PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar askep keluarga anak usia sekolah?
2. Bagaimana pengkajian keperawatanya?
3. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
4. Bagaimana intervensi,implementasi dan evaluasinya?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
3
keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu
maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti
makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan
atau pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing
membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
4
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak
dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
5
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga
13 tahun). Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang
sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
6
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan
integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
1) Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3) Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas Kesehatan yang ada.
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga
diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ).
7
of industry–kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis
perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah
dengan atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan
dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan
peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini
dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan
yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai
persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan
tetapi, dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu-satu
nya peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini
merupakan sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari
komunitas diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar
keluarga yang mengharuskan anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan
standar-standar komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga-
keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan nilai-nilai tradisional
pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas
pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan
sekolah dan/atau nilai-nilai komunitas.
8
banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah,
termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker,kondisi ortopedik.
Fungsi utama perawat kesehatan disini disampingfungsi rujukan, mengajar,
danmemberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan
membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari
cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
9
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan
anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga
yang signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang
bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini
menurun. Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 :
Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan
mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan
keluarga dalam anak usia sekolah.
10
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat
bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang
digunakan untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
11
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
E. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anak yang sakit
12
3. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah)
Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan masalah.
13
BAB IV
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
2. KOMPOSISI KELUARGA
3 An C L 6 anak pelajar SD
14
3. GENOGRAM
Tn. A Ny. B
An. C
Keterangan :
: Keturunan/anak
: Laki-laki
: Menikah
: Perempuan
4. TYPE KELUARGA
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa
sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan
lingkungan dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku
Aceh. Mereka bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan
mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada perbedaan
yang terlalu mencolok untuk memicu perselisihan.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI
KESEHATAN
15
Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di
rumah dengan anak mereka An C, yang sebelumnya sudah di masukkan ke
TPA untuk belajar agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali
jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-
sendiri di tempat kerja.
16
jika lembur sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah
tetangga yang sudah dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B
ada kerja lembur, yang kadang pulangnya pukul 21.00.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
17
tidak sering
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
18
12) Keadaan didalam rumah :Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A
tinggal dirumah sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan
rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. A.
Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah menggunakan
marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam
rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena
jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu
tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik. Secara umum
ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi
yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan
rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur
terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
13) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup
luas dan ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga.
Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan
perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki
jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan
septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari
sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam
pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat
penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan
samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang
dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan
pengajian setiap seminggu sekali.
19
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang
menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini
keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat : Menurut Ny. B dalam keluarganya ataupun keluarga
suaminya tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan
khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu
seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman
anaknya jika An C diundang kepesta Ultah.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak
terdapat anggota keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat
jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu anggota keluarga
dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong.
11. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu, dan An C juga
terbiasa dengan bahasa melayu.
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga
Tn. A dan Ny. B selalu memutuskan secara bersama-sama atau
musyawarah. An C jarang diikut sertakan jika memang itu
menyangkut masalah keluarga, karena An C dianggap mash trlalu
kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika
mereka bermusyawarah.
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam
keluarga Ny. B, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. B yang turut bekerja
membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan
20
anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya
hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu
dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang
dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya anak dan suaminya makan bersama kalau malam
hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja.
12. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An C, belum bisa melakukan
peran mereka masing masing secara sempurna, Tn A dan Ny B belum
bisa membagi waktu untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta
anaknya sampai sejauh ini baik hanya saja Ny B sering mendapat
laporan dari sekolah maupun tempat TPA kalau An C kurang aktif dan
terlihat takut jika bermain bersama teman-temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan :
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang
terkena sakit yang parah, hanya masalah flu biasa dan kelelahan
saja yang biasa dialami keluarga.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya
membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter ataupun rumah
sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan : ke tempat praktek
dokter dan juga kerumah sakit.
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur
dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit.
21
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki
satu anak lagi
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi,
suntikan setiap 3 bulan sekali, perencanaan memiliki anak
secepatnya karena An C juga sudah besar, dan berencana
memiliki 2 anak saja.
e. Fungsi ekonomi
Ny. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan
kebutuhan An C
13. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak
suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi
dari dirinya yang jadi stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal
sendirian dirumah, takut jika salah pergaulan. dan An C juga sering
mengatakan susah mengerjakan tugas sekolah, dan tidak bisa
menyelesaikannya.
b. Sressor jangka panjang
Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat
anak mereka merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu
diselesaikan dengan diskusi.
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak
bertanaya pada guru An C bagaimana perkembangan anaknya, dan
selalu meminta bantuan tetangga agar melihatkan anaknya dan
menghubunginya jika terjadi apa apa pada anaknya ketika dia sedang
bekerja.
