F02.

8
 Definisi
Demensia yang terjadi sebagai
manifestasi atau konsekuensi
beberapa macam kondisi
somatik dan serebral lainnya
 Etiologi
Dementia with Demensia Idiopathic
Lewy Bodies Semantik Normal Pressure
(DLB) Hydrocephalus
Frontotemporal
Penumpukan dari demensia Reversible
alpha-synuclein Mempengaruhi Trias: demensia,
protein fungsi semantik gait disturbance,
urinary
incontinence
 30% 0.1
Kasus dengan etiologi DLB dari seluruh Angka insidensi setiap tahunnya
kasus demensia

EPIDEMIOLOGI DLB
 3% Pria, <65
Kasus dengan etiologi Demensia Semantik Memiliki risiko lebih tinggi
dari seluruh kasus demensia

EPIDEMIOLOGI DEMENSIA SEMANTIK

 3% >65
Prevalensi INPH dari seluruh kasus Memiliki faktor risiko lebih tinggi
demensia

EPIDEMIOLOGI INPH
Patofisiologi
Dementia with Lewy Bodies

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021

Patofisiologi
Dementia with Lewy Bodies

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021

Patofisiologi
Demensia Semantik

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021

Patofisiologi
Normal Pressure Hydrocephalus

Bekurangnya TIK TIK kembali CSF mengalir Tissue

absorpsi CSF meningkat, normal, menuju compression
ventrikel terjadi parenkim dan iskemia
membesar modifikasi otak
lainnya
Halusinasi visual
Gangguan kognitif
yang berfluktuasi
Parkinsonian
movement
features
Gangguan tidur
Anomia
Lancar berbicara,
namun tanpa
makna
Kesulitan
mengenali objek
sekitar
REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021
REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021
Demensia
Gangguan gaya
berjalan
Inkontinensia urin
 Diagnosis: Gejala

DLB
 Diagnosis: Penunjang

DLB
 Diagnosis

Probable DLB
2 atau lebih manifestasi klinis,
dengan atau tanpa
pemeriksaan biomarker, ATAU
Hanya 1 manifestasi klinis yang
muncul, namun didukung
denngan 1 atau lebih
pemeriksaan biomarker

DLB
 Diagnosis

Possible DLB
Hanya 1 manifestasi klinis DLB
tanpa bukti pemeriksaan
biomarker, ATAU
1 atau lebih pemeriksaan
biomarker yang
mengindikasikan DLB tanpa
adanya manifestasi klinis

DLB
 Diagnosis

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik neurologis
3. CT scan/MRI

DEMENSIA SEMANTIK
 Radiologi

DEMENSIA SEMANTIK
 Diagnosis

1. A gradually developed gait

disturbance in both legs,
unexplained by other
conditions, and a gait scale
score of at least 12.
2. A mild to moderate cognitive
deficit without aphasia,
emerging together with or
after the gait disturbance, and
a dementia scale score of at
least 12.

INPH
 Diagnosis

3. A handicap mR scale score of at

least 2.
4. A CT scan showing
communicating hydrocephalus
without clinically relevant
parenchymal lesions.

INPH
 CT Scan

INPH
 Cholinesterase
inhibitor

TATA-
(Rivastigmine,
Memantine)
Benzodiazepine
LAK- SSRI
Levadopa
DLB

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021

 TATALAK- SSRI: Fluoxetine
SANA (behaviour)
Riluzole (motorik)

DEMEN-
SIA
SEMAN- Speech therapy
TIK
REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021
 Ventriculoperitoneal
(VP)/Lumboperito-
neal (LP) Shunt
TATA-
LAK-
SANA
INPH Tingkat kesuksesan 50-80%
Tidak ditemukan komplikasi lainnya
paska pemasangan shunt

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021

PROGNOSIS
DLB

Rata-rata survival rate

4.1 tahun

Prognosis lebih buruk pada

kelompok faktor risiko

Memiliki angka mortalitas

yang sama dengan
Parkinson
PROGNOSIS DEMENSIA
SEMANTIK

50% survival rate

Dapat bertahan hidup 2-15

tahun setelah diagnosis

Patologis lainnya dapat

memperburuk diagnosis
PROGNOSIS
INPH
<70 tahun memiliki
prognosis baik

Penyakit komorbid lainnya

dapat memperburuk
prognosis
Pasien dengan demensia
yang cukup parah memiliki
prognosis yang kurang baik
REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA NOVEMBER 2021