KATA PENGANTAR
Buletin Stasiun Geofisika Pasuruan ini merupakan laporan hasil kegiatan teknis yang
dilakukan oleh pegawai stasiun Geofisika Pasuruan dalam pemantauan dan analisa
gempabumi dengan menggunakan peralatan yang tersedia, yang terjadi di Indonesia pada
umumnya dan Jawa Timur khususnya. Publikasi ini juga berusaha menyajikan informasi
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BMKG sesuai dengan dinamika dan kejadian aktual
yang terjadi di masyarakat.
Sebagai akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan kerja di Stasiun
Geofisika kelas II Pasuruan yang telah bekerja sama untuk penerbitan publikasi ini, semoga
publikasi ini akan tetap terbit dengan lebih baik lagi.
i
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Bab I PENDAHULUAN 1
Bab II BULETIN GEMPABUMI DAN TSUNAMI 3
Bab III AKTIVITAS GEMPABUMI DAN TSUNAMI 12
Bab IV KESIMPULAN 13
LAMPIRAN 14
ii
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
DAFTAR ISTILAH
Istilah Penjelasan
Gempa bumi signifikan : gempa bumi yang terjadi di suatu tempat dan menimbulkan
getaran/guncangan hingga dirasakan oleh masyarakat luas
Date : tanggal terjadinya gempa bumi
Origin Time : waktu terjadinya gempa bumi dalam universal time (skala
pembagian waktu berdasarkan rotasi bumi, mengacu pada
Greenwich Mean Time/GMT)
Latitude (Lat) : koordinat lintang tempat terjadinya gempa bumi (°), lintang
selatan (-), lintang utara (tanpa tanda -)
11
iii
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab :
Rully Oktavia Hermawan, S.Kom, M.Kom
Pimpinan Redaksi :
Suwarto S.Si
Editor :
Novita Hendrastuti, S.Si
Tim Redaksi :
Andri Prasetyo
Bagus Haryo W.K, S.P.M.Agr
Muchlis, S.T
Dwi Wahyudi, S.Si
Tanwiruz Zaman, S.Si
Nanang Yulianto, S.Kom
Tri Deni Rachman, S.Si
Tofa Mus Rockhim, S.T
Rahmadi Tri Wardhana
Syawaldin Ridha, S.Si, M.Si
Muhajir Anshori, S.Si, M.Si
Trisnawati, S.Tr
iv
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
KLASIFIKASI GEMPABUMI
Magnitudo
No. Klasifikasi Gempabumi
(SR)
v
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
Maksud dan tujuan diterbitkannya publikasi ini adalah untuk menginfomasikan lebih
jauh tentang produk BMKG pada umumnya dan khususnya stasiun Geofisika Pasuruan
(BMKG Pasuruan), utamanya informasi tentang gempabumi dan tsunami yang terjadi di Jawa
Timur maupun wilayah Indonesia lainnya. Disamping itu juga dimaksudkan agar masyarakat
melalui pemerintah daerah masing-masing dapat lebih memahami kondisi kegempaan di
wilayahnya agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempabumi
dan tsunami.
Penerbitan publikasi ini juga dimaksudkan agar dapat menjembatani kebutuhan
pemerintah daerah terkait dengan gempabumi dan tsunami untuk perencanaan pembangunan
di wilayahnya dengan ketersediaan informasi dari BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan.
2
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
BAB II
BULETIN GEMPABUMI DAN TSUNAMI
3
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
4
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
5
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
6
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
7
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
146 2022-09-22 06:34:18 10.0923 S 111.2403 E 719 km 4.4 South of Java, Indonesia
8
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
9
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
10
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
11
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
Selama bulan September kejadian gempabumi yang tercatat dan di analisa di stasiun
Geofisika Pasuruan sebanyak 224 kejadian gempabumi dengan 125 kejadian gempabumi
terjadi di wilayah Jawa Timur dan 99 kejadian gempabumi terjadi di luar wilayah Jawa
Timur. Berdasarkan hasil analisa terdapat 3 kejadian gempabumi yang signifikan atau
dirasakan di wilayah JawaTimur dan sekitarnya.
