Disusun Oleh:
Andri Kusuma Wijaya , S.Kep., Ners., M. Kep.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya
sehingga bahan ajar yang berjudul “Asuhan Keperawtan Kegawat Daruratan Pada
Sistem Pencernaan Dengan Kasus Diare” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan bahan ajar ini dari awal hingga akhir. Semoga
Bengkulu, 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judu.........................................................................................................i
B. Tujuan...........................................................................................................1
A. Definisi Diare...............................................................................................2
B. Etiologi.........................................................................................................2
C. Patofisiologi..................................................................................................3
D. Manisfestasi Klinis......................................................................................4
E. Komplikasi....................................................................................................5
F. Penatalaksanaan............................................................................................5
G. Pemeriksaan Penunjang...............................................................................5
A. Pengkajian Kegawatdaruratan......................................................................7
B.Pengkajian Sekunder...................................................................................10
C.Diagnosa Keperawatan................................................................................12
D. Intervensi Keperawatan..............................................................................13
E. Implementasi Keperawatan........................................................................16
F. Evaluasi Keperawatan.................................................................................16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya
butuh pertolongan yang cepat dan tepat, untuk itu perlu adanya standar dalam
B. Tujuan
A. Definisi Diare
Diare adalah tinja encer keluar lebih sering, diare bukan merupakan penyakit
ulcerosa, bebagai infeksi usus dan kebanyakan karena jenis radang lambung
Menurut Mansjoer, et.al (2007) Diare adalah pengeluaran feses yang tidak
keadaan dimana terjadi pola perubahan BAB lebih dari biasanya (> 3
lebih encer atau berair dengan atau tanpa darah dan tanpa lender
B. Etiologi Diare
diare adalah :
a. Infeksi
1) Enteral yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan
Astrovirus)
c) Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Oxyuris, dan Stongylodies), Protozoa
2) Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan,
sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak di bawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
d. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada
C. Patofosiologi Diare
a. Faktor Infeksi
Faktor ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel
fungsi usus dalam absorbs cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan
b. Faktor Malabsorbsi
usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.
c. Faktor makanan
Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik.
d. Faktor Psikologis
D. Manifestasi Klinis
feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan adanya darah.
Kelamaan, feses ini akan berwarna hijau dan asam, anus lece, dehidrasi, bila
menjadi dehidrasi berat akan terjadi penurunan volume dan tekanan darah,
nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan kesadaran dan
diakhiri dengan syok, berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata
dan ubunubun cekung, dan selaput lender dan mulut serta kulit menjadi
kering
E. Komplikasi
Komplikasi dari masalah diare dan kehilangan cairan serta elektrolit secara
F. Penatalaksanaan
Tujuan daripada pengobatan diare akut secara objektif ialah untuk mencegah
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan tinja
serum.
kronik.
BAB III
A. Pengkajian Kegawatdaruratan
a. Data Subyektif
alamat. Anda bisa bertanya langsung pada pasien apabila pasien sadar
apakah ada gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan dada spontan
berarti jalan nafas lancar atau paten, sedang apabila tidak ada gerakan
nafas.
nafas.
melakukan palpasi pada nadi radialis, apabila tidak teraba gunakan nadi
brachialis, apabila tidak teraba gunakan nadi carotis. Apabila tidak teraba
jumlah pernafasan
c. Analisa Data
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan
prioritas. Jika salah dalam menentukan prioritas triage ini maka akan
berakibat fatal bagi korban. Prioritas pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu
dilakukan pertolongan seperti henti jantung dan nafas, cedera kepala berat
dan sebagainya dan diberi label merah. Prioritas 2 merupakan kasus gawat
dan tidak segera kolap jantung seperti patah tulang tanpa perdarahan, asma
Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan
sebagainya dan diberi label hijau. Adapun prioritas 4 adalah korban dalam
keadaan meninggal dan diberi label hitam. Setelah klien korban ditetapkan
prioritas tersebut. Dibawah ini format pada saat Anda akan melakukan
a. Identitas
yang lebih besar.Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai
b. Keluhan utama
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lender dan darah atau lender
5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari (diare berkepanjangan), lebih dari
Campak.
e. Riwayat nutisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti orang dewasa,
porsi yang diberikan 3 kali setiap hari degan tambahan buah dan susu.
h. Pemeriksaan fisik
3) Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
meningkat >35x / mnt , nafsu makan menurun, mual muntah , minum normal
meningkat >375c, akral hangat , akral dingin (waspada syok) , capillary refiil
10) Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bias mengalami
invasive repon yang di tunjukan adalah protes , putus asa , dan kemudian
menerima.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan
T:
E:-
K:
Kolaborasi
pemberian
diurerik, jika perlu
2. Risiko gangguan 1. Perfusi jaringan Intervensi Utama :
integritas kulit / meningkat Perawatan Integritas Kulit
jaringan b/d 2. Kerusakan
ekskresi / BAB jaringan menurun O:
sering 3. Suhu kulit
membaik Identifikasi
penyebab
gangguan integritas
kulit (mis.
Perubahan
sirkulasi,
perubahan status
nutrisi, penurunan
kelembapan, suhu
lingkungan
ekstrem,
penurunan
mobilitas)
T:
E:
Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
Lotion, serum)
Anjurkan minum
air yang cukup
Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
K:-
3. Defisit nutrisi 1. Verbalisasi Intervensi Utama :
kurang dari keinginan untuk Manajemen nutrisi
kebutuhan tubuh b/d meningkatkan
penurunan intake nutrisi O:
makanan meningkat
2. Nyeri abdomen Identifikasi status
menurun nutrisi
3. Nafsu makan Identifikasi alergi
membaik da n intoleransi
makanan
Identifikasi
makanan yang
disukai
T:
Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu
Fasilitasi
menentukan
pedoman diet (mis.
Paramida
makanan)
Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
E:
Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
K:
Kolaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makan
Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu
E. Implementasi Keperawatan
selama
F. Evaluasi Keperawatan
intervensi keperawatan.
intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia