Anda di halaman 1dari 2

RIZCA ABELLIYA PUTRY

2104107010044
SEISMOLOGI 12

Dalam 15 tahun terakhir ini Indonesia dilanda oleh berbagai macam bencana alam yang
mengakibatkan korban jiwa mencapai ratusan ribu dan kerugian material yang sangat banyak. Tragedi
besar dari mega-tsunami di AcehAndaman tahun 2004 adalah contoh konkrit masa kini tentang
bagaimana bencana alam dapat menghancurkan (sebagian besar) peradaban di Banda Aceh hanya
dalam dalam waktu singkat. Mega-tsunami yang dibangkitkan oleh gempa megathrust di zona
subduksi Aceh-Andaman Mw 9,2) tahun 2004 merupakan bencana tsunami yang terbesar sepanjang
Abad 20 yang menelan korban lebih dari 200.000 jiwa. Banda Aceh dikategorikan sebagai kota besar
yang rentan akan bahaya gempa bumi karena terletak pada sistem tektonik aktif yaitu Patahan
Sumatra yang tersegmentasi yaitu Seulimeum di bagian timur dan Aceh di bagian barat. Aktivitas
kedua segmen yang membangkitkan kegempaan lokal dapat memberikan potensi kerusakan besar
pada masa mendatang. Potensi tersebut dapat dipelajari dengan analisis kerentanan seismik
berdasarkan parameter mikrotremor seperti nilai frekuensi (f0), amplifikasi (A), kerentanan seismik
(Kg) dan kecepatan geser (Vs30).. Kondisi tersebut membuat indeks kerentanan seismik bernilai
cukup tinggi dan gelombang gempa bumi berpotensi dikuatkan karena melewati formasi batuan-
batuan lunak. Hasil yang diperoleh dari studi ini diharapkan bisa menjadi pendukung mitigasi dan
memahami kondisi geologi Banda Aceh dari segi kerentanan seismik.

Gambar 1. Peta sebaran gempa di kabupaten aceh barat


Wilayah barat Pulau Sumatera merupakan salah satu kawasan yang terletak pada
pinggiran lempeng aktif (active plate margin) dunia yang terlihat dari tingginya frekuensi
kejadian gempabumi di wilayah ini. Sebaran gempabumi di wilayah ini tidak hanya
bersumber dari aktivitas zona subduksi, tetapi juga dari sistem sesar aktif di sepanjang Pulau
Sumatera.
Salah satu sumber terjadinya gempa tektonik adalah proses sesar. Gempa tektonik
berkekuatan 7.2 SR, terjadi pada koordinat 3.61 LU – 95.84 BT, 66 km Barat Daya
Meulaboh-Nanggroe Aceh Darussalam Pulau Sumatera, pada hari Minggu, 9 Mei 2010,
dengan kedalaman 30 km tepat pada pukul 12:59:41 WIB. Akibat kuatnya gempa tersebut,
getarannya dirasakan hampir di seluruh wilayah Pulau Sumatera termasuk Nias dan Medan.
Gempa susulan terjadi beberapa kali dengan kekuatan sekitar 3.7 – 3.9. BMKG
mengeluarkan keputusan bahwa gempa ini berpotensi tsunami tetapi setelah diobservasi lebih
lanjut gempa ini tidak menimbulkan tsunami. Gempa bumi Meulaboh (Nanggroe Aceh
Darussalam) tanggal 9 Mei 2010, magnitude 7.2 SR diakibatkan oleh aktifitas lempeng Indo-
Australia yang menunjam di bawah lempeng benua Eurasia dengan mekanisme fokus berupa
sesar reverse/thrust fault.

Anda mungkin juga menyukai