Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMA NEGERI 1 ULAKAN TAPAKIS

SITI RAMADHANI / 1814080012

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA

Guru Pamong :

GUSTUTI HASMITA, S.Pd

Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. ZAINIMAL M.Ag M.Pd M.Si

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

SEKOLAH SMAN 1 ULAKAN TAPAKIS

PERIODE 12 JULI S/D 16 OKTOBER 2021


9
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allhamdulillahirobbil’’alamin,puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT


yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya dan tak lupa bersholawat kepada
Nabi Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya,yang telah membawa zaman yang
gelap menuju zaman yang terang benderang, serta do’a restu dan dorongan dari berbagai
pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Laporan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL).

Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini penulis buat dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah PPL pada semester ganjil tahun akademik 2021 / 2022
program S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung yang berperan dalam suksesnya program ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd, selaku Rektor UIN Imam Bonjol Padang.
2. Bapak Dr. Remiswal, S.Ag.,M.Pd selaku Penanggung jawab pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan UIN Imam Bonjol Padang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Muhammad Zalnur, M.Ag selaku Ketua Tim Penyelenggara Praktik


Pengalaman Lapangan UIN Imam Bonjol Padang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

4. Bapak Drs. Zainimal M.Ag M.Pd M.Si selaku DPL PPL di SMAN 1 Ulakan
Tapakis.
5. Ibu Afniati, S. Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Ulakan Tapakis.
6. Bapak Hendra, S. Pd. selaku Wakil Kurikulum SMAN 1 Ulakan Tapakis.
7. Bapak Norman S. Pd selaku Wakil Kesiswaan SMAN 1 Ulakan Tapakis.
8. Bapak Masyhuri, S.Pd selaku wakil Sarana dan Prasarana SMAN 1 Ulakan
Tapakis.
9. Ibu Gustuti Hasmita, S.Pd selaku Guru Pamong Fisika SMAN 1 Ulakan Tapakis.

10. Bapak/Ibu guru, karyawan/karyawati, dan pegawai SMAN 1 Ulakan Tapakis.

11. Rekan mahasiswa PPL di SMAN 1 Ulakan Tapakis.

ii
12. Siswa-siswi SMAN 1 Ulakan Tapakis.

13. Keluarga ku tercinta, terkhsusnya ibu dan ayah yang tiada henti-hentinya
mendoakan dan memberikan dukungan yang luar biasa.
Akhir kata Penulis berdoa semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah berpatisipasi dalam proses PPL di SMAN 1 Ulakan Tapakis pada tahun
2021. Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membuat laporan ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat penulis sampaikan, Semoga
Laporan PPL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat dipergunakan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

Wassalam.

Ulakan, 09 Oktober 2021

Mahasiswa PPL

SITI RAMADHANI
NIM. 1814080012

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………….vi
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang PPL........................................................................1
B. Tujuan PPL.....................................................................................4
C. Gambaran Umum Kegiatan PPL....................................................4
BAB II : GAMBARAN UMUM......................................................................10
A. Latar Belakang Sejarah SMAN 1 Ulakan Tapakis.........................10
B. Visi dan Misi SMAN 1 Ulakan Tapakis.........................................11
C. Kurikulum SMAN 1 Ulakan Tapakis.............................................15
D. Manajemen SMAN 1 Ulakan Tapakis............................................16
E. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Ulakan Tapakis............................18
BAB III : RENCANA DAN REALISASI PROGRAM...................................21
A. Rencana...........................................................................................21
1. Tinjauan Kurikulum dan RPP...................................................21
2. Metodologi Pembelajaran........................................................30
3. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran......................................32
4. Target yang akan dicapai .........................................................32
B. Realisasi .........................................................................................33
1. Hasil Belajar Peserta Didik.......................................................33
2. Minat dan Motivasi Belajar Peserta didik................................34
3. Implementasi Kurikulum, Metodologi dan Bahan Ajar...........35
4. Faktor Pendukung dan Penghambat.........................................36
BAB IV : IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI..................................38
A. Identifikasi Masalah .......................................................................38
B. Penyebab Munculnya Permasalahan..............................................38
C. Solusi..............................................................................................39
BAB V : PENUTUP.........................................................................................40
A. Kesimpulan.....................................................................................40

iv
B. Saran...............................................................................................40
REFERENSI.....................................................................................................42
LAMPIRAN
BIODATA

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rincian Mahasiswa PPL………………………………………………….………. 5

2.1 Jumlah Siswa SMAN 1 Ulakan Tapakis……………………………………..….... 13

2.2 Jumlah Status Kepegawaian SMAN 1 Ulakan Tapakis…………………….…….. 13

2.3 Data Lahan dan Bangunan SMAN 1 Ulakan Tapakis..............................................14

2.4 Data Tenaga Pendidik/Guru .....................................................................................16

3.1 Standar Kompetensi..................................................................................................22

3.2 Kompetensi Inti.........................................................................................................26

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PPL
Belajar merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebab
dengan belajar manusia akan memperoleh pengetahuan, pengertian, dan pemahaman serta
dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya. Dalam kehidupan sehari-hari
dapat kita temui banyak hal yang sebenarnya merupakan gejala belajar dan mencerminkan
bahwa kegiatan belajar itu berlangsung, misalnya membaca, berenang, bertingkah laku
sopan dan lainlain. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
rangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pendidikan nasional dijabarkan
dalam undang-undang RI No.2 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut :
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu : manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan budi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”1

