Kondisi geologi ini sangat berpengaruh terhadap aliran airtanah, tergantung dari lokasi
keterdapatan airtanah tersebut. Hal ini mengingat kondisi daerah satu dengan daerah lain
berbeda-beda.
Secara umum, air akan mengalir melewati batuan yang memiliki kemampuan untuk melewatkan
air dengan baik. Kemampuan melewatkan air ini dikontrol oleh porositas dan permeabilitas, yang
mana bisa disebabkan karena proses pengendapan ataupun struktur geologi.
Contoh media : material lepasan seperti lapisan aluvium, batupasir, batugamping, batuan beku
dengan rekakahan yang intens
Jika dilihat dari sifatnya, air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Airtanah akan
mengalir dari wilayah dengan muka air tanah yang tinggi ke muka air tanah yang lebih rendah.
Hal ini karena air akan cenderung mengisi ke arah cekungan.
Ketika kondisi lereng tidak memotong akuifer, maka aliran air akan mengalir mengikuti bentukan
dari akuifer tersebut, yaitu cenderung mengisi cekungan. Namun, ketika lereng memotong
akuifer, tentunya airtanah akan keluar melewati bagian akuifer yang terpotong pada lereng.
Diagram memperlihatkan posisi relatif beberapa istilah yang berkaitan dengan air bawah
permukaan (Fetter, 1994)
Tekanan Airtanah pada Lereng
Terjadinya pergerakan seperti pergeseran, pengangkatan atau penurunan muka bumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan
arah dan besar gaya-gaya yang bekerja pada suatu titik tertentu di muka bumi.
Muka air tanah pada sebuah lereng memiliki pengaruh terhadap nilai
Faktor Keamanan lereng tersebut. Hasil analisa menunjukkan hubungan
berbanding terbalik antara muka air tanah dengan nilai Faktor Kamanan
lereng. Penurunan muka air tanah pada lereng akan menyebabkan
peningkatan nilai Faktor Keamanan lereng tersebut.
Hasil analisa menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara sudut
kemiringan lereng keseluruhan dengan nilai Faktor Kamanan lereng.
Semakin landai lereng yang dibentuk, akan menghasilkan nilai Faktor
Keamanan yang semakin meningkat.
Kadar air dalam suatu material akan mempengaruhi sifat mekanik dari material
dalam suatu tubuh lereng tambang. Kondisi air tanah merupakan salah satu
parameter terpenting dalam analisis kestabilan lereng, karena seringkali terjadi
longsoran yang diakibatkan oleh kenaikan tegangan air pori yang berlebih.
Penambahan air tanah pada pori-pori atau celah-celah tanah dan/atau batuan
akan menambah berat satuan material dan memperbesar beban pada lereng.
Maka akan relatif memperbesar gaya penggerak yang dapat mengakibatkan
longsor pada lereng. Kondisi air tanah dalam kondisi jenuh akan menaikkan
tegangan pori pada tanah dan batuan sehingga mengakibatkan lereng lebih
mudah longsor.
Penambahan air pada tanah akan menaikkan kadar air tanah sehingga
menaikkan gaya tolak antar partikel yang mendorong terjadinya swelling pada
tanah. Naiknya kadar air juga berarti mempengaruhi konsistensi tanah yang
kemudian akan mempengaruhi kekuatan tanah. Pada umumnya semakin cair
suatu tanah maka kekuatannya akan semakin menurun. Berkurangnya kadar air
dengan pengeringan dapat mengubah susunan fabrik tanah, yang mengubah
ukuran dan distribusi pori-pori tanah (Yong and Warkentin, 1975).
Slope Dewatering
Dewatering
Slope Dewatering