1. Pengajuan/permohonan gugatan sekarang menggunakan sistem E-Court, semua perkara yang masuk akan di unggah/upload di SIPP agar bisa dipantau baik orang berperkara serta bisa diawasi oleh pengadilan tinggi maupun MA untuk penilaian setiap Pengadilan. 2. Ketua pengadilan menunjuk Majelis Hakim. 3. Panitera menunjuk panitera pengganti dan juru sita, jika sudah maka majelis hakim akan melakukan pemanggilan dan penentuan hari sidang. 4. Selanjutnya masuk proses mediasi dan pemeriksaan perkara sampai dengan putusan. 5. Jika ada yang keberatan dapat mengajukan banding dan kasasi. 6. Yang terakhir apabila putusan sudah incraht maka dilakukan eksekusi. B. Pembagian Perkara Perdata Dibagi menjadi 2 (dua) yaitu permohonan dan gugatan. 1. Permohonan, penanganannya diperiksa dan diselesaikan oleh hakim tunggal, dapat berupa penetapan ataupun putusan. 2. Gugatan, yang menangani adalah majelis hakim, apabila ada eksepsi khususnya tentang kompetensi absolut dan relatif, maka majelis harus menjatuhkan putusan sela. C. Proses Persidangan Sidang Pertama Majelis hakim melakukan pengecekan para pihak apakah sudah hadir atau belum. Cek panggilan : Sah dan Patut Sah : dilakukan oleh pejabat yang berwenang (jurusita/jurusita pengganti) Patut : diterima minimal 3 hari sebelum sidang. Penggugat dan tergugat tidak hadir, panggil lagi : Penggugat tidak hadir panggil lagi, jika tidak hadir perkara digugurkan; Tergugat tidak hadir, panggil s/d 3 kali, tetap tidak hadir periksa dan putus dengan verstek. D. Upaya Damai/Mediasi Dihadiri penggugat dan tergugat, apabila upaya damai berhasil maka kembali ke majelis untuk putusan perdamaian/pencabutan perkara. Apabila upaya damai gagal maka kembali ke majelis untuk periksa pokok perkara. Upaya damai juga dapat melalui mediator : Dasar hukum : Perma no. 1 tahun 2016 jo. perma no. 1 tahun 2008 (ps 130 hir/ ps 154 rbg). Waktu : 30 hari, bisa diperpanjang 30 hari. Tujuan : penyelesaian perkara dg win winsolution. bisa damai sebagian (tergugat atau obyek), tidak dilakukan maka konsekwensi putusan batal demi hukum. a. Mediator harus bersertifikat dari lembaga yang terferifikasi oleh MA. b. Mediator Hakim : Tanpa biaya/Gratis, Harus dilaksanakan di Ruang Mediasi Pengadilan. c. Mediator Non Hakim : Biaya ditanggung para pihak, bisa dilaksanakan di tempat yang disepakati para pihak. d. Para pihak harus melaksanakan mediasi dg itikat baik : Penggugat > mediator sarankan gugatan NO. Tergugat > membayar biaya mediasi. e. Mediasi selama 30 hari kerja + 30 hari kerja. f. Apabila mediasi Berhasil maka perkara dicabut, atau dibuat kesepakatan damai dan dimintakan akta/putusan perdamaian ke majelis hakim. g. Dikecualikan dari kewajiban mediasi : Perkara yang ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya, al. Niaga, PHI, GS dll. Penggugat dan atau Tergugat tidak hadir. Rekonpensi dan Intervensi. Sengketa pencegahan, penolakan atau pembatalan dan pengesahan perkawinan. Sebelum diajukan gugatan sudah mediasi. h. Alasan sah tidak hadir mediasi : Alasan kesehatan > Surat keterangan dokter. Dibawah pengampuan. Tempat tinggal/berdiam di LN. Tugas Negara, profesi/pekerjaan tidak dapat ditinggalkan. HARUS DIBUAT SURAT KUASA KHUSUS UNTUK MEDIASI. F. Pembuktian Penggugat dan Tergugat Pembuktian dapat dilakukan menggunakan bukti surat seperti yang sudah diatur dalam Ps. 1867 BW. Pembuktian juga dapat dilakukan menggunakan keterangan Saksi yang akan disumpah terlebih dahulu.