Oleh :
Abstrak
Secara geografis kota ternate terletak pada posisi 0 - 2 Lintang Utara dan 126-128
Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata dari permukaan laut yang beragam dan
disederhanakan/dikelompokan dalam 3 kategori, yaitu ; rendah (0-499 M), sedang (500-699 M),
tinggi (lebih dari 700 M). luas wilayah kota ternate adalah 5.795,4 km 2 dan lebih didominasi oleh
wilayah laut 5.633,34 km2 sedangkan luas daratan 162,069 km2. Kota ternate secara umum
memiliki topografi perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan lereng bervariasi dari 8% di
lereng bawah hingga 40% ke arah puncak Gunung api Gamalama.
Hasil penelitian untuk geolistrik didapat , pada lintasan 1 akuisisi dilakukan dengan
panjang lintasan 100 m ke arah timur dari hasil yang didapat terdapat anomali baik itu pada data
Real maupun imaginer, anomali terjadi pada jarak 50 – 100 m pada lintasan. Anomali
menandakan adanya beda nilai konduktifitas Pada bawah permukaan. Nilai resistivity bernilai
rendah berkisar 10-200 ohm. Terdapat kontras densitas pada anomali residual, yang
kemungkinan besar diakibatkan dari beda litologi yang didominasi oleh batuan pasir , lempung
dan shale .Sedangkan untuk data hasil penelitian pemboran dan theodolit , didapat dari
kedalaman 0 – 1,65 m yaitu tanah liat, lempung , lempung pasiran , lempung berlanau dan
lempung berpasir . Untuk hasil pengukuran theodolit digunakan poligon tertutup dengan 5
patok .
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas berkat Rahmat, Karunia, serta Hidayahnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan “Pemboran, Pemetaan, dan Geolistrik” dalam tepat
waktu.
Harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaaat
BAB II KONDISI GEOLOGI
2.1 Topografi
2.2 Geomorfologi
2.3 Vegetasi
BAB III KEGIATAN LAPANGAN
3.1 Hari Pertama
3.2 Hari Kedua
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Metodologi
Metodelogi yang dilakukan antara lain :
1. Pengamatan Geologi Pengamatan geologi meliputi observasi dan pengambilan
koordinat dengan GPS serta pengamatan geomorfologi.
2. Survey Geofisika dilakukan akuisisi data geofisika pada daerah – daerah yang
telah ditentukan, survey yang dilakukan berupa Resistivity Schlumberger.
3. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan Auger Iwan dengan kedalaman 0-
1,65 m
4. Pengukuran lokasi dengan Theodolit di daerah atau area yang telah ditentukan
dengan menggunakan Theodolit Elektro Optis.
BAB II
DASAR TEORI
Tabel 2.1 Geomorfologi Kota Ternate (Sumber : BPS Maluku Utara , 2005)
Bentuk lahan kawah mempunyai luasan sekitar 1.9 ha dan merupakan kawah Gunungapi
Gamalama. Menurut Direktorat Vulkanologi (1979) kawah ini terdiri dari 4 kawah yang
mencerminkan suksesi peristiwa letusan, yaitu Kawah 1 (K1) dengan ukuran 300 m x 250 m
berada pada ketinggian 1,715–1,666 m, Kawah 2 (K2) dengan ukuran 180 x 150 m berada pada
ketinggian 1,670– 1,663 m, Kawah 3 (K3) dengan ukuran 70 x 50 m berada pada ketinggian
1663 m, dan Kawah 4 (K4) dengan ukuran 30 m berada pada ketinggian 1,680–1,666 m.
Aliran lava Gunungapi Gamalama dari citra terlihat dengan pola berkelok yang
mencerminkan suatu aliran. Akumulasi leleran lava yang tampak jelas pada citra merupakan
hasil erupsi Gunungapi Gamalama pada tahun 1737, 1763, 1840, 1897, dan 1907 ke arah timur
laut yangmencapai pantai Kulaba dan Batu Angus (Pratomo et al., 2011). Dari citra GeoEye
bentuk lahan ini tampak berwarna hijau muda, karena telah bervegetasi semak belukar, dan
bertekstur halus di bagian lereng atas (tertutup oleh lapisan piroklastik), namun pada bagian
lereng bawah tampak berwarna agak kehitaman, bertekstur kasar, yang mencirikan batuan lava
yang belum ditumbuhi oleh vegetasi.
Kota ternate mempunyai mempunyai ciri daerah kepulauan dimana wilayah terdiri dari 7
buah pulau, lima diantaranya berukuran sedang merupakan pulau yang dihuni penduduk
sedangkan tiga lainya berukuran kecil dan hingga saaat ini belum berpenghuni. Kecamatan
ternate selatan luas wilayah berdasarkan data digitasi peta citra sebesar 2.100:20.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan
dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu
dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang
pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Yang dimaksud dengan sudut vertical adalah
sudut yang diukur pada skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang
diukur pada skala mendatar yang dibentuk oleh dua titik pada polygon, sudut yang terbaca
merupakan nilai dimana theodolit itu ditempatkan.
2.6 Geostatistika
Dalam dunia ilmu pengetahuan, antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya memiliki
sebuahhubungan, misalnya ilmu alam yang berkaitan erat dengan matematika karena
keduanya berasal dari rumpun yang sama, yakni sains. Salah satu ilmu alam adalah ilmu
kebumian, yakni sebuah ilmu yang mempelajari struktur bumi beserta keragamannya. Ilmu
kebumian berkaitan erat dengan matematika, khususnya pada cabang statistika yang
digunakan untuk mengolah data ilmu kebumian, seperti geologi dan geofisika yang sering
disebut dengan geostatistika. (Puspita, 2002).Proses pengolahan suatu data yang berukuran
besar,yaitu populasi tentu tidak sesederhanamengolah data sampelyang ukurannya relatif
lebih kecil dibandingkan dengan populasi dan seringkali menimbulkan kerumitan dalam
pengerjaannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu proses untuk menyederhanakan bentuk
pengolahan yang rumit tersebut, yaitu dengan menaksir (mengestimasi) parameter baik
penaksirantitik maupun interval.
IP2WIN merupakan sebuah software yang didesain untuk mengolah data vertical electric
soundingdan atau induced polarizationsecara otomatis dan semi otomatis dengan berbagai
macam vaiasi dari konfigurasi rentangan yang umum dikenal dalam pendugaan geolistrik
(Broto, 2006). IP2WIN adalah program komputer yang berfungsi sama seperti kurva
matching, yaitu mencocokkan data yang didapat dari lapangan dengan kurvainduk dan kurva
bantu sebagai acuan untuk mencari resistivitas dan kedalaman daerah penelitian. Dengan
target mendapatkan hasil yang dapat diinterpretasikan secara geologi merupakan keunggulan
IP2WIN daripada program-program inversi lainnya.
BAB III
KEGIATAN LAPANGAN
Mesin bor ialah alat bor yang dilakukan menggunakan tenaga mesin dengan cara
memutar dan menekan mata bor ke dalam tanah agar membuat lubang pada tanah agar dapat
mendiskripsikan susunan lapisan tanah.
Langkah – langkah :
Pemetaan dengan Theodolite digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut
baik sudut mendatar ataupun sudut tegak dan jarak optis, pemetaan dengan theodolite untuk
mendapatkan data untuk membuat suatu gambaran secara planimetris dan topografis.
3.2.1.1 Komponen Theodolit
Gambar 3.15Gambar
Alat Geolistrik
3.16 GPS Garmin
Gambar 3.19Gambar
Kabel dan3.20
Elektroda
Bentangan Kabel
Langkah – langkah :
Analisis