Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEMAJUAN

STUDI FENOMENA GEOSFER

Dosen Pengampu :

NINA DAMAYANTI S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh:

MUHAMAD SOLEHAN (2021133007)

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. Apa yang Anda ketahui sebelumnya tentang fenomena geosfer?

Geosfer merupkaan salah satu ilmu geografi yang mempelajari


tentang lapisan bumi, fenomena yang terjadi pada alam sekitar
yang bisa kita lihat langsung secara nyata dan mengetahui ciri-ciri
akibat dari terjadinya fenomena tersebut. Fenomena geosfer
sendiri bisa terjadi di kehidupan sehari-hari dengan dadakan
ataupun ada penyebab sehingga dapat menimbulkan fenomena
geosfer.

2. Apa yang Anda ketahui tentang fenomena geosfer setelah


mengikuti perkuliahan?

Ternyata fenomena geosfer ini sangat dekat dengan kehidupan


sehari-hari manusia, apabila manusia terlalu mengeskploitasi alam
ini maka fenomean geosfer yang berupa bencan dapat terjadi tanpa
diduga atau kapan pun. Bebrapa nya yaitu erupsi gunung berapi,
gempa bumi , dan tanah longsor fenomana ini merupakan bencana
bagi manusia sehingga dapat merugikaan manusia apabila tidak
menjaga alam ini. Erupsi gunung merapi adalah proses pelepasan
material dari gunung berapi ke atmosfer maupun ke permukaan
Bumi dalam jumlah yang tidak menentu. Bisa juga diartikan bahwa
erupsi adalah letusan gunung berapi, atau semburan minyak dan
uap panas dari dalam perut Bumi. Berdasarkan wujudnya, material
yang keluar dari erupsi terbagi menjadi material padat, cair, dan
gas. Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas
yang sangat kuat yang berasal dari dalam perut bumi yang secara
terus menerus berusaha mendorong magma untuk keluar. Tekanan
gas tersebut nantinya perlahan akan membuat magma akan
bergerak naik ke atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa
magma lebih ringan dibandingankan dengan batuan padat
disekitarnya. Dampak positif dari erupsi gunung api membuat
tanah menjadi subur, menyediakan sumber daya mineral, sumber
energi terbarukan, tempat rekreasi dan pariwisata, juga
menghasilkan batuan vulkanik. Dampak Negatif dari erupsi gunung
api Buruk letusan erupsi gunung api terhadap kesehatan bisa
berupa gangguan pernapasan akibat gas beracun dan abu
vulkanik, iritasi mata akibat hujan asam, dan luka bakar akibat
semburan lava. Berbagai dampak negatif tersebut tidak hanya
terjadi di sekitar daerah letusan. Upaya mitigasi bencana gunung
berapi meliputi pemantauan aktivitas gunung api. Selain
pemantauan, mitigasi bencana gunung berapi juga melibatkan
pemetaan untuk mengetahui kawasan rawan bencana gunung
berapi. Ini juga memungkinkan untuk menjelaskan jenis dan sifat
bahaya, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri,
pengungsian, dan pos penanggulangan bencana gunung berapi.
Gempa bumi adalah getran yang dirasakan di permukaan bumi
yang di sebabkan oleh gelombang seismic dari sumber gempa di
dalam lapisan kulit bumi.Pusat atau sumber gempa bumi yang
letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum. Daerah permukaan
bumi ataupun di dasar laut yang merupakan tempat pusat getaran
bumi merambat disebut episentrum.
Gempa bumi adalah getaran bumi atau getaran kulit bumi secara
tiba-tiba,bersumber pada lapisan kulit bumi (litosfer) bagian dalam,
dirambatkan oleh kulit bumi ke permukaan bumi. Gempa bumi di
sebabkan adanya pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi
(pergeseran) pada bagian dalam kulit bumi secara tiba-tiba. Gempa
bumi termasuk bagian dari tenaga endogen yang merusak,
menyimpang dari sifat tenaga endogen pada umumnya, yaitu
membangun tetapi merupakan gejala sampingan tenaga endogen
yaitu tektonisme dan vulkanisme.
Menurut sebab terjadinya, gempa diklasifikasikan sebagai berikut:
Gempa vulkanisme
Gempa vulkanisme terjadi karena meletusnya gunung berapi.
Kalau gunung api akan meletus timbullah tekanan gas dari dalam
sumbat kawah. Tekanan itu menyebabkan terjadinya getaran yang
di sebut gempa bumi. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah
sekitar gunung api yang meletus. Gempa bumi ini lebih bahaya dari
gempa bumi runtuhan.
Gempa runtuhan
