptif kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6) mengatakan bahwa, “Metode Penelitian dapat diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.” Dengan metode ini
peneliti bermaksud akan memperoleh data secara langsung mengenai masalah-masalah yang
dikaji oleh peneliti dalam penyelesaiannya sehingga dapat diperoleh data-data yang mendukung
dalam proses penyusunan data. Data tersebut diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut sehingga
memperoleh gambaran-gambaran tentang variable yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA/MA yang ada di Kabupaten Bekasi dan Purwakarta yaitu
di Penelitian ini dikhususkan pada Siswa/Siswi SMA/MA.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021 yaitu
pada tanggal 25 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2021. Penelitian ini
dilaksanakan selama 3 hari dengan agenda menyebarkan angket peneltian pada Siswa/Siswi
SMA/MA
C. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah Pengaruh Bimbingan Belajar Online Terhadap
Hasil Belajar Siwa/Siswi SMA/MA

13
Subjek penelitian yang diteliti adalah SMA/MA diwilayah Kabupaten Bekasi dan Purwakarta.
D. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan tugas tersturktur ini
adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, karena adanya variable-variabel yang akan diteliti
pengaruhnya serta bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam sistem pembelajaran
secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variable-
variabel yang akan diteliti.
Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 33) mengatakan bahwa,”penelitian deskriptif adalah
penelitian yang menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai keadaan sekarang
ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Melalui angket dan sebagainya kita mengumpulkan
data untuk menguji hipotesis atau menajawab suatu pertanyaa.” Melalui penelitian deksriptif ini
peneliti akan memaparkan yang sebenarnya terjadi mengenai keadaan sekarang ini yang sedang
diteliti. Pendekatan deskriptif ini akan digunakan untuk mengetahui Pengaruh Bimbingan Belajar
Online Terhadap Hasil Belajar Siwa/Siswi SMA/MA
Menurut Sugiyono (2016, hlm.8) mengatakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam
hubungan pola asuh orang tua dengan gaya belajar
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah cara atau alat untuk mendapatkan atau mengumpulkan data-
data yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Ada berbagai instrumen yang dilakukan dalam
pengumpulan data-data dalam penelitian ini.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket (questionere), angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup.
b. Pengamatan (Observation), pengamatan yang dilakukan berupa pengamatan
tentang aktivitas siswa di dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi.
c. Dokumentasi, dokumentasi digunakan saat penelitian dilakukan guna
membuktikan bahwa peneliti benar melakukan suatu penelitian disekolah
tersebut.
Skala Likert menurut Sugiyono (2015,hlm.93) adalah, “Skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial”.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya diseut dengan variable penelitian.

14
Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator
variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen pada skala likert ini berupa kata-kata:
a. Sangat setuju :5
b. Setuju :4
c. Ragu-ragu :3
d. Tidak setuju :2
e. Sangat tidak setuju :1
F. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian
Definisi Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015, hlm 38) mengatakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.
Menurut Hatch & Farhady (dalam Sugiyono 2015, hlm 38) mengataka bahwa “variabel
dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu
dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain”.
Menurut Sugiyono (2015 hlm, 39) mengatakan bahwa “menurut hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi :
a. Variabel Independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas adalah pola asuh orang tua. (variabel X).
b. Variabel Dependen : sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsukuen. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara (interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dalam jumlah respondennya sedikit/kecil
2. Angket (questionere)
Angket merupakan sumber data berupa pertanyaan yang disebarkan kepada responden.
Menurut Riduwan (2012, hlm.71) dikutip oleh mengatakan bahwa, “angket adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden)

15
sesuai dengan permintaan pengguna.” Angket yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan angket tertutup.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sangat diperlukan guna membuktikan keaslian peneliti dalam penelitian
suatu permasalahan yang ada dilapangan. Dokumentasi digunakan agar sebuah penelitian
terbukti bahwa peneliti melakukan suatu observasi atau metode lainnya dalam meneliti
dilapangan.

16
BAB IV

PEMBAHASAN

17

Anda mungkin juga menyukai