Anda di halaman 1dari 24

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

PROC. ITB Eng. Sains Vol. 38 B, No.2, 2006, 123-146 123

Studi Deformasi Gunung Papandayan dengan Metode


Survey GPS dan Korelasinya dengan Data Seismik
Pengamatan

Dina A. Sarsito1, Heri Andreas1, Hasanuddin Z. Abidin1, Muhammad Gamal1,


Ony K. Suganda2& Muhammad Hendrasto2

1Departemen Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10,
Bandung 40132, INDONESIA. email : dsarsito@gd.itb.ac.id Telp : 62-22-
2534286; Faks: 62-22-2534286.
2Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVGHM), Jl.
Diponegoro 57, Bandung 40132, INDONESIA

Abstrak.Gunung Papandayan terletak di bagian selatan Kabupaten


Garut, sekitar 70 km dari kota Bandung, Jawa Barat. Banyak cara yang
dilakukan untuk memantau aktivitas gunung berapi, baik secara terus
menerus maupun berkala, salah satunya adalah survei GPS secara
berkala. Survei tersebut pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui pola
dan kecepatan perpindahan yang terjadi pada tubuh gunung api, baik
secara horizontal maupun vertikal, serta elemen deformasi lainnya
seperti; translasi, rotasi dan dilatasi. Pemodelan Mogi juga digunakan
untuk menentukan lokasi dan volume sumber tekanan yang
menyebabkan deformasi tubuh gunung api. Dengan membandingkan
aktivitas seismik dan deformasi yang terungkap dari pengukuran GPS,
sebelum, selama dan setelah letusan, dapat dipahami bahwa ada
korelasi antara kegempaan dan deformasinya.

Kata kunci:Deformasi; GPS; Papandayan; Gunung berapi.

1 pengantar
Indonesia terletak pada tiga perpotongan lempeng subduksi, yaitu; Lempeng Eurasia,
Lempeng Pasifik, dan Lempeng India-Australia yang bergerak dengan arah yang
berbeda. Hal ini menyebabkan terjadinya pegunungan vulkanik yang terbentuk selama
jutaan tahun di sepanjang kepulauan Indonesia.

Berdasarkan data VSI (VSI, 1995), Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif (Tabel 1)
dengan 271 titik erupsi akibat interaksi dan tumbukan antar beberapa lempeng benua.
Dengan kepadatan penduduk 200 juta jiwa dan pulau Jawa merupakan populasi
terpadat, disini tidak bisa dipungkiri bahwa bahaya gunung berapi adalah hal yang nyata
bagi masyarakat Indonesia. VSI mengatakan sekitar 10% warga negara Indonesia tinggal
di daerah berbahaya letusan gunung berapi, di sini perlu upaya untuk

Diterima April 2006, Direvisi 14 Septemberth2006, Diterima untuk diterbitkan 14 Septemberth2006.


124 Dina A. Sarsito, dkk.

mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi dengan pemantauan


aktivitas gunung berapi. Di sisi lain pemantauan gunung api Indonesia harus
dilakukan secara maksimal dan berkesinambungan. Penelitian ini dilakukan
atas kerjasama Kelompok Studi Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung.

Tabel 1Sebaran dan Jenis Gunungapi Indonesia [VSI,1995].

2 Gunung Papandayan
Obyek penelitian adalah Gunung Papandayan sebagai salah satu gunung api aktif di
Indonesia yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut dan letak geografis
7Hai19' lintang dan 107Hai44' bujur, ketinggian 2662m dpl sebagai gunung api tipe A,
Gambar 1.

Papandayan

Gambar 1 Lokasi Gunung Papandayan.


Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 125

Sejarah letusan gunung Papandayan sebagai berikut:

1772 Pada malam hari tanggal 11-12 Agustus, letusan besar terjadi dari kawah pusat dan
gelombang yang mengalir ke bawah menewaskan 2951 orang dan menghancurkan 40
desa.
1882 Pada tanggal 28 Mei sore hari yang cerah, di Campaka Warna
terdengar suara guntur dari dalam gunung Papandayan.
1923 Tanggal 11 Maret terjadi letusan, mengeluarkan lumpur dan batu
sejauh 150 m. Terdapat 7 letusan di dalam Kawah Baru dan letusan
tersebut diawali dengan gempa terasa di Cisurupan.
1924 Tanggal 25 Januari suhu Kawah Mas meningkat dari 364oC menjadi
500oC, kemudian letusan terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru, hutan
hancur oleh lumpur dan batu, material letusan jatuh di bagian timur
hampir mencapai Cisurupan.
1925 21 Februari, semburan lumpur terjadi di Kawah Nangklak debit gas
kuat dan hujan lumpur.
1926 Di Kawah Mas terjadi semburan lumpur campuran kecil dan belerang. Di Kawah
Baru tiupan angin kencang menerbangkan serbuk belerang yang panjangnya
mencapai 300 m ke arah timur laut dan ke arah barat daya mencapai panjang 100 m
yang diakhiri dengan semburan lumpur belerang.
1927 Pada tanggal 16-18 Februari, terjadi peningkatan kegempaan di
Kawah Mas dan hingga saat ini masih terjadi uap fumarolic dan
solfataric disertai semburan air panas.
1942 Tanggal 15-16 Agustus, terjadi lubang/kawah letusan
1993 baru. 17 Juli terjadi semburan lumpur di Kawah Baru.
1998 Pada bulan Juni, kegiatan vulkanik meningkat awalnya dengan peningkatan
kegempaan, lumpur dan pelepasan gas terjadi di lubang fumarolic seperti
Kawah Mas, sekitar 5 m.
2002 Mulai 11 November terjadi peningkatan aktivitas yang kuat, pada 13-20
November terjadi letusan besar dan ledakan terarah, aktivitas menurun
pada 21 Desember, longsor terjadi di sisi Kawah Nangklak dan
menyebabkan banjir di sepanjang sungai Cibeureum gede mencapai 7 km
ke sungai Cimanuk menenggelamkan beberapa rumah dan menyebabkan
erosi besar di sepanjang sungai.

3 Survei GPS dan Pengamatan Seismik di Papandayan


Hingga saat ini kampanye GPS di Gunung Papandayan telah dilakukan sebanyak 8
kampanye, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Selama kampanye terakhir ada 7
benchmark baru yang dipasang; CLLY, KMA1 (mengganti benchmark KMAS yang hilang),
NGL1 (mengganti benchmark NGLK yang hilang), ALUN, CSRN, SEIS (memperbaiki
koordinat seismogram) dan WNGR (Gambar 2), tujuan penambahan ini untuk
menggantikan benchmark lama yang hilang disebabkan oleh November 2002
126 Dina A. Sarsito, dkk.

letusan. Semua kampanye dilakukan dengan menggunakan penerima GPS Geodesi


berfrekuensi ganda seperti; Ashtech Z-XII3, Leica System 300 dan Leica System 500,
durasi pengukuran 8 hingga 16 jam.

Gambar 2 Stasiun GPS di Gunung Papandayan.

Data seismik tahun 1998 – 2005 tidak lengkap karena kendala penentuan
energi kumulatif yang terjadi selama 8 kampanye GPS (1998 - 2005) serta data
seismik yang hanya berasal dari satu komponen stasiun seismik, sehingga
hiposenter tidak ditentukan.

Meja 2 Survei GPS Papandayan.