Gempa bumi runtuhan terjadi karena guguran atau runtuhan tanah
atau runtuhnya bagian atas litosfer karena sebelah dalam
berongga. Daerah yang terjadi gempa guguran adalah daerah
tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur atau
lubang di dalam pegunungan kapur. Kadang-kadang terdapat gua
yang terjadi karena pelarutan. Jika atap gua tersebut runtuh, maka
timbullah gempa bumi. Bahaya yang di akibatkan gempa bumi
runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah
local.
Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik di sebabkan oleh gerak lempeng tektonik dan
merupakan akibat dari gerak orogenetik. Daerah yang sering kali
mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda,
yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik.
Bahaya gempa ini besar sekali sebab lapisan bumi dapat
mengalami lipatan patahan, retakan atau bergeser. Karena gempa
ini selalu mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini
di sebut juga gempa dislokasi. Dislokasi berasal dari kata Dis
artinya terpisah, iocare artinya tempat. Jadi, timbulnya getaran itu
karena retakan kulit bumi atau terpisahnya kulit bumi dari
kedudukan semula.
Ledakan Nuklir
Gempa ini terjadi di sebabkan oleh peledakan nuklir. Pada
umumnya peristiwa ini terjadi pada Negara-negara yang sedang
perang atau yang melakukan percobaan hasil rakitnya.Kekuatan
gempa ini tergantung dari hantaman nuklir tersebut.
Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami
tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng
yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua
lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang
dimaksud yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika
lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan
gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Proses
terjadinya gempa bumi tersebut kira-kira adalah sebagai berikut:
Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika
bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi)
akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan
mengalami perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi,
yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi energi di area patahan
dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area tersebut terjadi
tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng
terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh
lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan
getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang
gempa bumi (seismic waves).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Gempa
BumiMagnitude: ukuran dari jumlah energi yang dilepaskan oleh
gempa bumi.Intensitas: tingkat kekuatan gempa bumi yang
dirasakan oleh manusia dan lingkungan sekitar.Kedalaman:
semakin dalam gempa bumi terjadi, semakin kecil kemungkinan
dampak yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan sekitar.Jenis
dan sifat material geologis: jenis batuan yang ada di wilayah
tersebut, semakin keras batuan semakin besar kemungkinan
terjadinya kerusakan akibat gempa bumi.
Dampak gempa Bumi
Kerugian Manusia
Gempa bumi dapat menyebabkan kerugian fisik dan mental pada
manusia, seperti korban jiwa, luka-luka, kehilangan keluarga, dan
trauma psikologis.
Gempa bumi juga dapat mengganggu kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat, seperti menghancurkan infrastruktur,
memutuskan akses ke sumber daya, dan mengganggu aktivitas
bisnis.
Kerugian Lingkungan
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan,
seperti kerusakan pada bangunan, jalan, dan jembatan.
Gempa bumi juga dapat memicu bencana alam lainnya, seperti
tsunami, longsor, dan letusan gunung berapi.
Dampak pada Industri
Gempa bumi dapat berdampak pada industri, seperti kehancuran
fasilitas industri, pembatasan pasokan energi, dan penurunan
produksi.
tanah longsor atau longsor tanah adalah suatu kejadian di mana
lapisan tanah atau batuan di atas lereng turun secara tiba-tiba atau
perlahan-lahan. Tanah longsor biasanya terjadi pada lereng yang
curam atau terjal, di mana kekuatan yang bekerja pada material
tanah atau batuan lebih besar daripada kemampuan material
tersebut untuk menahan beban.