Tujuan tersebut menjadi tugas pengajar dalam hal ini adalah guru, karena ia
merupakan pemegang peran utama dalam interaksi edukatif dan berfungsi sebagai sumber
belajar dan kerapkali mendominasi proses transformasi nilai pengetahuan dan lain-lainnya
kepada peserta didik. Pekerjaan menjadi guru merupakan profesi, artinya suatu pekerjaan
tersendiri yang menentukan keahlian sebagai guru, dapat dilaksanakan oleh setiap orang,
namun tidak berarti semua orang memiliki profesi keguruan.2 Rasulullah bersabda:

‫عن محمد بن سنان عن ابراهم بن المنذر عن محمد بن فليح عن هالل بن بن على عن عطاء بن يسار عن أبى‬
)‫ إذا وسد األمر إلى غير اهله فانتظر الساعة (رواه البخارى‬.‫ م‬.‫ ص‬. ‫هريرة قال النبي‬

Artinya :

“Dari muhammad bin Sinan dari Ibrahim bin Munzdir dari Muhammad Fulaih dari
Hilal bin Ali dari Atho’ bin Yasar dari Abu Hurairah Rosulullah bersabda“Apabila

1
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: Bestari Murni,
2008), h. 54
2
Zainal Asril, Micro Teaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 41
1
diserahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
kehancurannya (H.R Bukhari)”.3

Kiranya kita setuju dengan pendapat di atas karena persoalan mengajar lebih
menitikberatkan pada cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga dalam
melaksanakan tugasnya seorang pengajar dilengkapi dengan teori- teori didaktik metodik,
persiapan mental dan penghayatan dalam melaksanakan tugas.

Ada suatu anggapan yang menyatakan bahwa seseorang yang mengajar cukup hanya
menguasai bahan atau materi yang akan disampaikan, sudah dapat mengajar dengan baik.
Oleh karena itu guru dipandang sebagai sumber pengetahuan sementara siswa dipandang
tidak mengerti apa-apa. Anggapan ini kurang tepat, karena mengajar bukan hanya
mentransfer ilmu pengetahuan akan tetapi mengandung unsur-unsur educatif (mendidik)
dimana guru dalam proses belajar mengajar berperan sebagai pembantu siswa belajar,
pengajar siswa untuk belajar, penunjuk agar siswa bisa belajar, pencipta susasana agar
siswa belajar dan perancang suatu kondisi agar siswa mau dan bisa belajar.4

Guru merupakan ujung tombak berlangsungnya kegiatan pembelajaran, sehingga


memiliki peran dan fungsi penting sebagai pendidik dan kerapkali mendominasi proses
transformasi nilai ilmu pengetahuan dan lain-lainnya kepada peserta didik. Kegagalan atau
keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat bergantung pada seni dan kreativitas guru
dalam menyampaikan pelajaran.Kemampuan yang dimilik oleh guru akan menghasilkan
pembentukan kualitas peserta didiknya. Meskipun guru memiliki penguasaan terhadap
bahan ajar atau materi pelajaran yang diberikan sudah cukup memadai, tetapi
kurangmampu mengemasnya dalam pembelajaran, miskin kreatif, monoton,
membosankan, kurang menarik, dan sebagainya, akhirnya berujung pada pencapaian hasil
pendidikan yang kurang memadai.5

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

3
.Imam Abi Abdillah Muhammad Ibnu Ismail, Shohih Bukhori Juz I (Darul Fikri Bairut:
1981), h. 21
4
.Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995), h. 167, Cet. I
5
. Iskandar Agung, Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru, (Jakarta: Bestari
Buana Murni, 2010), h. 1
2
bangsa, dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS).

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB merupakan salah satu
perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga dibidang pendidikan melaksanakan
program pengalaman lapangan melalui Pratek Lapangan Kependidikan (PPL).
Mahasiswa yang mengikuti PPL tersebar di daerah sumatera Barat pada sekolah-sekolah
tingkat pertama (SLTP/MtsN), tingkat atas (SMA/MA) dan kejuruaan (SMK).
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB) merupakan salah satu
perguruan tinggi yang bergerak dalam memajukan perkembangan pendidikan Islam dan
memiliki beberapa Fakultas.Diantara salah satunya adalah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan terutama Jurusan Tadris IPS Fisika adalah
sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok menyelanggarakan pendidikan tinggi,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan
agama Islam sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan salah satu lembaga yang


menyelenggrakan pendidikan akademik dan profesional pendidikan akademik yang
difokuskan pada pembentukan kemampuan akademik di bidang pendidikan, sedangkan
pendidikan profesional diarahkan untuk membentuk calon pendidik yang terampil di
Bidang ilmu keguruan.6

Salah satu program yang dilaksanakan demi tercapainya tujuan tersebut adalah
mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan UIN Imam Bonjol Padang merupakan kegiatan
intrakurikuler berupa penerapan pengetahuan, sikap dan keterampilan keguruan pada
Madrasah/Sekolah. Program ini dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai
kemampuan keguruan yang utuh dan terinteragsi, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikannya, mereka siap menjadi guru yang profesional.

