RANI APRILIA
1810104087
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,karunia,dan
Penyusunan proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah metode
penelitian.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Radian
Ilmaskal, MPH Selaku dosen pembimbing dalam proses pembuatan proposal ini.
Dalam penulisan dan penyusunan proposal ini saya menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dan kekurangan karena faktor keterbatasan pengetahuan, maka saya dengan
senang hati menerima kritikan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan proposal
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................................4
E. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................6
A. Kajian Pengetahuan PHBS.....................................................................................................6
1. Defenisi Pengetahuan............................................................................................................6
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)..............................................................................7
B. Pola Hidup Sehat.....................................................................................................................8
1. Pengertian Pola Hidup Sehat..................................................................................................8
2. Cakupan Pola Hidup Sehat....................................................................................................9
C. Kerangka Teori......................................................................................................................10
D. Kerangka Konsep..................................................................................................................11
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian.............................................................................11
F. Hipotesis Penelitian...............................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN..................................................................................................................13
A. Jenis dan Desain Penelitian...................................................................................................13
B. Tempat dan waktu.................................................................................................................13
C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................................................13
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................14
E. Teknik Pengelolaan Data......................................................................................................14
F. Teknik Analisa Data..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga yang dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. (SyahAswadirir, Delastara
and Surahmawati, 2017)
Munculnya berbagai penyakit yang biasa disebabkan oleh parasit sering
menyerang anak usia sekolah ternyata umumnya berkaitannya dengan PHBS. Oleh
karena itu, penanaman kebutuhan mutlak dan dapat diketahui melalui pendekatan
usaha kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat disekolah adalah upaya untuk
memberdaya siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu dan mampu
mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Menurut
Badan Kesehatan Dunia (WHO) parasit menginfeksi lebih dari 2 miliar orang di
dunia dan 880 juta diantaranya terjadi pada anak usia sekolah (6-14 tahun).
Berdasarkan data tersebut prevalensi terbesar terjadi pada anak usia sekolah.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada
tahun 2013, terdapat 6 wilayah endemik di dunia yang menjadi prioritas untuk
pengobatan infeksi cacing pada anak. Asia Tenggara menempati prioritas pertama
dengan persentase 42%, Afrika menempati prioritas kedua d engan persentase 32%,
Wilayah Pasific Barat menempati prioritas ke tiga dengan persentase 11%, wilayah
Meditera- nia Timur menempati prioritas ke empat dengan persentase 9%, Amerika
menempati proritas ke lima dengan persentase 5%, dan Eropa menempati prioritas ke
enam dengan persentase 1%.(1) Asia Tenggara merupakan wilayah dengan persentase
tertinggi di dunia akan kebutuhan pengobatan infeksi cacingan pada anak. Indonesia
yang merupakan salah satu negara yang menjadi bagian dari kawasan Asia Tenggara,
menempati prioritas ke dua untuk kebutuhan pengobatan cacingan pada anak dengan
presentase 15% setelah India pada prioritas pertama dengan persen- tase 61% ,
kemudian diikuti oleh Bangla- desh (13%), Myanmar (3%), Nepal (3%), Democratic
1
2
Republic of Korea (1%), dan negara lainnya (1%). (SyahAswadirir, Delastara and
Surahmawati, 2017)
Selain hasil observasi tersebut, juga ditemukan informasi dari hasil wawancara
kepada beberapa siswa di SD Negeri 09 Solok Selatan. Saat ditanya mengenai
kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun, dari delapan anak yang
diwawancarai, kesemuanya tahu langkah-langkahnya dan waktu pelaksanaannya
meskipun ada beberapa anak yang tidak lancar saat menjelaskan dan mempraktikkan.
Akan tetapi, saat ditanya seberapa sering mereka melakukannya dalam kehidupan
sehari-hari, delapan anak tersebut menjawab bahwa mereka jarang mencuci tangan
dengan langkah-langkah tersebut. Mereka hanya mencuci tangan dengan membasahi
tangan dengan air dan memberikan sabun jika ada, kemudian menggosoknya sebentar
dan membilasnya. Kebanyakan dari mereka hanya menerapkan cuci tangan saat
sebelum dan sesudah makan. Saat ditanya mengenai kebiasaan makan, kedelapannya
mengakui bahwa mereka suka mengkonsumsi sayur-mayur, namun ada beberapa
sayur yang tidak mereka konsumsi dengan alasan tidak suka. Kedelapan anak juga
mengaku bahwa mereka tidak merokok, namun mereka masih berada di lingkungan
yang belum terbebas dari asap rokok. Mereka terbebas dari asap rokok saat di sekolah,
namun dilingkungan rumah, ayah, saudara ataupun tetangga mereka masih banyak
yang merokok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. “Adakah Hubungan Antara Pengetahuan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Dengan Pola Hidup Sehat Siswa Kelas
Tinggi Di SD N 09 Solok Selatan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah
1. Secara umum
Adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan PHBS (perilaku hidup
bersih dan sehat) dengan pola hidup sehat siswa kelas tinggi di DD N 09 Solok
Selatan.
