Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR JAWABAN

UJIAN TENGAH SEMESTER


(UTS)
UNIVERSITAS SEMESTER GENAP TA 2020/2021
GADJAH MADA NAMA: Muhammad Rikho
FAKULTAS HUKUM Antasuri A
PROGRAM STUDI NIM: 18/HK/21649/426992
SARJANA HUKUM NO. UJIAN: 52
TANGGAL:   
8 /April / 2021
MATA KULIAH: Hukum dan HAM
KELAS: B
DOSEN:

JAWABAN

1. Karena prinsip prinsip yang ada dalam HAM membuat hak hak yang dimiliki setiap orang
menjadi terjamin dan terjaga, secara konseptual HAM bersifat mendasar dan inheren
terhadap manusia secara universal maka dari itu pengarusutamaan pembaharuan hukum di
Indonesia adalah HAM terutama karena dengan HAM kita bisa berpikir lebih jauh lagi
tentang sejauh mana Negara bisa memberi tempat yang layak dan aman bagi para
warganya, sehingga dapat tercipta tempat yang aman dan nyaman bagi warga Indonesia.

2. Maksud dari pernyataan tersebut berdasarkan dari pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 adalah
bahwa setiap orang dalam menjalankan hak dan kebebasannya tetap wajib untuk tunduk
dengan undang undang untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi yang adil dan sesuai moral, agama, dan
keamanan. Walaupun dalam praktinya hal ini bisa membuat para pembentuk UU melakukan
pelanggaran HAM.

3. Secara arti hampir memiliki kesamaan secara menyeluruh tetapi ada perbedaan juga
diantara keduanya yakni apabila HAM adalah Hak yang bersumber dari Yang Maha Kuasa
yang prinsipnya tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun yang membuat manusia,
sedangkan Hak Konstitusional adalah Hak hak yang diatur dan dijamin oleh UUD 1945 bagi
para warga warganya. Hal ini membuat secara harfiah memiliki konteks yang sama karena
pada dasarnya adalah mengatur dan menjamin hak hak tiap individual, yang menjadi
pembeda adalah jika dalam Hak konstitusional Pemerintah memberi aturan agar Hak hak
yang dimiliki tiap warganya bisa terjaga dan tidak ada penyimpangan.

4. Menurut saya mengapa hal itu bisa dikemukakan oleh Adnan Buyung Nasution dan Daniel
Hutagalung adalah karena yang diinginkan oleh Soepomo adalah Negara dengan ciri ciri
seperti NAZI Jerman atau Jepang yang dimana Negara dan Rakyat adalah suatu kesatuan
yang menurut saya bahwa itu justru cenderung bisa mengakibatkan keotoritasan berlebih
pada pemerintah karena dalam sistem itu tidak mengenal pemisahan kekuasaan dan HAM
yang membuat kepala negara adalah seorang yang sangat absolut, dan akhirnya membuat
Pemerintah berlaku secara otoriter kepada rakyat dengan alasan Pemerintah sebagai bapak
dan Rakyat sebagai anaknya yang selalu mengikuti perintah bapaknya.
5. Setuju, karena menurut saya dengan diajukannya UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi
membuat adanya mekanisme yang mengawasi apabila adanya unsur dalam UU tersebut
yang mengandung pengeksplotasian dalam HAM masyarakat hal itu bisa dicegah dan
dirubah dan bahkan ditambahkan beberapa hal yang dapat memajukan HAM sebelum
terjadinya pengesahan UU tersebut. Meskipun demikian tetap tidak menjamin 100% bahwa
dengan diajukannya UU tersebut MK akan benar benar mengawasi dan memajukan HAM
lewat mekanisme tersebut, tetapi dalam hal ini saya setuju dengan pendapat Saldi Isra.

Anda mungkin juga menyukai