Survei GPS Survei Waktu Stasiun Pengamatan


Survei - 1 22-23 Oktober 1998 POS1, NGLK, KAWH, TAMAN, BMNG
Survei - 2 25-26 Maret 1999 POS1, NGLK, KAWH, PARK, BMNG
Survei - 3 23-24 Des. 1999 POS1, NGLK, KAWH, PARK, BMNG
Survei - 4 23-24 Juni 2001 POS1, NGLK, KAWH, TAMAN, BMNG
Survei - 5 11-12 Agustus 2002 POS1, NGLK, KAWH, TAMAN, BMNG,
DPN0, DPN3, DPN5, KMAS
Survei - 6 13-15 November 2002 POS1, TAMAN, DPN0, DPN3, DPN5
17 November 2002 POS1, TAMAN, DPN0
18 November 2002 POS1,DPN0, KMAS, KWAH
19 November 2002 POS, BKMG
Survei - 7 9-10 Juni 2003 POS1, KAWH, TAMAN, BMNG, DPN3, DPN5,
KWAH2
Survei - 8 14–17 Agustus 2005 POS1, KAWH, PARK, BMNG, DPN3, DPN5,
KABR, CLLY, KMA1, NGLK1, ALUN, CSRN,
WNGR, SEIS
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 127

Secara teoritis, deformasi dan kegempaan vulkanik berkorelasi, namun


karakteristik dan pola korelasinya akan berbeda tergantung pada struktur
geologi gunung api dan sistem internal lubang magma. Kemudian korelasi
kedua metode dalam pemantauan gunung api ini akan dipelajari, diterapkan,
dianalisis dan diuji.

Metode survei GPS memberikan sinyal deformasi tubuh gunung berapi dalam sistem
koordinat geosentris 3D dari titik-titik representatif dengan interval waktu yang fleksibel.
Deformasi gunung berapi bisa berupa inflasi atau deflasi. Inflasi yang disebabkan oleh
pergerakan magma ke permukaan dan deflasi terjadi ketika magma mencapai permukaan
dan mengalir ke bawah bersamaan dengan energi yang dikeluarkan, pergerakan magma ini
akan mengguncangkan tubuh gunung berapi dimana hal ini akan terekam oleh seismogram
yang mengelilingi gunung api tersebut. Di sisi lain deformasi tubuh magma dan aktivitas
seismik akan berkorelasi positif (Tabel 3).

Tabel 3Korelasi deformasi gunung berapi dan aktivitas seismik.

GPS Seismogram
Aktivitas Magma Deformasi gunung berapi Aktivitas Seismik Korelasi
Gerakan Magma Inflasi Besar Positif
Pelepasan Magma Deflasi Kecil Positif

4 Pemrosesan dan Hasil Data


Pengolahan data GPS dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ilmiah
BERNESSE 4.2 [2]. Standar deviasi komponen koordinat ditunjukkan pada Gambar 3.
Komponen horizontal (arah timur dan utara) memiliki standar deviasi 4 mm, umumnya
pada level 1-2 mm. Tinggi ellipsoid komponen sekitar 7 mm, umumnya 2-5 mm.

6 e
N
Standar deviasi (mm)

5 h
4

1
Periode Erupsi
0
Survei GPS

Gambar 3 Standar deviasi koordinat dari 8 survei.


128 Dina A. Sarsito, dkk.

4.1 Titik Koordinat GPS


Koordinat geodetik (lintang, bujur, tinggi ellipsoid) titik-titik jaringan GPS
dengan standar deviasinya yang diungkapkan oleh data pemrosesan GPS
ditunjukkan pada Tabel 4. Terlihat bahwa 5 kampanye dilakukan selama letusan
November 2002, dan 8 kampanye dilakukan 22 bulan sesudahnya dengan
Tujuannya adalah untuk mengetahui status deformasi Gunung Papandayan
dan korelasinya dengan kegempaan.

4.2 Perubahan Garis Dasar dan Koordinat


Dengan 8 data kampanye GPS terungkap koordinat horizontal dan vertikal seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4, 5, 6a, dan 6b. Perubahan seluruh kampanye terjadi secara
berkala, di mana seluruh tubuh gunung berapi meningkat atau menurun secara vertikal dan
bergerak ke timur laut dan barat daya secara horizontal.

Tabel 4Titik-titik GPS koordinat jaringan gunung api Papandayan.

HASIL OBSERVASI GPS ( EPOCH 1)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
NGLK 7° 19' 08,46359" S 0,0006 107° 43' 39,41730" E 0,0010 2426.7686 0,0022
KAWH 7° 18' 43,07654" S 0,0005 107° 44' 02,34135" E 0,0008 2197.6694 0,0017
TAMAN 7° 18' 27,82112" S 0,0005 107° 44' 19,49601" E 0,0009 2027.8624 0,0019
BMNG 7° 18' 45,32883" S 0,0005 107° 44' 26,05085" E 0,0009 2124.6565 0,0018

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 2)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
NGLK 7° 19' 08.46319" S 0,0007 107° 43' 39.41783" BT 0,0014 2426.7075 0,0029
KAWH 7° 18' 43,07635" S 0,0006 107° 44' 02,34174" E 0,0012 2197.6417 0,0025
TAMAN 7° 18' 27,82085" S 0,0006 107° 44' 19.49624" BT 0,0012 2027.8874 0,0025
BMNG 7° 18' 45,32835" S 0,0006 107° 44' 26,05112" E 0,0012 2124.6844 0,0024

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 3)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
NGLK 7° 19' 08.46291" S 0,0005 107° 43' 39,41747" E 0,0011 2426.7620 0,0018
KAWH 7° 18' 43.07648" S 0,0006 107° 44' 02,34191" E 0,0011 2197.6922 0,0024
TAMAN 7° 18' 27,82111" S 0,0005 107° 44' 19.49593" BT 0,0009 2027.8890 0,0018
BMNG 7° 18' 45,32865" S 0,0005 107° 44' 26,05106" E 0,0009 2124.6697 0,0019

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 4)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
NGLK 7° 19' 08.46238" S 0,0021 107° 43' 39.41749" BT 0,0022 2426.6571 0,0026
KAWH 7° 18' 43.07606" S 0,002 107° 44' 02.34162" BT 0,0022 2197.6577 0,0026
TAMAN 7° 18' 27,82107" S 0,002 107° 44' 19.49624" BT 0,0021 2027.9184 0,0025
BMNG 7° 18' 45,32843" S 0,002 107° 44' 26.05105" BT 0,0022 2124.6733 0,0026
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 129

Tabel 4Koordinat jaringan titik GPS Gunung Papandayan. (melanjutkan)

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 5)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
NGLK 7° 19' 08.46237" S 0,0020 107° 43' 39,41722" E 0,0022 2426.6947 0,0029
KMAS 7° 18' 55,28806" S 0,0009 107° 44' 03,32420" E 0,0013 2161.2822 0,0022
KAWH 7° 18' 43,07618" S 0,0019 107° 44' 02,34155" E 0,0025 2197.6534 0,0034
TAMAN 7° 18' 27,82124" S 0,0019 107° 44' 19,49651" E 0,0023 2027.9168 0,0027
BMNG 7° 18' 45.32789" S 0,0020 107° 44' 26,05193" BT 0,0032 2124.5829 0,0035
DPN0 7° 18' 40,57983" S 0,0009 107° 44' 09.98676" BT 0,0019 2074.2173 0,0037
DPN3 7° 18' 14,41003" S 0,0011 107° 44' 34,25790" E 0,0027 1943.3206 0,0044
DPN5 7° 18' 09.64556" S 0,0012 107° 45' 02,59428" E 0,0028 1804.5354 0,0048

