Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SURVEI GEMPA AMARASI

20 NOPEMBER 2022 M:5.5


DI AMARASI SELATAN, KABUPATEN KUPANG,
NUSA TENGGARA TIMUR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


STASIUN GEOFISIKA KUPANG
2022
I.1 PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


I.1.1 Parameter Gempabumi

Gempabumi tektonik terjadi dengan magnitudo 5,5 pada hari Hari Minggu, 20
Nopember 2022 pukul 20.49.22 WIB wilayah Laut Timor. Hasil analisis BMKG menunjukkan
gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2. Episenter gempabumi
terletak pada koordinat 10,57 LS ; 123,86 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 51 km
arah Tenggara Kota Kupang, NTT pada kedalaman 49 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi
yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di Laut
Timor. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki
mekanisme pergerakan naik ( trust fault ).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Amarasi Selatan IV - V MMI ( Getaran
dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Rote III MMI ( Getaran
dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini
terdapat laporan kerusakan bangunan rumah penduduk di Amarasi Selatan, NTT akibat
gempabumi tersebut. Peta guncangan gempa (shake map) BMKG dapat dilihat pada Gambar
1.

Gambar 1. Peta guncangan gempa 20 Nopember 2022.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK Berpotensi Tsunami.


Hingga hari Jumat, 25 Nopember 2022 pukul 23.00 WIB, Hasil monitoring BMKG
menunjukkan adanya 21 aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dimana 1 gempa dirasakan.
Kecenderungan frekuensi kejadian gempa susulan makin kecil dengan magnitudo yang
semakin melemah.

Gambar 2. Sebaran gempa susulan gempa 25 Nopember 2022

Gambar 3. Statistik Gempa Susulan gempa 25 Nopember 2022


I.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pengukuran, pencatatan dan wawancara
saksi atau korban bencana gempabumi di Kabupaten Amarasi Selatan, NTT.
Tujuan yang ingin dicapai dalam Survei tersebut adalah:
1. Pengamatan Mikroseismik untuk menganalisa gempabumi di Kabupaten Amarasi Selatan;
2. Pengamatan Makroseismik untuk mengetahui dampak kerusakan akibat gempa bumi,
kerusakan rumah/bangunan/infrastruktur dari jumlah dan sebaran tingkat kerusakan
bangunan;
3. Sosialisasi Gempabumi dan Tsunami kepada pemerintah daerah dan masyarakat di
Kabupaten Amarasi Selatan.
II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1 Tim Survei


Tim survei gempabumi Nusa Tenggara Timur di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang
berjumlah 3 orang yang berasal dari Stasiun Geofisika Kupang, dan 3 orang dari Stasiun
Geofisika Sumba Timur, yaitu:

1. Stasiun Geofisika Kelas I Kupang


• Try Wibowo, SE., M.Si
• Benyamin Stefanus Philipus Woge, S.Tr
• Ahmad Rizal

2. Stasiun Geofisika Kelas III Sumba Timur


• Kustoro Hariyatmoko, S.Si. M.Si
• Rendy Everhard Radjah, S.Tr
• Nelson Parulian Butar Butar, S.Tr

II.2 Waktu Pelaksanaan

Survei dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 22 s/d 24 Nopember 2022 di Amarasi
Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

II.3 Peralatan Survei

Peralatan survei yang digunakan meliputi:


• 1 set peralatan TDS Portable
• GPS
• Kamera
• Drone Air Mavic 2 pro
II.4 Pelaksanaan Survei

II.4.1 Koordinasi Survei Kerusakan Gempabumi

Kegiatan survei gempa NTT diawali dengan koordinasi dengan Kepala Pelaksana
BPBD Kabupaten Kupang, Bapak Lemuel Lewan Meru.

