Anda di halaman 1dari 43

KULIAH KE DUA

MULTIHAZARD RISK
Penilaian ancaman
Jenis ancaman bencana dan ancaman multibencana.
Penilaian ancaman bencana dan ancaman multibencana
Jenis ancaman multi bencana:
• daerah yang menjadi sasaran lebih dari satu jenis bencan
Jenis ancaman multi bencana:
• gempa bumi, tsunami, longsor, banjir
• gempa bumi, vulkanik, tsunami, longsor banjir
• vulkanik, awan panas, kebakaran, kekeringan
• gempa bumi, longsor, banjir bandang, kekeringan
• vulkanik, awan panas, banjir dan kekeringan.
Jenis ancaman bencana dan ancaman
multibencana.
Jenis ancaman bencana:
Bencana Alam Bencana Non Alam Bencana Sosial

1. Gempabumi 1. Wabah penyakit 1. Konflik social


2. Tsunami 2. Kegagalan teknologi 2. Perang
3. Gunungapi
4. Gerakan massa tnah/batuan
5. Banjir
6. Kekekringan
Bencana Lingkungan
Bencana Geologi-Geomorfologi
Gempa bumi,
Gunungapi
Longsor Tsunami

Bencana Hidro-meteorologi
Banjir, Kekeringan
Puting beliung Bencana Lingkungan

Bencana Biologik
Wabah penyakit, Hama

Bencana antropogenik
Teknologi, konflik
Analisis Bahaya
• Identifikasi, studi dan pemantauan
bahaya untuk menentukan potensi,
asal-usul, karakteristik dan perilaku
bahaya.
Faktor Pendukung Kejadian Bencana

Bahaya/ bencana alam: Bahaya/ bencana non alam:


• gerak lempeng tektonik, • kepadatan penduduk
• geologi, • kesenjangan sosial ekonomi,
• kegunungapian, • tingkat pendidikan
• bentuklahan, • adat istiadat
• relief, • etnik,
• iklim, • agama
• kondisi pantai dan laut,
• penggunaanlahan

POTENSI TINGGI TERHADAP BAHAYA DAN BENCANA


Pengenalan Macam dan Penyebab
Bencana
Lingkungan Bumi terdiri dari:
• Atmosfera
• Lithosfera/asthenosfera/barisfera
• Hidrosfera
• Biosfera/anthroposfera
Sifat alami komponen geosfera

H L
• A: atmosfera
• H: hydrosfera
• L: lithosfera
• B: biosfera Bersifat Dinamik
Aliran energi di Bumi dari Matahari, pasut (gravitasi) dan
interior Bumi
STRUKTUR INTERNAL BUMI

After: McGeary,D. et al., 2004 Selubung panas naik, kerak


dan selubung dingin turun
INTERIOR BUMI (6370 Km)

1) Kerak: ( < 70 km)


• Kontinental Tegar
• Oseanik Kerak dan selubung atas naik
2) Selubung:  2,900 km DEFORMASI
• Bagian atas  670 km Tenaga tektonik
• Asthenosfera
• Bagian bawah Lembek dan panas
3) Inti:  2250 km
• Inti luar  1030 km Sangat panas
• Inti dalam  1220 km
Dasar identifikasi ancaman
Faktor untuk identifikasi ancaman:
1) Setiap macam ancaman faktor untuk
identifikasi berbeda
2) Faktor yang umum digunakan adalah:
• Topografi, relief Sebagian dapat
• Struktur geologi diidentifikasi dari citra
• Stratigrafi penginderaan jauh:
• Batuan 1) Rona/warna
2) Bentuk
• Bentuklahan 3) Ukuran
• Situs 4) Tekstur
• Iklim 5) Pola
• 6) Bayangan
Penggunaan lahan
7) Situs
8) Asosiasi
Identifikasi ancaman gempa bumi
1) Dimanakah gempa bumi terjadi:
• Jalur subduksi, pertemuan lempeng tektonik
• Jalur pergeseran lempeng tektonik
• Jalur pemisahan lempeng tektonik
• Jalur cincin api
• Jalur sesar
• Jalur gunungapi aktif
• Jalur igir tengah lautan
2) Umumnya berasosiasi dengan struktur
geologinya: sesar, kekar, lipatan.
3) Identifikasi sesar:
• Kelurusan
• Gawir sesar
• Pergeseran lapisan CETAK MERAH DAPAT
• DIIDENTIFIKASI
Perbedaan topografi
DARI CITRA PJ
• Faset trapesoidal
• Faset segitiga
• Perubahan arah aliran sungai
• Pola aliran
• Breksi sesar
• Tepung sesar/milonit
• Mata air/rembesan
• Jalur vegetasi