HASIL OBSERVASI GPS ( EPOCH 6)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
KMAS (18 NOV) 7° 18' 55.28581" S 0,0013 107° 44' 03.32767" BT 0,0026 2161.647 0,0049
KAWH (18 NOV) 7° 18' 43.07061" S 0,0012 107° 44' 02,34506" E 0,0019 2197.9255 0,0035
TAMAN (15NOV) 7° 18' 27,82078" S 0,0014 107° 44' 19,49631" E 0,0019 2028.0189 0,0035
TAMAN (17NOV) 7° 18' 27,82086" S 0,0015 107° 44' 19,49636" E 0,0021 2027.9813 0,0038
BMNG (19NOV) 7° 18' 45.32866" S 0,0014 107° 44' 26,05065" E 0,0033 2124.7393 0,0062
DPN0 (13NOV) 7° 18' 40,57682" S 0,0015 107° 44' 09.99020" BT 0,0026 2074.5039 0,0060
DPN0 (17NOV) 7° 18' 40.57704" S 0,0017 107° 44' 09,98988" E 0,0034 2074.5019 0,0046
DPN0 (18 NOV) 7° 18' 40,57708" S 0,0013 107° 44' 09.98999" BT 0,0020 2074.4946 0,0039
DPN3 (14NOV) 7° 18' 14.41050" S 0,0036 107° 44' 34,25611" E 0,0076 1943.4169 0,0126
DPN3 (15NOV) 7° 18' 14,40982" S 0,0014 107° 44' 34.25649" BT 0,0026 1943.3937 0,0045
DPN5 (14NOV) 7° 18' 09.64568" S 0,0021 107° 45' 02.59342" BT 0,0036 1804.6394 0,0063

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 7)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
KAWH 7° 18' 43.07200" S 0,0011 107° 44' 02.34397" BT 0,0013 2197.8055 0,0019
TAMAN 7° 18' 27,82135" S 0,0011 107° 44' 19.49593" BT 0,0013 2027.9122 0,0020
BMNG 7° 18' 45,32835" S 0,0011 107° 44' 26,04972" E 0,0013 2124.6007 0,0020
DPN3 7° 18' 14,40972" S 0,0011 107° 44' 34.25626" BT 0,0013 1943.2771 0,0022
DPN5 7° 18' 09.64536" S 0,0011 107° 45' 02.59322" BT 0,0014 1804.5497 0,0022
KABR 7° 18' 36,72898" S 0,0011 107° 44' 11.89710" BT 0,0013 2061.7172 0,0021

HASIL PENGAMATAN GPS ( EPOCH 8)

Stasiun Garis bujur ¬L(m) Garis Lintang ¬B(m) h Elipsoid ¬h Elips(m)


POS1 7° 16' 24.26048" S 0,0000 107° 47' 28,74811" E 0,0000 1148.4904 0,0000
KAWH 7° 18' 43,07390" S 0,0006 107° 44' 02.34393" BT 0,0012 2197.6808 0,0024
TAMAN 7° 18' 27,82187" S 0,0017 107° 44' 19.49541" BT 0,0019 2027.8500 0,0024
BMNG 7° 18' 45,32913" S 0,0025 107° 44' 26,04843" E 0,0039 2124.5931 0,0063
DPN3 7° 18' 14,41043" S 0,0016 107° 44' 34.25613" BT 0,002 1943.2890 0,0027
KABR 7° 18' 36,73038" S 0,0014 107° 44' 11.89688" BT 0,0016 2061.6203 0,0021
CLLY 7° 18' 16.41497" S 0,0022 107° 42' 00,28281" E 0,0028 1916.5611 0,0038
KMA1 7° 18' 45.47990" S 7° 0,0014 107° 44' 11.52000" BT 0,0016 2094.5869 0,0020
NGL1 19' 03.39927" S 7° 0,0015 107° 43' 37.68740" BT 0,0017 2351.1070 0,0021
ALUN 19' 28.90475" S 0,0015 107° 43' 31.20624" BT 0,0018 2528.7556 0,0022
CSRN 7° 21' 31,37560" S 0,0016 107° 44' 27,28994" E 0,0018 1520.7700 0,0026
WNGR 7° 22' 19.48065" S 0,0024 107° 42' 52.99020" BT 0,0027 1271.3211 0,0044
130 Dina A. Sarsito, dkk.

9191722.5300 9191863.7100

9191722.4800 9191863.6600

9191722.4300

) )
9191863.6100
N3((N))

PNg5((Nm
digm

9191722.3800 9191863.5600

UtaraDdi
UtaraDP

9191722.3300 9191863.5100

9191722.2800 9191863.4600

9191722.2300 9191863.4100
802862,84 802862,89 802862,94 802862,99 802863,04 802863,09 802863,14 803733,54 803733,59 803733,64 803733,69 803733,74 803733,79 803733,84
00000000000000 00000000000000
DPN3 MudahDtPsayaN(E)
n3g (m) DPN5 eDsebuah s t saya n g (m)
P N 5 ( E)

9191312.9900 9190773.5600

9191312.9400 9190773.5100
m)

9191312.8900 9190773.4600

(m) (N)
Rg)
Kn(N

UtaraBMNG
9191312.8400 9190773.4100
UtaraPsayaSEBUAH

9191312.7900 9190773.3600

9191312.7400 9190773.3100

9191312.6900 9190773.2600
802407,25 802407,30 802407,35 802407,40 802407,45 802407,50 802407,55 802605.160 802605.210 802605.260 802605.310 802605.360 802605.410
00000000000000 000000
TAMAN eaPAsRtKdi(Eg)(m) BMNG MudahB M gm)
ti nGN(E )

9191040.5500 9190471.6500

9191040.5000 9190471.6000
( m)

9191040.4500 9190471.5500
g)
( BN

(m)(N)
Rn

9191040.4000 9190471.5000
UtaraKsayaSEBUAH

UtaraKMAS

9191040.3500 9190471.4500

9191040.3000 9190471.4000

9191040.2500 9190471.3500

802172,36 802172,41 802172,46 802172,51 802172,56 802172,61 802172,66 801905.800 801905.850 801905.900 801905.950 801906.000 801906.50
000000
00000000000000

KABR R (nBeg)
TimurKsayaSEBUAH ( m) KMAS KMAtSdi(Eg)(m)
Mudah

9190071.0650
9190922.5500

9190071.0150
9190922.5000
UtarasayaNn0g(N(m)

9190070.9650
(m) (N)

9190922.4500
9190070.9150
UtaraNGLK
P

9190922.4000
D

9190070.8650

9190922.3500
9190070.8150

9190922.3000
9190070.7650
802113.040 802113.090 802113.140 802113.190 802113.240 802113.290
801169.5500 801169.6000 801169.6500 801169.7000 801169.7500
000000

DPN0 eaDPNst0di(Eg)(m) NGLK MudahNtGLK


di g(E()m)

9190847.2000

9190847.1500
KAsayaWH) (N(m)

9190847.1000
ng . utara

9190847.0500

9190847.0000

9190846.9500
801877.801877.801877.801877.801877.801878.801878.801878.801878.
9000 9200 9400 9600 9800 0000 0200 0400 0600

