ICH merupakan kondisi darurat ketika pembuluh darah yang pecah menyebabkan pendarahan di dalam otak. Askan bedah darurat Kraniotomi atas indikasi ICH (Intracerebral haemorrhagie) Masalah anestesi: - Perdarahan - Peningkatan tekanan intra kranial - Tingkat kesadaran - Operasi lama Menyiapkan pasien 1. Serah terima dengan petugas ruang rawat inap 2. Periksan kelengkapan administrasi (SIA, SIO, dll) 3. Lakukan pengkajian secara seksama 4. Pemeriksaan GCS (penting untuk kasus bedah saraf) 5. Pemeriksaan penunjang (lab darah lengkap: HB, HT, Leuco, Thrombosit, BT, CT) 6. Kolaborasi dengan dr. anestesi terkait tindakan anestesi yang akan dilakukan (premedikasi, induksi anestesi, maintenance anestesi, intake cairan/transfuse darah, posisi pasien) Menyiapkan alat dan obat anestesi 1. Menyiapkan alat a. Mesin anestesi, memastikan kelengkapan sirkuit gas dan mesin anestesi yang berfungsi dengan baik. Bila BB pasien kurang dari 20 kg, siapkan Jackson rees b. STATICS: Memilih ETT non kinking dan ukuran sesuai kebutuhan, mengecek laringoskop yang akan digunakan, mengecek suction pump. 2. Menyiapkan obat a. Menyiapkan obat induksi anestesi: Hipnotik dalam spuit 10ml, Analgetic dalam spuit 5ml, Muscle relaxant dalam spuit 3ml b. N2O dan O2 c. Volatile d. Obat penunjang (life saving) dan premedikasi IV line 1. Siapkan infus set 2. Siapkan cairan infus (RL/NaCl) 3. Siapkan venocath sesuai kebutuhan (no. 16/18) 4. Melakukan pemasangan IV Line Pemasangan monitor TTV 1. Bedside monitor: 5 parameter 2. NIBP (non invasive blood pressure) 3. SPO2 4. RR 5. Temp 6. EKG (3 atau 5 lead) Lakukan pengukuran secara periodic lalu catat dan dokumentasikan Pelaksanaan Induksi Tindakan anestesi dengan menghantarkan dari sadar ke tidak sadar dengan menyiapkan segala obat dan dosis, kolaborasi dengan dokter anestesi: Hipnotik dalam spuit 10ml, Analgetic dalam spuit 5ml, Muscle relaxant dalam spuit 3ml. Intubasi Dilakukan secara smooth menggunakan ETT non kinking, hindari batuk atau mengedan untuk menjaga tekanan intrakranial Pemeliharaan anesthesia 1. Control ventilasi 2. Posisi tidur sedikit head up 3. N2O:O2 50:50% 4. Atur intake cairan infus secara berkala 5. Monitor TTV secara periodic 6. Untuk mencegah edema serebri: infus mannitol (dexametason IV, hiperventilasi, posisi head up, diuretic 7. Hindari hipoksia Pengakhiran anesthesia Bila operasi telah selesai: 1. Tutup gas dan volatile anestesi 2. Oksigenasi 4-6 L 3. Pertimbangkan ekstubasi (kraniatomy biasa dilakukan ekstubasi) 4. Menghindari peningkatan tekanan intrakranial Perawatan di RR 1. Monitor TTV 2. Monitor intake/output 3. Posisikan pasien dengan nyaman 4. Analgetic post op 5. Dokumentasi perawatan