2. Secara khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan prilaku hidup bersih sehat di SDN 09 Solok
Selatan.
b. Mengidentifikasi pola hidup sehat di SDN 09 Solok Selatan.
c. Menganalisis hubungan pengetahuan PHBS dan pola hidup sehat di SDN 09
Solok Selatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
a. Bagi siswa; diharapkan dapat menjadi motivasi dalam menerapkan pola hidup
sehat pada kehidupan sehari-hari.
b. Bagi kepala sekolah, guru, instansi puskesmas, dan dinas kesehatan;
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan anak.
c. Bagi peneliti; diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti mengenai
hubungan antara pengetahuan PHBS dengan pola hidup sehat siswa kelas
5
2. Manfaat teoritis
1. Defenisi Pengetahuan
6
7
Ahli filsafat hingga saat ini masih memperdebatkan tentang nilai kebenaran
dari suatu pengetahuan. Beberapa ahli, di antaranya John Dewey dan Betrand
Russel, mensyaratkan bahwa pengetahuan harus bersifat benar. Jika tidak benar,
maka hal tersebut bukanlah pengetahuan, namun kontradiksi. Beberapa ahi yang
lain, meyakini bahwa pengetahuan dapat bernilai benar ataupun salah, meskipun
yang dikehendaki tentu saja adalah pengetahuan yang benar (Banun titi sari,
2016).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah terdiri dari beberapa
indikator yaitu mencuci tangan dengan air yg mengalir dan memakai sabun,
mengkonsumsi jajanan di warung atau kantin sekolah, menggunakan jamban
yang bersih & sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik
nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya (Raharjo and Indarjo,
2014).
Perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa SD mencakup perilaku hidup
bersih dan sehat yang dapat dilaksanakan oleh siswa SD baik di sekolah
maupun di rumah. Berdasarkan uraian tersebut, maka indikator
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa SD meliputi:
Standar kesehatan yang telah disebutkan saat mendefinisikan pola hidup sehat
smerupakan cakupan dari pola hidup sehat itu sendiri. Pola hidup sehat mencakup
seluruh tindakan yang mendukung individu menuju kondisi sehat. Hal tersebut
berarti cakupan pola hidup sehat dapat bersifat mengubah (to change) dari bad ke
good healthy life style, memelihara atau mempertahankan (to maintain) good
healthy life style, atau meningkatkan (to promote) good healthy life style.
10
Depkes RI memberikan acuan standar pola hidup sehat dalam sepuluh indikator
perilaku hidup bersih dan sehat. Kesepuluh indikator tersebut meliputi persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita
setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik
nyamuk sekali dalam seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan
aktivitas fisik setiap hari termasuk di dalamnya beristirahat yang cukup, dan tidak
merokok . Meskipun demikian, yang dimaksud dengan pola hidup sehat menurut
Depkes RI tidak hanya mencakup kesepuluh indikator tersebut. Tindakan lain yang
mendukung kesehatan seperti kebersihan pribadi atau personal hygiene, perilaku
sadar gizi, dan perilaku menyehatkan lingkungan juga menjadi cakupan dalam pola
hidup sehat.