Tanah longsor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hujan


yang berlebihan, gempa bumi, erosi, atau aktivitas manusia seperti
penggundulan hutan atau pembangunan bangunan pada lereng
curam. Kejadian tanah longsor dapat berdampak serius pada
lingkungan dan manusia, seperti merusak tanaman, jalan,
bangunan, dan bahkan menyebabkan korban jiwa.

Karena kejadian tanah longsor sering terjadi di daerah-daerah


dengan topografi yang terjal dan rawan, studi tentang tanah longsor
menjadi penting dalam ilmu geografi untuk membantu mencegah
dampak yang merugikan dan mengurangi risiko bencana. Dalam
studi ini, geografer mempelajari karakteristik tanah dan batuan,
topografi, iklim, dan faktor-faktor manusia untuk menentukan
potensi terjadinya tanah longsor serta merancang strategi untuk
mencegah atau mengurangi dampaknya.
Tanah longsor dapat memiliki dampak positif dan negatif pada
lingkungan dan masyarakat tergantung pada skala dan lokasi
kejadian. Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari
tanah longsor:

Dampak Positif:
Penyediaan material tanah yang subur: Longsor dapat memberikan
material tanah yang subur untuk kegiatan pertanian atau
kehutanan.
Pembentukan air terjun dan sungai: Tanah longsor dapat
membentuk dan mengubah aliran sungai, bahkan membentuk air
terjun yang menjadi daya tarik wisata.
Pemulihan ekosistem: Tanah longsor dapat membuka area terbuka
yang sebelumnya tertutup oleh vegetasi, yang kemudian dapat
menjadi habitat baru untuk tumbuhan dan hewan.

Dampak Negatif:
Kerusakan infrastruktur dan bangunan: Tanah longsor dapat
merusak bangunan, jalan, dan infrastruktur penting lainnya, yang
dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan ekonomi.
Hilangnya tanah subur: Tanah longsor dapat menghilangkan
lapisan tanah subur, yang dapat mengganggu kegiatan pertanian
atau kehutanan di daerah tersebut.
Kehilangan nyawa dan properti: Tanah longsor dapat mengancam
keselamatan masyarakat dan bahkan menimbulkan korban jiwa.
Erosi tanah: Tanah longsor dapat mempercepat erosi tanah di
daerah-daerah yang rawan, mengurangi kemampuan tanah untuk
menahan air dan menghasilkan sumber daya alam.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan penanganan dan


pengelolaan yang tepat pada daerah-daerah rawan longsor,
termasuk peningkatan perencanaan dan pembangunan
infrastruktur, pengurangan deforestasi, dan pemberdayaan
masyarakat lokal.
Tanah longsor adalah fenomena alam yang kompleks dan
disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya tanah longsor adalah sebagai berikut:
Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng yang terlalu curam dapat memicu terjadinya
tanah longsor karena tanah tidak dapat menahan gaya gravitasi
dan akan turun ke bawah.
Jenis dan Struktur Tanah
Jenis dan struktur tanah juga mempengaruhi terjadinya tanah
longsor. Tanah yang longgar, berpasir, atau berlumpur lebih rentan
untuk terjadi longsor daripada tanah liat atau tanah dengan
kandungan lempung yang tinggi.
Vegetasi
Vegetasi memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
tanah longsor. Akar-akar pohon dan tanaman dapat menahan
tanah dan mencegah erosi. Oleh karena itu, daerah yang telah
ditebang dan kehilangan vegetasi lebih rentan terhadap tanah
longsor.
Curah Hujan
Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan
tanah menjadi lembek dan mudah tergerus oleh air. Hal ini akan
memicu terjadinya tanah longsor.
Gempa Bumi
Gempa bumi juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
khususnya pada daerah dengan lereng yang curam dan jenis tanah
yang longgar.
Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia seperti penambangan, pembangunan jalan atau
bangunan, dan pemotongan vegetasi juga dapat memicu terjadinya
tanah longsor karena dapat merusak kemampuan tanah untuk
menahan erosi dan mengubah karakteristik tanah.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir juga
dapat memicu terjadinya tanah longsor, khususnya pada daerah
yang mengalami perubahan pola hujan dan suhu yang ekstrem.

