Anda di halaman 1dari 48
Konstruksi Dan Bangunan BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pekerjaankonstruksi bangunan dilaksanakan bertahap yaitu mulai dan tahapan persiagan, tahapan pelaksanaan dan tahapan memelihara dan pembongkaran. Pada tahapan pelaksanaan jasa konstruksi bangunan pada seluruh proyek di Indonesia mempunyai ciri-ciri tempat kerja proyek 1. Selalu berpindah-pindah dalam waktu yang relatif singkat Terbuka dan tertutup, mempunysi temperatur panas, dingin, lembab, kering, angin kencang serta berdebu dan kotor. 3. Pekerjaan dilaksanakan secara kamprehensif 4. Menggunakan pesawatiperalatan manual dan modern sesuai dengan bekas proyek Pada tahapan pelaksanaan jasa konstruksi bangunan pada seluruh proyek di Indonesia menggunakan tenaga kerja sebagai berikut : musiman atau tidak tetap, pendidikan rendah, pengetahuan keselamatan kerja masih kurang, fasilitas yang sangat minim. Vari data kecelakaan (Ref ILO) dibandingkan dengan kecelakaan kerja di tempat lain: Konstruksi + 31,9% Industri 1 31,6% | ransport 9,3% Pertambangan : 2,6% Kehutanan 2 3,8% Lain-lain 20% Sedangkan penyebab kecelakaan pada sektor konsiruksi (Ref ILO) Jatuh 126% Terbentur 12% Tertimpa 9% Mesin dan alat_ : 8% Alat keria tangan: 7% ‘Transport 1% Lai 6% Di dalam upaya mencegah kecelakaan kerja konstruksi bangunan diperlukan pengawasan yang terus menerus dan terpadu, baik dari ahli K3konstruksi maupun Departemen Tenaga Kerja dan Transportasi B. TUJUAN PEMBELAJARAN 4. Tujuan pembelajaran umum Setelah mempelajari modul ini peserta dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang keteniuan peraturen perundangan konstruksi bangunan. nN Tujuan pembelajaran khusus Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat : 2.1. Latar belakang K3 Kentruksi dan Bangunan 2.2. Dasar hukum K3 Kontruksi dan Bangunan 2.3. Pengertian K3 Kontruksi Bangunan 2.4. Ruang lingkup K3 Kontruksi Bangunan 2.5. K3 Kuntuks! Bangunan 2.6. Pengawasan K3 Kontruksi Bangunan C. RUANG LINGKUP Yang akan dipelajari dalam medul ini adalah 1. Karakteristik kegiatan proyek konstruksi hangunan 2. Jenis-jenis banaya pada kegiatan konstruksi bangunan 3. Unsur-unsur terkait pada kegiatan konstruksi bangunan 4. Strategi penerapan K3pada proyek konstruksi bangunan 5. Elemen program K3 proyek konstruksi bangunan 6. Pengawasan pelaksanaan K3 proyek kontruksi bangunan 7. Personil dan Peralatan 8. Inspeksi rutin internal. BAB Il DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN A. DASAR HUKUM Sebagai dasar hukum dari K3 Konstruksi bangunan adalah 1 2. Undang-undang No. {Tahun 1970 tentang keselamatan kerja Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1980 tentang K3 Kontruksi instruksi Menaker No. inst.01/1992 tentang pemeriksaan, keberadaan unit organisasi K3. SKR Menaker dan MenPU ke-174/1986 dan No. 104/KPTS/1986, tentang K3 pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan konstruksi Surat edaran Dirjen Binawas No. 13/BW/1998 tentang akte pengawasan proyek konstruksi bangunan. Surat Uirjen Binawas No. 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor pekerjaan proyek konstruksi. B. PENGERTIAN 1 Konstruksi bangunan ialah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan— di_—sttempat kerja. o Tempat kerja kegiatan konstruksi bangunan ialah tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal (1) dan ayat (2) huruf c, k, I, Undang- undang No. 1 Tahun 1970 Kontraktor laian pelaksana Kontruks! Sub-konstruktor ialah bagian dari pelaksanaan konstruksi_ yang mempunyai bidang khusus. Pekerjaan konstruksi betonadalah tahapan pekerjaan konstruksi, yang menggunakan bahan-bahan, semen, pasir, batu split, batu belah, batang belah, batang besi ulir. Pekerjaan kontruksi baja Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang menggun bahan-bahan; konstruksi baja, rangka, baut, mur, pengelasan baja Pekerjaan penggalian yaitu tahapan pekerjaan konstruksi bangunan pada tanah (sai), pekerjaan tanah seperti galian, rembesan, parit timbunan. Pekerjaan pondasi Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan untuk membuat bagian- bagian struktur yang memikul beban struktur sampai ketanah. Wajib lapor pekerjaan / proyek konstruksi bangunan : kewajiban administrasi K3 konstruksi bangunan dari pelaksanaan konstruksi / kontraktor. Kepala proyek : orang yang memimpin langsung tempat kerja konstruksi bangunan (pemimpin pelaksana konstruksi). 10. Safety officer : petugas / pekeria dan pelaksana konstruksi untuk melaksanakan K3 di bidang konstruksi 11.AhliK3 konstruksi ialah ahli / expert dari pelaksanaan konstruksi yeng dilunjuk Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang Kedaulatan Kerja. BAB III POKOK BAHASAN A. KARAKTERISTIK KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI Kegiatan proyek konstruksi pada umumnya memiliki waktu / masa kerja yang terbatas dalam hitungan bulan atau beberapa tahun saja, terkecuali proyek-proyek konstruksi besar yeng kadang-kadang memakan waktu belasan tahun. Jumlah tenaga kerja yang cibutuhkan jumiahnya sangat besar dan melibatkan banyak sekali tenaga kerja kasar yang memiliki pendidikan relatif rendan. Proyek konstruksi bangunan memiliki intensitas kerja yang sangat tinggi karen? sangal dibatasi oleh waktu penyelesaian kegiatan proyek konstruksi. Di dalam suatu kegiatan proyek konstruksi diperlukan berbagai disiplin imu dan multi craits. Poralatan kerja yong beragam dari alat / perkakas kerja tangan sampai berteknologi tinggi serta penggunaan alat-alat berat, peralatan, materiil dan tenaga kerja memiliki mobilitas yang tinggi B. JENIS-JENIS BAHAYA PADA KEGIATAN KONSTRUKS! 