Cakupan pola hidup sehat dalam penelitian ini disesuaikan berdasarkan usia dan
karakter siswa SD. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka cakupan pola hidup sehat
dalam penelitian ini meliputi:
a) menjaga kebersihan kulit;
b) menjaga kebersihan dan kerapian rambut;
c) menjaga kebersihan dan kerapian kuku;
d) menjaga kebersihan tangan dan kaki;
e) menjaga kebersihan mata;
f) menjaga kebersihan mulut dan gigi;
g) menjaga kebersihan hidung dan telinga;
h) menjaga kebersihan dan kerapian pakaian;
i) mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan secara rutin;
j) melakukan aktivitas fisik setiap hari;
k) beristirahat yang cukup,
l) menggunakan air bersih;
m) makan makanan sehat dan bergizi seimbang;
n) tidak merokok dan menghindari asap rokok;
o) menggunakan jamban sehat;
p) ikut dalam usaha memberantas jentik nyamuk; serta
q) menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
11
C. Kerangka Teori
Depkes RI : 2008 (dalam Afnilda, 2010) menetapkan ada beberapa indikator yang
dipakai sebagai ukuran menilai PHBS di sekolah yaitu :
D. Kerangka Konsep
Pola hidup sehat yang berupa tindakan menjadikan sulit untuk mencari faktor
apa yang paling berperan dalam membentuk tindakan tersebut. Perlu diingat bahwa
tindakan merupakan cerminan dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki individu
terlebih dahulu. Pengetahuan mengenai PHBS merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam proses pembentukan tindakan menjadi pola hidup sehat pada
setiap individu. Berdasarkan beberapa pengalaman dan penelitian, terbukti bahwa
tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng (long lasting)
dibandingkan dengan tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan. Jika
pengetahuan PHBS yang dimiliki tinggi, maka pola hidup sehatnya juga tinggi.
Sebaliknya, jika pengetahuan PHBS yang dimiliki rendah, maka pola hidup sehatnya
juga rendah. Pengetahuan PHBS individu dapat diperoleh melalui banyak aktivitas,
salah satunya belajar. Konsep learning by doing diyakini oleh banyak praktisi
pendidikan sebagai pembelajaran yang efisien. Semakin tinggi intensitas individu
melakukan pola hidup sehat, maka semakin tinggi pula pengetahuan tentangnya.
12
Sebaliknya, semakin rendah pola hidup sehat individu, maka semakin rendah pula
pengetahuan PHBS yang dimilikinya.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini
adalah
Ha : “ Ada Hubungan Antara Pengetahuan PHBS Dengan Pola Hidup Sehat Siswa
Kelas Tinggi Di SDN 09 Solok Selatan”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah korelasional bivariat. Menurut Gay dalam Emzir
( dalam Andi Ibrahim, Asrul Haq Alang, 2018) menyatakan bahwa tujuan penelitian
korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk
menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Bivariat sendiri berarti
penelitian ini mencari hubungan yang melibatkan satu variabel dengan satu variabel
lainnya.
13
14
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN 9 Solok Selatan, yang memiliki
pengetahuan PHBS dan pola hidup sehat pada tingkatan Sekolah Sehat Nasional,
yaitu sebanyak 137 siswa, yang terdiri atas siswa kelas IV, V, dan VI . Dengan rincian
67 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan. Siswa kelas IV, V, dan VI dipilih sebagai
populasi penelitian karena digunakannya instrumen tes serta skala pada proses
pengumpulan data, dan siswa kelas IV, V, VI dianggap telah memiliki keterampilan
membaca, menulis dan memahami pernyataan. Semua anggota populasi digunakan
untuk pengambilan data sebagai responden (sampel).
Afnilda (2010) Pelaksanaan PHBS dan UKS di SDN 7 Talawi Hilir Kecamatan Talawi
Kota Sawahlunto, repository.unp.ac.id. Universitas Negeri Padang.
Andi Ibrahim, Asrul Haq Alang, M. E. (2018) Metodologi Penelitian. Edited by Ms.
Dr.H.ilyas Ismail, M.PD. Makassar: Gunadarma Ilmu. Available at:
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.
Banun titi sari (2016) Hubungan Antara Pengetahuan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat) Dengan Pola Hidup Sehat Siswa Di SD Negeri Tamanan Bantul TA
2015/2016. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI. sekretaris jendral (2019) Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2019, Kementrian kesehatan RI.2020. Jakarta.
Palagani, W. A. (2014) “Pola Hidup Sehat Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
Nanggulan, Sekolah Dasar Negeri Karangasem, Dan Sekolah Dasar Negeri
Sarikarya Di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta”. Universitas Negri
Yogyakarta.
SyahAswadirir, S., Delastara, V. and Surahmawati (2017) ‘Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada Siswa Siswi SDK Rita Pada Kecamatan Kota Komba Kabupaten
Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur’, Public Health Science Journal,
9(2), pp. 187–196.
16
17