1 PB
1 PB
5 (2) : 1-7
Abstract
Plants require proper environtmental conditions for growth and development. One of the environmental
conditions that put pressure on plants that may result in environmental stress is salinity. Plants will undergo
morphological and anatomical changes to be able to adapt to saline environments. The long beans (Vigna
sinensis (L.), var. BCA 02) which were used in this research are varieties that are sensitive to salinity and
cultivated in the area of Rasau Jaya, West Kalimantan. This research aims to find out the anatomical
structure of the vegetative organs of long beans (V. sinensis (L.), var. BCA 02) at the NaCl levels of 2,000
ppm, 3,000 ppm and 5,000 ppm. The research was carried out from September to November 2015. The
preparations of cross section of vegetative organs (roots, stems and leaves) were made using a paraffin
method. Research findings showed that the addition of NaCl caused changes in morphological and
anatomical structure of the vegetative organs of long beans which included epidermal thickness, cortex,
mesophyll and vascular tissue.
Keywords : Vigna sinensis (L.), var. BCA 02, salinity, anatomical structure
Sayatan Melintang Batang Kacang Panjang Sayatan Melintang Daun Kacang Panjang
Sel epidermis batang pada kontorol dan NaCl Epidermis atas dan epidermis bawah pada kontrol
2.000 ppm berbentuk lempengan memanjang, memiliki lapisan lebih tebal jika dibandingkan
sedangkan sel pada perlakuan NaCl 3.000 ppm dan dengan perlakuan NaCl 2.000 ppm, NaCl 3.000
NaCl 5.000 ppm berbentuk lempengan pendek ppm dan NaCl 5.000 ppm (Tabel 4). Sel epidermis
(Tabel 3). Epidermis mengalami peningkatan dan mesofil memiliki bentuk sel lempengan pada
ketebalan lapisan setiap perlakuan NaCl 2.000 kontrol, NaCl 2.000 ppm dan NaCl 3.000 ppm
ppm, NaCl 3.000 ppm dan lapisan paling tebal sedangkan NaCl 5.000 ppm memiliki bentuk sel
pada NaCl 5.000 ppm (Tabel 3). Sel korteks pada yang tidak beraturan (Tabel 4 dan Gambar 3).
kontrol dan NaCl 2.000 ppm memiliki bentuk
segienam memanjang, mulai mengalami perubahan
menjadi segienam memendek pada NaCl 3.000
ppm dan menjadi tidak beraturan pada NaCl 5.000
ppm (Tabel 3). Lapisan korteks mengalami
penurunan tebal lapisan, semakin tinggi
konsentrasi NaCl menyebabkan lapisan korteks
lebih tipis, perlakuan NaCl 5.000 ppm memiliki
lapisan paling tipis (Tabel 3). Lapisan jaringan
pembuluh memiliki lapisan paling kecil pada (A)
perlakuan NaCl 5.000 ppm dibanding kontrol,
NaCl 2.000 ppm dan NaCl 3.000 ppm (Tabel 3).
Diameter pori xilem lebih kecil pada kontrol dan
mengalami pembesaran diameter pori xilem pada
NaCl 2.000 ppm, NaCl 3.000 ppm dan NaCl 5.000
ppm (Tabel 3).
(B)
(A) (B)
(C)
Gambar 2. Sayatan melintang batang kacang panjang Gambar 3. Sayatan melintang daun kacang panjang
berdasarkan tingkat salinitas yang berdasarkan tingkat salinitas yang
berbeda, (A) Kontrol, (B) NaCl 2.000 berbeda, (A) Kontrol, (B) NaCl 2.000
ppm, (C) NaCl 3.000 ppm, (D) NaCl ppm, (C) NaCl 3.000 ppm, (D) NaCl
5.000 ppm. Epidermis (ep), Korteks (kr), 5.000 ppm. Epidermis (ep), mesofil (m)
Xilem (xi) dan Floem (f). dan palisade (p).
