beberapa fungsi f ( x , … ) untuk beberapa nilai x ,… tidak dimungkinkan karena integral dari
f ' ( x , … ) hanya digambarkan bentuk umum. Pergeseran vertikal, atas atau bawah, tidak
diketahui. Pergeseran vertikal ini menghasilkan konstanta integrasi.
Selama proses diferensiasi, nilai apapun dari proses pergeseran vertikal (integrasi)
akan hilang sebagai akibat dari eliminasi konstanta yang memiliki turunan 0. Kita biasa
melakukannya ketika mengintegrasikan fungsi dengan menambahkan konstanta +C pada
proses integrasi ke integral yang tidak terbatas. Hal ini terkadang bukan menjadi permasalahan
sebab jika menemukan nilai integrasi pada suatu batas tertentu syarat +C dibatalkan dan
konstanta integrasi tidak diperlukan. Turunan dari fungsi f pada x 0 dapat didefinisikan
sebagai:
'
df ( x 0 ) f ( x 0+ h )−f ( x 0 )
f ( x 0 )= =lim
d x 0 h→ 0 h
B. Metode Finite Difference (Forward, Backward, Center)
Metode finite Difference pada dasarrnya menggunakan ekspansi deret Taylor dalam
mengaproksimasi nilai turunan. Ekspansi deret Taylor untuk f ( x ) di sekitar x=x n dapat ditulis
sebagai berikut:
' '' h2
f ( x n +h )=f ( xn ) + f ( x n) . h+ f ( x n ) . +…
2!
Sehingga diperoleh
'
f ( x n +h )−f ( x n) ' ' h2
f ( x n )= + f ( xn ) . + …
h 2!
f ( x n +h ) −f ( x n )
¿ +O(h ),
h
Dengan demikian diperoleh turunan pertama di titik x=x n adalah
'
df ( x n ) f n+1−f n
f ( x n )= =
dx h
Persamaan diatas disebut Forward-Difference Method dengan error pemotongan orde pertama
dan h> 0.
Kemudian dengan analogi yang sama dengan pada Forward-Difference Method, maka diperoleh
'
df ( x n ) f n−f n−1
f ( x n )= =
dx h
Persamaan diatas disebut Backward-Difference Method dengan h< 0.
Kemudian dengan melakukan operasi pengurangan antara Forward-Difference Method dengan
Backward-Difference Method akan diperoleh metode baru, yaitu Center-Difference Method
sebagai berikut.
Integral analitis :
Dengan F(x) adalah integral dari f(x) sedemikian sehingga F’(x) = f(x)
E. Aturan Trapesium
1. Aturan Trapesium satu pias
Aturan trapesium merupakan metode pendekatan integral numerik dengan persamaan
polinomial order satu. Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh
garis lurus.
Bidang tersebut merupakan bentuk trapesium yang luasannya dapat dihitung dengan
rumus geometri, yaitu:
f ( a )+ f (b)
I =( b−a)
2
2. Aturan Trapesium banyak pias
Luas bidang adalah jumlah dari luas beberapa pias tersebut. Semakin kecil pias
yang digunakan, hasil yang didapat menjadi semakin teliti.
b−a
Pada pemakaian satu pias ∆ x= sehingga persamaan diatas dapat ditulis
2
sebagai berikut :
b−a
Pada pemakaian satu pias ∆ x= sehingga persamaan diatas dapat ditulis
3
sebagai berikut :
G. Contoh-Contoh Aturan Trapesium dan Simpson
Terlihat bahwa metode ini memberikan kesalahan sangat besar (lebih dari 100%)
Penyelesaian :
Dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias, maka:
Integral untuk dua pias pertama dengan aturan Simpson 1/3 sbb :
J. Integrasi Romberg