KAWH eaKsSEBUAHtWH ( E) ing (m)

Gambar 4 Mengkoordinasikan perubahan titik GPS dalam arah horizontal


(kampanye 1 – 8).
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 131

1943.5000 1804.8800

1943.4500
1804.7800

DPN(()5)ASASPm(m)
( m)

1943.4000
1804.6800
(U3)P) m

1943.3500
DP(NAS

1804.5800
1943.3000

DPN5
DPN3

1804.4800
1943.2500

1943.2000 1804.3800

1943.1500 1804.2800
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8

Perhatikankatlaiopenngep
Hai t ama sebuah ch
ngape
amatiksebuahsebuahtlasaya mp
HaientHai
AA nch

2028.1000 2124.8000

2028.0500 2124.7500

(P)m(m)
2028.0000 2124.7000
RK (U) m (m)

2027.9500 2124.6500
PA(ATAS)

BMNBMGN(GASU)
2027.9000 2124.6000
TAMAN

2027.8500 2124.5500
2027.8000 2124.5000
2027.7500 2124.4500
2027.7000 2124.4000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8
PerhatikanktsebuahsayalaHai nm esebuahn
bahasapinggris psebuahHaitac h
Perhatikankatlaiopenngp et saya sebuah Haisebuahch

2061.8100 2161.6700

2161.6200
P))m(m)
KABR (ATAS) (m)

2161.5700

2161.5200
KABR (U) m

( AS(U

2161.4700
MA S
KMAKS

2161.4200

2161.3700

2161.3200

2057.6864 2161.2700
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
amati sebuah
t sayaeHaingnsayaepada
kala p p ok
Perhatikankatakusayasebuahbahasa
Haipinggris
nm esebuahpsebuahHaitacnh

2074.5500 2427.0000

2074.5000
2426.9000
))m(m)
DPN0DP0(NUAS(P) m(m)

2074.4500
2426.8000
2074.4000
(UP
NGLNGKLK(U

2074.3500 2426.7000

2074.3000
2426.6000
2074.2500
2426.5000
2074.2000

2074.1500 2426.4000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
amatikalatpengama
io en ptaok
Obser v sebuah saya
ka la pt io nataenpoch
id g

2197.8500

2197.8000
(P)m(m)

2197.7500

2197.7000
AW(HASU)

2197.6500
KAWKH

2197.6000

2197.5500

2197.5000
1 2 3 4 5 6 7 8
lasebuahpetniomtn
Obsekrsebuahv gansebuahesebuahpoch

Gambar 5 Mengkoordinasikan perubahan titik GPS dalam arah vertikal (kampanye 1


– 8).
132 Dina A. Sarsito, dkk.

8 8 8

7 7 7

mptHainch
6 6 7830.6601 6
zaman pengamatan

zaman pengamatan
kala mengamati
kala mengamati

alatipHaiidngaeA A
5 8662.5197 5 7830.7868 5 1598.3382

4 8662.5131 4 4 1598.3322

mengamatiksebuah
3 8662.5236 3 3 1598.3387

2 8662.5190 2 2 1598.3367

1 8662.5395 1 1 1598.3430

jarak POS1-NGLK (m) jarak POS1-KMAS (m) jarak NGLK-BMNG (m)


POS1 – Jarak NGLK (m) POS1 – Jarak KMAS (m) Jarak NGLK – BMNG (m)

8 7639.1068 8 508.4922 8
zaman pengamatan

7 7639.0733 7 508.5302 7

tn sebuahpoch
Hai ch
6 7639.0216 6 6

en sebuah
kala mengamati

AltsebuahsayapHaipada

ioe
emp
5 7639.2113 5 5 1753.4037

tnbu
pen
ga
nga

lasebuah
4 7639.2028 4 4 1753.4012

mengamatiksebuah

terobsesikrsebuahv
3 7639.2081 3 3

2 7639.2048 2 2

1 7639.2178 1 1

jarak POS1-KWAH (m) jarak BMNG-KABR (m) jarak NGLK-PARK (m)


POS1 – jarak KWAH (m) Jarak BMNG – KABR (m) Jarak NGLK – PARK (m)

8 6941.1671 8 983,3435 8 730.8975

7 6941.1452 7 983,3322 7 730.9393


kalapengamatan

gansebuahesebuahpoch

gansebuahesebuahpoch
6 6941.1257 6 983.3330 6 730.9391
mengamati

lasebuahpetniomtn

lasebuahpetniomtn
5 6941.1343 5 983.3163 5 731.0375

4 6941.1323 4 4 731.0401
terobsesikrsebuahv

terobsesikrsebuahv
zaman

3 6941.1456 3 3 731.0374

2 6941.1286 2 2 731.0374

1 6941.1390 1 1 731.0418

jarak POS1-PARK (m) jarak BMNG-DPN3 (m) jarak KWAH-BMNG (m)


POS1 – Jarak TAMAN (m) Jarak BMNG – DPN3 (m) Jarak KWAH – BMNG (m)

8 7089.5403 8 8 704.9933

7 7089.4941 7 1568.9571 7 704.9759


kalapengamatan

nbuetanpok

nbuetanpok
6 7089.4774 6 1568.9409 6 704.9425
mengamati

5 7089.4615 5 1568.9449 5 705.1312


petnio

petnio
ga

ga
lasebuah

lasebuah
4 7089.4633 4 4 705.1258
v

v
terobsesikrsebuah

terobsesikrsebuah
zaman

3 7089.4668 3 3 705.1206

2 7089.4602 2 2 705.1335

1 7089.4757 1 1 705.1353

jarak POS1-BMNG (m) jarak BMNG-DPN5 (m) jarak KWAH-PARK (m)


POS1 – Jarak BMNG (m) Jarak BMNG – DPN5 (m) Jarak KWAH – TAMAN (m)

8 8 8 970. 4984

7 7 7 970.4813
ngsayaep ok
psebuahok
pengamatan

6 761.6884
pengamatkavlasebuahpteio padasebuah

6 7401.8742 6
mengamati

ensebuah

5 7402.0038 5 761.8257 5
t

n
gamn
pengamatkvalatpsayaeHai

4 4 4
zamankala

3 3 3

2 2 2

1 1 1
jaralk BMNG-KMAS (m)
Jarak BMNG – KMAS (m)
jarak POS1-DPN0 (m) jarak DPN3-KABR (m)

Jarak POS1 – DPN0 (m) Jarak DPN3 – KABR (m)

8 6337.0644 8 8

7 6337.0495 7 7
ngsayaep ok
pengamatan

pengamatan

pengamatkavlasebuahpteio padasebuah

6 6337.0450 6 2297.3993 6 1574.9295


mengamati

mengamati

5 6337.0119 5 2297.5491 5 1575.0698


n

4 4 4
zamankala

zamankala

3 3 3

2 2 2

1 1 1

jarak POS1-DPN3 (m) jarak DPN5-KMAS (m) jarak DPN3-KMAS (m)


Jarak POS1 – DPN3 (m) Jarak DPN5-KMAS (m) Jarak DPN3 – KMAS (m)

8 8 8

7 5534.0706 7 7 882.0639
n etpnok
pengamatan
pengamatan

6 5534.0714 6 6 882.0618
mengamati

mengamati

pengamatkvsebuah ng m

5 5534.0478 5 1050.8012 5 882.0469


Alsebuahpteioaaa

4 4 1050.8037 4
zamankala

zamankala

3 3 1050.8079 3

2 2 1050.8109 2

1 1 1050.8189 1

jarak POS1-DPN5 (m) jarak NGLK - KWAH (m) jarak DPN3-DPN5 (m)
Jarak POS1 – DPN5 (m) Jarak NGLK - KWAH (m) Jarak DPN3 – DPN5 (m)

(sebuah)

Gambar 6 Perubahan garis dasar koordinat titik GPS (kampanye 1 – 8).


Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 133

8 352.1534 8 8

7 352.1496 7 7

enpoch
kalapengamatan

pengamatan
6 6 1096.3379 6 979.3974

sebuah
mengamati

npada

kala mengamati
idtigHai
5 5 1096.4919 5 979.4991

karlavpsebuahsaya
4 4 4
zaman

zaman
3 3 3

terobsesi
2 2 2

1 1 1
jarak KWAH-KABR (m) jarak DPN0-DPN3 (m) jarak PARK-KMAS (m)
Jarak KAWH - KABR (m) Jarak DPN0 – DPN3 (m) Jarak TAMAN - KMAS (m)
8 8 359.7276 8

7 7 359.7127 7 1436.0580

npoch

poch
saya adalah
kalapengamatan

ensebuah
6 376.7342 6 6 1436.0417

Hai

gHai
padage

npada
mengamati

nsaya

etnsaya
5 376.6330 5 5 1436.0742

karlavpsebuahetn

karlavpsebuahsaya
4 4 4
zaman

3 3 3

terobsesi
2 terobsesi 2 2

1 1 1

jarak KWAH-KMAS (m) jarak PARK-KABR (m) jarak PARK-DPN5 (m)


Jarak KAWH - KMAS (m) Jarak PARK – KABR (m) TAMAN – Jarak DPN5 (m)

nsebuahesebuahpoch
8 8 1317.5739 8

7 2115.6891 7 1317.5514 7
kalapengamatan

pengamatan

6 2115.6396 6 246.8623

sebuah
6 1317.5012

krAlvpgmtn
mengamati

kala mengamati

t ioe n
5 2115.8468 5 1317.7279 5 246.9028

terobsesisebuah
4 4 4

sebuah
zaman

zaman

3 3 3

2 2 2

1 1 1

jarak KWAH-DPN5 (m) jarak KWAH-DPN0 (m)


Jarak KWAH – DPN5 (m) Jarak KWAH – DPN0 (m)
jarak KWAH-DPN3 (m)

Jarak KWAH – DPN3 (m)

8 8 8 612.5993
gHaisaya adalah

7 7 7 612.5945
enpoch

pengamatan
pengamatan

6 496.2743 6 488.8084 6 612.5777


ptnsaya
kala mengamati

kala mengamati
npada

5 496.2634 5 488.9240 5 612.6152


terobsesikrsebuahvlasebuah

4 4 4
zaman
zaman

3 3 3

2 2 2

1 1 1

jarak DPN0-KMAS (m) jarak BMNG-DPN0 (m) jarak PARK-DPN3 (m)


Jarak DPN0 – KMAS (m) Jarak BMNG - DPN0 (m) Jarak TAMAN – DPN3 (m)

8 8 574.5765

7 7 574.5771
ptaHainch

pengamatan

6 1873.8742 6 574.6055
mengamati
sebuah

5 1874.0272 5 574.5759
engame
kalatpio

4 4 574.5983
zaman kala
mengamati

3 3 574.6094

2 2 574.6034

1 1 574.6087

jarak DPN0-DPN5 (m) jarak PARK-BMNG (m)


Jarak DPN0 – DPN5 (m) TAMAN - Jarak BMNG (m)

(b)
Gambar 6Perubahan baseline koordinat GPS (kampanye 1 – 8). (melanjutkan)

4.3 Perpindahan Vektor


Salah satu cara untuk memahami pola deformasi di Gunung Papandayan adalah
dengan mempelajari pergerakan vektor dari setiap koordinat GPS. Arah pergerakan
tiap periode kampanye dipisahkan menjadi koordinat horizontal (timur-utara)
Gambar 7 dan komponen vertikal Gambar 8.
134 Dina A. Sarsito, dkk.

Gambar 7 Perpindahan vektor dalam arah horizontal.


Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 135

Angka 8 Perpindahan vektor dalam arah vertikal.


136 Dina A. Sarsito, dkk.

4.4 Analisis Regangan


Dalam penelitian ini, parameter deformasi di Papandayan ditentukan dengan
menggunakan dua model kemiripan 3D untuk mendapatkan gambaran detail deflasi dan
inflasi tubuh gunung api dibandingkan dengan menggunakan model 2D. Model tipe A
menggunakan asumsi bahwa deformasi tensor sebagai fungsi dari parameter translasi,
dilatasi dan rotasi, sedangkan tipe B, deformasi tensor sebagai fungsi dari parameter
dilatasi dan rotasi. Regangan utama yang terungkap dari perhitungan model A dan B
ditunjukkan pada Gambar 9 dan 10 Dimana pola orientasi model A dan B memiliki arah
yang sama dengan orientasi tegangan dan regangan yang terjadi di gunung berapi,
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.

Gambar 9 Orientasi regangan utama oleh model A.


Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 137

Gambar 9 Orientasi regangan utama oleh model A. (melanjutkan)

Gambar 10Orientasi regangan utama oleh model B.


138 Dina A. Sarsito, dkk.

Gambar 10Orientasi regangan utama dengan model B.

(melanjutkan) Tabel 5Orientasi dan regangan utama model A dan B.

4.5 Analisis Seismik


Analisis data seismik dilakukan dari tahun 1998 hingga 2005, dimana terjadi
peningkatan kuat pada bulan November 2002 yang diikuti oleh letusan, Gambar 11.
Selama tahun 2000 hingga 2005 Gunung Papandayan didominasi oleh gempa
vulkanik tipe B, Gambar 12. Akumulasi energi yang besar terjadi selama periode
kampanye #5 ke #6, peningkatan terjadi selama tiga bulan, sebagai 2.51E+15 erg, di
mana letusan terjadi, Gambar 13. Hiposenter tidak dapat ditentukan karena data
yang kurang, penentuan hiposenter ditunjukkan pada Gambar 14.

