Anda di halaman 1dari 8

MAGNITUDO DAN INTENSITAS

GEMPA BUMI DI LOMBOK UTARA, NUSA TENGGARA BARAT

Mata Kuliah Teknik Gempa

Disusun oleh :

Tegar Zaeni Ramadhan (211910301069)

Nanda Melgya Setiya A.P. (211910301081)

Denny Dwi Febrian (211010301086)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2023
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi merupakan suatu planet di sistem tata surya yang memiliki bagian berupa kulit
bumi. Pada bagian yang terdapat didalam bum, terdapat energi yang akan membuat
kulit bumi serta menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Energi ini biasa disebut
sebagai energi endogen, menurut pandi (2011). Energi-energi endogen tersebut terdiri
atas tiga jenis, diantaranya vulkanisme, tektonisme, serta gempa atau seismik.

Peristiwa gempa bumi adalah suatu peristiwa getaran atau guncangan yang terjadi di
suatu permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi juga bisa disebabkan oleh
letusan gunung api.

Gambar 1.1 Lempeng Tektonik (Katili, 1973)

Ditinjau dari letak kondisi geologinya, wilayah Indonesia masuk dalam kategori wilayah
rawan gempa karena indonesia terdiri dari daerah tektonik aktif tempat berinteraksinya
lempeng Eurasia, lempeng Australia-India, lempeng Pasifik dan lempeng Laut Filipina,
sehingga wilayah Indonesia di kategorikan daerah rawan terjadi gempa bumi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui perbedaan antara magnitudo dan intensitas gempa bumi
2. Bagaimana intensitas suatu gempa ditinjau dari dampak gempa yang terjadi di
Lombok Utara, NTB

1.3 Tujuan
1. Mengetahui serta memahami proses terjadinya peristiwa gempa bumi yang terjadi di
Lombok Utara, NTB.
2. Mengetahui perbedaan antara magnitudo dan intensitas gempa bumi serta skala
yang digunakannya.
3. Mengetahui skala intensitas yang ditimbulkan dari dampak gempa bumi yang terjadi
di Lombok Utara, NTB.
PEMBAHASAN

2.1 Proses Terjadinya Gempa Bumi


Sebagai contoh, Telah terjadi peristiwa gempa bumi yang terjadi pada hari Minggu.
tanggal 5 Agustus 2018, pukul 18:45:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG
pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan
magnitudo 7,0 pada kedalaman 15 km.

Gambar 2.1.1 Gempa Bumi di Lombok Utara, NTB

Pada peristiwa gempa bumi yang terjadi di Lombok Utara, NTB tersebut, termasuk
ke dalam jenis gempa tektonik. Gempa bumi tektonik itu terjadi di mana saja di bumi
di tempat yang terdapat energi tekanan elastis yang terakumulasi dengan cukup
untuk mendorong perambatan fraktur di sepanjang bidang patahan. Permukaan bumi
terdiri dari lempeng-lempeng yang berdekatan antara satu dengan yang lain.
Lempeng-lempeng ini selalu mengalami pergerakan yang per tahunnya bisa
mencapai 10 cm. Sisi-sisinya hanya dapat bergerak saling melewati satu sama lain
secara mulus dan tanpa disertai getaran (aseismik) jika tidak adanya
ketidakteraturan atau asperitas di sepanjang permukaan patahan yang
meningkatkan hambatan gesekan. Sebagian besar permukaan lempeng memiliki
asperitas, yang menyebabkan bentuk perilaku pergesekan yang rapat. Saat patahan
terkunci, gerakan relatif yang terus berlangsung di antara lempeng-lempeng akan
meningkatkan tekanan dan, oleh karenanya, menyebabkan terakumulasinya energi
tegangan di dalam volume di sekitar permukaan patahan. Hal ini terus berlanjut
hingga tegangan antara dua atau lebih lempeng yang terjadi mencapai tingkat yang
cukup untuk membobol asperitas, yang kemudian menyebabkan terjadinya
pergeseran mendadak pada bagian patahan yang terkunci dan melepaskan energi
yang terakumulasi. Energi ini dilepaskan sebagai kombinasi gelombang seismik
tekanan elastis yang menjalar, pemanasan gesekan pada bidang patahan, dan
retakan pada batuan, yang kemudian menyebabkan gempa bumi.
Gambar 2.1.2 Gempa Tektonik

2.2 Magnitudo dan Intensitas


Dalam peristiwa gempa bumi sering terdengar istilah magnitudo dan intensitas dari
suatu gempa bumi yang sudah terjadi.Oleh karena itu, apa perbedaan antara
magnitudo dan intensitas dari gempa bumi.