RAWAN TERHADAP GEMPA BUMI DAN LONGSOR


GEMPA BUMI: APA ITU?
1) Goncangan mendadak dari bumi dalam merespon gerakan
batuan karena gerakan lempeng tektonik, pensesaran
atau aktivitas vulkanik.
2) Goncangan dari permukaan bumi sebagai akibat
pelepasan energy secara tiba-tiba yang tersimpan dalam
batuan dibawah permukaan bumi.
TIPE GEMPABUMI
3) Tektonik
4) Vulkanik
5) Geerakan massa
6) Hantaman meteorik
DIMANA GEMPA BUMI TERJADI
1) Tempat pelepasan energi
 Tumbukan lempeng tektonik
 Zone sesar
 Aktifitas gunungapi
2) Zona gempa bumi
 Cicin api
 Zone pertemuan lempeng tektonik
 Peta zona gempa
Karakteristik Gempa bumi

1) Umumnya tanpa peringatan, kecuali yang


susulan.
2) Cepat dan tiba-tiba.
3) Daerah sasaran gempa dapat dikenali dengan
baik.
4) Efek sampaingannya banyak: gerakan massa..
5) Dapat menimbulan bahaya sekunder.
DATA GEMPA BUMI DARI BUMI
Magnitude (RS) Frequency Criteria
Number/year
> 8,5 0,3 very huge
8-8,4 1
7,5-7,9 3
7-7,4 15 huge
6-6,9 56
6-6,5 210 strong
5-5,9 800 medium
4-4,9 6.200 light
3-3,9 49.000 small
Klasifikasi gempa menurut besaran

1) <5 : kecil
2) 5-6 : menengah
3) 6-7 : besar
4) 7-7.8 : amat besar
5) > 7.8 : sangat besar
DAMPAK GEMPABUMI
1) Tsunami
2) Liquefaksi
3) Longsor
4) Kebakaran
5) Banjir
6) Perubahan permanen dari lahan
permukaan.
Earthquake susceptibility factors

1) Position on the plate tectonic zone or on the ring of fire


zone
2) Geological structure, especially the fault structure
3) Stratigraphy
4) Lithology
5) Unconsolidated sediment
6) Groundwater depth
7) Historical data
KARAKTERISTIK VULKANIK

1. Terjadinya:
• magma naik ke permukaan Bumi
• Tipe aktifitas vulkanik:
» Explosif
» Erupsi sentral
» Erupsi celah

2. Tipe gunungapi
• Perisai (Shield volcano)
• Strato atau Composit
• Kubah atau Bocca
4a. VOLCANIC HAZARD
1. Volcanic earthquake
2. Collapsing of lava dome
3. Pyroclastic falls
4. Nue ardente or glowing cloud
5. Lava flow
6. Hot lahar flow
7. Rain lahar flow
8. Subsidence/mass movement
9. Toxic gas
10. Flash flood
11. Drought
Kerawanan aktifitas vulkanik
1. Tipe vulkan
2. Relief
3. Lereng
4. Struktur geologi
5. Kondisi bentuklahan
6. Curah hujan PETA BAHAYA
7. Angin
8. Pola dan kerapatan aliran
9. Morfometri lembah
10. Penggunaan lahan dan tutupan laahan
Dampak aktifitas vulkanik

1. Weather effect 1. Physical aspects

2. Cataclysmic eruption 2. Social economic

3. Lava flow 3. Environment


4. Psychology
4. Ash flow
5. Culture
5. Nue ardente
6. Demography
6. Tephra falls
7. Land use
7. Lahars
8. Healthy
8. Poisonous gases
9. Welfare
9. Flash flood
10. Earthquake
11. Mass-movement
Gerakan massa tanah/batuan
(longsor)
1. Longsor lahan:
• Salah satu jenis gerakan massa tanah dari proses
geomorfologi yang disebut juga dengan gerakan massa atau
masswasting.
2. Gerakan massa menuruni lereng dibawah pengaruh
gravitasi.
3. Air dan es dapat berpengaruh, tetapi tidak
sebagai agen transfortasi utama.
Figure 1.
Kriteria untuk klasifikasi gerakan massa
tanah/batuan

1. Mekanisme gerakan ( longsor atau


mengalir)
2. Material pada lereng teribat (batua,
hancuran dan tanah);
3. Bentuk permukaan yang terkena proses
4. Tingkat gangguan akibat gerkan massa
tanah/batuan dan kecepatan gerakan.
Faktor yang mempengaruhi gerakan massa
tana/batuan

1. Lithology/material/soil
2. Geological structure
3. Stratigraphy
4. Relief and slope Sebagian dapat
diidentifikasi dari citra pj
5. Landform unit
6. Climate
7. Hydrological condition
• (water body, groundwater) PETA KERAWANAN

