C2/08320190072
Rangkuman Acara Bimtek Kewirausahaan
2) Features (Fitur)
Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari
Karakteristik Utama suatu produk. Misalnya pada produk Kendaraan beroda
empat (mobil), Fitur-fitur pendukung yang diharapkan oleh konsumen adalah
seperti DVD/CD Player, Sensor atau Kamera Mundur serta Remote Control
Mobil.
3) Reliability (Kehandalan)
Reliability atau Kehandalan adalah Dimensi Kualitas yang berhubungan
dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu
dan kondisi tertentu.
4) Conformance (Kesesuaian)
Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar
yang diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun
spesifikasi yang telah ditentukan.
5) Durability (Ketahanan)
Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti.
Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.
6) Serviceability
Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal
ini sering dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen
seperti ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika terjadi kerusakan
serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service Center) yang mudah dicapai oleh
konsumen.
7) Aesthetics (Estetika/keindahan)
Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi,
rasa maupun bau suatu produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah Ponsel yang
ingin dibeli serta suara merdu musik yang dihasilkan oleh Ponsel tersebut.
8) Perceived Quality (Kesan Kualitas)
Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk yang dirasakan oleh
konsumen. Dimensi Kualitas ini berkaitan dengan persepsi Konsumen terhadap
kualitas sebuah produk ataupun merek. Seperti Ponsel iPhone, Mobil Toyota,
Kamera Canon, Printer Epson dan Jam Tangan Rolex yang menurut Kebanyakan
konsumen merupakan produk yang berkualitas.
Upaya Peningkatan Mutu & Daya Saing Produk
Dengan adanya penerapan SNI ditetapkan oleh badan pengelola standardisasi
yang bersifat voluntari dan sebagai referensi transaksi pasar. Untuk diterapkan oleh
pelaku usaha/asosiasi secara sukarela berarti:
1) Menjadi wajib bagi kalangan terbatas
2) Sertifikasi sebagai referensi jaminan
3) Pengawasan pra-pasar
4) Pengawasan pasar oleh pemerintah.
Peranan Standar
1) Menjadi acuan mutu
2) Memperluas akses pemasaran
3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
4) Mengurangi resiko ancaman K3L
5) Membantu perusahaan mengadopsi standar lain yang menjadi persyaratan global
6) Menjadi jembatan untuk kesenjangan pengetahuan dan perkembangan inovasi.
Ruang Lingkup Program Inkubasi
1) Aspek teknologi
2) Aspek Pemasaran
3) Aspek produk/operasional
4) Aspek SDM & organisasi
5) Aspek Keuangan
6) Aspek Legalitas/Badan hukum
Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Perusahaan
TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan
(Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan
peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus). Total
Quality Management atau TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang
efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-
kegiatan perusahaan.
Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen
untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer
Satisfaction). Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi
atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan
proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan
kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai
tujuan kepuasan pelanggan. Ada 8 elemen pokok dalam sistem TQM yaitu:
1) Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk
maupun jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau
tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah
organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan
mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah
yang menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau
tidak.
2) Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai
tujuan yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara
keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses
dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan
layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan,
diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam
mengerjakan tugasnya.
3) Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem
manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai
dari penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-
transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal
maupun Eksternal).
4) Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu
perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun
horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik
agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat
dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.
5) Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan
Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses
tersebut biasanya disebut dengan Perencanan Strategi ataupun Manajemen
Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam
mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara
keseluruhan.
6) Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk
melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang
berkepentingan.
7) Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data
untuk mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan
dan melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun
kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data,
kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8) Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan
baik perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan.
Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan
yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan
semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.
Modal
Kemasan yaitu mencakup kemasan sablon yang menggunakan mesin hand
sealer, standing pouch/plastik + label/stikeryang ekonomis dan menggunakan mesih
hand sealer, standing pouch paper metalized keunggulannya menarik oleh karena itu
modalnya agak tinggi, dan yang terakhir yaitu rotogravure dimana menggunakan
mesin vertikal filling machine dan menggunakan modal yang tinggi.
Strategi Marketing melalui Kemasan
Pentingnya proses packaging produk dalam usaha untuk menarik perhatian
para konsumen yang berhubungan dengan kebutuhan terhadap suatu kreativitas dan
inovasi untuk menjalankan bisnis. Bagaimana tidak, perkembangan daya saing yang
sangat tinggi dan beraneka ragamnya jenis permintaan pasar semakin menjadikan para
pelaku bisnis juga harus mampu untuk mengatur strateginya dalam mempertahankan
bahkan meningkatkan jenis bisnisnya.
Packaging sendiri bisa dikatakan adalah suatu yang begitu penting pada
sebuah produk dikarenakan sebagai salah satu pemicu utama dari ketertarikan para
konsumen terhadap produk adalah terletak pada tampilan luar dari packaging
(kemasan). Dalam membuat packaging tidak hanya berhubungan dengan warna dasar
yang akan digunakan saja, akan tetapi juga dari desain dan informasi yang dimuat
beserta dengan packaging produk tersebut. Untuk itulah, maka seorang pelaku bisnis
juga tetap harus memikirkan tentang bagaimana segala informasi dari produk tersebut
dapat tersampaikan dengan baik. Manfaat dari pross packaging selain sebagai wadah
dan pelindung produk juga berperan sebagai sarana dalam memberikan informasi
untuk memasarkan produk. Poin terpenting dari pentingnya pross packaging produk
adalah agar dapat menarik perhatian dari para konsumen dengan cara berikut:
1) Pemilihan Warna Dasar yang Menarik dan Cenderung Lebih Mengundang
Perhatian
2) Memiliki Ciri Khasnya Masing-Masing
3) Memuat Informasi Tentang Produk
4) Memberi Kenyamanan Bagi Konsumen yang Melihatnya
5) Memberikan Kesan yang Lebih Positif
6) Memiliki Kekuatan Emosional yang Tinggi.
Keamanan Kemasan
1) Bahan/Material Kemasan
Pemilihan bahan kemasan sangat penting karena pada setiap produk yang
akan dikemas memiliki sifat berbeda-beda. Selain itu penting juga untuk
mengetahui sifat bahan pengemas yang digunakan dan tujuan dari
pengemasan.
2) Cara Pengemasan
Seperti melakukan pembungkusan maupun pelapisan dari produk yang akan
dikirim secara berlapis sehingga produk akan dapat tetap aman ketika dikirim.
Melakukan penggunaan pengemasan kayu pada barang yang dimana akan
mudah untuk pecah.
3) Distribusi
Adanya kebijakan pada penyaluran produk agar kemasan aman sampai tujuan.
Izin Edar: SPP-IRT vs MD/ML
1) SPP-IRT
Kriteria pangan yang didaftarkan di DINKES, tempat usaha di tempat tinggal
sendiri, pangan olahan yang diproduksi secara manual hingga semi otomatis.
Jenis pangan PIRT mengacu pada lampiran Peraturan BPOM No. 22 Tahun
2018 tentang Pedomen Pemberian sertifikat Produksi PIRT.
2) MD/ML
Kriteria pangan yang didaftarkan di BPOM, lokasi produksi tersendiri
(terpisah dengan rumah tangga), pangan olahan yang diproduksi secara
manual, semi otomatis atau dengan teknologi tertentu seperti UHT dan retort.
Untuk jenis pangan mencakup seluruh jenis pangan olahan. Peraturan teknis:
Peraturan Kepala BPOM No. 27 tahun 2017 tentang pendaftaran pangan
olahan.