Perbedaannya adalah magnitudo gempa bumi dihitung dari catatan alat yang
dinamai sebagai (seismograph), Sedangkan intensitas didasarkan atas akibat
langsung dari getaran gempa bumi. Magnitudo mempunyai harga yang tetap untuk
sebuah gempa, tetapi intensitas berbeda dengan perubahan tempat. Untuk
menghindari kerancuan antara besaran magnitude dengan skala intensitas, maka
skala intensitas ditulis dengan angka Romawi.

Gambar 2.2.1 Skala Magnitudo


Pada gambar diatas dijelaskan bahwasannya magnitudo memiliki nilai tetap dalam
perhitungannya. Saat gempa bumi terjadi besaran skala yang digunakan untuk mengetahui
pelepasan energi yang terjadi saat gempa adalah skala richter. Dalam besaran magnitudo
itu sendiri skala richter dimulai dari 0 hingga 10 yang artinya besaran gempa 0 itu tidak
terjadi pelepasan energi yang besar dan angka 10 dimaknai sebaga pelepasan energi yang
sangat besar.

Sementara, intensitas adalah besaran kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi di
lokasi tertentu dan efeknya terhadap manusia dan infrastruktur. Intensitas ditentukan
berdasarkan kekuatan gempa bumi, jarak antara gempa bumi dengan epicenter dan kondisi
geologi lokal. Intensitas dihitung berdasarkan pengamatan visual langsung terhadap
kerusakan akibat gampa bumi, dan intensitas ini dapat memberikan gambaran nilai
kekuatan gempa bumi (magnitude) pada pusat gempanya.

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang
merupakan modifikasi dari skala Mercalli (skala yang digagas seorang vulkanologis asal
Italia Giuseppe Mercalli pada tahun 1902)  yang dilakukan seismologi Harry Wood dan
Frank Neumann tahun 1931. Dimana intensitas gempa dibagi menjadi 12.

Gambar 2.2.2 Skala Intensitas

2.3 Dampak Gempa Bumi


Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa gempa bumi di wilayah Lombok Utara, NTB
dengan besaran gempa 7.0 SR menimbulkan kerusakan berat di Kabupaten Lombok
Utara dan Lombok Timur serta terdapat korban jiwa dari peristiwa gempa bumi ini.

Berdasarkan hasil survei lapangan dan analisis Tim Tanggap Darurat Badan
Geologi, kedua gempa bumi yang telah terjadi mempunyai mekanisme sama yang
berasosiasi dengan Patahan Naik Busur Belakang Flores yang terletak di utara
Pulau Lombok. Peta Kawasan Rawan Bencana gempa bumi yang diterbitkan oleh
PVMBG-Badan Geologi, daerah Lombok Utara dan Lombok Timur termasuk KRB
Gempa bumi Menengah, dengan potensi terjadi gempa bumi dengan intensitas VII-
VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berpotensi menimbulkan kerusakan. Hasil
pemetaan dampak gempa bumi menunjukan bahwa intensitas guncangan gempa
bumi di Lombok Utara dan Timur sebesar VII – VIII pada skala intensitas MMI.
PENUTUP
SUMBER LITERASI

BPBD. (2018, Agustus 5). Pengertian gempa bumi, jenis-jenis,akibat, dan cara menghadapi gempa
bumi. Diambil kembali dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh:
https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-
penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/

Mineral, K. E. (2018, Agustus 18). Press Release Gempa Bumi M 7,0 SR di Lombok Utara, NTB.
Diambil kembali dari Badan Geologi: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gempabumi-a-
tsunami/kejadian-gempabumi-a-tsunami/2364-press-release-gempa-bumi-m-70-sr-di-
lombok-utara-ntb

Wikipedia. (2023, Maret 12). Gempa Bumi Tektonik. Diambil kembali dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_tektonik

Anda mungkin juga menyukai