8. Drainage pattern/density
9. Land use/land cover
10. Human activity
2. Penentuan nilai atau besaran dari H
1) Bahaya adalah peristiwa atau kejadian yang berpotensi
menyebabkan kurban, kehilangan harta benda atau
kerusakan lingkungan.
2) Setiap jenis bahaya mempunyai besaran tertentu yang
dapat dinyatakan dengan tingkat bahayanya, misalnya
bahaya satu, bahaya dua, atau tiga atau dengan
klasifikasi lain seperti: bahaya tinggi, menengah dan
rendah.
3) Penilaian tingkat bahaya dapat dilakukan berdasarkan
kerawanan terkena bahaya (susceptibility), atas dasar
kondisi daerah terhadap paparan terhadap suatu
peristiwa atau kejadian.
Perkirakan nilai H dari segmen K. Code
terhadap banjir lahar

IF IF

RT

RT
FP
FP

Morfologi lembah sungai K. Code (jembatan teknik)


Hazard (Bahaya/Ancaman)
Sebagai contoh suseptibilitas banjir di suatu daerah
Faktor penentu kejadian banjir:
1) Curah hujan
2) Bentuklahan
3) Kemiringan lereng

PENGHARKATAN
4) Tekstur tanah KERAWANAN BANJIR POTENSIAL:
1) Sangat rawan (H1)  1 ?
5) Permeabilitas tanah
2) Rawan (H2)  0,75 ?
6) Kelembapan 3) Rawan sedang (H3)  0,50 ?
7) Kedalaman air tanah 4) Rawan rendah (H4)  0,25 ?
8) Drainase 5) Tidak rawan (H0)  0 ?

9) Kapasitas saluran
10)Debit aliran
Penilaian komponen H
Komponen H dapat juga dinilai secara relatif:
Probability
High Events that occur more frequently than
one in 10 years
Medium Events that occur from one in 10 years to
one in 100 years
Low Events that occur from once in 100 years
to once in 1000 years
Very Low Events that occur less frequently than once
in 1000 years
Peta kerawanan bahaya
1) Penilaian risiko bahaya memerlukan peta
kerawanan bahaya.
2) Setiap jenis bahaya mempunyai faktor penentu
kerawanan yang berbeda-beda, sehingga setiap
jenis memerlukan peta kerawanan bahaya
tersendiri.
3) Peta kerawanan bencana perlu diperbaharui
dalam periode tertentu.
4) Berdasarkan peta kerawanan bahaya dapat
dinilai besaran/nilai H.
Bahaya tsunami
1. Japanese word:
tsu = harbor; and nami=waves
2. Tsunami:
• Ocean waves generated by displacement of the sea floor
• Tidal waves (in America); it is rather silly as tsunami have nothing to do with tide
• Caused by: earthquake, landslides and volcanic action.
Mechanism of the tsunami occurence
Tsunami Speed
Tsunami versus Wind-caused Waves
(great different)

Wave type Periods Length


Wind-blown:
Ocean waves Short : 5 sec 39 m
Medium: 10 sec 156 m
Long : 20 sec 624 m
Tsunami Long :3.600 sec 837.000 m
Wind- generated wave
1. Height of wave:
• H = 0.36 √ F and H = 0.032 U2
• H = height (m)
• F = fetch (in km)
• U = velocity (m/sec)

2. Wave length and wave velocity of oscillatory wave:


• L = gT2/2π L = wave length T = period (sec)
• U = gT/2 π
Wave-generated wind
Velocity and wave length of translatory wave:
• U = √gd
• L = T√gd
• U = velocity
• T = period
• d = water depth
• g = acceleration of gravity
Velocity of tsunami
• Tsunami velocity can be calculated by:
v = √(g x D)
v = wave velocity (m/sec)
g = gravity acceleration (9.8 m/sec.2)
D = depth of ocean water (m).
• Example:
Depth of Pacific ocean: 5,500 m  tsunami velocity: 232 m/sec.
Green formula to calculate tsunami height of deep and
shallow sea of bay

H1/H0 = (h0/h1)1/4 (b0/b1)1/2


H1 = tsunami height of shallower sea water
H0 = tsunami height of deeper sea water
h0 = the depth of deeper sea water
h1 = the depth of shallower sea water
b0 = the width of bay of deeper sea water
b1 = the width of bay of shallower sea water
Peta kerawanan bahaya
1) Penilaian risiko bahaya memerlukan peta
kerawanan bahaya.
2) Setiap jenis bahaya mempunyai faktor penentu
kerawanan yang berbeda-beda, sehingga setiap
jenis memerlukan peta kerawanan bahaya
tersendiri.
3) Peta kerawanan bencana perlu diperbaharui
dalam periode tertentu.
4) Berdasarkan peta kerawanan bahaya dapat
dinilai besaran/nilai H.

Anda mungkin juga menyukai