PPL Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Imam Bonjol Padang merupakan
kegiatan pelatihan mengajar dan non mengajar di Madrasah/Sekolah pelatihan sebagai
akumulasi dari sikap dan keterampilan dasar mengajar yang diperoleh selama kuliah.7

6
Zainal Asril, Micro Teaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada, 2007), h 44
7
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN IMAM BONJOL PADANG, Buku Pedoman Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL), (Padang 2017) h. 1
3
Kegiatan PPL meliputi: praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan
dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan ekstrakurikuler yang berlaku
disekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan,
karena kesiapan seorang calon tenaga pendidik dapat dilihat dari kesiapan mahasiswa
praktikan mengikuti PPL ini.PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB) dengan sekolah latihan yang
ditunjuk.

B. Tujuan PPL
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk:
1. Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat mahasiswa diperkuliahan dilembaga
pendidikan formal.
2. Membina mahasiswa agar menjadi guru/tenaga pengajar yang profesional,
sehingga memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan yang diperlukan
oleh seorang guru.
3. Membekali mahasiswa dengan keterampilan-keterampilan keguruan dalam
kegiatan teaching dan non-teaching.
Sebagai manifestasi dan perwujudan dari peran aktif calon guru/mahasiswa
dalam kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan, maka setiap mahasiswa ditugaskan
untuk menyusun laporan akhir kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan. Adapun
tujuan pembuatan laporan akhir Praktek Pengalaman Lapangan adalah:
1. Sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis selama mengikuti PPL di SMAN
1 Ulakan Tapakis.
2. Sebagai informasi bagi panitia PPL tentang kegiatan-kegiatan yang telah
penulis lakukan selama mengikuti PPL.
3. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Jurusan Tadris IPS Fisika.

C. Gambaran Umum Kegiatan PPL


1. Persiapan PPL
Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PPL telah menguasai keterampilan
dasar mengajar (Micro Teaching) yang dibekali melalui mata kuliah micro teaching. Mata
kuliah Micro Taeching diatur dalam kurikulum MKDK dan MKPBM yang bertujuan untuk

4
memberi wawasan kepada mahasiswa tentang keterampilan dasar mengajar secara
terbimbing dalam rangka menjadi guru profesional.

Pada mata kuliah Micro Teaching memperkenalkan bagaimana seorang guru


bertindak di dalam kelas serta hal yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran mulai dari
rencana pembelajaran, media yang digunakan, metode serta etika yang mencerminkan
seorang guru profesional. Sebelum mengikuti kegiatan PPL, maka mahasiswa diharuskan:

a. Mendaftar melalui portal PPL dengan mengisi dan menandatangani formulir dan
surat pernyataan oleh ketua prodi atau sekretaris prodi
b. Mengisi KRS tentang mata kuliah PPL yang sedang diambil
c. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPL tidak diperkenankan mengambil mata
kuliah tatap muka kecuali skripsi, KKN atau tugas lain dari dosen yang sifatnya
bukan kegitan tatap muka.
d. Mahasiswa yang akan melakukan PPL mendaftarkan diri dan sekolah tempat PPL
yang dituju secara daring
e. Mahasiswa yang akan mengikuti PPL melakukan observasi pada lokasi Sekolah/
Madrasah yang telah ditetapkan oleh kampus sebagai lokasi PPL
f. Mahasiswa mengikuti pembekalan PPL yang akan dilaksanakan oleh kampus
2. Pelaksanaan PPL
Dikarenakan pandemic Covid-19 dan Pemberlakuan PPKM di Kota Padang, Maka
Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PPL penundaan pengantaran Mahasiswa PPL di
undur yang harusnya pada tanggal 12 juli menjadi 7 Agustus 2021. DPL bertugas dalam
melakukan monitoring minimal 3 kali monitoring serta mengevaluasi kegiatan PPL.

Rincian mahasiswa PPL dari UIN Imam Bonjol Padang di SMAN 1 Ulakan
Tapakis :

Tabel 1.1 Rincian Mahasiswa PPL

No. Nama Nim Jurusan

1. Ade Rahma 1814010043 PAI

2. Rani Tamia Putri 1814010075 PAI

3. Siti Ramadhani 1814080012 Tadris IPA / Fisika

5
4. Riwahyu Karvinas 1814080033 Tadris IPA / Fisika

5. Yelna Juwita 1814090016 Tadris IPS/Sejarah

6. Nanda Irawan 1814090035 Tadris IPS/Sejarah

7. Wira Adriyani 1814090036 Tadris IPS/Sejarah

a. Kegiatan Mengajar

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu mata kuliah wajib
mahasiswa Program S-1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang,
sebagai upaya penerapan teori yang diperoleh dalam perkuliahan. Pelaksanaan PPL
Fakultas Tarbiyah dan keguruan tahun 2020 mengalami perubahan yang disebabkan
adanya Pandemi Covid-19. Perubahan ini berimplikasi pada mekanisme pelaksanaan
PPL. PPL kali ini yaitu ada yang dilaksanakan secara Daring dan Adapun Secara
Luring.