Gambar 4. Koordinasi dengan Sekretaris Camat Amarasi Selatan

Gambar 5. Koordinasi dengan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang

Berdasarkan informasi kepala BPBD Kabupaten Kupang, informasi gempabumi


BMKG diterima dengan baik oleh petugas BPBD melalui Warning Receiver System BMKG
dan juga media sosial, baik dari whatsapp group Info Publik BMKG NTT, facebook atau pun
pesan sms. Menurut masyarakat di daerah terdampak mereka mendapatkan informasi
gempabumi dari facebook. Untuk beberapa lokasi seperti Desa Saraen telat mendapatkan
informasi karena terkendala susah sinyal, sehingga Babinsa dan Babinkamtibnas setempat
harus turun ke lokasi untuk memberikan informasi gempabumi dan evakuasi kepada
masyarakat setempat.

II.4.2 Hasil Survei Makroseismik

Dari hasil survei makroseismik di Amarasi Selatan menunjukkan secara umum


intensitas gempa bumi pada skala IV-V, hanya dibeberapa lokasi dimana terdapat kerusakan
bangunan ringan, dengan skala intensitas gempabumi IV-V MMI, dimana guncangan dirasakan
oleh sebagian besar orang mengakibatkan beberapa barang berjatuhan, beberapa bangunan
lantai mengalami kerusakan ringan, seperti retak dinding, dan beberapa pagar atau bangunan
yang kurang baik kontruksinya rubuh. Lokasi pengamatan dan hasil makroseismik
makroseismik akibat gempa M=7.4 di NTT adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Peta Lokasi pengukuran survei microtremor & makroseismik di Kabupaten


Kupang
Kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa terjadi di beberapa lokasi di Amarasi Selatan.
Dokumentasi kerusakan bangunan, peta, lokasi, arah orientasi dan intensitas gempabumi dapat
dilihat sebagai berikut:

1. Bangunan Rumah Warga di Desa Sonraen (V-VI MMI)

Gambar 7. Kerusakan pada dinding di rumah warga Desa Sonraen


2. Bangunan Rumah Warga di Desa Saraen (V-VI MMI)

Gambar 8. Kondisi retak pada teras rumah warga Desa Saraen


3. Bangunan Rumah Warga di Desa Retraen (V-VI MMI)

Gambar 9. Kondisi rumah warga roboh di Desa Retraen


4. Bangunan Rumah Warga di Desa Buraen (V MMI)

Gambar 10. Dinding rumah mengalami beberapa retak di rumah warga Desa Buraen
BAB III

HASIL SURVEI

III.1. Mengetahui Informasi Klasifikasi Jenis Tanah

Kegiatan survei Periode Dominan Tanah (Tdom) dilakukan di wilayah Amarasi


Selatan, Kabupaten Kupang, masing-masing 1 titik di 4 lokasi diantaranya Desa Sonraen, Desa
Saraen, Desa Retraen, dan Desa Buraen. Pengambilan data tersebut dilakukan dengan durasi
30 - 60 menit pada setiap titik untuk merekam nilai periode yang paling dominan yang mana
dipengaruhi oleh sifat fisik batuan penyusun suatu daerah. Hasil pengukuran alat selanjutnya
akan diolah untuk mendapatkan nilai periode dominan (Tdom) dan di klasifikasikan jenis
tanahnya menurut Zhao, dkk (2006) berdasarkan perhitungan periode dominan (Tdom) seperti
yang ditunjukkan pada gambar xx.
Hasil perhitungan dari data survei di wilayah Kabupaten Amarasi Selatan diantaranya
seperti pada tabel xx.

Tabel 1. Data awal pengukuran TDS di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT

No. Lokasi Desa Tanggal Survei Lintang Bujur Elevasi (m)


1 Sonraen 22/11/2022 -10.2888 123.8431 533
2 Saraen 22/11/2022 -10.3353 123.7792 282
3 Retraen 23/11/2022 -10.3152 123.8355 310
4 Buraen 24/11/2022 -10.2919 123.8583 444

Tabel 2. Nilai perhitungan karakteristik dinamika tanah menggunakan nilai Periode Dominan
Tanah (Tdom) di Kabupaten Kupang, NTT

