GUNUNGAPI DI INDONESIA
Dipresentasikan Dalam Rangka
Ceramah Pengenalan Tugas Fungsi PVMBG
Kepada Calon Pengamat Gunungapi Indonesia
Bandung, 27 Februari 2018
Oleh :
Gede Suantika
(Bidang Mitigasi Gunungapi)
MGA Barat 34 34 96 22
(Pulau Sumatera dan (6 S3, 5 S2, 6 S1,
Pulau Jawa) dan 6 teknisi)
127 Gunungapi Aktif di Indonesia, 71 gunungapi mempunyai prioritas tinggi untuk diamati karena
sering meletus dan banyak penduduk bermukim di lerengnya.
BAHAYA ERUPSI GUNUNGAPI
1.AWAN PANAS
Desa Sukameriah, Bekerah dan Simacem dilanda awan panas pada Erupsi Sinabung Tahun 2014
Desa Kinahrejo dilanda awan panas pada Erupsi Merapi Tahun 2010
2. ALIRAN LAVA
BAHAYA PRIMER LETUSAN GUNUNGAPI: ALIRAN LAVA
Aliran lava G. Paahoa Hawaii Erupsi Juni 2014 merusak pemukiman , terminal bus,
perkebunan , dan jalan raya.
Gunungapi Sinabung
5. LONTARAN BOM VULKANIK
o Pemetaan seluruh produk letusan (awan panas, jatuhan material lepas, dan
lahar) dan struktur di tubuh gunungapi. Pemetaan meliputi sebaran dan
urutan umur setiap batuan. Dari pemetaan ini diketahui karakteristik letusan
gunungapi dan kawasan rawan bencana gunungapi.
2. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana
Gunungapi
o Pemetaan Kawasan Rawan Bencana
Gunungapi berdasarkan pemetaan
geologi gunungapi. Peta ini memberi
petunjuk adanya potensi ancaman
bencana seperti: 1) Landaan awan
panas, lontaran bom-bom vulkanik,
aliran lava (merah tua) dan jatuhan
material lepas diameter di atas 64 mm
(lingkaran dalam) 2) Perluasan awan
panas, aliran lava (merah muda) dan
material lepas diameter 10-64 mm
(lingkaran tengah), 3) Landaan lahar
(kuning) dan jatuhan abu-pasir-kerikil
diameter 1-10 mm (lingkaran luar).
3. Penelitian Gunungapi
3.1 Penelitian Kegempaan
3.2 Penelitian Deformasi
3.3 Penelitian Kimia Gas dan Air Kawah
Secara Langsung
3.4 Pengukuran Emisi Gas Gunungapi Secara
Penginderaan Jauh
3.5 Penelitian petrologi gunungapi
3.6 Penelitian potensi dampak bencana:
simulasi lahar dan simulasi sebaran abu
vulkanik
GPS
Penelitian deformasi meliputi pemasangan banyak titik ukur dan mengukur perubahan
(jarak, sudut kemiringan, dan koordinat titik ukur) untuk mengetahui pengembangan
dan pengerutan tubuh gunungapi dan selanjutnya untuk mengetahui baik volume
erupsi yang akan keluar ke permukaan maupun mengetahui erupsi akan berakhir.
3.3 Penelitian Gas dan Air Kawah
Secara Langsung
Penelitian kimia gas dan air kawah meliputi pengambilan sampel gas
dan air kawah secara langsungn ke sumber hembusan gas dan
kawah untuk mengetahui perubahan senyawa kimia dari magma.
3.4 Pengukuran Emisi Gas Gunungapi
Secara Penginderaan Jauh
Detik.com
Seismogram Analog
Seismogram Digital
Histogram Gempa Vulkanik
CONTOH: RSAM Erupsi G. Kelud Februari 2014
4.5 Sistem Monitoring Gunungapi
Terpusat di PVMBG
Development of Volcano Monitoring System: 12 Regional Center in Indonesia
Local Seismic Data Transmission System Analog Recording
RC
Seismic Digital Data Transmitted from RC to PVMBG by VSAT and Indosat Satellite
CVGHM :
Principal Monitoring Room
Volcano Observatory
Ruang Monitoring Utama di PVMBG
There are 3 seismic
acquisition system and
earthquake analysis :
Nanometric
-Earthworm
-Argalite
-Nanometrics
Earthworm
Argalite
5. Peringatan Dini Gunungapi
1. NORMAL (LEVEL I)
Aktivitas gunungapi dalam keadaan normal dan tidak memperlihatkan adanya
peningkatan aktivitas berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil
penelitian secara instrumental. Untuk menghindari korban bencana maka
peringatan/rekomendasi tetap diberikan pada tempat-tempat berbahaya di sekitar
kawah gunungapi.
10
5 amplituda overscale status
0 AWAS (Perintah evakuasi
R=10km.)
10 Feb
12 Feb
14 Feb
18 Feb
11 Jan
15 Jan
17 Jan
19 Jan
21 Jan
23 Jan
25 Jan
27 Jan
29 Jan
31 Jan
16 Feb
13 Jan
6 Feb
8 Feb
1 Jan
3 Jan
9 Jan
2 Feb
4 Feb
5 Jan
7 Jan