Mahasiswa secara mandiri memilih Lokasi dan Sekolah mana dia akan
melaksanakan PPL sesuai dengan jurusan masing-masing sesuai domisilinya tinggal.
Seperti biasanya Program Praktek Lapangan (PPL) adalah kegiatan pelatihan untuk
menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah didapat di
perguruan tinggi. Dengan adanya kegiatan PPL ini mahasiswa akan mengetahui
keadaan nyata lingkungan pendidikan, bagaimana berinteraksi dengan peserta didik,
bagaimana karakter dari peserta didik yang berbeda dari setiap individu dan
kemampuan dari masing-masing peserta didiknya. Pengalaman-pengalaman tersebut
hanya bisa didapat dengan mahasiswa terjun langsung ke dalam lingkungan sekolah.

Namun, berbeda dengan kondisi sekarang PPL dilakukan kebanyakan sekolah di


Sumatera Barat adalah dengan Daring (dalam jaringan) yang mana pembelajaran hanya
bisa di lakukan melalui aplikasi yang mendukung terjadinya proses pembelajaran seperti
WA, Zoom. Google meet dan juga aplikasi rumah belajar lainya. Dengan ini maka
tidak adanya interaksi dengan peserta didik secara langsung juga tidak mengetahui
karakteristik peserta didik secara maksimal. Maka dari itu setelah keluarnya surat
keputusan yang mengizinkan sekolah untuk mengajar secara tatap muka dengan syarat
dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah SMAN 1 Ulakan Tapakis
melakukan 2 sistem pembelajaran yaitu daring dan luring. Siswa dibagi menjadi 2

6
kelompok shif 1 dan shif 2 dengan jumlah siswa yang ditentukan.
Pelaksanaan PPL di sekolah latihan menjadi modal dan pengalaman baru bagi
seorang mahasiswa sebagai calon guru. Pengalaman tersebut diharapkan dapat
membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai calon guru yang telah siap
untuk melaksanakan tugas sebagai guru nantinya baik mengajar secara daring maupun
dengan tatap muka. Sehingga calon guru ini menjadi guru yang profesional di
bidangnya.
Kegiatan belajar mengajar terdiri dari dua kegiatan, yaitu:

1) Kegiatan Guru
a) Menyusun program pengajaran
b) Membina dan mengarahkan siswa
c) Mengelola kegiatan belajar mengajar
d) Menyusun rancangan pembelajaran
2) Kegiatan siswa
a) Mengikuti arahan dari guru
b) Menata kelas dengan rapi
c) Mengerjakan tugas yang diberikan guru

b. Kegiatan Non Mengajar

1) Piket kantor
Piket kantor dilaksanakan pada hari dimana mahasiswa ppl tidak
mengajar dikelas, sehingga masing – masing mahasiswa ppl memiliki jadwal
piket secara bergantian. Piket kantor berguna untuk mengecek kehadiran guru,
membunyikan bel masuk kelas, bel pergantian jam, bel istirahat dan bel pulang
sekolah memproses izin masuk bagi siswa yang terlambat atau keluar tanpa izin
dan izin keluar bagi siswa yang memiliki keperluan penting diluar lingkungan
sekolah dan memproses siswa yang melanggar peraturan sekolah lainnya.
Semua hal ini menjadi kewajiban bagi guru maupun mahasiswa ppl yang piket
di kantor.
2) Piket di Ruang Tata Usaha
Sebagaimana yang diketahui tata usaha merupakan tempat
administrasi sekolah, tugas mahasiswa ppl di ruang tata usaha adalah membantu
para staf TU untuk mengisi buku induk siswa berupa biodata dan nilai dari

7
tahun ke tahun, membantu urusan administrasi lainnya apabila dibutuhkan.
3) Piket di Ruang UKS
Ruang UKS adalah tempat yang disediakan untuk mengurus
keperluan siswa dan warga sekolah yang berhubungan dengan kesehatan. Tugas
mahasiswa ppl selama piket di ruang uks yaitu membantu mengisi administrasi
di ruang uks, membantu membersihkan ruang uks, melayani siswa yang
memiliki kesehatan yang kurang baik, mengecek kebutuhan obat-obatan yang
diperlukan di uks dan lain-lain.
4) Piket di Perpustakaan
Perpustakaan merupakan gudang bagi buku – buku yang dibutuhkan
oleh siswa maupun guru selama proses pembelajaran. Tugas mahasiswa ppl
selama piket diperpustakaan adalah membantu staf perpustakaan menyusun
merapikan dan menyampul kembali buku – buku yang telah dikembalikan oleh
siswa atau buku yang telah rusak sampulnya. Membantu mendata siswa yang
meminjam buku dan mengembalikan buku, membantu membersihkan
perpustakaan dan lainnya.
5) Piket di Gerbang Sekolah
Sejak diperbolehkannya pembelajaran tatap muka oleh pemerintah
SMAN 1 Ulakan Tapakis mulai memberlakukan sistem pembelajaran dengan
daring dan tatap muka dengan memenuhi protocol kesehatan bagi siswa yang
belajar tatap muka disekolah harus di cek terlebih dahulu suhu tubuh dan
penggunaan masker sehingga meminimalisir dampak dari penularan covid 19
disekolah jadi untuk itu mahasiswa ppl ditugaskan untuk membantu bapak
satpam dan berkolaborasi dengan staf uks untuk selalu stand by ditempat.
Selain itu piket gerbang juga dilakukan untuk ketertiban dan kedisiplinan bagi
siswa yang terlambat datang kesekolah.