1. Physical Hazards Atau faktor kimia yang berupa kekeringan, suhu, cahaya, getaran radiasi, Chemical Hazards Alau faktor kimia yang dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Electrical Hazards Atau bahaya sengatan listrik, kebakaran karena listrik karena banyaknya insiaiasi listrik yang bersifat sementara dan kadang- kadang tidak terkendali Mechanical Hazards Atau bahaya kecelakaan yang diakibatkan oleh peralatan kerja tangan, mesin / pesawat sampai kepada alat berat. Physiological Hazards Atau organisasi yaitu cara kerja atau alat kerja yang tidak tepat, sehingga dapat menyetabkan kecelaka Pliysivlogical Hazards Atau yang berkaitan dengan aspek kerja, pekerjaan yang monoton yang membuat kejenuhan, lokasi tempat ‘kerja yang sangat terpencil sehingga membuat kebosanan dll. Biological Hazards Yani visebabkan olen serangga, bakten, virus, parasit, dll - UNSUR-UNSUR TERKAIT PADA KEGIATAN KONSTRUKSI BANGUNAN 1, Pemilik proyek Pemilik proyek adalah penyandeng dana sebagai pemilik yang memberikan kepercayaan kepada kontraktor untuk melaksanakan kegiatan suatu provek konstruksi 2. Kentraktor adalah perusahaan jasa konstruksi yang diberi kepercayaan oleh pemillk proyek untuk mengerjakan suatu kegiatan proyek konstruksi Aunlaktor adalah perusahaan jasa yang membantu berbagai macam tugas kontraklor dalam kegiatan proyek konstruksi bangunan. 4. Pekerjaan proyek adalah para pekerja yang bekerja pada kegiatan proyek konstruksi a Pekerja subkun adalaly para pekerja dari penambahan subkon tertentu yang berada di proyek konstruksi 6. Pemasok adalah perusahaan yang bekerja di bidang jasa yang mensupiai barang-barang / alat-alal kebutuhan proyek konstruksi bangunan 7. Masyerakat adalah masyarakat atau yang dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan proyek konstruksi dalam berbagai macam kegiatan 8. Instruksi teknis adalah pemerintah yang terkait dengan kegiatan provek konstruksi bangunan baik dalam bentuk administratif maupun terkait . STRATEGI PENERAPAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI Penerapan K3 pada kegiatan konstruksi dapat di lakukan dengan urutan sebagai berikut 1. HMdentification Setiap kegiatan proyek konstruksi memiliki karakteristik yang berboda, misainya proyek bangunan tinggi, pembangunan bendungan, bangunan pabrik dan sebagainya. Lakukan identifikasi polusi bahaya atau kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan. Buat mapping potensi bahaya menurut area atau bidang kegiatan masing-masing. Evaluation Dari hasil identifikasi dilakukan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas herdasarkan hazards rating. . Develops the plan Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi diatas susun rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan Terapkan konsep manajemen kesalamatan kerja yang baku(SMK3) Susunlah pekerjaan implementasi dan program-program K3_ yang akan dilakukan (buat dalam bentuk elemen kegiatan)}. . Implementasi Buat rencana kerja yang telah disusun untuk mengimplementasikan konsep pengendalian dengan baik. Untuk mencapai kegiatan yang optimal sediakan cumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program K3. Buatlah kebijakan K3terpadu. 10 5. Monitoring Buatlah program untuk memonitor pelaksanaan K3, untuk mengetahui apakah program-program tersebut telah terlaksanan cengan balk arau tidax Susun lalu audit internal serta inspeksi yang baik sesuai dengan kondisi setempat. E£. ELEMEN PROGRAM K3 PROYEK KONSTRUKSI Sehagai implementasi program K3 pada proyek konstruksi dapat kita laksanakan sebagai berikut 1. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Pihak manajemen harus membuat kebijakan K3 yang akan menjadi landasan Kebcrhasilan K3 dalam kegiatan proyck konstruksi. tei " kebijakan merupakan komitmen dan dukungan dari manajemen puncak terhadap pelaksanaan K3. Kebijakan 3 tersebut harus direalisasikan kepada seluruh karyawan dan digunakan sebagai kesadaran kebijakan proyek yang lain, COMPANY PoLicy ame sweats rcs 1 terug ga ttc rt Bata ale Rede me pe feranspa wie ptt 1 Pape Bt are ers soi ota PROJECT POLICY / RULE 2. Administratif dan prosedur Menetapkan sistem organisasi pengelolaan K3 dalam proyek setta menetapkan personil dan petugas yang menangani K3 dalam proyek 12 Menetapkan prosedur dan sistem kerja K3_ selama proyek berlangsung termasuk tugas dan wewenang semua yang terkail. Kontraktor harus memiliki - Organisasi