Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Arya Wiguna (191FI03022)

Tingkat 3/Semester 5
D4 Anestesi

Askep Anestesi Kegawatdaruratan pada Neurologi


Dosen Pengajar: H. Kusnadi, BScAn

Laporan Praktikum Bedah Darurat IntraSerebral Hemorrhagi


ICH merupakan kondisi darurat ketika pembuluh darah yang pecah menyebabkan
pendarahan di dalam otak.
Askan bedah darurat
Kraniotomi atas indikasi ICH (Intracerebral haemorrhagie)
Masalah anestesi:
- Perdarahan
- Peningkatan tekanan intra kranial
- Tingkat kesadaran
- Operasi lama
 Menyiapkan pasien
1. Serah terima dengan petugas ruang rawat inap
2. Periksan kelengkapan administrasi (SIA, SIO, dll)
3. Lakukan pengkajian secara seksama
4. Pemeriksaan GCS (penting untuk kasus bedah saraf)
5. Pemeriksaan penunjang (lab darah lengkap: HB, HT, Leuco, Thrombosit, BT, CT)
6. Kolaborasi dengan dr. anestesi terkait tindakan anestesi yang akan dilakukan
(premedikasi, induksi anestesi, maintenance anestesi, intake cairan/transfuse darah,
posisi pasien)
 Menyiapkan alat dan obat anestesi
1. Menyiapkan alat
a. Mesin anestesi, memastikan kelengkapan sirkuit gas dan mesin anestesi yang
berfungsi dengan baik. Bila BB pasien kurang dari 20 kg, siapkan Jackson rees
b. STATICS: Memilih ETT non kinking dan ukuran sesuai kebutuhan, mengecek
laringoskop yang akan digunakan, mengecek suction pump.
2. Menyiapkan obat
a. Menyiapkan obat induksi anestesi: Hipnotik dalam spuit 10ml, Analgetic dalam
spuit 5ml, Muscle relaxant dalam spuit 3ml
b. N2O dan O2
c. Volatile
d. Obat penunjang (life saving) dan premedikasi
 IV line
1. Siapkan infus set
2. Siapkan cairan infus (RL/NaCl)
3. Siapkan venocath sesuai kebutuhan (no. 16/18)
4. Melakukan pemasangan IV Line
 Pemasangan monitor TTV
1. Bedside monitor: 5 parameter
2. NIBP (non invasive blood pressure)
3. SPO2
4. RR
5. Temp
6. EKG (3 atau 5 lead)
Lakukan pengukuran secara periodic lalu catat dan dokumentasikan
 Pelaksanaan
 Induksi
Tindakan anestesi dengan menghantarkan dari sadar ke tidak sadar dengan
menyiapkan segala obat dan dosis, kolaborasi dengan dokter anestesi: Hipnotik
dalam spuit 10ml, Analgetic dalam spuit 5ml, Muscle relaxant dalam spuit 3ml.
 Intubasi
Dilakukan secara smooth menggunakan ETT non kinking, hindari batuk atau
mengedan untuk menjaga tekanan intrakranial
 Pemeliharaan anesthesia
1. Control ventilasi
2. Posisi tidur sedikit head up
3. N2O:O2 50:50%
4. Atur intake cairan infus secara berkala
5. Monitor TTV secara periodic
6. Untuk mencegah edema serebri: infus mannitol (dexametason IV,
hiperventilasi, posisi head up, diuretic
7. Hindari hipoksia
 Pengakhiran anesthesia
Bila operasi telah selesai:
1. Tutup gas dan volatile anestesi
2. Oksigenasi 4-6 L
3. Pertimbangkan ekstubasi (kraniatomy biasa dilakukan ekstubasi)
4. Menghindari peningkatan tekanan intrakranial
 Perawatan di RR
1. Monitor TTV
2. Monitor intake/output
3. Posisikan pasien dengan nyaman
4. Analgetic post op
5. Dokumentasi perawatan

Anda mungkin juga menyukai