Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan Pembahasan Turunan dan Integrasi Numerik

Nama : Rama Ardiansyah


Kelas : 3b
NIM : 11200940000077

A. Ide Pemecahan Masalah Turunan dengan Solusi Numerik


Persamaan diferensial merupakan persoalan matematis yang sering dijumpai dalam
bidang teknik lingkungan. Sering kali suatu persamaan diferensial tidak dapat diselesaikan
secara analitik sehingga diperlukan metode numerik untuk menyelesaikannya. Penyelesaiaan
persamaan diferensial biasanya dipersulit dengan tidak tersedianya informasi yang cukup
untuk menyelesaikannya. Sebuah persamaan diferensial f ' ( x , … ) merupakan hasil diferensiasi

beberapa fungsi f ( x , … ) untuk beberapa nilai x ,… tidak dimungkinkan karena integral dari

f ' ( x , … ) hanya digambarkan bentuk umum. Pergeseran vertikal, atas atau bawah, tidak
diketahui. Pergeseran vertikal ini menghasilkan konstanta integrasi.
Selama proses diferensiasi, nilai apapun dari proses pergeseran vertikal (integrasi)
akan hilang sebagai akibat dari eliminasi konstanta yang memiliki turunan 0. Kita biasa
melakukannya ketika mengintegrasikan fungsi dengan menambahkan konstanta +C pada
proses integrasi ke integral yang tidak terbatas. Hal ini terkadang bukan menjadi permasalahan
sebab jika menemukan nilai integrasi pada suatu batas tertentu syarat +C  dibatalkan dan
konstanta integrasi tidak diperlukan. Turunan dari fungsi f pada x 0 dapat didefinisikan
sebagai:

'
df ( x 0 ) f ( x 0+ h )−f ( x 0 )
f ( x 0 )= =lim
d x 0 h→ 0 h
B. Metode Finite Difference (Forward, Backward, Center)
Metode finite Difference pada dasarrnya menggunakan ekspansi deret Taylor dalam
mengaproksimasi nilai turunan. Ekspansi deret Taylor untuk f ( x ) di sekitar x=x n dapat ditulis
sebagai berikut:

' '' h2
f ( x n +h )=f ( xn ) + f ( x n) . h+ f ( x n ) . +…
2!
Sehingga diperoleh
'
f ( x n +h )−f ( x n) ' ' h2
f ( x n )= + f ( xn ) . + …
h 2!
f ( x n +h ) −f ( x n )
¿ +O(h ),
h
Dengan demikian diperoleh turunan pertama di titik x=x n adalah

'
df ( x n ) f n+1−f n
f ( x n )= =
dx h
Persamaan diatas disebut Forward-Difference Method dengan error pemotongan orde pertama
dan h> 0.
Kemudian dengan analogi yang sama dengan pada Forward-Difference Method, maka diperoleh

ekspansi deret Taylor untuk f ( x n −h ) sebagai berikut.

'
df ( x n ) f n−f n−1
f ( x n )= =
dx h
Persamaan diatas disebut Backward-Difference Method dengan h< 0.
Kemudian dengan melakukan operasi pengurangan antara Forward-Difference Method dengan
Backward-Difference Method akan diperoleh metode baru, yaitu Center-Difference Method
sebagai berikut.

' f n+1−f n−1


f ( x n )=
2h
C. Contoh-contoh forward, backward, center difference

D. Ide pemecahan masalah integrasi dengan solusi numerik

Integral analitis :
Dengan F(x) adalah integral dari f(x) sedemikian sehingga F’(x) = f(x)

Definisi Integral Numerik


Yaitu integral tertentu yang didasarkan pada hitungan perkiraan dengan mendekatinya
melalui fungsi polinomial berdasar data yang tersedia .