3. Kegunaan Pelaksanaan PLL

a) Bagi Mahasiswa
1) Dapat mengetahui lebih jauh realitis ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan yang telah diterima di perguruan tinggi pada saat perkuliahan
dengan daanya kenyataan dilapangan tersebut.
2) Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam
8
lingkungan tersebut yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
3) Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dalam lingkungan kerja di masa yang akan datang.
4) Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman pada generasi yang
terdidik maupun pendidik untuk siap terjun langsung kelapangan atau di
masyarakat khususnya di lingkungan kerjanya.
5) Sebagai bahan acuan untuk membuat laporan PPL.

b) Bagi Fakultas

Dapat memperkenalkan instansi UIN Imam Bonjol Padang kepada Badan


Kependidikan yang membutuhkan lulusan UIN Imam Bonjol Padang.

BAB II
9
GAMBARAN UMUM

A. Latar Belakang Sejarah SMAN 1 Ulakan Tapakis


Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya
Manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh kemampuan dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Kemudian, pendidikan wajib diikuti
seseorang agar mampu menganalisis, mengevaluasi, dan memprogramkan kebutuhan
seseorang dalam mendapatkan aspek-aspek pengetahuan yang ditingkatkan untuk
mencapai mutu penghidupan sempurna, yang terdapat dari kependidikan itu sendiri.
Hal inilah yang disebut dengan pengetahuan alamiah yang diikuti dengan pengetahuan-
pengetahuan dasar, sebelum mengetahui pengetahuan luar.

PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan pelatihan bagi setiap


mahasiswa dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku mengajar
dengan segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah latihan.
Program ini sengaja dirancang tidak hanya untuk membekali mahasiswa tetapi juga
melatih mereka dan menguasai kemampuan menjadi seorang guru yang utuh dan
terintegrasi.

SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
Negeri yang ada di PropinsiSumatera Barat, Indonesia. SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis
didirikan pada tahun 2003, yang terletak di Jalan Syech Burhanuddin, desa Manggopoh
Ujung, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera
Barat. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis sekarang ini bernama Ibu
Afniati, S.Pd, MM.

Masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis ditempuh dalam


tiga tingkatan kelas dengan waktu 1 tahun pertingkatnya, mulai dari kelas X sampai
kelas XII. Jumlah rombongan belajar di SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis sebanyak 21
rombel dengan rincian kelas X terbagi atas dua jurusan yaitu IPA sebanyak 3 kelas dan
IPS sebanyak 3 kelas, kemudian kelas XI yang terbagi atas dua jurusan yaitu IPA
sebanyak 4 kelas dan IPS sebanyak 3 kelas, selanjutnya kelas XII yang terdiri atas dua
jurusan yaitu IPA sebanyak 4 kelas dan IPS sebanyak 4 kelas. Semester satu (1) tahun

10
pelajaran 2019/2020, SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis menggunakan Kurikulum 2013
yang dipakai oleh kelas X, XI dan kelas XII.

Sekolah merupakan suatu wadah tempat melaksanakan kegiatan Praktik


Pengalaman Lapangan. Terdapat seperangkat organisasi yang memiliki peran masing-
masing di sekolah. Sekolah yang dimaksud adalah SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis,
tempat penulis melakukan PPL. Di sekolah inilah penulis dapat belajar, melatih diri,
mempraktikkan, dan mengembangkan ilmu yang sudah penulis dapatkan pada
perguruan tinggi.

Sebagai tempat yang baru bagi penulis, diperlukan rasanya suatu observasi dan
orientasi di sekolah guna mendekatkan diri dengan kondisi dan lingkungan sekolah.
Kegiatan ini, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam mengajar. Tentunya, yang
perlu diamati adalah bagaimana cara guru mengajar, bagaimana sikap siswa dalam
belajar, dan serta intekrasi sosial yang ditemui di lingkungan sekolah.

