Anda di halaman 1dari 14

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran :

Metode : Ceramah, Diskusi, Penyuluhan kelompok

Media : Leaflet dan power point

Waktu : 30 menit

Tempat :

Hari/Tanggal :

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, peserta penyuluhan dapat mengetahui


dan memahami pengertian demam berdarah dengue (DBD), faktor penyebab DBD, ciri-
ciri nyamuk Aedes Aegypty, tanda dan gejala DBD, cara penularan DBD, dan cara
pencegahan DBD.

B. Tujuan Intruksional

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, seluruh perserta mampu :

1. Mengetahui pengertian demam berdarah dengue

2. Mengetahui faktor penyebab demam berdarah dengue

3. Mengetahui ciri-ciri nyamuk aedes aegypty

4. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue

5. Cara penularan demam berdarah dengue

6. Mengetahui cara pecegahan demam berdarah

C. Sasaran

1
D. Materi

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue

2. Faktor Penyebab Demam Berdarah Dengue

3. Ciri-ciri nyamuk aedes aegypty

4. Tanda dan Gejalah Demam Berdarah Denge

5. Cara Penularan Demam berdarah Dengue

6. Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue

E. Metode

 Ceramah

 Diskusi

F. Seting Tempat

: LCD/Proyektor

: Moderator

: Penyuluh

: Pasilitator

: Peserta

: Observer

2
G. Pengorganisasian

 Moderator :

 Penyuluh :

 Fasilitator :

 Observer :

Pembagian tugas

 Moderator : mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai


akhir.

 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan

 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertannya

 Observer : Mengomentari jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir.

G. Media

■ Laptop

■ LCD proyektor

■ Layar

■ Powerpoint

■ Leaflet

H. Kriteria Evaluasi

■ Kriteria struktur :

a. Peserta yang datang di tempat penyuluhan

b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat


penyuluhan.

■ Kriteria proses :

3
a. Antusias peserta penyuluhan terhadap materi penyuluhan.

b. Peserta penyuluhan konsentrasi mendengarkan penyuluhan.

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.

■ Kriteria hasil :

a. Menjelaskan pengertian demam berdarah dengue

b. Menjelaskan faktor penyebab demam berdarah dengue

c. Menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypty

d. Menjelakan tanda dan gejala demam berdarah

e. Menjelaskan cara penularan demam berdarah dengue

f. Menjelaskan cara pencegahan demam berdarah dengue

H. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Media


Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Salam Menjawab
 Perkenalan salam
 Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
2. Isi Materi 20 menit  Menjelaskan Memperhatikan Leaflet
pengertian
Demam Berdarah
Dengue
 Menjelaskan Memperhatikan
faktor penyebab
demam berdarah
dengue
 Menjelaskan ciri-
ciri nyamuk aedes Memperhatikan
aedepyti
 Menjelaskan
tanda dan gejala
Demam Berdarah Memperhatikan
dengue
 Menjelaskan cara
Memperhatikan

4
penularan demam
berdarah dengue bertanya
 Menjelaskan cara
pencegahan Memperhatikan
demam berdarah
dengue.
 Memberi
kesempatan
peserta bertanya
 Menjawab
pertanyaan

3. Penutup 5 menit  Melakukan Sasaran dapat


evaluasi kepada menjawab
peserta tentang
 Menyimpulkan pertanyaan
materi bahasan yang diajukan
 Memberikan Memperhatikan
motivasi peserta
untuk mencegah
DBD
 Mengakhiri
pertemuan dan Menjawab
memberi salam salam

LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A.    Pengertian DBD


Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri
otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
B.     Penyebab DBD

5
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1.      Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Tubuhnya
belang hitam putih.
2.      Menggigit pada siang hari
3.      Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir

C.     Tanda dan Gejala

1)      Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.
2)      Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan, gusi
berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
3)      Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning.
4)      Mual dan muntah.
5)      Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

HATI-HATI !!

6
TANDA BAHAYA DBD :
a.       Perdarahan gusi
b.      Muntah darah
c.       Penderita tidak sadar
d.      Denyut nadi tidak teraba Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan
kesehatan terdekat.

D.    Perawatan dan Pengobatan


Di Rumah :
1)      Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman
lainnya)
2)      Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita
tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.

E.     Cara Pencegahan


Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
9
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:

1. Lingkungan

7
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain
rumah. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS

1. MENGURAS

Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas
bunga, tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes mati. 

2.     MENUTUP

      Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan
bertelur.

3.     MENGUBUR

      Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air
hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat
bersarangnya nyamuk.

4.     MEMANTAU

8
      Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk
aedes. Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan
tidur menggunakan kelambu.

  LAKUKAN 4 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI

               BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI


a.       Menyemprot nyamuk dengan zat kimia
b.      Lakukan pengasapan
c.       Menaburkan serbuk ABATE
d.      Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.

2. Biologis

Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
9
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) .

3. Kimiawi

10
Cara pengendalian ini antara lain dengan:

a. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk


mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.

9
b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti,
gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan ”3M Plus”, yaitu menutup,
menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara
ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,
memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk, memeriksa jentik berkala dan disesuaikan dengan kondisi setempat. Saat
ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Karena itu, pencegahan terbaik adalah
dengan menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan
9
menghindari gigitan nyamuk.

9
Langkah Umum untuk Mencegah Penyakit yang Disebarkan oleh Nyamuk:

1. Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, dan gunakan obat penangkal
nyamuk yang mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak terlindungi.

