KEPERWATAN ANAK
DISUSUN OLEH
NPM
220269051
2021/2022
LAPORAN KASUS
KEPERWATAN ANAK
DISUSUN OLEH
NPM
220269051
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
antara sistem saraf perifer dan pusat, menyalurkan informasi dengan cepat
kejang demam ini akan diuraikan sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
2. PENGERTIAN
Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada suhu badan tinggi
(suhu tubuh diatas 38⁰C) karena terjadi kelainan ektrakranial. Kejang demam
atau febrile convulsion adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikkan
paroksimal dan dalam waktu tertentu akibat dari adanya aktifitas listrik
abnormal di otak yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (Widagno, 2012).
akibat peningkatan suhu tubuh pada anak yang mengakibatkan kejang yang
Hingga saat ini penyebab kejang demam belum diketahui secara pasti,
secara cepat yang berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri. Pada
saluran pernapasan atas, otitis media, pneumonia, dan infeksi saluran kemih,
a. Faktor-faktor prenatal
c. Faktor genetika
d. Demam
e. Gangguan metabolisme
f. Trauma
g. Neoplasma
h. Gangguan Sirkulasi
4. PATOFISIOLOGI
Perubahan konsentrasi
hipertermi ion diruang ektraseluler
Resiko
keterlambatan Pelepasan muatan listrik Perubahan beda
semakin meluas keseluruhan potensial membran
sel sekitarnya dengan
Resiko cidera bantuan neurotransmiter kejang
Resiko aspirasi
Metabolisme meningkat
Resiko kerusakan sel
nueron otak
Kebutuhan O2 meningkat
Hipertermi
Resiko ketidak efektifan
perfusi jaringan otak
Resiko asfiksia
5. GEJALA KLINIS
Menurut (Dewanto, 2017) gejala klinis yang paling sering dijumpai pada
c. Kejang umumnya diawali kejang tinik kemudian klonik berlangsung 10-15 menit, bisa
juga lebih
d. mata mendelik, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian tubuh anak
g. Akral dingin
2. Indikasi lumbal fungsi pada kejang demam adalah untuk menegakkan atau
3. Pemeriksaan EEG dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas.
4. Pemeriksaan foto kepala, CT-scan/ MRI tidak dianjurkan pada pasien anak
(Nurarif, 2015)
7. PENATALAKSANAAN
dikerjakan yaitu:
1. Penatalaksanaan Medis
ketiga denagn dosis yang sama juga akan tetapi pemberiannya secara
yang diberikan sesuai dengan berat badan ialah berat badan dengan
kurang dari 10 kg dosis yang diberikan sebesar 5 mg, berat lebih dari
kejang atau status konvulsivus yang dipilih oleh para ahli adalah
jantung.
b. Pengobatan penunjang
yaitu semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah
aspirasi isi lambung, usahakan agar jalan napas bebas untuk menjamin kebutuhan
oksigen. Fungsi vital seperti kesadaran, suhu, tekanan darah, pernapasan dan fungsi
jantung diawasi secara ketat. Untuk cairan intravena sebaiknya diberikan dengan
dipantau untuk kelainan metabolik dan elektrolit. Obat untuk hibernasi adalah
klorpromazi 2-. Untuk mencegah edema otak diberikan kortikorsteroid dengan dosis
Setelah kejang diatasi harus disusul pengobatan rumat. Daya kerja diazepam
sangat singkat yaitu berkisar antara 45-60 menit sesudah disuntikan, oleh karena itu
harus diberikan obat antiepileptik dengan daya kerja lebih lama. Lanjutan
pengobatan rumat tergantung daripada keadaan pasien. Pengobatan ini dibagi atas
jangka panjang.
d. Mencari dan mengobati penyebab
atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotik yang adekuat perlu
2. Penatalaksanaan keperawatan
1) Airway
pasangkan sudip lidah yang telah dibungkus kasa atau bila ada
2) Breathing
3)Circulation
penenang.
1) PENGKAJIAN
a) Identitas
Nama : An.g
Alamat : Slb
Ttl :Bengkulu,04-01-2021
Usia :9 bulan
Suku : lembak
b) Keluhan utama
menagis.
sehat
rumah sakit
Imunisasi : lengkap
Genogram
Ket:
Laki-laki
Perempuan
tingal bersama
e) Riwayat sosial
peroral
jam
g) Pemeriksaan fisik
Tenguk : normal
genetalia
Kulit : pucat
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
tubuh 39.00C
4) IMPLEMENTASI
1.Risiko cidera b.d kejang 1 mengidentifikasi tingkat cidera S: atur frekuensi makan
2 mengidentifikasi kinerja O : nafsu makan menurun
pengasuhan S: pola asuh anak
3 melaporkan kontrol kejang O: penyedian nutrisi sesuai usia
4 pemberian antibiotik S: mengurang munculnya kejang
O :kemampuan mencegah factor
risiko kejang
S: pemeberian obat
O: pemebrian antibiotik
5) EVALUASI