Dilihat dari kedalaman hiposenternya gempa dangkal (h<60km) ada 192 kejadian
gempabumi, gempa menengah (60≤h≤300km) ada kejadian gempabumi dan 2 kejadian
gempabumi dalam (h>300km). Berdasarkan besarnya magnitudo, jumlah aktivitas
gempabumi dengan magnitudo (< 3.0 SR) sebanyak 136 kejadian gempabumi, magnitudo
(3.0 - 3.9 SR) sebanyak 69 kejadian gempabumi, magnitudo (4.0-4.9 SR) sebanyak 16
kejadian gempabumi dan magnitudo (5.0-5.9 SR) sebanyak 3 kejadian
9 8
8
7 6 6 6 6
6 5 5
5 4 4
4 3 3 3 3 3
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
12
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
Gempabumi dirasakan 3
13
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
99%
Magnitudo <3.0 3.0 – 3.9 4.0 – 4.9 5.0 – 5.9 6.0 – 6.9
Jumlah 136 69 16 3 0
14
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
16
2.0 - 2.9
3.0 – 3.9
69 4.0 – 4.9
5.0 – 5.9
6.0 – 6.9
136
Kedalamangempabumi Jumlahgempabumi
Gempabumimenengah (60≤h≤300) 30
Gempabumimenengah (≥300) 2
15
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
Berdasarkan tabel kedalaman hiposenter, gempa dangkal (h<60km) ada 192 kejadian
gempabumi, gempa menengah (60≤h≤300km) ada 30 kejadian gempabumi dan 2 ada
kejadian gempabumi dalam (h>300km).
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal
Gempabumi dangkal Gempabumi menengah Gempabumi dalam
BAB III
Aktivitas seismik aktif berada di bagian selatan Pulau Jawa hal itu dikarenakan daerah
tersebut berada di jalur subduksi, sedangkan kawasan seismisitas tidak aktif berada di utara
Pulau Jawa. Terjadi beberapa gempa yang signifikan atau dirasakan yang disebabkan
aktivitas subduksi Lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke
bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun.
16
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
Gambar 2.6 Peta Distribusi Gempabumi Wilayah Jawa Timur dan sekitarnya
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pada Bulan September 2022 teranalisa 224 kejadian gempabumi, dengan 125
kejadian gempabumi di wilayah Jawa Timur dan 99 kejadian gempabumi terjadi di
luar wilayah Jawa Timur.
17
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
2. Terdapat 3 kejadian gempabumi yang signifikan atau dirasakan dan tidak ada laporan
kerusakan.
3. Berdasarkan Statistik, dilihat dari kedalaman hiposenternya gempa dangkal (h<60km)
ada 192 kejadian gempabumi, gempa menengah (60≤h≤300km) ada 30 kejadian
gempabumi dan 2 kejadian gempabumi dalam (h>300km).
4. Berdasarkan besarnya magnitudo, jumlah aktivitas gempabumi dengan magnitudo (<
3.0 SR) sebanyak 136 kejadian gempabumi, magnitudo (3.0 - 3.9 SR) sebanyak 69
kejadian gempabumi, magnitudo (4.0-4.9 SR) sebanyak 16 kejadian gempabumi dan
magnitudo (5.0-5.9 SR) sebanyak 3 kejadian gempabumi.
Skala Keterangan
I Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung
bergoyang
18
STASIUN GEOFISIKA PASURUAN September 2022
III Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk
berlalu.
IV Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar oleh
beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergerincing dan dinding berbunyi.
V Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun,
gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang terpelanting, tiang-
tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan berlari
keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan
ringan.
VII Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan
bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan kontruksi
yang kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa
oleh orang yang naik kendaraan.
VIII Kerusakan ringan pada bangunan dengan kontruksi yang kuat. Retak-retak pada
bangunan dengan kontruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka
rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh
IX Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus,
banyak retak-retak. Rumah tampak berpindah dari pondasinya. Pipa-pipa di dalam
rumah putus.
X Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumahlepasdaripondasinya,
tanahterbelah, relmelengkung, tanahlongsor di tiap-tiapsungaidan di tanah-tanah
yang curam.
XI Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi
lembah. Pipa di dalam tanah tidak bisa dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel
melengkung sekali.
XII Hancur sama sekali. Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan
menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
19