No. Lokasi Desa F0 (Hz) A0 Tdom Klasifikasi Keterangan


(detik) Tanah Jenis Tanah
1 Sonraen 0.372431 1.88629 2.68506 E Lunak
2 Saraen 8.15696 2.72501 0.12259 A Keras
3 Retraen 8.15696 2.67252 0.12259 A Keras
4 Buraen 0.381741 2.0922 2.61958 E Lunak
Tabel 3. Nilai perhitungan karakteristik dinamika tanah menggunakan nilai Kecepatan
Gelombang Geser pada kedalaman 30 Meter (Vs30) di Kabupaten Kupang, NTT

No. Lokasi Desa F0 (Hz) Tdom Vs30 Keterangan


(detik) Jenis Tanah
1 Sonraen 0.372431 2.68506 44.69172 Tanah Lunak
2 Saraen 8.15696 0.12259 978.8352 Batuan
3 Retraen 8.15696 0.12259 978.8351 Batuan
4 Buraen 0.381741 2.61958 45.80892 Tanah Lunak

Gambar 11. Peta Periode Dominan Tanah (Tdom)


Gambar 12. Peta Vs30 di Kecamatan Amarasi Selatan

Pada penelitian ini didapatkan nilai periode dominan (Tdom) dengan rentang 0.1 detik
hingga 2.7 detik. Secara umum wilayah Amarasi Selatan secara geologi, didominasi batuan
keras. Terlihat dari pengukuran di lapangan, didominasi nilai periode dominan yang rendah
sehingga daerah ini sebenarnya termasuk daerah batuan keras. Namun di beberapa titik
ditemukan nilai periode dominan yang tinggi, dimana didominasi sedimen yang cukup tebal,
sehingga menjadi rawan terhadap gempabumi.
Pada gambar 12 didapatkan nilai Vs30 dengan rentang Vs=46.92 m/s hingga Vs=978.8352 m/s
Berdasarkan hubungannya dengan nilai periode dominan yang diperoleh beberapa sudah
sesuai, daerah dengan periode dominan rendah, mempunyai nilai Vs30 yang tinggi.
III.2. Pengamatan Makroseismik

Pada tanggal 22 Nopember 2022 sampai dengan 24 Nopember 2022, tim melakukan
pengamatan makroseismik di wilayah terdampak di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang,
NTT. Dimulai dari Desa Saraen di Kecamatan Amarasi Selatan dengan koordinat 10.3353 LS,
123.7792 BT, ketinggian 282 meter dari permukaan laut. Pada gambar xx berikut ditunjukkan
pengamatan makroseismik,

Gambar 13. Keretakan rumah warga di Desa Saraen (23 Nopember 2022)

Pengamatan dilanjutkan di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten


Kupang, NTT dengan koordinat 10.3152 LS, 123.8355 BT, ketinggian 310 meter dari
permukaan laut.
Gambar 14. Kerusakan rumah warga di Desa Retraen (23 Nopember 2022)

Gambar 15. Kerusakan rumah warga di Desa Retraen (23 Nopember 2022)
Pengamatan hari kedua dilakukan di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan,
Kabupaten Kupang, NTT dengan koordinat 10.2919 LS, 123.8583 BT, ketinggian 444 meter
dari permukaan laut.

Gambar 16. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)

Gambar 17. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Gambar 18. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)

Gambar 19. Keretakan rumah warga di Desa Buraen (24 Nopember 2022)
Pengamatan dilanjutkan di Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten
Kupang, NTT dengan koordinat 10.2888 LS, 123.8431 BT, ketinggian 533 meter dpl.

Gambar 20. Keretakan rumah warga di Desa Sonraen (24 Nopember 2022)

Gambar 21. Keretakan rumah warga di Desa Sonraen (24 Nopember 2022)
Tabel 4. Data Kerusakan Bangunan di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT akibat
gempabumi 20 Nopember 2022

Kerusakan
No. Desa Kecamatan Rusak Rusak
Rusak Berat
Sedang Ringan
1 Sonraen Amarasi Selatan 2 15
2 Saraen Amarasi Selatan 1 39
3 Retraen Amarasi Selatan 2 5 20
4 Buraen Amarasi Selatan 4

Berdasarkan hasil monitoring visual di wilayah terdampak dan laporan dari masyarakat, maka
Intensitas tertinggi di daerah yang paling signifikan, yaitu V-VI MMI dan paling rendah IV
MMI.