B. Visi dan Misi SMAN 1 Ulakan Tapakis


1. Visi dan Misi SMAN 1 Ulakan Tapakis
a. Visi Sekolah
“ Berprestasi, Berbudaya, Kompetitif , Ramah Lingkungan Berdasarkan Iman
dan Taqwa”
b. Misi Sekolah
1) Mewujudkan Sekolah yang Berprestasi di Bidang Akademik
2) Terwujudnya Proses Pembelajaran yang Komunikatif, Demokratif, Kreatif,
Inovatif dan Menyenangkan.
3) Menghasilkan Lulusan yang Berkualitas dan Diterima Di PerguruanTinggi
Favorit.
4) Mengembangkan Potensi Kecerdasan Intelektual,Emosional dan Spritual
Yang Ramah Lingkungan.
5) Mampu Berkompetisi Dibidang Akademik dan Non Akademik di tingkat
Daerah dan Nasional.
6) Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kemanusiaan, Teguh Dalam Pendirian,
Peduli Lingkungan Dan Menghargai Perbedaan Dengan Jiwa Kebangsaan
Berdasarkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa.
7) Mewujudkan Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup.
11
c. Tujuan Sekolah
1) Meningkatnya Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Layanan
Pendidikan Yang Unggul Ditandai Dengan Layanan Pendidikan
Berbagai Model Pembelajaran dan Teknologi Pembelajaran.
2) Meningkatnya Prestasi Belajar Peserta Didik Baik Akademik
Maupun Non Akademik.
3) Meningkatnya Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional.
4) Meningkatnya Persentase Kelulusan Diterima Di Perguruan Tinggi Favorit.
5) Terlaksananya Disiplin Dan Kinerja Sekolah Dan Tata Krama Serta
Nilai-nilai Budaya Bangsa.
6) Meningkatnya Suasana Pembelajaran Yang Komunikatif, Demokratif,
Kreatif,Inivatif dan Menyenangkan.
7) Meningkatnya Kegiatan Seni Dan Budaya, Ekstrakurikuler Secara
Bervariasi.
8) Meningkatnya Prestasi Siswa Dalam Mengikuti Lomba Baik Bidang
Akademik Maupun Non Akademik Pada Tingkat Kabupaten Maupun
Tingkat Propinsi.
9) Meningkatnya Prestasi Kerja Yang Dilandasi Dengan Semangat Keimanan,
Ketaqwaan Dan Keteladanan Bagi Personal Sekolah.
10) Meningkatnya Meningkatnya Kepedulian Warga Sekolah Terhadap
Kebersihan,Keindahan, Keteriban Dan Keamanan Lingkungan Sekolah.
4. Profil Sekolah
1) Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMAN 1 Ulakan Tapakis

b. Status : Negeri

c. Alamat Sekolah : Jl. Syekh Burhanuddin No.17 Ulakan

d. Nagari : Ulakan

e. Kecamatan : Ulakan Tapakis

f. Kabupaten : Padang Pariaman

g. Provinsi : Sumatera Barat

12
h. Kode Pos : 25572

i. Email : sman1utapakis@gmail.com

j. Nomor Rekening : 0500.0210.04837-3

k. Nama Bank : Bank Nagari

l. Kantor : Cabang Pariaman

m. Alamat Kantor : Jl. Sudirman Pariaman

n. Nama Pemegang Kas :

1. Afniati, S.Pd,MM Jabatan : Kepala Sekolah

2. Naimatus Syahda,S.Si Jabatan : Bendahara

2) Jumlah siswa dan rombel

Tabel 2.1 Jumlah Siswa SMAN 1 Ulakan Tapakis

Jumlah
Kelas Ket
Rombel Siswa
X 6 236
XI 7 218
XII 8 229
Jumlah 22 664

3) Tenaga Pendidikan dan Kependidikan

a. Tenaga Pendidikan

Tabel 2.2 Jumlah Status Kepegawaian SMAN 1


Ulakan Tapakis

Status Kepegawaian
Ijazah Tertinggi Jumlah Guru Jumlah Guru Tidak
Tetap Tetap
S3 / S2 2 1

13
S1 24 25
Jumlah 26 26

4) Data Lahan dan Bangunan Sekolah

Tabel 2.3 Data Lahan dan Bangunan SMAN 1


Ulakan Tapakis

Kondisi
Luas
No Jenis Ruangan Jumlah Rusak Rusak Rusak
(m2) Baik
Ringan Sedang Berat
1 Ruang Kepsek 1 36 V - - -
2 Ruang Wakil 1 24 V - - -
3 Kelas / Teori 20 1440 17 3 - -
4 Laboratorium
IPA 1 120 - - - V
a.Lab. Fisika 1 120 - V - -
b.Lab. 1 120 - - V -
Biologi

c. Lab.
Kimia
5 Labor 2 144 1 1 - -
Komputer
(saat ini
dipakai ruang
belajar)
6 Laboratorium - -
Bahasa
7 Perpustakaan 1 104 1
8 Ruang Internet -
9 Keterampilan -
10 Kesenian 1
11 Olah Raga 2 810 1

14
12 OSIS 1 72 1
13 Ibadah 1 144 1
14 Ruang BK 1 40 1
15 Ruang Galeri 1 48 1
16 WC Siswa 9 44 9
17 WC Guru 4 12 1
18 Pagar Sekolah 840 m 840
m

C. Kurikulum SMAN 1 Ulakan Tapakis


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum merupakan hal penting untuk terlaksananya kegiatan belajar


mengajar.Kurikulum yang digunakan di SMAN 1 Ulakan Tapakis saat ini adalah
Kurikulum 2013.

Kurikulum yang dipakai di Satuan Pendidikan SMAN 1 Ulakan Tapakis ialah


mulai tahun pelajaran 2004/2005 menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetisi (KBK),
mulai tahun 2006/2007 s/d 2016/2017 SMAN 1 Ulakan Tapakis menerapkan
Kurikulum KTSP dan mulai tahun 2017 sampai sekarang SMAN 1 Ulakan Tapakis
menerapkan K-13 Dalam hal penyusunan K-13 mempedomani Kurikulum
Kementerian Pendidikan Nasional.

