JENIS-JENIS PENGUJIAN
Auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar. auditor menggunakan prosedur pengukuran risiko untuk menilai risiko
salah saji material, yang digambarkan oleh gabungan antara risiko bawaan dan risiko
pengendalian. 4 jenis audit menggambar proses teridentifikasi. masing-masing Prosedur audit
masuk ke dalam satu, dan terkadang lebih dari satu dari kelima kategori ini.
Pengujian Pengendalian
Untuk mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi untuk mendukung pengukuran, auditor
melakukan pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun
otomatis, dapat mencakup jenis bukti berikut ini. (Perlu dicatat bahwa ketiga prosedur yang
pertama sama seperti yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas Pengendalian
internal).
Auditor melakukan penelusuran sistem sebagai bagian dari prosedur untuk mendapatkan
pemahaman sebagai upaya membantu dalam menentukan apakah pengendalian sudah
diterapkan titik sebagai contoh auditor memilih sebuah transaksi penjualan untuk melakukan
penelusuran sistem persetujuan kredit, kemudian mengikuti proses persetujuan kredit dari
awal transaksi penjualan hingga mendapatkan kredit.
Pengujian pengendalian juga digunakan untuk menentukan apakah penggunaan pengendalian
tersebut telah efektif dan biasanya digunakan untuk menguji sebuah sampel transaksi. Jumlah
bukti tambahan yang diharuskan untuk menguji pengendalian bergantung pada 2 hal berikut:
Prosedur Analitis
Prosedur analitis melibatkan perbandingan-perbandingan jumlah yang tetap dengan
ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor. Meskipun tidak haruskan, prosedur analitis juga
dapat dilakukan untuk mengedit saldo akun. Dua tujuan utama dari prosedur analitis dalam
mengaudit saldo akun adalah untuk:
Pengujian atas
pengendalian
(termasuk
prosedur untuk
mendapatkan √ √ √ √
pemahamanata
s pengendalian
internal)
Pengujian
substantif atas
√ √ √ √
transaksi
Prosedur
analitis
√ √
Pengujian
terperinci saldo
√ √ √ √ √ √
Biaya-Biaya Relatif
Jenis-jenis pengujian yang disusun dalam daftar berikut berdasarkan urutan biaya yang
terendah ke yang tertinggi.
Prosedur Analitis
Prosedur penilaian risiko, termasuk prosedur Untuk mendapatkan pemahaman atas
Pengendalian internal
Pengujian pengendalian
Pengujian substantif transaksi
Pengujian terperinci saldo.
Prosedur analitis memakan biaya yang paling rendah karena relatif lebih mudah untuk
membuat perhitungan dan Perbandingan perbandingan. prosedur penilaian risiko, termasuk
prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal, tidak semahal pengujian
audit lainnya karena auditor dapat dengan mudah melakukan tanya jawab dan pengamatan
serta melakukan perencanaan prosedur analitis. pengujian terhadap sesuatu seperti dokumen
yang mengikhtisarkan kegiatan operasi bisnis dan manajemen klien serta struktur tata
kelolanya relatif lebih murah.
Pengujian pengendalian juga lebih mahal dibandingkan dengan prosedur penilaian risiko
karena lebih luas daripada pengujian yang diharuskan untuk mendapatkan bukti bahwa
pengendalian telah berjalan dengan efektif, khususnya ketika pengujian pengendalian internal
tersebut melibatkan pengerjaan ulang. Pengujian substantif transaksi lebih mahal bandingkan
dengan pengujian pengendalian yang tidak melibatkan pengerjaan ulang, karena yang
sebelumnya seringkali melibatkan perhitungan ulang dan penelusuran. Pengujian terperinci
saldo hampir selalu lebih mahal dibandingkan dengan jenis prosedur lainnya karena biaya
prosedur seperti pengiriman konfirmasi dan perhitungan persediaan.
Biasanya, biaya untuk setiap jenis bukti berbeda dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh,
biaya yang dikeluarkan auditor untuk menguji perhitungan persediaan seringkali bergantung
pada jenis dan jumlah rupiah persediaan tersebut, lokasinya, serta banyaknya jenis-jenis
persediaan.