yang mempunyai K3 yany besarnya seoual dengan kebutuhan dan lingkup kegiatan. - Akses kepada penanaqung jawab proyek. _ Personal yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3. dalam perusahaanyang jumlahnya disesualkan dengan kebutuhan - Personil atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menanyani setiag jenis pekeriaan serta mengetahui sistem care kerja aman untuk masing-masing kegiatan Kelengkapan dokumen kerja dalam perizinan yng beriaku _ Manual K3 sebagai kebijakan K3dalam perusahaan/ proyek. _ Prosedur kerja akan sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang akan dikerjakan. Identifikasi bahaya Sebelum memulai sesuatu pekerjaan, harus dilakukan identifikasi bahaya, guna mengetahui potensi bahaya dalam seliap pekerjaan identifikasi bahaya dilakukan bersama pengadaan pekerjaan dan safety departemen atau P2K3. Identifikasi bahaya menggunakan teknik yang sudah baru seperti check list, what If, hazards dan sebagainya 13 Semua hasil identitikasi bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan_ setiap kegiatan 'dentifikasi bahaya harus dilakukan pada seliap kegiatan pekerjaan konstruksi yang meliputi : Tahap Perencanaan (Design phase) ~ Pengadaan/ Pelolangan (Procurement) - Konstruksi ~ . Pengujian dalam rangka serah terima (Commissioning dan start up) ~ Penyerahan kepada pemilik ~ Masa pemeliharaan/ perawatan bangunan Project safety review Sesuai dengan Perkembangan proyek, dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3dalam rancangan dan Pelaksanaan Pembangunannya Kajian K3 dilaksanakan until moyakinican beilywa Proyek dibangun dengan standar_keselamatan yang baik sesuai_ dengan Persyaratan. Bila diperlukan kontraktor harus melakukan project safety review unluk setiap tahapan kegiatan kerja, terutama bagi kontraktor EPC (Engineering, Procurement, Construction) 14 Project safety review bertujuan untuk mengevaluasi potensi bahaya dalam setiap tahapan project secara sistematis. 5. Pembinaan dan pelatihan Pembinaan dan pelatihan K3 untuk semua karyawan dari level terendah samoai level tertinagi dan dilakukan suatu proyek dimulai dan ditakukan secara berkala. Materi 2embinaan dan pelatihan antara lain Kebijakan K3 proyek Cara bekeria dengan aman Cara penyelamatar dan penanggulangan dalam keadaan darurat. ~ Dan fain-lain 6. Safety Committec(Panitia Pembina Kesclamatan dan Kesehatan Keriaj P2K3 merupakan salah satu penyangga keberhasilan K3 dalam proyek konstruksi serta merupakan saluran untuk membina keterlibatan dan kepedulian semua terhadap K3 Kontraktor harus membentuk P2K3 yang beranggotakan wakil dari masing-masing fung yang ada dalam kegiatan kerja P2K3 membahas permasalahan K3 dalam kegiatan proyek konstruksi serta memberikan masukan dan pertimbangan kepada manajemen untuk meningkatkan K3. 7. Safely Promutivn 15 Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program- program promosik3, yang bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan awarenesspara karyawan proyek Kegiatan promosi berupa poster, spanduk, bulletin, lomba K3 dan sebagainya yang sebanyak mungkin melibatkan tenaga kerja. Safe working practices Harus disusun pedoman K3 untuk setiap pekerjaan herhahaya dilingkungan proyek, misalnya : Pekerjaan pengelasan Pemasangan perancah / scaffolding Bekerja di ketinggian Penggunaan bahan kimia berbabaya - Bekerja di ruang terbatas (confined spaces) - Bekerja di peralatan mekanik Ban sebagainya. Sistem izin kerja Untuk mencegah kecelakaan dan berbagai kegiatan terbahaya, perlu dikembangkan izin kerja. Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki izin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang (pengawas proyek atau ahli K3) 'zin kerja memuat cara melakukan pekerjaan, safety precaution dan peralatan keselamatan yang diperlukan 16 10. Safety inspection Safety inspection merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada “unsafe act maupun unsafe condition” Ui lingkuriyart keyialan piuyek. Inspeksi harus dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan oleh petugas K3 alau dibentuk joint inspection semua unsur dan sub kontraktor. 41. Equipment inspection Semua peralatan (mekznis, proyek tools, alat berat, dsb) harus ciperiksa oleh ahlinya sebelum diizinkan digunakan dalam proyek. Semua peralatan yang sudah diperlukar diberi_ sertifikat penyguniaan dilengkapi dengan label. Pemeriksaan harus dilakukan secara berkala. 12. Keselamatan Kontraktor {Contractor Safety) Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang meminta kontraktor maupun sub kontraktor harus memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan dan setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3. Pelatihan K3 harus diberikan secara berkala kepada karyawan sub kontraktor. 