3
Protobiont (2016) Vol. 5 (2) : 1-7
Tabel 1. Pertumbuhan tanaman kacang panjang dengan perlakuan tingkat salinitas yang berbeda
Tingkat Salinitas (ppm) Rerata Tinggi Tanaman (cm) Rerata Panjang Daun (cm)
Kontrol 124 11
NaCl 2.000 104 9
NaCl 3.000 82 7
NaCl 5.000 66 6
Tabel 2. Ukuran sayatan melintang lapisan jaringan akar kacang panjang (V. sinensis)
Jaringan Ukuran lapisan jaringan pada tingkat konsentrasi NaCl (µm)
Kontrol 2.000 ppm 3.000 ppm 5.000 ppm
1. Epidermis
- Bentuk sel lempengan lempengan membulat tidak beraturan
- Tebal lapisan 98±29,68 1. 129±36,57 2. 147±37,02 162±109
2. Korteks
- Bentuk sel segienam membulat tidak beraturan tidak beraturan
- Tebal lapisan 3. 118,4±16,75 4. 96,4±22,70 66±20,61 5. 40,8±13,51
3. Jaringan
pembuluh
- Tebal lapisan 243,2±53,90 192,4±36,05 141,6±29,39 121,2±29,9
- Diameter pori xilem 41,3±8,23 49,9±5,79 64,5±10,63 97,8±9,36
Tabel 3. Ukuran sayatan melintang lapisan jaringan batang kacang panjang (V. sinensis)
Jaringan Ukuran lapisan jaringan pada tingkat konsentrasi NaCl (µm)
Kontrol 2.000 ppm 3.000 ppm 5.000 ppm
1. Epidermis
- Bentuk sel lempengan lempengan lempengan pendek lempengan pendek
memanjang memanjang
- Tebal lapisan 112±33,94 124±36,42 6. 138±34,70 157±49,22
2. Korteks
- Bentuk sel segienam segienam memanjang segienam tidak beraturan
memanjang memendek
- Tebal lapisan 91,6±19,37 75,3±19,11 70,5±12,43 55,9±17,12
3. Jaringan
pembuluh
- Tebal lapisan 450±108,81 424,4±135,24 323,3±82,75 305,6±84,51
- Diameter pori xilem 60,4±18,13 65,2±16,61 89,2±22,71 94,8±29,31
Tabel 4. Ukuran sayatan melintang lapisan jaringan daun kacang panjang (V. sinensis)
Jaringan Ukuran lapisan jaringan pada tingkat konsentrasi NaCl (µm)
Kontrol 2.000 ppm 3.000 ppm 5.000 ppm
1. Epidermis atas
- Bentuk sel lempengan lempengan lempengan tidak beraturan
- Tebal lapisan 178±56,05 173±51,49 166±34,52 159±24,87
- Panjang sel 425±108,25 423±107,50 402±184,54 392±94,01
2. Mesofil
- Bentuk sel lempengan lempengan lempengan tidak beraturan
- Tebal lapisan 7. 1.599±331,38 8. 1.361±528,71 9. 1.251±166,06 10. 1.221±179,50
3. Jaringan
pembuluh
- Tebal lapisan 182±41,78 171±48,77 152±43,85 148±59,47
- Diameter pori xilem 519±119,95 440±125,41 412±117,95 322±63,86
4
Protobiont (2016) Vol. 5 (2) : 1-7
jaringan pembuluh. Hasil penelitian juga sama S, Alybayeva, R dan Li, Tamara, 2013, ‘The
didapatkan oleh Atabayeva et al., (2013) terjadi effect of Salinity on Growth and Anatomical
pengurangan diameter pembuluh yang diamati Attributes of Barley Seedling (Hordeum vulgare
pada anatomi Hordeum vulgare L. pada perlakuan L.)’, African Journal of Biotechnology, vol. 12,
no. 18, hal. 2366-2377
konsentrasi NaCl yang tinggi sebesar 100 mM.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya, 2014,
Pengamatan sayatan melintang organ daun Kecamatan Rasau Jaya dalam Angka, diakses 30
tanaman kacang panjang pada tingkat NaCl yang November 2014, <http://
berbeda mengalami perubahan bentuk dan ukuran. kuburayakab.bps.go.id>
Jaringan epidermis mengalami penurunan tebal
lapisan dan panjang sel epidermis pada Boudsocq, M dan Lauriere, C, 2005, ‘Osmotic
konsentrasi NaCl 5.000 ppm serta memiliki Signaling in Plants : Multiple Patways Mediated