22
Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk – pauk
serta menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu
dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas
kesehatan yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya untuk
mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
B. PEMERIKSAAN FISIK
23
lembab, lidah lembab,
bersih, gigi lidah bersih,
cukup gigi cukup
Saat bernafat
Inspeksi Saat Saat bernafat
tidak
bernafat tidak
menggunaka
tidak menggunakan
n otot
menggunaka otot bantuan
bantuan
n otot pernafasan
pernafasan
bantuan
pernafasan
Tidak ada
24
Palpasi Tidak ada Tidak ada pembengkaka
pembengkak
pembengkak n (-)
an(-)
an(-) Tidak ada
penimbunan
Tidak ada
Perkusi Tidak ada cairan
penimbunan penimbunan
cairan
cairan
Bunyi nafas
veskuler, RR
Bunyi nafas
Auskultasi Bunyi nafas Normal
veskuler, veskuler, RR
RR Normal
Normal
Letak normal
Jantung : ics 2 dan 3-4
Letak
Letak
Palpasi normal ics dan 6
normal ics 2
2 dan 3-4
dan 3-4 dan
dan 6
6 Irama teratur,
Irama suara
Perkusi Irama
teratur, teratur, suara tambahan
Auskultasi
suara
tambahan tidak ada TD:
tambahan
tidak ada tidak ada 100/70
TD: 120/70
TD: 110/70 mmHg
mmHg
mmHg
5 Abdomen :
Inspeksi Simetris, Simetris, Simetris,
warna warna warna
normal,asite normal,asites normal,asites(
s(-) (-) -)
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
25
benjolan benjolan benjolan
6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas
bawah : berfungsi berfungsi berfungsi
Inspeksi dengan baik dengan baik dengan baik
reflek reflek patella reflek patella
Perkusi patella (+) (+) (+)
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
4 Memodifikasi - -
26
lingkungan
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
D. Analisa data
27
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
Do :
Ny.B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian
Ds :
Ny.B mengatakan
tidak tahu apa-apa Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
saja tugas yang tentang tugas keluarga mengenal
harus dipenuhi perkembangan masalah tugas
untuk keluarga dengan anak perkembangan
keluarganya. usia sekolah keluarga dengan anak
usia sekolah
Do :
2.
Saat dilakukan
pengkajian ibu
klien tampak
28
bingung ketika
ditanya peran apa
yang
dilakukannya.
E. SKORING
1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.
29
o Tidak dapat
o Masalah tidak
dirasakan
30
o Tidak sehat 3 termasuk
situasimengancam
o Ancaman 2
kesehatan, karena jika
kesehatan
1 dibiarkan terus menerus
o Krisis atau perkembangan keluarga
keadaan akan terhambat.
sejahtera
31
o Masalah berat, ½x1=½ masalah ini tidak gawat,
harus segera dan bisa diselesaikan
ditangani secara bertahap.
2
o Ada masalah,
tapi tidak perlu
segera ditangani
1
o Masalah tidak
dirasakan
0
G. RENCANA TINDAKAN
32
ketidakmampuan kriteria hasil : usia sekolah masing
keluarga Jelaskan tentang Agar keluarga
keluarga
mengenal tugas lebih
mengetahui
masalah tugas perkembangankelu mengetahui
tugas
perkembangan arga dengan anak tentang tugas
perkembang
keluarga dengan usia sekolah perkembangany
an pada usia
anak usia a masing-
sekolah.
sekolah. masing
Ds :
An.C
mengatakan
bahwa tidak
bisa
mengerjakan
pekerjaan
rumah yang
diberikan
guru sekolah
NyB
mengatakan
tidak pernah
menemani
anak belajar
Do :
Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian
33
Dx 2 : Ketidak berdayaan An.C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A
denagn tahap perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.
H. RENCANA TINDAKAN
34
kebutuhan
akan perhatian
tercukupi
No Pelaksanaan Evaluasi
Dx
1 Kaji tingkat pengetahuan S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
keluarga dan tentang tugas kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
perkembangan keluarga sekolah
dengan tingkat usia sekolah O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
Diskusikan dengan keluarga tidak ada.
keluarga tentang tugas P: Merencanakan untuk mendiskusikan
perkembangan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini
banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
perkembangan keluarga meningkat
P: Rencanakan pertemuan berikutnya
untuk evaluasi
Minta keluarga untuk S: Keluarga mampu mengulangi informasi
menjelaskan kembali yang telah disampaikan oleh perawat pada
informasi yang telah pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
disampaikan konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga meningkat
P: Rencanakan untuk pertemuan
35
berikutnya evaluasi dan terminasi
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih
senang untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah
dengan anaknya untuk sementara waktu.
B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia
sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
37
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.
38
DAFTAR PUSTAKA
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
EGC
Jakarta : EGC.
39