13. Keselamatan Transportasi Kegiatan proyek melibatkan aktivitas transportasi yang tinggi, sehingga diperlukan pembinaan dan pengawasan transportasi baik diluar maupun di dalam lokasi proyek.Semua kendaraan angkutan proyek harus memenuhi persyaratan yang telah ditatapkan 17 14, Pengelolaan Lingkungan Selama proyek berlangsung harus dilakukan _pengelolaan lingkungan dengan baik, mengacu kepada dokumen amdal / UKL dan UPL. Selama proyek berlangsung dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan proyek harus ditekan seminimal mungkin untuk imenyhindarkan kerusakan lertadap lingxungan, 15, Pengelolaan limbah dan K3. Kegiatan prayek dapat menimbuilkan limbah yang kemungkinan dalam jumtah yang cukup besar dalam berbagai bentuk Limbah yang dihasitkan harus dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya pada waktu-waktu tertentu .limbah harus dikeluarkan dari proyek dibuang ketempat yang sudah ditentukan 16.Keadaan darurat Apapun dapat terjadi selama kegiatan proyek beriangsung, misalnya; kebakaran, kecelakaan, peledakan dan sebagainya.Oleh karena itu perlu diperoleh keadaan darurat dan direalicasikan eorta dilakukan pelatihan / simulasi yang diikuti semua karyawan proyek. 17.Accident Investigation and Reporting System Semua kegiatan kecelakaan selama proyek berlangsung harus diselidiki oleh petugas yang telah terlatih dengan tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian / kecelakaan serupa tidak terulang kembali 18 Semua kejadian / kecelakaan harus dicatat serta dibuat sesuai statistik kecelakaan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan rapat pada pertemuan rutin P2K3 18. Audit K3. Proyek konstrukei cecara berkala harus diandit disesuaikan dengan jangka waktu kegiatan proyek Audit K3 berfungsi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek sebagai masukan pelaksanaan proyek berikutnya. Hasil audit juga dapat sebagai masukan dalam memberikan penghargaan K3. . PENGAWASAN PELAKSANAAN K3PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN ‘Sesuai dengan Pasat 2 Permenaker No. Per.01/MEN/1980 : * ‘Setiap Pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib Gilaporkan kepada Direktur atau pejabat yang ditunjuk, yaitu Kepala Dinas Ketenagakerjaan setempat’, dengan mengisi formulir Wajib Lapor Pekerjaan Proyek/ Konstruksi Bangunan(SE Dirjen Binawas No. 447/BWIKK/IV/1997) yang berisi antara lain - Identitas perencana - Penanggungjawab - Perkembangan Jamsostek - Jenis pekerjaan - Waktu pelaksanaan - Jumiah pekerja - Pesawat/mesin / peralatan Bahan berbahaya - Fasilitas K3 > Unit K3 Useha-usaha K3 (bentuk formulir sebagaimana tertampir) Dari data-data_yang tercantum pada wajib lapor pegawai Pengawas spesialis konstruksi akan melakukan pemeriksaan selempai untuk melakukan inspeksi Dari hasil inspeksi tersebut akan dituangkan kedalam buku Akte Pengawasan. Akte Pengawasan inilah yang merupakan bentuk dari Pengawasan preventif suatu tempat kerja.isi buku akte pengawasan adalah data-data yang dipcrlukan dari tempat kerja serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengurus tempat kerja 1. Tahap Perencanaan (Design phase) 2. Pengadaan/ Pelelangan (Procurement) 3. Konstruksi 4. Pengujian dalam rangka serah terima (Commissioning dan start up) 5. Penyerahan kepada pemilik 6. Masa pemeliharaan / perawatan bangunan 20 G. PERSONIL DAN PERALATAN 1. Personil Setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus dilakukan oleh personil yang kompoten cosuai dengan bidang kerjanya scbagaimana peraturan perundangan K3, antara lain = Abli K3Umum - _ Abli K3 Konstruksi Utarna, Madya, Muda - Supervisor Perancah Teknisi Perancah - Teknisi Listrik - Operator Pesawat Angkat Angkut - Operator Pesawat Tenaga Produksi - Petugas P3K di tempat kerja - Peiugas K3 Ruang terbatas - Pelaksana 2. Peralatan Semua peralatan yang dipergunakan dalam pekerjaan Konstruksi dipastikan dalam kondisi aman yang dibuktikan dengan Sertifikat / Pengesahan / Akte jin, antara lain *Pesawat angkat-engkut : Crane, Forklift, Passenger Hoist, Excavator, dil Peralatan kerja sebelum dipergunakan _harus diperiksa terlebih dahuly dengan menggunakanlembarcheck val 3. list.Secara berkala peraiatan tersebut harus diperiksa dan diuji oleh pengawas K3 spesialis atau ahli K3_ spesialis sesuai dengan bidangnya INSPEKS! RUTIN INTERNAL Contoh check list No | Pertanyaan Ya Tdk | Keterangan ‘Apakah memiliki kebijakan K3 2. | Apakah kebijakan —tersebut telah disebarlaskankepada seluruh karyawan 3. |Apakah masih ada karyawan yang belum memakai APD 4. |Apakah sudah dipasang rambu-rambu Apakah ada penjelasan K3. hagi para | — tamu I 6. | Apakah untuk tamu juga disediakan | Hl i APD. | 7. |Apakah ada kegiatan K3 sebelum bekerja —4 Apakah sudah dibentuk P2K3 Apakah telah memiliki ahli KS. serta tenaga kerja lain yang memil kompetensi 10. | Apakah peralatan di telah disertifikasi 41. | Apakah dilakukan inspeksi rutin 12. | Apakah kegiatan inspeksi menggunakan check list 13. | Apakah pernah dilakukan audit K3 14.|Apakah peralatan kerja sebelum dipergunakan diperiksa terlebih dulu 15.| Pemeriksaan_ tersebut _menggunakan check list 16. | Apakah tersedia kotak obat P3K No | Pertanyaan Ya | Tdk | Keterangan 17.|Apakah ada petugas yang kompeten | terhadap P2K 18.