Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Rikho Antasuri Arrizqy

NIM : 18/426992/HK/21649

Lembar jawaban UAS Hukum Organisasi Internasional Kelas E

1) Berdasarkan Piagam PBB memang tugas DK PBB untuk menjaga dan memelihara kedamaian
internasional, tetapi dalam pelaksanaannya terkadang DK PBB tidak dapat menyelesaikan
tugasnya dengan baik dan tuntas sehingga pernah tanggung jawab DK PBB pada saat tahun
1950 diambil alih oleh Majelis Umum PBB karena beratnya tugas yang diemban oleh DK PBB.
Maka dari itu kesimpulan yang saya ambil meskipun yang mempunyai tanggung jawab dan
tugas untuk memelihara kedamaian internasional adalah DK PBB,tetapi dalam
pelaksanaannya tetap saja semua organ dan negara anggota dalam PBB harus berpartisipasi
dalam memelihara kedamaian internasional karena DK PBB tidak akan selalu bisa
menyelesaikan tugasnya dengan tuntas.
Contoh kasus : Pada tahun 1950 Majelis Umum mengambil alih tugas DK PBB karena tidak
dapat menyelesaikan sengketa yang terjadi di timur tengah, dan 13 tahun terakhir ini banyak
sekali konflik dan sengketa yang terjadi seperti konflik Israel-Palestina, Israel-Lebanon dan
masih banyak lagi yang membuat beban berat DK PBB sangat terasa.

Sumber :
- Barros James, PBB Dulu Kini dan esok, Cetakan kedua, Alih bahasa :D.H.Gulo,Bumi
Aksara,Jakarta,1990
- Boer Maulana,Hukum Internasional,Pengertian,Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika
Global, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Alumni, Bandung, 2005
- Juwono Sudarsono, Keamanan,perdamaian dan diplomasi abad ke-21, Dalam:
Global,Jurnal Ilmu Politik Internasional, Volume 2 Nomor 8, FISIP Universitas Indonesia
dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001
- Nanang Pamudji.M, Dilema Reformasi Dewan Keamanan PBB, Dalam : Harian Kompas
Jakarta, Selasa, 24 Oktober 1995

3. Upaya yang dapat dilakukan Indonesia agar tugas dari DK PBB dapat terlaksana adalah
- Memperkuat ekosistem/geopolitik perdamaian dan stabilitas global dengan
mengedepankan dialog dan penyelesaian konflik secara damai agar terwujudnya
perdamaian dunia
- Membangun sinergi antar organisasi-organisasi Regional untuk menjaga perdamaian dan
stabilitas di kawasan seperti dengan ASEAN, OKI ,dll.
- Menciptakan pendekatan komprehensif agar meningkatkan kerja sama dengan antara
negara DK PBB yang lain untuk memerangi terorisme,extremisme,dan radikalisme.
- Pemerintah RI juga akan mencoba untuk mensinergikan upaya penciptaan perdamaian
dengan upaya pembangunan yang berkelanjutan

Sumber :

- Budi Winarto, Reformasi PBB Versi Presiden Bill Clinton, Dalam : Harian Suara
Pembaharuan, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 1995
- Boer Maulana, Hukum Internasional,Pengertian,Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika
Global, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Alumni, Bandung, 2005
- Barros James, PBB Dulu Kini dan esok, Cetakan kedua, Alih bahasa :D.H.Gulo,Bumi
Aksara,Jakarta,1990
- Bowet D.W.Q.C, Hukum Organisasi Internasional, Alih Bahasa : Bambang Iriana
Djajaatmadja, Sinar Grafika, Jakarta, 1992

4. Evolusi-evolusi dan ancaman yang terjadi pada abad ke 20 sebelum dan sesudah Perang
Dunia sangat banyak sekali diantaranya sepertik konflik bersenjata antar negara, perebutan
kekuasaan, perang saudara, gerakan separatis, kekerasan dalam politik negara. Misalnya
Serbia-Bosnia di Eropa timur, Intervensi Irak ke Kuwait, konflik Israel-Palestina, Israel-
Lebanon, intervensi Amerika Serikat-Irak dan Timur Tengah dan masih banyak lagi evolusi-
evolusi yang mengancam perdamaian internasional.
- Menurut saya peran DK PBB dalam menjalankan tugasnya belum maksimal dan tuntas
karena masih banyak sekali hambatan-hambatan yang terjadi saat penyelesaian
sengketa-sengketa tersebut seperti contoh penggunaan Hak Veto para anggota tetap DK
PBB yang menuai banyak kritik pula karena menyebabkan masalah-masalah yang
mengancam kedamaian internasional berlarut-larut tidak terselesaikan hanya karena
mereka mengajukan hak vetonya, dan juga masalah pemungutan suara dalam DK PBB
yang membuatnya tidak segera menyelesaikan permasalahan yang mengancam
kedamaian internasional.

Sumber :

- Barros James, PBB Dulu Kini dan esok, Cetakan kedua, Alih bahasa :D.H.Gulo,Bumi
Aksara,Jakarta,1990
- Budi Winarto, Reformasi PBB Versi Presiden Bill Clinton, Dalam : Harian Suara
Pembaharuan, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 1995
- Sumaryo Suryokusumo, Organisasi Internasional, UI Press, Jakarta, 1987
- I Wayan Parthiana, Pengantar Hukum Internasional, Cetakan kedua, Mandar Maju,
Bandung, 2003

5. Resolusi yang dikeluarkan DK PBB No 1373 (2001) membuat persepsi bahwa perdamaian
dunia akan tercapai jika tidak adanya tindak terorisme dengan mengkriminalisasi kegiatan
menghasut atau mendorong orang-orang untuk melakukan tindakan terorisme. Dari resolusi
itu juga mengikat semua negara anggota dan meminta menyesuaikan dengan hukum
nasional masing-masing sehingga dapat meratifikasi semua konvensi internasional tentang
terorisme yang ada.
Menurut saya dengan adanya resolusi ini tidak membawa kebaikan pada keamanan dan
kedamaian internasional karena resolusi ini malah mendorong beberapa rezim otoriter di
beberapa negara untuk melabeli aktivitas tanpa kekerasan sebagai teroris dan melakukan
kriminalisasi juga melanggar hak asasi manusia.

Sumber :
- Budi Winarto, Reformasi PBB Versi Presiden Bill Clinton, Dalam : Harian Suara
Pembaharuan, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 1995
- Bowet D.W.Q.C, Hukum Organisasi Internasional, Alih Bahasa : Bambang Iriana
Djajaatmadja, Sinar Grafika, Jakarta, 1992
- Muchamad Ali Syafa’at,“Tindak Pidana Teror Belenggu Baru bagi Kebebasan”
dalam Terorism, Definisi, Aksi dan Regulasi”,Imparsial,  Jakarta, 2003 
- Muchamad Ali Syafa’at,“Tindak Pidana Teror Belenggu Baru bagi Kebebasan”
dalam Terorism, Definisi, Aksi dan Regulasi”,Imparsial,  Jakarta, 2003 
- Rex A. Hudson, The Sociology and Psychology of Terrorism: Who Becomes A Terrorist
and Why? (Washington D.C.: Federal Research Division Library of Congress, 1999)

Anda mungkin juga menyukai