160 146 160


137 134 139
140 140 128
119 117
sebuahKE

120
sebuahKE

120
101404 101
99
emASpSEBUAH
SEBUAH

100 90 94
100
jam HgQeAS p

83
m

78
JUMLAHEjuSEBUAHmRlaThHgQ

80 75
65 80 69
RTsebuah

55 61
60 60 50 50
JUMLAH EAjuml

40 30 26 40 31
24 25
15 15
20 20
5 3 4
0 0
Okt-98 Nov-98 Des-98 Jan-99 Feb-99 Mar-99 Mar-99 Apr-99 Mei-99 Jun-99 Jul-99 Agt-99 Sep-99 Okt-99 Nov-99 Des-99

(9 9Hai8kt98-6
22 OwCakTtu122 19 226 bulan 1 9
-MERUSAKrC9H9)1999 27 MA (-r27 bulan2-424DdeseC191999)99
RtCH
waku

Gambar 11Statistik gempa tektonik dan vulkanik selama Oktober 1998 hingga
Agustus 2005.
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 139

800
680
700

QpUaAKE
600

500

umlRhTgHem
400
262984
300 241 254

TOTAL ya
200 184 179 189 183
157 171
200 139 131 136
120 121 123 141119 121 120
97 78
59 73 65 73 59 51
100 46 43 29 49 2944 47
10
0
Des-99 Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 Mei-00 Jun-00 Jul-00 Ags-00 Sep-00 Okt-00 Nov-00 Des-00 Jan-01 Feb-01 Mar-01 Apr- 01 Mei-01 Jun-01

kt
25wDsebuahekamu 9 91999
C(2159des - 2-424JjAS
unN001
2e 2)001

450

407
400

336
350

305
gQeUAaKE

300
mp

224
250 200

180

175
aH

168
200
161

156
umlTh

150

147

147

147
140

137

130
JUMLAH EjAR

125

126

126
123
115
150

111

108

103
93
100
64
57

50

30
26
0
Jun-01 Jul-01 Ags-01 Sep-01 Okt-01 Nov-01 Des-01 Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei-02 Jun-02 Juli-02 Agustus-02

23 JUNIw2sebuah0k0tu1(2-3 j1 00AS
2 SEBUAH G AS un 2 1- 12 sebuah Sgt T202020)02

350 321 180


158
160
300
mpQaUAKE

mQaUAKE

140
121
250 115
120
101
TOTALjumlAhRgTeHp
TOTALjumlAhRgTeH

200 174 100


75
80 69 65
150 64
Ea

56 57 52
E

91 60
100 76 40 38
59 67 35
50 53 40 25
39 20
50 20 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
Agustus-02 Sep-02 Okt-02 Nov-02 Nov-02 Des-02 Jan-03 Feb-03 Mar-03 Apr-03 Mei-03 Jun-03

STag-t -119Hai 20 Nwpada 0 juNne2003


HAIkVkamu (20 n0Hai2v 2-01200-J1AS 2 0)03
13 AwAS ktGAS
sebuah
kamu13
(
9 nNvHAI002
2V 2)002

1223
1400
1200
empaAKE

1000
TOTALjuEmAlaRhTgHQU

800

490
489
480

600
401

311

288

400

268
198

194
187

184

181
174

158
155

154

151
139

136
125

117

117
100

100

101

102

200
97
89
81

78

78

83
72

68

75

74

68

75
56

58

53

54

54

56

54
45
38

37

38

19
22

0
0

0
Juni- Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-03 03 03 03 03 03 Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-04 04 04 04 04 04 Juli- Agustus-
03 04 04 04 04 04 04 05 05 05 05 05 05 05 05

9 JUNIw2sebuah0ktu
03(9-ju1n720SEBUAH0AS
3 -G17ASsebuahSgT
2050)5
t 200

Gempa Tektonik Gempa Vulkanik

Gambar 11Statistik gempa tektonik dan vulkanik selama Oktober 1998 sampai
Agustus 2005. (lanjutan)

500
450
400
ASsebuahAKE

350
300 257
besar
TOTALjuemSEBUAHlaRhTgmarkasemp

236
250
183 179
200
150 151
134
150
92 83
100 54 65 57 65 55
41 46 42 39 34
50 28 23 27 27 14 20
2 5 3 8 10 8 8 6 2 8 10
0
Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 Mei-00 Jun-00 Jul-00 Agt-00 Sep-00 Okt-00 Nov-00 Des-00 Jan-01 Feb-01 Mar-01 Apr-01 Mei- 01 Juni-01
1 j-sebuah224 4jeun2200
001)1
1 Januari
wa2kt0kamu0(0 000J-AS2N

Gambar 12Statistik Vulkanik A dan B selama Oktober 1998 sampai Agustus 2005.
140 Dina A. Sarsito, dkk.

500
450
400
350

empUaAKE
350
284 281
300

TOTALjuEmAlaRhTgHQ
250
198
200 173 163
151
150 120 124 129 128 125 128
109
100 57 55 55 65
34 27 32 38 39
50 20 25 19 19 12
9 1
0
Jun-01 Jul-01 Agustus-01 Sep-01 Okt-01 Nov-01 Des-01 Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei-02 Juni-02 Juli-02 Agustus-02
011-122 agAS200AS)2S
tG T 2002
SEBUAH
ktNE
25wJsebuahAS ( 2ju0n0saya120-
kamu25

500 500
450 450 418

aAKE
aAKE

400 400

QpU
QpU

350 350
300 300

em
em

hTgh
AhTgh

250 250

laR
mlaR

200

TOTALjuEmA
200 159 159
TOTALjuE

150 150 108


90
100 65 100 62 71
55 50 44 50
39 33 33
50 15 50 15 8 7 13 21
1 4 4
0 0
Agustus-02 Sep-02 Okt-02 Okt-02 Nov-02 Des-02 Jan-03 Feb-03 Mar-03 Apr-03 Mei-03 Jun-03

13 SAwpada (T -agt1
GkASkamuS13 0 02
ovV20202)
-919NnHAI
202n
ov-120 en22000033)
0 ju
wVkt2kamu0(0
20 TIDAKsebuah 002J-AS1N

500
432
450 405 424
400
UpAaKE

350 310
292
em

300
hHgQ

250 218
laT

200 171
Pak

153
121 139 134 119
juA

150 95 97 110 98
83 81
JUMLAHE

71 67 67 68 78 66 62
100 57 49 59 46 27
21 27 27 30 17 29 19 25 33 19 17
50 11 8 9 11 10 8 5 11 7 11 8 3 8
0
Juni- Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-03 03 03 03 03 Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-04 04 04 04 04 Juli- Agustus-
03 03 04 04 04 04 04 04 04 05 05 05 05 05 05 05 05
wASkNtue(1210ju0n3372--00
11 Jsebuah 1AU17gjam 0 0S5T)2005
G2AS

EQ Vulkanik (Tipe A) EQ Vulkanik ( Tipe B )

Gambar 13Statistik Vulkanik A dan B selama Oktober 1998 sampai Agustus 2005.
(lanjutan)

500
450
400
empUaAKE

350
300 257
236
TOTALjuEmAlaRhTgHQ

250
200 183 179
134 150 151
150
92 83
100 54 65 57 65 55
41 46 42 39 34
50 28 23 27 27 14 20
2 5 3 8 10 8 8 6 2 8 10
0
Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 Mei-00 Jun-00 Jul-00 Agt-00 Sep-00 Okt-00 Nov-00 Des-00 Jan-01 Feb-01 Mar-01 Apr-01 Mei- 01 Juni-01
1 j- 24
sebuah 2 4je
un2200
001)1
1 Januari
wa2t0
kkamu0(0 000J-AS2N

500
450
400
empUaAKE

350
350
284 281
300
TOTALjuEmAlaRhTgHQ

250
198
200 173 163
151
150 120 124 129 128 125 128
109
100 57 55 55 65
34 27 32 38 39
50 20 25 19 19 12
9 1
0
Jun-01 Jul-01 Agustus-01 Sep-01 Okt-01 Nov-01 Des-01 Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei-02 Juni-02 Juli-02 Agustus-02
011-2 agAS )
25wJsebuahAS NE25
ktkamu ( 2ju0n0saya120-
SEBUAH
12
t 2G00AS2S T 2002