|Apakah ada _—sanksi_terhadap pelanggaran K2 serara tertulis, 19.| Apakah telah tersedia alat_ pemadem | kebakaran 20.|Apakah telah —memiliki__struktur organisasi tanggan darurat. 23 BAB IV SOAL LATIHAN 14. Apakah yang menjadi dasar hukum pengawasan K3_pekeriaan konstruksi bangunan ? 2. Pengawasan K3pekerjaan konstruksi bangunan dilakukan pada setiap tahapanpekerjaan, sebutkan ! 3. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian kecelakaan di proyek konstruksi ? 4. Apa manfaat unit K3 di proyek konstruksi bangunan 5. Jelaskan tentang bahaya-bahaya yang ada di kegiatan provek ‘construksi bangunan ! 6. Dalam bentuk apa pengawasan K3 proyek konstruksi bangunan ? 7. Apa tujuan pembuatan pedoman kerja di proyek konstruksi bangunan? 8. Mengapa pihak manajemen harus membuat komitmen K3 ? 9. Tanggap darurat pada konstruksi bangunan sangat diperlukan untuk kondisi seperti apa tanggap darurat itu dibuat ? 10. Berikan contoh jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan izin kerja ! 24 BAB V PENUTUP Perkembangan dalam sektor konstruksi_ banyak menggunakan peralatan, pesawat, mesin, bahan berbahaya cenderung mengundang sumber bahaya potensial yang sangat tinggi Sumber bahaya dengan potensi tinggi akan meningkatkan bahaya baik dari sifat cara dan proses produksi serta lingkungan kerja dengan risiko kecelakaan yang lebih besar kalau tidak diadakan upaya pengendaliannya Pengendalian ini dapat cilakukan dengan meningxatkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup antara lain upaya untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja konstruksi bangunan. Dalam kondisi yang demikian periu tenaga kerja yang lebih terampil dan profesional di dalam pengoperasiannya, sehingga risiko bahaya dapat lebih ditekan. Peranan K3akan sangat penting dan strategis guna mengantisipasi masalah tersebut diatas 25 LAMIPIRAR 4 NO. KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. AKTE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROYEK KONSTRUKS! BANGUNAN NAMA PROYEK LOKASI/ALAMAT : KODYAVKAB. PROPINSI Catatan Warna dasar Cover kuning, 26 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN & K3 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. No. $1 ~ JAKARTA Kotak Pos 4872 Jak. 12048 Telp.5255733 Pes. 600 ~ Fax (021) 5253913 V—_——————————————— AKTE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROYEK KONSTRUKSIBANGUNAN _ Nama Proyek Lokasi/alamat Izin mendirikan bangunan Pelaksana konstruksi/kontraktor Status Perusahaan Alamat aeeene 7. Nama Project Manager 8. Nilai Xontrak 9. SIUIK Nomor 10. Dimuiai pada It. Tenaga kerja/Pekerja yang dikerjakan (a) Kontraktor WNA WNI (b) Sub. Fentrektor WNA WNI Jumlah (a) + (b) 12. Data Proyek Terlampic Pecalatan Kerja 13.1, Motor diesel/Genset 13.2. Scaffold/Perancah 13.3. Pesawat angkat 13.4, Bahan-bahan berbahaya A.n. Dirjen Binawas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota 27 DATA PROJ 1. Nama Projek 2. Lokasi Pemberi Tugas 4. Perencana konstrukst 5. Pengawas konstruksi 6. Pelaksana konsiruksi 7. Luas lahan 8. Luas bangunan 9. Sub kontraktor (dapat ditambah lenibar tersendiri) 10. Mulai pekerjuan’Lama proyek U1. Jumlah tenaga kerja orang a. Tetap WNA orang WNI orang b. Borongarvharian lepas orang 12. Selesai pekerjaan 13. Wajib lapor Per. O1/Mew/1980 Ada/Tidak ada Dibuat oleh 28 Pada hari ini Form BERITA ACARA PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROYEK KON , tanggal NIP. RUKSI_BANGUNAN » bulan tahun, ,yabatan—_pengawas bertempat di O0rD saya nama ketenagakerjaan + telah melakukan pengawasan ketenagakerjaan pada proyek konstruksi bangunan sebagai berikut: Nama proyek/bangunan I 2. Lokasi 3. Lin mendirikan bangunan 4. Pelaksana kenstruksi/ kontraktor 3. Alamat 6 Pemimpirproyek manager 7. Status perusahaan/klass 8. Nilai Kontrak 9. SIUIK 10. Muisi pekerjaan 11. Lamm proyek 17 Jumibbh tenaga kerja yang dipekerjalan + a. Kontraktor orang WNA orang P= orang, WNI erang P= rang b. Sub kontraktor WNA Le orang = P= orang WNI L= orang P= orang 29 Form : 001 (D) 13. Mesin, pesawat dan peralatan kerja yang aca (dapat ditambah lembar tersendiri) a, Motor diesel / genset 2 Unit b. PrancalvScatfold 2 Unit c. Pesawat angkat 2 Unit d. Bahan berbahaya yang ada di lokasi tempat kerja Pihak Kontraktor Pegawai Pengawas K3 Yang memeriksa Proyek Mana; NIP. KETERANGAN 30 Form : 001 (C) CHECKLIST UNTUK PENGAWASAN TEMPAT KERJA KEGIATAN KONSTRUKSI BANGUNAN Nama Proyek Loka: Pelaksana konstruksi (Kontraktor) Item yang diperiksa/ Diamati sbo vlamat No] ITEM YANG DIPERIKSA/DIAMATI YA | TIDAK| KETERANGAN 1 2 3 4 3 nt 1 | Umum |. | Apakah kontraxtor induk telah melapor | i kepada Depnaker sesvai pasal 2 | Per O1/Mer1980 2. | Apakah kontraktor induk telan memiliki | Wajib Lapor sesuai UU.No.7/1981 + 1 Apakah semua pekerja harian lepas dan atau borongan sarmpai Subkon telah mendapat | perlindungan Jamsostek 4. | Apakah Kontrakior induk/subkon_mempuayai Hin penyimpangan waktu kerja 3. | Apakah memiliki Poliklinik di lokasi proyck, bila ada berapa petugas keschatan yang aktif. 