SERANG
Sumber lain:
1. BNPB RI (2019)
Tren kejadian bencana di Kab. Serang selama sepuluh tahun terakhir adalah sebagai
berikut.
a. Banjir
b. Tanah Longsor
c. Kekeringan
d. Kebakaran Hutan
e. Puting Beliung
1 Banjir 3 1 2 0 1 4 4 12 12 3 42
2 Tanah Longsor 1 0 0 1 0 0 3 1 6 0 12
3 Kekeringan 0 4 2 1 0 0 0 0 3 0 10
Kebakaran Hutan
4 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
dan Lahan
5 Puting Beliung 5 0 2 1 3 4 3 14 29 4 65
6 Gempa Bumi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tsunami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Gunung Meletus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Geohazard
2. BPBD Provinsi Banten (2018)
a. Sesuai dengan dealinasi peta geologi, daerah yang rawan longsor berada di Kecamatan
Bojonegara pada kelurahan Bojonegara, Margagiri, dan Pangarengan. Berdasarkan
informasi yang didapatkan dari peta, terdapat satu aliran sungai yang mengelilingi daerah
tersebut beserta tiga sungai yang melewati keduanya. Selain itu, posisi kedua wilayah
tersebut dekat dengan Teluk Banten.
b. Berdasarkan Peta Geologi Kab. Serang, susunan batuan yang ada di Bojonegara, Margagiri
dan Pangarengan adalah sebagai berikut.
- Qpvg: hasil Gunung Api Gede (lava, breksi, dan lahar termampatkan)
- Qpvb: Tufa Banten (tufa, tufa batu apung, batupasir tufaan)
- Qa: Aluvium (Kerakal, pasir, lanau dan lumpur)
c. Berdasarkan studi literatur jurnal oleh Soleman, Nurcahyani & Munajati (2011) mengenai
Pemetaan Multirawan Bencana di Provinsi Banten, didapatkan informasi sebagai berikut.
- Termasuk kabupaten yang rawan longsor (Kawasan Cagar Alam Rawa & Kec.
Anyer)
- Dipengaruhi curah hujan dan kerentanan tanah serta penambangan (Cipanas
& Cigeulis)
Informasi yang didapatkan:
d. Sesuai dengan dealinasi peta geologi, daerah yang rawan banjir berada dibeberapa
kecamatan yang berbeda, sebagai berikut.
- Kec. Bojonegara: Ukirsari, Pakuncen, Lambangsari
- Kec. Keramatwatu: Terate, Tonjong, Serdang, Pamengkang, Wanayasa
- Kec. Kesemen: Banten, Kesunyatan, Margaluyu, Sawahluhur, Kilasah,
Warungjaud, Mesjid Priyai, Bendung
- Kec. Ciruas: Bumijaya, Kadikaran, Kebon Ratu, Ranjeng, Penggalang, Cigelam,
Pamong, Ciruas
- Kec. Tirtayasa: Tirtayasa, Susukari, Pontanglegon, Kabuyutan, Kemanisan, Kebon,
Alang-alang, Laban, Sujung, Samparwadi, Lontar
- Kec. Serang: Kota Baru
- Kec. Walantaka: Pageragung, Kepuren, Kelodran
- Kec. Carenang: Walikukun, Ragas Masigit, Pamunuk, Teras, Mekarsari, Panenjoan,
Carenang – gak semuanya
- Kec. Kragilan: Sukajadi, Undarandir
- Kec. Cikeusal (Gandayasa, Ponosogan, Cikeusal, Sukamampir) – gak semuanya
-
e. Berdasarkan Peta Geologi Kab. Serang, susunan batuan yang ada di daerah di atas adalah
sebagai berikut.
- Qpvg: hasil Gunung Api Gede (lava, breksi, dan lahar termampatkan)
- Qpvb: Tufa Banten (tufa, tufa batu apung, batupasir tufaan)
- Tpg: Formasi Genteng (Tufa batuapung, batupasir tufaan, napal glaukonitan)
- Tmb: Formasi Bojongmanik (Perselingan batupasir dan lempung, sisipan
batugamping)
f. Berdasarkan studi literatur jurnal oleh Soleman, Nurcahyani & Munajati (2011) mengenai
Pemetaan Multirawan Bencana di Provinsi Banten, didapatkan informasi sebagai berikut.
- Serang: pesisir utara rawan banjir
- Disebabkan oleh topografi datar, landau, berombak sehingga terbentuk lapisan
batuan yang sudah disebutkan sebelumnya
- Penyebab lain: rob (naiknya air laut ke dataran), curah hujan, DDL
3.Studi Literatur
Pemetaan Multirawan Bencana di Provinsi Banten, Soleman, Nurcahyani & Munajati (2011).
a. Tsunami:
Posisi geografis, berdekatan dengan pertemuan lempeng tektonik.
b. Gempa:
Terdapat struktur seismogenik berupa patahan normal
Dasar Teori
1. Bencana
Bencana merupakan sesuatu hal yang tidak dinanti-nanti oleh setiap manusia karena
berkaitan dengan kehancuran, kerugian, kesedihan, dan hal-hal lain yang berkonotasi
negatif. Berdasarkan Undang-undang no. 24 tahun 2007, bencana merupakan peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis. Bencana dibagi menjadi tiga, yaitu bencana alam, non
alam, dan sosial. Bencana alam menurut UU no. 24 tahun 2007 merupakan bencana yang
diakibatkan oleh alam.
4. Gempabumi
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2012), gempabumi adalah
peristiwa alam berupa goncangan tiba-tiba atau getaran tanah yang disebabkan oleh
beberapa faktor tertentu. Berdasarkan prinsip geologi, gempabumi dapat disebabkan
oleh tenaga endogen, seperti pergerakan lempeng dan kegiatan gunungapi.
Berdasarkan Kamadhis UGM (2007), daerah rawan gempa merupakan daerah yang
berdekatan dengan jalur-jalur tektonik dan sesar aktif. Gejala awal yang terjadi
sebelum bencana berlangsung, terdapat peningkatan gelombang atau tremor pada alat
pendeteksi gempa, yaitu seismograf, yang terlihat seperti anomali daripada getaran
seperti biasanya.
5. Letusan Gunungapi
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2012), letusan gunungapi
adalah bagian dari kegiatan vulkanik atau erupsi di mana terjadinya perubahan
tekanan dan suhu yang tinggi sehingga melelehkan magma dan magma tersebut akan
mengintrusi batuan atau tanah mendekati permukaan bumi. Berdasarkan Kamadhis
UGM (2007), daerah rawan letusan gunungapi merupakan daerah lereng dan kaki
gunung berapi, khususnya daerah dekat kawah sumbing. Gejala awal yang terjadi
sebelum letusan gunungapi berlangsung adalah naiknya suhu air kawah, perubahan
komposisi kimiawi air dan gas di daerah guguran kubah lava, adanya gempa kecil,
dan peningkatan gelombang di seismograf.
6. Tsunami
7. Banjir