Tabel 5. Data Intensitas Gempabumi di Wilayah Terdampak Gempabumi 20 Nopember 2022


di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT

No. Long Lat Desa MMI


1 -10.2888 123.8431 Sonraen V-VI
2 -10.3353 123.7792 Saraen V-VI
3 -10.3152 123.8355 Retraen V-VI
4 -10.2919 123.8583 Buraen V

III.3. Diskusi dan Edukasi Kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat Amarasi Selatan

Selain monitoring gempabumi, adapun kegiatan lain Tim Survey BMKG terkait
pemberian informasi dan pemahaman gempabumi dan tsunami kepada masyarakat dan
pemerintah daerah. Dengan memberikan penjelasan mengenai gempabumi dan tsunami,
diharapkan warga dapat memahami kenapa wilayah desa mereka mengalami gempabumi dan
apa yang harus dilakukan sebelum, di saat dan sesudah gempabumi terjadi di kemudian hari.
Gambar 22. Diskusi singkat Gempabumi bersama Masyarakat terdampak (24 Nopember
2022)

Dalam Kegiatan Diskusi Bersama Masyarakat, Tim survei BMKG menjelaskan penyebab
gempabumi dan hasil monitoring BMKG selama tanggap bencana di Kabupaten Kupang.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Dari Survei Mikroseismik dan Makroseismik gempabumi Laut Timor tanggal 20 Nopember
2022 dapat disampaikan beberapa kesimpulan dalam laporan ini, adalah:

a. Berdasarkan Survei Makroseismik, dampak dari gempabumi yang paling parah terjadi
di Desa Retraen , Kecamatan Amarasi Selatan yang ditandai dengan adanya kerusakan
bangunan rumah masyarakat yang rata dengan tanah;
b. Berdasarkan Survei Karakteristik Jenis Tanah, wilayah Amarasi Selatan didominasi
oleh nilai periode dominan yang rendah dan nilai Vs30 yang besar, yakni menunjukkan
karakteristik batuan keras. Di beberapa lokasi, memiliki nilai periode dominan tinggi
dan sedimen yang tebal, sehingga termasuk daerah yang rawan terhadap gempabumi;
c. Berdasarkan keterangan, masyarakat sulit mendapatkan informasi kejadian gempabumi
dikarenakan terkendala sinyal dan jaringan.
d. Berdasarkan hasil survey didaerah terdampak, masih banyak rumah warga yang
struktur bangunannya kurang kokoh. Hampir semua masyarakat masih menggunakan
ruas bambu sebagai pengganti besi untuk tiang-tiang coran sehingga dibeberapa lokasi
dengan struktur tanah batuan (Keras) dengan skala guncangan hanya V MMI ternyata
sudah mampu memberi dampak kerusakan pada bangunan rumah.
e. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan diharapkan memberi pemahaman kepada warga
tentang gempabumi dan tsunami sehingga dapat mempersiapkan diri sebelum terjadi,
saat terjadi dan sesudah terjadi gempabumi dan tsunami.

IV.2. Saran

Dari Survei Mikroseismik dan Makroseismik gempabumi Laut Timor tanggal 20 Nopember
2022 dapat disampaikan beberapa kesimpulan dalam laporan ini, adalah:

a. Perlu dilakukan penelitian kembali dengan grid survey yang lebih rapat dan luas untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat.
b. Penataan kembali daerah rawan Gempabumi dan Tsunami dengan memperhatikan
ketinggian tanah dari permukaan laut, kontur batuan, dan daya tahan bangunan terhadap
goncangan gempabumi;
c. Perlu adanya kerjasama antar lembaga, baik lembaga riset, pemerintah daerah, dan
lembaga-lembaga non pemerintah berkaitan studi bencana, cegah dini, dan penanganan
manajemen mitigasi serta khususnya peningkatan pemahaman tentang gempabumi dan
tsunami.

Anda mungkin juga menyukai