Gambar 14Statistik vulkanik en akumulasi energi selama Januari 2000 ke


Agustus 2005
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 141

500 500
450 450 418

aAKE
aAKE
400 400

QpU
QpU
350 350
300 300

em
em

hTgh
hTgh
250 250

laR
laR

TOTALjuEmA
TOTALjuEmA 200 159 200 159
150 150 108
90
100 65 100 62 71
55 50 44 50
39 33 33
50 15 50 15 8 7 13 21
1 4 4
0 0
Agustus-02 Sep-02 Okt-02 Okt-02 Nov-02 Des-02 Jan-03 Feb-03 Mar-03 Apr-03 Mei-03 Jun-03

13 SApada - 1
S T13 agt -919NnHAI
ovV20202)
0 02 ov120 0 juen2200
0033)
G AS w k kamu (
20 TIDAK
wVkt20
au (2002n- 002J-AS1N

500
432 424
450 405
400
UpAaKE

350 310
292
hHgQ

300
em

250 218
laT

171
TOTAL jEuAPak

200 153 139 134


150 110 121 119
95 83 97 98
71 67 67 68 78 81 66
100 57 49 59 46 62
21 1127 1027 30 17 29 19 25 27 33 19 17
50 11 8 9 8 5 11 7 11 8 3 8
0
Juni- Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-03 03 03 03 03 03 04 04 Jul- Ags- Sep- Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-04 04 04 04 04 04 05 05 Juli- Agustus-
03 04 04 04 04 05 05 05 05 05 05

wASkNtue(1210ju0n3327-- 00
11 Jsebuah 17 sebuah
1SEBUAH AS
t 2AS gG00S5T)2005

EQ Vulkanik (Tipe A) EQ Vulkanik ( Tipe B )

Gambar 14Statistik akumulasi energi vulkanik selama Januari 2000 hingga


Agustus 2005. (lanjutan)

PENGAMATI
wVpada
kSEBUAHkamuTpSayaeHAI
N
ngsayaepadaPsebuahOCH
1/8/2005 13/1/2005 1/18/2005 23/01/2005 28/01/2005 2/2/2005
0
1
2
3
- p(-Pdt()dt)

4
5
sS

6
7
8
9
6,75 km (13 & 31 Januari 2005)
9,45 km ( 27 Januari 2005 )

1,35 km ( 28 Januari 2005 )


21,6 km (15 Januari 2005)

16,2 km (16 jan 2005)


8,1 km ( 3 Januari 2005 )

seismogram

V = 2,7 km/dt

Gambar 15Penentuan ambiguitas hiposenter dalam satu seismogram dengan satu


komponen, pada periode Januari 2005.
142 Dina A. Sarsito, dkk.

4.6 Analisis Korelasi Pola Deformasi dan Kegempaan


Gunungapi Papandayan
Periode 1-2

Periode 1-2, seluruh arah pergerakan vektor horizontal (NGLK, BMNG, KAWH, PARK) ke
arah timur laut. Berdasarkan pola pergerakan geometrik diperkirakan sumber tegangan
berasal dari arah barat daya yang mendorong ke arah timur laut. Pola pergerakan BMNG
lebih besar dibandingkan dengan PARK, hal ini berarti reologi yang berbeda. Tidak ada
korelasi yang signifikan. Periode ini diperkirakan terjadi inflasi pada tubuh gunung api
yang disebabkan oleh tekanan magma yang bergerak ke zona KAWH di timur laut.

Periode 2-3

Periode 2-3, secara keseluruhan pergerakan BMNG dan PARK lebih besar dibandingkan
dengan NGLK dan KAWH. Berdasarkan pola geometrik, menunjukkan penyusutan sumber
tekanan. Tidak ada korelasi yang signifikan. Periode ini memperkirakan deflasi badan gunung
api akibat berkurangnya sumber tekanan, sumber berpindah ke zona NGLK.

Periode 3-4

Periode 3-4, seluruh baseline menyusut, NGLK bergerak ke utara. Tidak ada korelasi yang
signifikan. Periode ini memperkirakan inflasi tubuh gunung berapi yang disebabkan oleh
sumber tekanan, sumber tersebut bergerak ke arah timur laut (zona KAWH).

Periode 4-5

Periode 4-5, seluruhnya hampir sama dengan periode 2-3, penyusutan BMNG
jauh lebih besar dari KAWH dan PARK. Pada periode ini tercatat akumulasi
energi seismik 1.47E+16 erg dengan rata-rata kejadian gempa vulkanik 193 per
bulan, dimana pada periode ini terdapat 1911 kejadian gempa vulkanik tipe B.
Tidak ada korelasi yang signifikan karena tidak ada data GPS saat kegempaan
meningkat.

Periode 5-6

Periode 5-6, letusan dimulai selama periode ini, deformasi horizontal seluruhnya
sangat terjadi dengan arah timur laut, yang memiliki nilai besar di bagian kawah
daripada semakin kecil ke arah POS1. Sedangkan pergerakan vertikal meningkat di
semua titik, dengan nilai yang lebih besar dibandingkan semakin kecil ke arah
POS1. Analisis detail data GPS periode ini telah dilakukan oleh Abidin (2003). Pada
periode ini akumulasi energi seismik sekitar 2.51E+15 erg selama tiga bulan dengan
total vulkanik tipe B 279 (total gempa vulkanik 593). Akumulasi energi ini sangat
besar dan menyebabkan deformasi yang besar. Selama periode ini letusan terjadi.
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 143

Periode 6-7

Periode 6-7, arah pergerakan baik vertikal maupun horizontal menjadi mengempis
dengan arah barat daya. Baseline BMNG-KAWH menjadi lebih pendek. Aktivitas
seismik selama periode ini menurun dibandingkan kampanye sebelumnya. Pada
periode ini perkiraan penurunan sumber tekanan, sumber bergerak ke arah barat
daya, deflasi.

Periode 7-8

Periode 7-8, perubahan kecil arah pergerakan baik horizontal maupun vertikal
dibandingkan dengan periode 6-7, terus bergerak ke arah barat daya dan menurun.
Perubahan kecil baseline dibandingkan dengan periode 6-7. Secara rata-rata, pola
geometris menunjukkan terjadinya deflasi, namun deflasi tidak terus-menerus dari
periode 6-7 kecuali pola deflasi baru yang disebabkan oleh akumulasi energi seismik
yang sangat ekstrim selama bulan Oktober 2004 dan Juni 2005, dimana pada periode ini
terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi sebelum #8 kampanye dilakukan.
Pada kampanye #8 diperkirakan penurunan sumber tekanan yang menyebabkan deflasi
tubuh gunung berapi.

4.7 Analisis Sumber Tekanan (Mogi Model)


Model ini [4], mengasumsikan kerak bumi sebagai medium setengah elastis dan
deformasi yang terjadi akibat sumber tekanan berupa bola magma yang tertanam pada
kedalaman medium tertentu. Jika tekanan hidrostatik bola berubah, maka menyebabkan
deformasi simetris pada permukaan. Penentuan sumber tekanan ditunjukkan pada
Gambar 17.

Estimasi sumber tekanan yang diperoleh dari semua kampanye GPS, menunjukkan
lokasi sumber tekanan yang berbeda. Secara keseluruhan, perkiraan sumber
tekanan yang berasal dari NGLK, KMAS, BMNG, KAWH dan PARK berada di sekitar
bagian barat daya pada kedalaman 1000 di bawah NGLK dan KAWH (1300.067 m di
atas ellipsoid). Anomali terlihat pada periode 1 sampai 2 dibandingkan dengan
periode berikutnya, dimana lokasi sumber terlalu jauh ke arah barat laut. Kondisi ini
dapat disebabkan oleh sebaran jaringan geometrik dan data pengukuran yang
kurang panjang. Akumulasi total energi seismik tidak diketahui karena data yang
sedikit.