D. Manajemen SMAN 1 Ulakan Tapakis


Sejak berdirinya sekolah ini pada tahun 2003 beberapa kali terjadi pergantian
kepala sekolah Pejabat Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah yang pernah memimpin
sekolah ini adalah;

 Drs. Lahmuddin (Pjs) : 2003 – 2004


 Dra Rasmawati Josan : 2004 – 2008
 Drs. Zulkaham, M.Pd : 2008 – 2010
 Akmal,S.Pd,MM : 2010 – 2011
 Kidin ,S.Pd : 2011 – 2013
15
 Nansyar, S.Pd : 2013 – 2015
 Drs. Edi Tyawarman,MM : 2015-2018
 Afniati, S.Pd, MM : 2019-sekarag

Tenaga Pendidik/Guru

Tabel 2.4 Data Tenaga Pendidik/Guru

No Nama Mapel JabatanStatus

1 Afniati, S.Pd, MM PKn Kepsek PNS

2 Hendra, S.Pd, M.Si Matematika Waka. PNS


Pemintan Kurikulum

3 Norman, S.Pd Seni Budaya Waka. PNS


Kesiswaan

4 Masyhuri, S.Pd Matematika Waka. Pras PNS

5 Nirawati, S.Pd Kimia Bend. PNS


Komite

6 Naimatus Syahada,S.Si Biologi Waka PNS


Humas /
Ka. Labor

7 Masyhuri, S.Pd Matematika Guru Mapel PNS

8 Yasmeliwati, S.Pd Matematika Guru Mapel PNS

9 Zuhelfi,.S.Pd Matematika Guru Mapel PNS

10 Ridha Yola Sastri, S.Pd Ekonomi Guru Mapel PNS

11 Syasul Bahri, S.Pd Sejarah Guru Mapel PNS

12 Dewi Mardanis, S.Pd Bhs. Indo Guru Mapel Honor

13 Drs. Body Rahmad Bhs. Indo Guru Mapel PNS

14 Hasrati, S.Pd Bhs. Inggris Guru Mapel PNS

15 Sarbaini, S.Pdi Bhs. Arab Guru Mapel PNS

16 Sri Rahayu Ermadini, S.Pd Sosiologi Guru Mapel PNS

16
17 Zulhelmi, S.Pd Kimia Guru Mapel PNS

18 Yesi Filda, S.Pd Biologi Guru Mapel PNS

19 Gustuti Hasmita, S.Pd Fisika Guru Mapel PNS

20 Asmawati,S.Pd PKn Guru Mapel PNS

21 Asnita,S.Pd PKn Guru Mapel PNS

22 Emilia Kontesa, S.Pd PKN Guru Mapel PNS

23 Dra. Rasmawati Josan Geografi Guru Mapel PNS

24 Dra. Zet Habrida Geografi Guru Mapel PNS

25 Norman, S.Pd Seni Bud Guru Mapel PNS

26 Zismaneti, A.Md BK/BP Guru Mapel PNS

27 Adrizal Jalal, S.Pd Penjaskes Guru Mapel GTT

28 Lubrianto AKP, S.Pd Penjaskes Guru Mapel Honor

29 Endistri, S.Pd PAI Guru Mapel GTT

30 Mira Guslina, S.PdI PAI Guru Mapel Honor

31 Atika Rahmi, S.Kom TIK Guru Mapel GTT

32 Mizrathurizka Burhan, TIK Guru Mapel Honor


S.Kom

33 Rahmad Mulyadi,S.Hum Seni Bud Guru Mapel GTT

34 Sri Dedsi, S,Pd Prakarya Guru Mapel GTT

35 Zainal Abidin,S.Pd Sejarah Guru Mapel Honor

36 Dona Syafriani, S.Pd Matematika Guru Mapel Honor

37 Ulfa Yuherman, S.Pd Sejarah Guru Mapel Honor

38 Rahim Putra,S.Pd PAI Guru Mapel Honor

39 Sesmita Wahyuni,S.PdI BK Guru Mapel Honor

40 Zora Fastila Abama, S.Pd BK Guru Mapel Honor

41 Maiyunis, A.Md.Kom Staff TU PNS

42 Irwan Staff TU PNS

43 Marleni, SH Staff TU PNS

17
44 Nasleli, SE Staff TU PTT

45 Supriadi, S.Pd Staff TU Honor

46 Yulianas Pesuruh Honor


/L.K

47 Bakhtiar K.6 Honor

48 Desi Melvia, S.Pd Petugas Honor


perpus

49 Aulia Nora, S.Pd Petugas Honor


perpus

50 Lathifah Rohim,S.Pd Staff TU Honor

51 Santi Safitri, S.Pd Guru BK Honor

52 Novri Naldi, S.Pd Tenaga Honor


Laboran

E. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Ulakan Tapakis


1) Sarana dan Prasarana
`a) Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara. Luas areal seluruhnya 19,990 m2 di


sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 290 m. Keadaan tanah sekolah SMAN
1Ulakan Tapakis

Satus : Milik Negara

Luas Tanah : 19.9990 m2

LuasBangunan : 1656 m2

b) Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam keadaan kondisi baik ,jumlah ruang
kelas untuk menunjang kegiatan belajar mamadai

Keadaan gedung sekolah SMAN 1 Ulakan Tapakis

Luas Bangunan :1750 m2

Ruang Kesek : 1 Baik


18
Tuang TU : 1 Baik

Ruang Guru : 1 Baik (Rusak ringan)

Ruang Kelas : 22 Buah

Ruang Labor : 3 bangunan ( 1 baik, 1 rusak ringan, 1 rusak berat)

Lapangan dan Raga :2

19
BAB III
RENCANA DAN REALISASI PROGRAM

A. RENCANA
1. Tinjauan Kurikulum dan RPP
a. Tinjauan Kurikulum

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan didalam pasal 1 ayat 19 UU No. 20


Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan penelitian tertentu.

