Gempabumi tektonik terjadi dengan magnitudo 5,5 pada hari Hari Minggu, 20
Nopember 2022 pukul 20.49.22 WIB wilayah Laut Timor. Hasil analisis BMKG menunjukkan
gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2. Episenter gempabumi
terletak pada koordinat 10,57 LS ; 123,86 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 51 km
arah Tenggara Kota Kupang, NTT pada kedalaman 49 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi
yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di Laut
Timor. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki
mekanisme pergerakan naik ( trust fault ).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Amarasi Selatan IV - V MMI ( Getaran
dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Rote III MMI ( Getaran
dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini
terdapat laporan kerusakan bangunan rumah penduduk di Amarasi Selatan, NTT akibat
gempabumi tersebut. Peta guncangan gempa (shake map) BMKG dapat dilihat pada Gambar
1.
Survei dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 22 s/d 24 Nopember 2022 di Amarasi
Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan survei gempa NTT diawali dengan koordinasi dengan Kepala Pelaksana
BPBD Kabupaten Kupang, Bapak Lemuel Lewan Meru.
Gambar 10. Dinding rumah mengalami beberapa retak di rumah warga Desa Buraen
BAB III
HASIL SURVEI
Tabel 1. Data awal pengukuran TDS di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT
Tabel 2. Nilai perhitungan karakteristik dinamika tanah menggunakan nilai Periode Dominan
Tanah (Tdom) di Kabupaten Kupang, NTT
Pada penelitian ini didapatkan nilai periode dominan (Tdom) dengan rentang 0.1 detik
hingga 2.7 detik. Secara umum wilayah Amarasi Selatan secara geologi, didominasi batuan
keras. Terlihat dari pengukuran di lapangan, didominasi nilai periode dominan yang rendah
sehingga daerah ini sebenarnya termasuk daerah batuan keras. Namun di beberapa titik
ditemukan nilai periode dominan yang tinggi, dimana didominasi sedimen yang cukup tebal,
sehingga menjadi rawan terhadap gempabumi.
Pada gambar 12 didapatkan nilai Vs30 dengan rentang Vs=46.92 m/s hingga Vs=978.8352 m/s
Berdasarkan hubungannya dengan nilai periode dominan yang diperoleh beberapa sudah
sesuai, daerah dengan periode dominan rendah, mempunyai nilai Vs30 yang tinggi.
III.2. Pengamatan Makroseismik
Pada tanggal 22 Nopember 2022 sampai dengan 24 Nopember 2022, tim melakukan
pengamatan makroseismik di wilayah terdampak di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang,
NTT. Dimulai dari Desa Saraen di Kecamatan Amarasi Selatan dengan koordinat 10.3353 LS,
123.7792 BT, ketinggian 282 meter dari permukaan laut. Pada gambar xx berikut ditunjukkan
pengamatan makroseismik,
Gambar 13. Keretakan rumah warga di Desa Saraen (23 Nopember 2022)
Gambar 15. Kerusakan rumah warga di Desa Retraen (23 Nopember 2022)
Pengamatan hari kedua dilakukan di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan,
Kabupaten Kupang, NTT dengan koordinat 10.2919 LS, 123.8583 BT, ketinggian 444 meter
dari permukaan laut.
Gambar 16. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Gambar 17. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Gambar 18. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Gambar 19. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Pengamatan dilanjutkan di Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten
Kupang, NTT dengan koordinat 10.2888 LS, 123.8431 BT, ketinggian 533 meter dpl.
Gambar 20. Keretakan rumah warga di Desa Sonraen (24 Nopember 2022)
Gambar 21. Keretakan rumah warga di Desa Sonraen (24 Nopember 2022)
Tabel 4. Data Kerusakan Bangunan di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT akibat
gempabumi 20 Nopember 2022
Kerusakan
No. Desa Kecamatan Rusak Rusak
Rusak Berat
Sedang Ringan
1 Sonraen Amarasi Selatan 2 15
2 Saraen Amarasi Selatan 1 39
3 Retraen Amarasi Selatan 2 5 20
4 Buraen Amarasi Selatan 4
Berdasarkan hasil monitoring visual di wilayah terdampak dan laporan dari masyarakat, maka
Intensitas tertinggi di daerah yang paling signifikan, yaitu V-VI MMI dan paling rendah IV
MMI.
