ASPEK GEOLOGI
(GEOLOGICAL HAZARD’S)
KOTA PALU
By :
SUBHAN HARIS, ST
Aktivitas Tektonik
Sesar Palu Koro
Morfologi Kota Palu
(Hasil Deformasi Tektonik dan Denudasi)
Penampang Stratigrafi Lembah Palu dan
Sekitarnya (Adjat Sudradjat, 1981)
Alluvium
Gamping Koral
Endapan Klastik Kasar
Unconformity
Intrusi: Andesit, Gabro, Diorit,Monzonit
Endapan Klastik
Unconformity
Batuan Metamorfik
Distribusi Gempa Bumi 1900 – 1996
Magnitude >6,0
Pembagian daerah aktifitas gempa bumi
(SEASEE, Vol.5, 1985) berdasarkan
sejarah kegempaan.
Klasifikasi peta gempa bumi
(berdasarkan data makro atau intensitas gempa di lokasi pengamat
berada, (Jaya Murjaya dan Gunawan 1998).
Landslide
Flow
Subsidence
Mengapa Banyak Korban NAD
Ketidak-siapan masyarakat
Umumnya pddk bermukim di daerah Pesisir
Tidak adanya sistem peringatan dini, Komunikasi
hancur
Konstruksi Bangunan (hancur pada saat gempa)
Material terangkut tsunami
Tidak adanya penghancur gelombang, dll.
Tsunami
Terjadi bila :
1. Gempabumi dengan pusat di
tengah lautan.
2. Gempabumi dengan magnitude >
6.0 SR.
3. Gempabumi dengan pusat gempa
dangkal, < 33 Km.
4. Gempa bumi dengan pola
mekanisme dominan adalah sesar
naik atau sesar turun.
5. Lokasi sesar (rupture area) di
lautan.
6. Morfologi (bentuk) pantai terbuka
dan landai atau berbentuk teluk.
Daerah Potensi Tsunami
Munculnya
Ignimbrit, Jouvenile Water
dan Intrusi ?
Kekhawatiran-Kekhawatiran
Litologi Kota Palu yang terdiri dari Material
Polimik, Gempa memicu (Rupture dan
Amblasan)
Ancaman Tsunami tanpa Gempa terasa
Munculnya Ignimbrit (Indikasi keberadaan
dan dangkalnya Magma)
Ketidak siapan Masyarakat
Aspek Ekonomi, Sosial dan Psikologis, dll.
Rekomendasi Kebijakan Strategis