6. | Apakah proyek mempunyai petugas K3/Safety Officer yang telah berscrtifikat | 2. | Apakah proyek memiliki organisasi K3 (Unit K3/P2K3) atau Salety commitec 3 8. | Apakah safety officer atau safety commitee memiliki program K3 untuk pelaksanaan proyek ' 9. | Apak sh safety officer atau safety commites | men tiki kegiatan-kegiatan antara lain a. Safety talk b. Rapat-rapat K3 ~ Harian Mingguan ~ Bulanan ¢. Prosedur kerja setiap tahapan pekerjaan 4. Supervisi dan inspeksi © Tersedia check lisv/safety patrol f Petugas piket g. Kegintan kampanye K3: Lomba K3, kebersinan. disiplin, dil h. Tindakan sanksi | 110. | Apakab cukup disiupkan alat-alat perlengkapan dan alat pelindung diri (PPE) a Helm 1b. Sepatu kerja ©. Tali pengaman d. Masker las Penutup mulut £ Sarung taagan & Pakaian ker} fh. Kaca mata alas i. Jaringan pengaman j. Terali pengaman 32 I Apakah ada dipasang rambu-rambu & poster a, Papan pengumuman untuk tata tertib Poster-poster K3 cc. Rambu-rambu atau papan-papan peringatan seperti tanda awas bahaya, tanda bahan mudah terbakar. d. Tanda kode pewnjuk ara - Musholah = Kantin ~ Bak sampah induk - Kotak P3K - Tempat istirahat - Airminum ~ Klinik: - Ruang safety committe 12. | Adakal — kesiapan —kontraktor dalam | pencegahan dan penanggulangankebakaran dan sarananya antare tain APAR apakah sudah dipasang pada tempatlokasi yang rawan kebukaran, Wl. | Layout/Tata Ruang Lokasi 1. | Lokasi proyek konstruksi a. Luas tanah m b. Luas bangunan mm e. Jumlah lantai lantai d. Jumtah basement lantai Kantor proyek e. £ Gudang bahan material g- Pos keamanan h. Poliklinik i Kantin j. Kamar MCK k. Rute Lalu lintas kendaraan |. Tempat parkir m, Rute jalan orang keluar/masuk 33 Pemagaran lokcasi proyek 1. Bahan 2. Tinggi 3. Keadaan Lingkungan kerja |u. Kebersihan ®. Penerangan c. Ventilasi i i i I i ' Steuktur bangunan dan peralatan kerja 4.1. Perancah/Scaffold - Sertifikasi daan i ~ Pemeriksaan terakhic = Mobil Cre Jumilah, - Perizinan - Keadaan + Pemeriksaan terakhir - Pemilik - Pabrik pembuat = Data teknis (jenis, nomor serie) 4.3, Pesawat-pesawat ‘Tower Crane tenaga/genseU/motor diesel | - Jumlah - Perizinan - Keadaan | ~ Pemeriksaan terakhir - Pemilik - Pabrik pembuat - Data teknis, jenis dan nomor seri ‘Operator-operator alat-alat Angkat dan Jain-lain sesuai Per.09/Men/2010 34 2) Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya ; 3) Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan ; 4) Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan iv. Menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang herada dibawah pimpinannya. v. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankannya. vi. Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. vii. Menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja. vili, Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan sernua bahan pembinaan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca. ix. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebur 11. Perbedaan antara pengusaha dengan pengurus Pengusaha: i. Orang atau badan hukwm yang menjalankan sesuatu usaha milik sendir! dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja. ii, Orang atau badan hukum yang’secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk keperiuan itu mempergunakan tempat kerja. i, Orang atau hadan hulum yang hokum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang diwakili berkedudukan di Juar Indonesia. Indonesia mewakili orang atau badan Pengurus: Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau_bagiannya yang berdiri sendiri. 72. Kewajiban tenaga kerja adalah ° i. Memberikan keerangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. ii, Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan. iii, Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan keschatan kerja yang diwajibkan. Modul Sis tem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3){Type text] 46 Yang melakukan pengawasan terhadap ditaatinya UU No. 1 tahun 1970 berdasarkan pasal 5 bab IV yaitu : i. adalah Direktur (Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan) melakukan pelaksanaan umum; ii, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya UU int dan membantu pelaksanaannya. 7. Undang-undang No. 1 tahun 1970 berdasarkan pasal 4 diberlakukan penerapannya sejak tahap perencanaan, pembuatan, perakitan sampai pemakaian yang menyangkut bahan, konstruksi, perlengkapan pengaman, penandaan dan lain-lain. 8. UU No. } tahun 1970 dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, apabila pelaku-pelakunya (pengusaha, pengurus dan tenaga kerja) dapat memenuhi dan mentaat! serta melaksanakan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan aparat pengawasan yang ditunjuk UU menjalankan fungsinya dengan baik 9. Kewajiban pengusaha adalah i. Membayar retribusi menurut peraturan perundangan; ii, Menunjuk dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja; ili, Memenuhi ketentuan Undang-undang No. 1 tahun 1970 paling lama 1 (satu) tahun setelah di undangkan, yaitu tanggal 12 Januari 1970. 