III.3. Diskusi dan Edukasi Kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat Amarasi Selatan
Selain monitoring gempabumi, adapun kegiatan lain Tim Survey BMKG terkait
pemberian informasi dan pemahaman gempabumi dan tsunami kepada masyarakat dan
pemerintah daerah. Dengan memberikan penjelasan mengenai gempabumi dan tsunami,
diharapkan warga dapat memahami kenapa wilayah desa mereka mengalami gempabumi dan
apa yang harus dilakukan sebelum, di saat dan sesudah gempabumi terjadi di kemudian hari.
Gambar 22. Diskusi singkat Gempabumi bersama Masyarakat terdampak (24 Nopember
2022)
Dalam Kegiatan Diskusi Bersama Masyarakat, Tim survei BMKG menjelaskan penyebab
gempabumi dan hasil monitoring BMKG selama tanggap bencana di Kabupaten Kupang.
BAB IV
IV.1. Kesimpulan
Dari Survei Mikroseismik dan Makroseismik gempabumi Laut Timor tanggal 20 Nopember
2022 dapat disampaikan beberapa kesimpulan dalam laporan ini, adalah:
a. Berdasarkan Survei Makroseismik, dampak dari gempabumi yang paling parah terjadi
di Desa Retraen , Kecamatan Amarasi Selatan yang ditandai dengan adanya kerusakan
bangunan rumah masyarakat yang rata dengan tanah;
b. Berdasarkan Survei Karakteristik Jenis Tanah, wilayah Amarasi Selatan didominasi
oleh nilai periode dominan yang rendah dan nilai Vs30 yang besar, yakni menunjukkan
karakteristik batuan keras. Di beberapa lokasi, memiliki nilai periode dominan tinggi
dan sedimen yang tebal, sehingga termasuk daerah yang rawan terhadap gempabumi;
c. Berdasarkan keterangan, masyarakat sulit mendapatkan informasi kejadian gempabumi
dikarenakan terkendala sinyal dan jaringan.
d. Berdasarkan hasil survey didaerah terdampak, masih banyak rumah warga yang
struktur bangunannya kurang kokoh. Hampir semua masyarakat masih menggunakan
ruas bambu sebagai pengganti besi untuk tiang-tiang coran sehingga dibeberapa lokasi
dengan struktur tanah batuan (Keras) dengan skala guncangan hanya V MMI ternyata
sudah mampu memberi dampak kerusakan pada bangunan rumah.
e. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan diharapkan memberi pemahaman kepada warga
tentang gempabumi dan tsunami sehingga dapat mempersiapkan diri sebelum terjadi,
saat terjadi dan sesudah terjadi gempabumi dan tsunami.
IV.2. Saran
Dari Survei Mikroseismik dan Makroseismik gempabumi Laut Timor tanggal 20 Nopember
2022 dapat disampaikan beberapa kesimpulan dalam laporan ini, adalah:
a. Perlu dilakukan penelitian kembali dengan grid survey yang lebih rapat dan luas untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat.
b. Penataan kembali daerah rawan Gempabumi dan Tsunami dengan memperhatikan
ketinggian tanah dari permukaan laut, kontur batuan, dan daya tahan bangunan terhadap
goncangan gempabumi;
c. Perlu adanya kerjasama antar lembaga, baik lembaga riset, pemerintah daerah, dan
lembaga-lembaga non pemerintah berkaitan studi bencana, cegah dini, dan penanganan
manajemen mitigasi serta khususnya peningkatan pemahaman tentang gempabumi dan
tsunami.