Integral numerik dilakukan apabila :


 Integral yang tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analitis,
 Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara
numerik dalam bentuk angka (tabel)

E. Aturan Trapesium
1. Aturan Trapesium satu pias
Aturan trapesium merupakan metode pendekatan integral numerik dengan persamaan
polinomial order satu. Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh
garis lurus.
Bidang tersebut merupakan bentuk trapesium yang luasannya dapat dihitung dengan
rumus geometri, yaitu:
f ( a )+ f (b)
I =( b−a)
2
2. Aturan Trapesium banyak pias
Luas bidang adalah jumlah dari luas beberapa pias tersebut. Semakin kecil pias
yang digunakan, hasil yang didapat menjadi semakin teliti.

Kemudian, dapat disederhanakan menjadi persamaan sbb :

Atau dapat ditulis juga:

Jika memperhitungkan koreksi pada ujung interval a dan b, maka digunakan


persamaan sbb :
F. Aturan Simpson
Misal: apabila terdapat dua titik tambahan diantara f(a) dan f(b), maka keempat titik dapat
dihubungkan dengan fungsi polinomial order tiga.

1. Aturan Simpson 1/3


Di dalam aturan Simpson 1/3 digunakan polinomial order dua (persamaan
parabola) yang melalui titik f(xi-1 ), f(xi ), dan f(xi+1) untuk mendekati fungsi.

b−a
Pada pemakaian satu pias ∆ x= sehingga persamaan diatas dapat ditulis
2
sebagai berikut :

dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b.


Jika dengan banyak pias (hanya genap) maka persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut.

2. Aturan Simpson 3/8


Metode Simpson 3/8 diturunkan dengan menggunakan persamaan polinomial
order tiga yang melalui empat titik.

b−a
Pada pemakaian satu pias ∆ x= sehingga persamaan diatas dapat ditulis
3
sebagai berikut :
G. Contoh-Contoh Aturan Trapesium dan Simpson

1. Contoh 1 aturan trapesium (satu pias)


Gunakan metode trapesium satu pias untuk menghitung
4
I =∫ e x dx
0
Penyelesaian :
Bentuk integral di atas dapat diselesaikan secara analitis :

Hitungan integral numerik dilakukan dengan metode trapesium:

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :

Terlihat bahwa metode ini memberikan kesalahan sangat besar (lebih dari 100%)

2. Contoh 2 aturan trapesium (banyak pias)


Gunakan metode trapesium empat pias dengan lebar pias adalah Δx = 1 untuk
menghitung:
4
I =∫ e x dx
0
Penyelesaian :
Metode trapesium dengan 4 pias, sehingga panjang pias adalah:

Luas bidang dapat dihitung dengan cara sbb:

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :


Apabila dengan koreksi ujung, maka dapat dihitung dengan cara sbb:

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :

3. Contoh 3 aturan simpson


Gunakan aturan Simpson 1/3 untuk menghitung :
4
I =∫ e x dx
0
Penyelesaian :
Dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 dengan satu pias, maka :

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :

4. Contoh 4 aturan simpson


Gunakan aturan Simpson 1/3 dengan Δx=1 untuk menghitung
4
I =∫ e x dx
0

Penyelesaian :
Dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias, maka:

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :


5. Contoh 5 aturan simpson
Gunakan aturan Simpson 3/8 untuk menghitung
4
I =∫ e x dx
0
Penyelesaian :
Dengan menggunakan aturan Simpson 3/8 dengan satu pias, maka:

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :

Hitung pula integral tersebut dengan menggunakan gabungan dari metode


Simpson 1/3 dan 3/8, apabila digunakan 5 pias dengan Δx = 0,8.
Penyelesaian :
Apabila digunakan 5 pias, maka data untuk kelima pias tersebut adalah:

Integral untuk dua pias pertama dengan aturan Simpson 1/3 sbb :

Tiga pias terakhir digunakan aturan Simpson 3/8 :

Integral total adalah jumlah dari kedua hasil di atas :


Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :

H. Integrasi Numerik Komposit

I. Contoh Penyelesaian Menggunakan Integrasi Numerik Komposit

J. Integrasi Romberg

K. Contoh Penyelesaian Menggunakan Integrasi Romberg

Anda mungkin juga menyukai