Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
PENDAHULUAN
Peristiwa gempa bumi adalah suatu peristiwa getaran atau guncangan yang terjadi di
suatu permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi juga bisa disebabkan oleh
letusan gunung api.
Ditinjau dari letak kondisi geologinya, wilayah Indonesia masuk dalam kategori wilayah
rawan gempa karena indonesia terdiri dari daerah tektonik aktif tempat berinteraksinya
lempeng Eurasia, lempeng Australia-India, lempeng Pasifik dan lempeng Laut Filipina,
sehingga wilayah Indonesia di kategorikan daerah rawan terjadi gempa bumi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui serta memahami proses terjadinya peristiwa gempa bumi yang terjadi di
Lombok Utara, NTB.
2. Mengetahui perbedaan antara magnitudo dan intensitas gempa bumi serta skala
yang digunakannya.
3. Mengetahui skala intensitas yang ditimbulkan dari dampak gempa bumi yang terjadi
di Lombok Utara, NTB.
PEMBAHASAN
Pada peristiwa gempa bumi yang terjadi di Lombok Utara, NTB tersebut, termasuk
ke dalam jenis gempa tektonik. Gempa bumi tektonik itu terjadi di mana saja di bumi
di tempat yang terdapat energi tekanan elastis yang terakumulasi dengan cukup
untuk mendorong perambatan fraktur di sepanjang bidang patahan. Permukaan bumi
terdiri dari lempeng-lempeng yang berdekatan antara satu dengan yang lain.
Lempeng-lempeng ini selalu mengalami pergerakan yang per tahunnya bisa
mencapai 10 cm. Sisi-sisinya hanya dapat bergerak saling melewati satu sama lain
secara mulus dan tanpa disertai getaran (aseismik) jika tidak adanya
ketidakteraturan atau asperitas di sepanjang permukaan patahan yang
meningkatkan hambatan gesekan. Sebagian besar permukaan lempeng memiliki
asperitas, yang menyebabkan bentuk perilaku pergesekan yang rapat. Saat patahan
terkunci, gerakan relatif yang terus berlangsung di antara lempeng-lempeng akan
meningkatkan tekanan dan, oleh karenanya, menyebabkan terakumulasinya energi
tegangan di dalam volume di sekitar permukaan patahan. Hal ini terus berlanjut
hingga tegangan antara dua atau lebih lempeng yang terjadi mencapai tingkat yang
cukup untuk membobol asperitas, yang kemudian menyebabkan terjadinya
pergeseran mendadak pada bagian patahan yang terkunci dan melepaskan energi
yang terakumulasi. Energi ini dilepaskan sebagai kombinasi gelombang seismik
tekanan elastis yang menjalar, pemanasan gesekan pada bidang patahan, dan
retakan pada batuan, yang kemudian menyebabkan gempa bumi.
Gambar 2.1.2 Gempa Tektonik
Perbedaannya adalah magnitudo gempa bumi dihitung dari catatan alat yang
dinamai sebagai (seismograph), Sedangkan intensitas didasarkan atas akibat
langsung dari getaran gempa bumi. Magnitudo mempunyai harga yang tetap untuk
sebuah gempa, tetapi intensitas berbeda dengan perubahan tempat. Untuk
menghindari kerancuan antara besaran magnitude dengan skala intensitas, maka
skala intensitas ditulis dengan angka Romawi.
Sementara, intensitas adalah besaran kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi di
lokasi tertentu dan efeknya terhadap manusia dan infrastruktur. Intensitas ditentukan
berdasarkan kekuatan gempa bumi, jarak antara gempa bumi dengan epicenter dan kondisi
geologi lokal. Intensitas dihitung berdasarkan pengamatan visual langsung terhadap
kerusakan akibat gampa bumi, dan intensitas ini dapat memberikan gambaran nilai
kekuatan gempa bumi (magnitude) pada pusat gempanya.
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang
merupakan modifikasi dari skala Mercalli (skala yang digagas seorang vulkanologis asal
Italia Giuseppe Mercalli pada tahun 1902) yang dilakukan seismologi Harry Wood dan
Frank Neumann tahun 1931. Dimana intensitas gempa dibagi menjadi 12.
Berdasarkan hasil survei lapangan dan analisis Tim Tanggap Darurat Badan
Geologi, kedua gempa bumi yang telah terjadi mempunyai mekanisme sama yang
berasosiasi dengan Patahan Naik Busur Belakang Flores yang terletak di utara
Pulau Lombok. Peta Kawasan Rawan Bencana gempa bumi yang diterbitkan oleh
PVMBG-Badan Geologi, daerah Lombok Utara dan Lombok Timur termasuk KRB
Gempa bumi Menengah, dengan potensi terjadi gempa bumi dengan intensitas VII-
VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berpotensi menimbulkan kerusakan. Hasil
pemetaan dampak gempa bumi menunjukan bahwa intensitas guncangan gempa
bumi di Lombok Utara dan Timur sebesar VII – VIII pada skala intensitas MMI.
PENUTUP
SUMBER LITERASI
BPBD. (2018, Agustus 5). Pengertian gempa bumi, jenis-jenis,akibat, dan cara menghadapi gempa
bumi. Diambil kembali dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh:
https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-
penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/
Mineral, K. E. (2018, Agustus 18). Press Release Gempa Bumi M 7,0 SR di Lombok Utara, NTB.
Diambil kembali dari Badan Geologi: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gempabumi-a-
tsunami/kejadian-gempabumi-a-tsunami/2364-press-release-gempa-bumi-m-70-sr-di-
lombok-utara-ntb
Wikipedia. (2023, Maret 12). Gempa Bumi Tektonik. Diambil kembali dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_tektonik