Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SEMINAR

PENYEBAB TERADINYA REAKTIVASI GUNUNG API MAAR DENGAN


KETERKAITAN AKTIVITAS TEKTONIK BERDASARKAN DATA CITA
SATELIT DI SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH

Diajukan Oleh :
Gusneti 21100118120008
Bilqis Nurul H. 21100118140056
Stefanus Yuda Satriatama 21100116130067
Exaudi El Shaddai 21100116140065

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
SEPTEMBER 2021
LATAR BELAKANG
Penafsiran adanya reaktivasi sesar di Semenanjung Muria diindikasikan
oleh adanya dua gempa bumi yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan, yakni
pada bulan Mei 2018. Reaktivasi sesar tersebut menjadi salah satu faktor pemicu
terjadinya aktivitas vulkanisme Maar yang sempat dinyatakan dalam kondisi
nonaktif. Tercatat di zona tersebut beberapa kali telah mengalami kegempaan
yang cukup signifikan pada 25 Desember 1821, 19 Januari 1856, 12 Desember
1890, 23 Oktober 2015, 18 Juli 2016, 3 Mei 2018 , dan 12 Mei 2018.
Semenanjung Muria terletak di sebelah timur laut kota Semarang, ibukota
Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini terbagi menjadi tiga wilayah kabupaten, yaitu
Kabupaten Jepara di bagian barat - utara, Kabupaten Pati di bagian timur -
tenggara, dan Kabupaten Kudus di bagian selatan. Di tengah-tengah Semenanjung
Muria terdapat Gunung api Muria, yang berdasarkan klasifi kasi Direktorat
Vulkanologi tidak termasuk gunung api aktif .
Maar juga diartikan sebagai kerucut gunung api monogenesis yang
memotong batuan dasar di bawah permukaan air tanah dan membentuk kerucut
berpematang landai yang tersusun oleh rempah gunung api berbutir halus hingga
kasar, mempunyai diameter kawah bervariasi antara 100 – 3000 m, yang sering
terisi air sehingga membentuk danau
Kompleks gunungapi Muria berada dibagian utara Pulau Jawa, tepatnya di
Sunda back arc. Semenanjung Muria merupakan suatu kumpulan/kompleks
kegiatan vulkanik. Semenanjung Muria ini terbagi menjadi Kabupaten Jepara,
Kudus, dan Pati.
Di kaki gunungapi Muria bagian utara ditemukan gunungapi Genuk
dengan beberapa intrusi dasit di sayap bagian timurnya. Pada lereng gunungapi
Muria bagian tenggara tampak tinggian Patiayam yang merupakan batuan Tersier
yang terangkat akibat intrusi batuan beku berbentuk kubah. Dari beberapa sumber
data batuan gunungapi Muria memperlihatkan tatanan kimia yang beragam dari
kalk-alkali normal hingga kandungan potassium yang tinggi. Hal ini menunjukan
bahwa sumber magma cukup dalam.
METODE PENELITIAN
Dalam pembahasan penelitian ini kami menggunakan metode dengan
melakukan penafsiran dari data citra satelit. Serta dalammenunjang penafsiran
tersebut, sebagai langkah awal dilakukannya studi literatur dari para peneliti
terdahulu. Selain mempelajari literatur tentang Gunungapi Muria yang telah
diterbitkan oleh para pakar geologi maupun volkanologi (Soemarno, 1982;
Casadevall, 1987; Sukyar drr, 1998; Soeria Atmaja drr,1998 dan Sribudiyani
drr,2003), juga digunakan peta geologi Lembar Kudus yang dipetakan oleh
Suwarti dan Wikarno (1992). serta mengkaji ulang beberapa makalah dan jurnal
jurnal baik nasional maupun internasional yang membahas seputas reaktivasi
gunungapi yang berkaitan dengan aktivitas tektonik
REFERENSI
Bronto, Sutikno dan Sri Mulyaningsih. 2007. Gunung api maar di Semenanjung
Muria. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Maret 2007: 43-54.
Wibowo, Basuki, dkk. 2011. Kajian Evolusi Geokimia Dan Kaitannya Dengan
Tingkat Bahaya Gunungapi Muria Terhadap Tapak Pltn Muria. Jakarta
Astjario, P. dan D. Kusnida. 2007. Penafsiran Struktur Geologi Semenanjung
Muria
dari Data Citra Satelit. Jurnal Geologi Kelautan, Volume 5 No.2 Ags
2007.
LAMPIRAN
1. Exaudi El Shaddai (21100116140065)
2. Stefanus Yuda Satriatama (21100116130067)
3. Gusneti (21100118120008)

4. Bilqis Nurul H. (21100118

Anda mungkin juga menyukai