10. Kewajiban pengurus adalah i. Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya. ii, Memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur. iii, Menunjukan dan menielaskan pada tian tenaga kerja baru tentang 1) Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya ; Mo dul Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK2)(Type text] 45 = Dengan adanya peraturan yang maju akan dicapai keamanan yang baik dan realistis yang merupakan factor sangat penting dalam memberikan rasa tenteram, kegiatan dan kegairahan bekerja pada tenaga kerja, dan mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan mutu produksi dan produktivitas kerja; = Model penaawasan berdasarkan VR seluruhnya bersifat represif, 3. UU No. 1 tahun 1970 disebut Undang-undang keselamatan kerja karena secara eksplisit dalam pasal 18 menyebutkannya demikian. 4. Yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1976 adatah : i. Tujuan undang-undang, yaitu agar a.Menjamin keselamatan setiap tenaga kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraannya b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja c. setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien, ii, Ruang lingkup berlakunya UG iii, Syarat-syarat keselamatan xerja iv. Pengawasan terhadap pelaksanaan UU v. Kewajiban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja vi. Kewajiban membayar retribusi dan menunjuk dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja . vii. Pembinaan yang harus dilakukan oleh pengurus viii. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ix. Kewaiiban melaporkan kecelakaan Kewajiban dan hak tenaga kerja xi. _Kewajiban bila memasuki tempat kerja xii. Kewajiban pengurus tempat kerja xiii, Ketentuan tentang sangsi pelanggaran 5. Undang-undang No. 1 tahun 1970 dapat dilaksanakan/diterapkan adalah disemua tempat kerja, yang berada diwilayah kekuasaan RI, dengan memperhatikan 3 unsur pokok yaitu ada tenaga kerja yang dipekerjakan, adanya bahaya kerja dan tempat kerja tersebut dilakukan untuk usaha, a ‘Mod ul Si stem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) [Type text] 44 13. Uraikan apa yang dimaksud dengan P2K3 ? Coba jelaskan Peraturan Menaker yang mengatur mekanisme dan fungsi P2K3 tersebut ! 14. Mengapa pengurus diwajibkan melaporkan setiap terjadi kecelakaan kerja ? 15. Tata cara kewajiban melaporkan kecelakaan berdasarkan pasal 11 UU KK diatur dengan peraturan perundangan, jelaskan ! 16. Sanksi apakah yang diterima oleh karena pelanyyaran terhadap pelaksanaan UU No. 1 tahun 1970? 17. Dengan dicabutnya V.R. tahun 1910, apakah peraturan pelaksanaan yang berhubungan dengan V.R, masih tetap berlaku atau tidak. coba jelaskan | 8. KUNCI JAWABAN 1. Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal $, 20, 27 (2) dan UU pasal 9, 10 No. 14 tahun 1969 (dicabut dan diganti dengan pasal 86 Undang-undang No.13 tahun 2003. 2. Latar bi 7 Semenjak dikeluarkannya Vellieiyheidsregiement (VR), Stb!. Ne.406 telah mengalami heberapa perubahan dan sudah terbelakang yang peilu dilakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan peraturan perlindaungan tenaga kerja iainnya, + Perkebangan serta kemajuan teknik, teknologi dan industrialisasi yang ada dan untuk selanjutnya dimasa dating; * Mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat baru den sebagainya yang semakin pelik banyak dipakai, bahan-bahan tehnis oaru banyak diolah dan dipergunakan, mekanisasi dan elektrifikasi diperluas dimana-mana; * Kemajuan industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi, maka dalam banyak hal berlanysuny pula peningkatan intensitas kerja operasional dan tempo kerja para pekerja; * Keperluan pengerahan tenaga kerja secara intensif dari para pekerja menyebabkan kelelahan, kurang perhatian akan hal-hal lain, kehilangan kesimbangan dan menjadi sebab terjacinya kecelakaan; * Bahan-bahan yang mengandung racun, mesin-mesin, alat-alat, pesawat- pesawat dan sebagainya yang serba pelik serta cara-cara kerja yang buruk, kekurangan ketrampilan dan latihan kerja, tidak adanya Pengetahuan tentang sumber-sumber bahaya yang baru dan penyakit- penyakit akibat kerja; * Perlu adanya pengetahuan kesematan kerja dan kesehatan kerja yang maju dan tepat; ‘ang dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 adalah Modul Siem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3){Type text] 8 ~Jumlal > orang ~ Nama - Jenis + Kelas Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (KS) ~ Peratura n-peraturan, pedoman teknis petunjuk pelaksana ~ Jadwal meeting K3/Unit K3/P2K¥/ Pimpinan Proyek ~ Statistik kecelakaan - Daftar/bentuk laporan kecelakaan/bahaya ~ Jadwal supervise Program pembinaan K3 ~ Prosedur pemeriksana kesehatan tenag: Pelatiban K3 bagi mandor/eperstor 2 kerja K3/P2K3/petugas K3 | so penguins anit Upaya-upaya perlindungan K3 ~ Terhedap bahaya jatul/penadah/palang ' pengaman/safety belt Terhadap kejatuhan benda/jala pengaman/ safety nevpagar