bentuk lapisan epidermis yang tidak beraturan by Emerging Kinase Families’. Journal Plant
(Tabel 4). Hal ini disebabkan lapisan kutikula Physiology, vol. 138, no.3, hal. 1185-1194
yang melindungi daun sangat tipis sehingga sangat
Cachorro, P, Ortiz, A, Barcelo, AR, dan Cerda, A,
sensitif pada keadaan salin. Menurut Dorgham 1992, ‘Lignin Deposition in Vascular Tissues of
(1991), tanaman yang berada pada kondisi Phaseolus vulgaris Roots in Response to Salt
salinitas tinggi menekan pemanjangan sel serta Stress and Ca2+ Ions, Journal Phyton (Horn,
aktivitas meristem pada daun. Efek NaCl Austria), vol. 33, no. 1, hal 33-40
mengganggu metabolisme dan aktivitas seluler
seperti pembelahan sel, pemanjangan sel, Dolatabadian, ASA, Modarres, Sanavy, M dan Ghanati,
fotosintesis, sintesis protein dan metabolisme lipid F, 2011, ‘Effect of Salinity on Growth, Xylem
(Zeng dan Shannon, 2000 ; Parida dan Das, 2005 ; Structure and Anatomical Characteristics of
Jaleel et al., 2007). Soybean’, Journal Not. Sci. Biol., vol. 3, no. 1,
hal. 41-45
Jaringan mesofil mengalami penurunan tebal Dorgham, EA (1991), The Plant Hormones : Their
lapisan pada perlakuan NaCl 5.000 ppm (Tabel 4), Nature, Occurrence and Functions, p. 1-1, in :
memiliki bentuk tidak beraturan dibanding Davies PT (Ed.), Plant Hormones, Kluwer
kontrol. Hal ini dikarenakan konsentrasi NaCl Academic Publisher, Netherlands
yang tinggi mengakibatkan terjadinya tekanan
osmotik sehingga zat pelarut berpindah ke Hetharie, H, 2008, ‘Evaluation of Tolerance to Salinity
konsentrasi tinggi menembus membran dan Stress of Several Mungbean Genotypes’, Jurnal
mengakibatkan sel mengalami plasmolisis Budidaya Pertanian, vol. 4, no. 2, hal. 132-139
akibatnya sel mengkerut dan tidak beraturan
Jaleel, CA, Manivannan, G dan Panneerselvam, R,
(Gambar 4 D). Hasil penelitian ini juga sama
2007, Responses of Antioxidant Defense System
dengan Ola et al. (2012) yang menyatakan of Catharanthus roseus (L) G. Don. To
peningkatan NaCl dapat mengurangi ketebalan Paclobutrazol treatment Under Salinity, Journal
lapisan jaringan mesofil. Tekanan osmotik Acta Physiol, Plant, vol. 29, no. 3, hal. 205-209
meningkat akibat kadar tinggi NaCl menyebabkan
potensial air menurun (Kabir et al., 2004), yang Kabir, ME, Karim, MA dan Azad, MAK, 2004, ‘Effect
selanjutnya menyebabkan sel mengkerut of Potassium on Salinity Tolerance of
(Ondrasek et al., 2009). Mungbean (Vigna radiata L. Wilczek)’, Journal
of Biol. Sci., vol 4, no. 2, hal. 103-110
UCAPAN TERIMA KASIH
Levitt, J, 1980, Responses of Plants to Environmental
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Hendri Stresses, Water, Radiation, Salt and Other
yang telah memberikan masukan dan saran nya Stresses, 2nd Ed., Academic Press, New York
dalam proses pembuatan preparat sayatan dan
Ola, Elbar, HA, Reham, E, Farag, SS, Eisa dan Habib,
kepada Patrisia Rupina, S.Si yang telah membantu SA, 2012, ‘Morpho-Anatomical Changes In Salt
dalam proses pengambilan sampel. Stresses Kallar Grass (Leptochloa fusca L.
Kunth)’, Researc Journal of Agriculture and
DAFTAR PUSTAKA Biological Sciences , vol. 8, no. 2, hal. 158-166