Dalam penanganan tanah longsor, perlu dilakukan evaluasi dan


pemantauan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
tanah longsor. Hal ini dilakukan agar dapat menentukan strategi
penanganan yang tepat dan efektif.
3. Fenome geosfer yang Anda temukan di dilingkungan sekitar
Fenomena yang terjadi dan saya temukan di lingkunga saya yaitu
tanang longsor karena saya tinggal di daerah talang kelapo yang
sebagian besar masih banyak datran tinggi yang walaupun tanah
timbuanan. Tetapi juga sama bahayanya dengan tanah longsor
bukan timbuanan dapat menutup jalanan dan bisa memakan
korban pula.

4. Refleksi Anda terkait perkuliahan fenomena geosfer

Pertama, fenomena geosfer sangat penting untuk dipelajari


karena memiliki dampak besar pada kehidupan manusia dan
lingkungan. Beberapa fenomena geosfer seperti gempa bumi,
tanah longsor, tsunami, dan gunung berapi dapat menyebabkan
kerusakan yang besar pada infrastruktur, lingkungan hidup, dan
bahkan menyebabkan hilangnya nyawa. Oleh karena itu,
memahami fenomena geosfer dapat membantu kita dalam
merencanakan pengembangan infrastruktur yang aman dan
ramah lingkungan serta mengurangi risiko terjadinya bencana.

Kedua, studi fenomena geosfer juga dapat memberikan wawasan


tentang sejarah bumi dan evolusi kehidupan di planet ini. Sejarah
geologi bumi tercatat dalam batuan dan fosil, dan mempelajari
fenomena geosfer dapat membantu kita dalam memahami
bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana kehidupan muncul dan
berkembang di planet ini.

Ketiga, fenomena geosfer juga dapat menjadi sumber daya yang


berharga untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti energi dan
mineral. Beberapa sumber daya seperti minyak bumi, gas alam,
batubara, dan logam-logam bumi jarang terdapat di permukaan
bumi dan perlu ditemukan dan diekstrak melalui teknologi yang
kompleks. Oleh karena itu, mempelajari geologi dan fenomena
geosfer dapat membantu dalam mencari sumber daya alam yang
diperlukan manusia.

Dalam keseluruhan, perkuliahan fenomena geosfer sangat penting


untuk memahami dan mengeksplorasi berbagai fenomena alam
dan sumber daya yang terdapat di bumi. Dalam dunia yang
semakin kompleks dan penuh tantangan, pemahaman yang kuat
tentang fenomena geosfer dapat memberikan wawasan yang
penting untuk membangun masa depan yang lebih baik dan
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Husein, S. (2016). Bencana Gempa Bumi. Universitas Gadjah


Mada: Yogyakarta.
Arista, N. (2017). Contoh Makalah Gempa Bumi. Universitas
Jenderal Soedirman: Jawa Tengah.

Anonim. (2013). Artikel Gempa Bumi. SMK Islam Dwi Sakti


Bangilan: Surabaya

https://indonesiabaik.id/infografis/yang-harus-dilakukan-saat-
erupsi-gunungberapi

https://bpptkg.esdm.go.id/pub/page.php?idf=10

https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-mengurangi-
risikoberikut-langkah-langkah-dan-contohnya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah-longsor

https://www.bmkg.go.id/gempabumi-
potensial/view/region.III#.YJNC_OgzY2w

https://www.researchgate.net/publication/283744380_LANDSLIDE
_HAZARD_AND_ITS_MANAGEMENT_A_REVIEW

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212567116311
848

https://www.nature.com/articles/s41467-020-17668-w

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0264817215001
236

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/pengabdian/article/view/2968/2
009

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55435497

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52815820

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunungapi

Anda mungkin juga menyukai