sementara ~ Terhadap robohnya bagian bangunan ~ Terhadap kebakaran (regu balakar) ~ Terhadap kebisingaa - dil i i 1 t Prosedur pelaporan kepada instansi terkait + Dajtar indentifikasi sumber bahaya (sumber bahaya) yang dapat diduga dart tiap tahap pekerjaan ~ Wajib lapor pekerjaan ~ Perlindungan norma kerja (upah, jam 35 Kerja, lembur dan jamsostek) i Lain-lain v diberikan oleh Pengawas K3) Syarat-syarat yang harus dilakukan oleh kontraktor (syarat-syarat yang ve ‘Tanggal pemeriksaan : Pihak Proyek: (Kontraktor) Project Manager Diperiksa oleh : Nama/Nip Jabatan, Tanda tangan 36 LAMPIRAN 2 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN, Jl, Jend. Gatot Subroto Kav. No.51 Jakarta Kotak pos 4872 Jak, 12048 Tlep. $255723 Pes. 800 - Fax (021) 5253913 | From: KONT 01 | Laporan No. : -001 | WAJIB LAPOR PEKERJAAN /PROYEK KONTRUKS! BANGUNAN ‘Sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.l, No. Per. (010Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kontruksi bangunan sebagai pelaksana Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang 1 3._| Jenis Proyek 4. | - Pelaksana Kontruksi/Kantor Utama (Main Kontraktor) -__Nama Pernimpinm Provek = _Jabatan ~__Alamat Kantor i Lapor Ketenaga Kerjaan J |. __Perlindungan Jamsostek - siusKk 5. | = Pemberi Tugas / Kerja = Alamat 6. | - Pengawas Kontruksi = {Konsultan Fengawas in Feng: -__Alamat Kantor -__Pimpinan penanggung jawab 37 7. | Bagian Pekerjaan / Froyek yang dikerjakan oleh Sub Kontraktor (Data Lengkap dapat diuraikan dalam lembar tersendiri) 7.3 Meknikal dan Elektrikal (M&E). metiputi YalTidak Jenis Pekerjaan konttor Nama Sub kontraktor 7.1 Persiapan dan Pondasi YarTidak 7.2 Gedung / Structure YafTidak | Power planvgenset YalTidak Instalasi Pip air /olumbing YasTidak Instalasi tata udara YalTidak | IMstalasi proteksi kebakaran YafTidak | Instalasi penyatur petir YarTidak [ estetasi cin 7.4 Pekerjaan Finishing | YasTidek Ya/Tidak VarTidek 8. Juriah Pekerja yang akan di pekeriakan selama pekerjaan konstruksiiproyek berlangsung {Data lengkap dapat diuraikan dalam lembar tersendi Jurniah Pekerja T 7 Orang Wnt | Org. | WNA Org. L Org. | Org. _ Pp I On. |e Org. 9. [Lerma Proyek: Town (bom) | 10. Pekerjaan Proyek dimulai pada oo Tahap Pekerjaan/Schedule Waktu Pelaksana ~__ Persiapan dan Ponda: > __Gedung/Structure > ___Instalasi Listrik Mekanikal dan Elektikal (M&E) = Power Plantigenset Instalasi Pipa air (Plumbin, . i Pipa 2 9 = instatast itt _ = __Instalasi tata udara — - _Instalasi Proteksi kebakaran = Instalasi Penyalur petir = Sipit = Finishing | Hand ouv/penyerahan. Fasiltas alat, pesawat, mesin, dan perlengkapan kerja yang lersedia atau (Data lengkap dapat diuraikan dalam bentuk sendiri) Sertifikasi Jenis Alat /Ferlengkapan Jumiah Nomor Kondis Le Kantor Proyek Pembangkit Listik/Genset _Instalasi tata udara/ventilasi Mobile Crane __Tower Crane Hoisting Lift a Mesin Pancang/Alat Pneumatic _ Power Shovel/Excavator . = Peraneah ‘Bahan-Bahan yang berbahaya yang terdapat pada lingkungan tempat keria/proyek F usillas Kesiamatan dan kesenatan kerja (K3) yang tersedla [ Jenis Fasilitas K3 Jumlah Sertifikasi Nomor -__ Safety helmet 39 Ear plug /Ear Muff + Masker + Geogles - Poliklinik’ Rumah Sakit Rujukan 15, Unit K3 ( P2K3 /Safety committee) lama Jabatan _ . 1 -__Anggota-anggota__ Usaha-usaha K3 yang akan dilakukan 16. (Prosedur Lengkap dapat diuraikan dalam lembar tersendiri) ‘daiTidak 14.1, Panduan K3 al Tidal 14.2. Program K3 AdafTidak AdavTidak 14.3, Penyuluhan K3 alia ~ - . { _ _ _ Pelaksanaan Konsteus! (Kontraktor Utama) Site Manager 1 Lembar warna putih dikirim ke Kantor Departomen Tenaga kerja 2 Lembar warna biru Arsip Kontraktor /pelaksana Konstuksi 3 Lembar wana merah di kirim ke Depnater pusat Ca. Direkiorat Pengawasan Norma keselamatan dan kesehatan Kerja 4 Le mbar warna hijau dikirim ke Kanwil Departomen tenaga Kerja 8 Leambar warna kuning dikirim ke Kacab PT. Jamsostek (persero) 40 LAMPIRAN 3 DATA LENGKAP SUB KONTRAKTOR MASING-MASING JENIS PEKERJAAN | Nama Sub Kontraktor i Jenis Pekeriaan \ __ _ Nama Penanggung Jawab Alamat Sub Kontraktor 2, WNI WNA | Data Tenaga Kerja/Pekerja | Jumiah | Kualifikasi tlejile Management dan Stat [-_ SupervisiovPengawas [+ Formen/Mandor ! | i Pelugas K3/Satety Officer Sertifikat Nomor Data Pesawal, Alat, mesin-mesia |__| Perlengkapan kerja _| ti -__Genset Movil Crane -_ Tower Crane Histing Lift { = Power Sovel _ ~_Excafator =__Mesin Pancang =__Perancah/Secatfolding L Catatian.: dapat disesuaikan dg jenis |__| pekerj can _ 1 4 Unit K3/ Safety Commite at - NAMA - Jabatan = Angota-anggota Fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Yang Tersedi: Jumiah | Sertifikat | Jenis Fasilitas K3 ime Nomor . = ___ Safety helmet |. Safety shoe -__ Safety belt -__ Safety Net Ear Plug/Ear Muff Geogles | - - i Mengetahui, | Kontraktor Utama | Sub Kontraktor 42 DAFTAR PUSTAKA 1. Himpunan Peraturan Perundangan K3 2. Pedoman Pelaksanaan tentang K3 pada Tempat Kerja Kegiatan Konstruksi 43

Anda mungkin juga menyukai