2. Gunakan kawat nyamuk atau kelambu di ruangan tidak berAC.

3. Pasang obat nyamuk bakar ataupun obat nyamuk cair/listrik di tempat yang dilalui
nyamuk, seperti jendela, untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Cegah munculnya genangan air

5. Buang kaleng dan botol bekas ditempat sampah yang tertutup.

6. Ganti air di vas bunga paling sedikit seminggu sekali, dan jangan biarkan ada air
menggenang di pot tanaman.

7. Tutup rapat semua wadah air, sumur dan tangki penampungan air.

8. Jaga saluran air supaya tidak tersumbat.

9. Ratakan permukaaan tanah untuk mencegah timbulnya genangan air.

Asupan zat gizi yang cukup juga diperlukan untuk mencegah penyakit demam berdarah.

10
Zat gizi yang dapat mencegah infeksi demam berdarah adalah:
1. Protein

Protein memiliki peran penting dalam sistem imun. Protein berfungsi sebagai
imunostimulan dan antiinfeksi, membangun dan pemperbaiki sel-sel yang rusak serta
memperbaiki aliran darah. Defisiensi beberapa jenis asam amino dapat menurunkan
respons antibodi.

2. Lemak

Lemak terutama asam lemak omega 3 dan omega 6 memiliki peran sebagai
imunomodulator. Defisiensi maupun kelebihan lemak dapat menyebabkan gangguan
pada respon imun.

3. Vitamin A

• Vitamin A terutama berfungsi untuk memelihara membran epitel tetap utuh.

• Defisiensi vitamin A menurunkan jumlah leukosit, berat jaringan limfoid, fungsi


sel-T dan komplemen, resistensi terhadap tumor, jumlah sel NK, sitokin, IgG dan
IgE,

• Defisiensi meningkatkan sintesis interferon ( IFN).

• Suplementasi meningkatkan proliferasi limfosit, resistensi tumor, penolakan graft,


dan aktivitas sel-T sitotoksik

• Kelebihan asupan memiliki efek adjuvan, mungkin dengan menghambat apoptosis

4. Vitamin B complex

• Defisiensi Pyridoxine (B6) mengurangi jumlah limfosit, berat jaringan


limfoid produksi IL-2, respon antibodi, dan respon DTH (Delayed Type
Hypersensitive).

• Suplementasi Pyridoxine melindungi terhadap efek negatif sinar UV-B (ultraviolet


B).

• Defisiensi B12 menekan fungsi fagosit, respon DTH, proliferasi T-sel proliferasi

11
• Defisiensi Biotin (vitamin H) mengurangi berat thymus, respon antibodi, dan
limfosit.

• Defisiensi asam pantotenat mengurangi respon Ab (antibodi).

• Defisiensi Thiamin (B1) mengurangi berat thymus, Ab respon, motilitas


lekosit polimorfonuklear (PMN).

• Riboflavin (B2) defisiensi menurunkan respon Ab, berat thymus, dan jumlah
limfosit dalam sirkulasi

5. Vitamin C

• Fungsi vitamin C sebagai antioksidan yang melindungi fagosit.

• Defisiensi menurunkan aktivitas fagosit, resistensi terhadap tumor, reaksi DTH,


dan memperlambat perbaikan luka

6. Vitamin D

• Merangsang perkembangan monosit dan makrofag

• Secara selektif menekan aktivitas berlebihan sel T helper (Th)

7. Vitamin E

• Defisiensi mengurangi proliferasi limfosit, fagosit fungsi, dan resistensi tumor.

• Suplementasi meningkatkan proliferasi limfosit, tingkat Ab, reaksi DTH produksi


IL-2, fagositosis, aktivitas Th1, dan mengurangi sintesis prostaglandin.

8. Tembaga

• Berperan dalam fungsi komplemen , integritas membran sel, produksi enzim


Cu-Zn superoxide dismutase (SOD), dan struktur imunoglobulin.

• Defisiensi mengurangi produksi antibodi, aktivitas fagositosis, produksi


IL-2, proliferasi sel-T, meningkatkan jumlah sel-B.

12
9. Besi

• Penting dalam pembentukan oksigen reaktif dan radikal selama proses pernapasan.

• Merupakan komponen metalloenzymes.

• Defisiensi mengurangi reaksi DTH, penolakan graft, dan aktivitas sitotoksik


dan fagosit.

• Rendahnya kadar zat besi dalam plasma menghambat proliferasi Th1.

• Tingginya kadar zat besi plasma mengganggu fungsi interferon.

10. Magnesium

• Merupakan komponen metalloenzymes.

• Defisiensi meningkatkan eosinofil, IL-1, IL-6, Tumor Necrotic Factor


(TNF) menurunkan jumlah protein fase akut dan aktivitas komplemen.

11. Selenium

• Komponen dari enzim antioksidan glutathione peroxidase.

• Defisiensi mengurangi eosinofil, sintesis sitokin, dan proliferasi limfosit.

12. Seng

• Penting perkembangan sel-sel thymus, fungsi T-sel, dan integritas timus.

Defisiensi menyebabkan gangguan perkembangan dan penurunan jumlah sel T.

SUSUNAN KEPANITIAAN PENYULUHAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Ketua Panitia : Ns. Nurhayati, S.Kep, M.NS

13
Anggota : Yoga Angga Saputra

Rosa Tribuana

Elza Puspita Sari

Bengkulu, Februari 2020

Ketua Panitia

Ns.Nurhayati, S.kep, M.NS

14

Anda mungkin juga menyukai