Sumber tekanan kelompok pertama merupakan hasil periode 2-3, 3-4 dan 4-5 memiliki
zona yang sama dengan KAWH dengan kedalaman 1000. Akumulasi energi pada periode
2-3 dan beberapa periode 3-4 (data mulai 1 Januari 2000) tidak diketahui secara pasti.
Sedangkan periode 4-5 dengan energi akumulasi total 1.47E+16 erg menunjukkan
sumber tekanan mulai mendekati KAWH. Sumber tekanan kelompok kedua pada periode
5-6 terletak pada zona horizontal yang sama dengan kelompok pertama
144 Dina A. Sarsito, dkk.

kecuali kedalaman yang berbeda, yaitu kedalaman 1000 m. Pada periode ini,
karakteristik kegempaan sangat tinggi, yaitu pada periode erupsi. Sumber tekanan
kelompok ketiga periode 6-7 dan 7-8 yang ditunjukkan mendekati KAWH dengan
kedalaman 1000 m.

9192000
TAMAN
KAWH
BMNG
P 7-8
9190000 KMAS
Hal 6-7 NGLK
P 4-5
9188000 P 2-3 P 5-6

P 3-4
m)(m)

9186000
DI(G
ng

9191500
D
telingaTtiH

9184000 TAMAN
TIDAK

9191000 KAWH

9182000
9190500 BMNG
KMAS
9180000 P 1-2 P 7-8 Hal 6-7
9190000
NGLK
g (m(m
))

9178000 9189500
timah

790000 792000 794000 796000 798000 800000 802000 804000


B
NOeRaTsH

9189000 SEBUAH
utara (m)

survei asal e N AS 9188500 P 4-5


1-2 NGLK - 9000 - 10000 - 1000
2-3 NGLK - 2000 - 2000 - 1000 9188000
P 5-6
3-4 NGLK - 1000 - 2500 - 1000 P 2-3
4-5 KMAS - 2000 - 2500 - 1000 9187500 P 3-4
5-6 KAWH - 2000 - 2500 - 2000
6-7 KAWH - 1500 0 - 1000 9187000 C
7-8 KAWH - 2500 0 - 1000 798500 799000 799500 800000 800500 801000 801500 802000 802500 803000
etidak ada
atau StiT
m)(m)
nIgN(G

SEBUAH B C utara (m) D


timur (m)
798500 799000 799500 800000 800500 801000 801500 802000 802500 803000 0 9187000 9187500 9188000 9188500 9189000 9189500 9190000 9190500 9191000 9191500
0
NGLK KAWH BMNG NGLK KAWH
KMAS KMAS BMNG
500 TAMAN
500
TAMAN

P 2-3 P 3-4 P 2-3


1000 P 3-4 1000
kedalaman (m)
kedalaman (m)

Hal 6-7
P 4-5
1500 P 7-8 Hal 6-7 1500 P 4-5 P 7-8

2000 2000
P 5-6 P 5-6

2500 2500

Gambar 16 Penentuan sumber tekanan dengan model Mogi, diturunkan dari periode
pengukuran 1 sampai 8.

5 Catatan Penutup
Kesimpulan:

1. Survei GPS mampu untuk studi deformasi gunung berapi dengan presisi tinggi (mm)
relatif. Bahkan untuk memiliki ketelitian ini bukanlah hal yang mudah. Untuk
mencapai presisi mm dibutuhkan penerima Geodesi frekuensi ganda, perencanaan
survei detail, strategi pengukuran yang ketat dan strategi pengolahan data dengan
Kajian Deformasi Gunung Api Papandayan 145

menggunakan perangkat lunak ilmiah. Karena kemampuan sinyal deformasi yang tinggi, maka studi
deformasi gunung berapi dengan menggunakan metode survei GPS akan dilanjutkan.
2. Terjadi ambiguitas saat menentukan hiposenter jika hanya menggunakan satu
komponen seismogram.
3. Hubungan antara hasil penentuan deformasi dengan menggunakan data GPS
dengan karakteristik seismik Gunung Papandayan.

data seismik Frekuensi A dan


Energi
B vulkanik Besarnya
Data deformasi akumulasi
gempa bumi
Perpindahan vektor + + +
Perubahan Dasar + + +
Regangan utama + + +
Sumber tekanan
+ + +
Analisis

4. Hubungan aspek geodesi dengan aspek geologi dan geofisika di Gunung


Papandayan
Aspek Geodesi (geometris) Aspek Geologi/geofisika
Pola preferensi perpindahan vektor Sumber tekanan cenderung tumbuh ke arah
ke arah timur laut timur laut
Perubahan arah vektor secara bergantian baik Pertumbuhan sumber tekanan yang sangat
pada komponen horizontal maupun vertikal fluktuatif menyebabkan inflasi ketika aktivitas
hampir sama pada periode tertentu meningkat atau deflasi ketika menurun
Komponen regangan utama yang besar di zona Ada kekuatan yang mendorong sisi
kawah semakin mengecil mendekati POS1 kawah

Komponen ekstensi utama pola Tumbuhnya sumber tekanan tampak ke


langsung ke timur laut arah timur laut

5. Berdasarkan nilai deformasi dan akumulasi energi seismik, maka seluruh


tubuh Papandayan bersifat elastis, dimana terjadi inflasi saat energi
terakumulasi dan deflasi saat energi akumulasi rendah.
Saran:
1. Perlu lebih banyak instalasi stasiun seismik multi komponen untuk
menentukan hiposenter yang diperlukan untuk prediksi badan magma.
2. Untuk lebih memahami korelasi deformasi dan energi seismik, diperlukan.
Pemantauan geometris berkelanjutan bersama dengan pemantauan
seismik.

Referensi
[1] Abidin, HZ, Andreas, H., Gamal, M., Suganda, OK, Meilano, I.,
Hendrasto, M., Kusuma, MA, Darmawan, D., Purbawinata, MA,
Wirakusumah, AD & Kimata, F.,Deformasi Tanah Selama
146 Dina A. Sarsito, dkk.

Letusan Gunung Papandayan 2002 Seperti yang Dideteksi Oleh Survei GPS,
PROC.ITB Eng. Sains Vol.35 B, No.1, hlm 45-60 (2003).
[2] Beutler, G., Bock, H., Brockmann, E., Dach, R., Fridez, P., Gurtner, W.,
Hugentobler, U., Ineichen, D., Johnson, J., Meindl, M., Mervant, L.,
Rothacher, M., Schaer, S., Springer, T., Weber, R.,Perangkat lunak
Bernese GPS versi 4.2, U. Hugentobler, S. Schaer, P. Fridez (Eds.),
Institut Astronomi, Universitas Berne, 515 hal (2001).
[3] VSI,Situs internet dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi(DVMBG), alamathttp://www.vsi.esdm.go.id/ , 25 September
(2005).
[4] Mogi, K.,Hubungan Antara Letusan Berbagai Gunung Api dan
Deformasi Permukaan Tanah Di Sekitarnya, Buletin Lembaga
Penelitian Gempa Universitas Tokyo, Vol. 36, hlm. 99-134 (1958).

Anda mungkin juga menyukai