Kurikulum yang dipakai di SMAN 1 Ulakan Tapakis adalah kurikulum 2013.


Dimana kurikulum adalah rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran
yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan. Kurikulum 2013 adalah penyempurna kurikulum 2006. Kurikulum 2013
dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yan beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusia pada kehidupan bermasarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 adalah instrumen
pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara
yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan


sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama, dan kemampuan intelektual dan
psikomotorik.

20
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengamalaman
belajar terencana di mata peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
5. Kompetensi di nyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi-kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas yang menjadi unsur pengorganisasian.
7. Kompetensi dasar dikembangkan di dasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

SMAN 1 Ulakan Tapakis menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas X, kelas


XI dan kelas XII. Mata pelajaran untuk masing-masing tingkatan kelas sesuai
dengan Permendikbud No. 59 tahun 2014 yaitu: adanya kelompok mata pelajaran
umum A dan umum B, kelompok Peminatan, dan Lintas Minat yang semua tujuan
mata pelajarannya untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan

No. Domain SKL


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
1. Sikap berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

21
kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan

2. teknologi,

3. seni,

4. budaya, dan

5. humaniora.

6. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks


diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional
Faktual: Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

22
No. Domain SKL

Konseptual: Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,


generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait
dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Prosedural:Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik,
algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang
sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Metakognitif: Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
2. Pengetahuan sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.

23
No. Domain SKL

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:

1. kreatif,

2. produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

3. Keterampilan 5. kolaboratif, dan

6. komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti (KI) yang


dikelompokkan ke domain sikap, yaitu secara vertikal ketaqwaan terhadap
Allah SWT maupun secara horizontal hubungan sosial dengan orang lain,
domain pengetahuan maupun domain keterampilan yang dirumuskan kedalam
tiap jenjang kelas berbeda (kelas X dan XI). Selanjutnya Kompetensi Inti
tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar (KD) untuk dirumuskan menjadi
materi pembelajaran. Rumusan KI dan KD tercantum pada permendikbud No.24
tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada
kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

24
Tabel 3.2 Kompetensi Inti
Kelas Domain Kompetensi Inti
a) Menghayati dam mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro- aktifsebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Sikap

Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
I
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
Pengetahuan
minatnya untuk memecahkan masalah.

25
Kelas Domain Kompetensi Inti

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
Keterampilan
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
Sikap
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

Kelas Domain faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif


Kompetensi Inti berdasarkan
rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
sesuai kaidah keilmuan
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
Pengetahuan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
II alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
Sikap
dalam pergaulan dunia

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
Keterampilan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
Pengetahuan kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
III
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
26
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
Keterampilan yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
di setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan Kompetensi Lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan menengah.

27
b. Tinjauan RPP

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu


pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari sllabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD. Rujukan
penyusunan RPP adalah Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah dari permendikbud Nomor
103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah.

Adapun komponen RPP berdasarkan Permendikbud nomor 22 tahun 2016


tentang standar proses adalah sebagai berikut:

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.


2. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema.
3. Kelas / semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus di capai.
6. Tujuan pembelajaran.
7. KD dan indikator.
8. Materi pembelajaran

Memuat : Fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan


ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi.

9. Metode pembelajaran.
10. Media pembelajaran.
11. Sumber belajar
Dapat berupa : buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan:
pendahuluan, inti, penutup.

28
13. Penilaian hasil pembelajaran.
2. Metodologi Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metodologi berarti ilmu tentang


metode atau uraian tentang metode, Dan dalam bahasa Arab disebut minhaj,
wasilah, kaipiyah, dan thoriqoh, semuanya adalah sinonim, namun yang paling
populer digunakan dalam dunia pendidikan Islam adalah thoriqoh, bentuk jama’
dari thuruq yang berarti jalan atau cara yang harus ditempuh. Sedangkan secara
istilah menurut pendapat Hasan Langgulung, yang menyatakan bahwa metodologi
pengajaran ialah ilmu yang mempelajari segala hal yang akan membawa proses
pengajaran bisa lebih efektif.

Pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk


meningkatkan efisien dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Untuk itu
penulis menggunakan prinsip pembelajaran :

a. Peserta didik mencari tahu.


b. Belajar menggunakan aneka sumber belajar.
c. Menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis kompetensi.
e. Pembelajaran dengan jawaban multidimensi.
f. Pembelajaran menggunakan keterampilan aplikatif.
g. Keseimbangan antara hardskills dan softskills.
h. Peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
i. Pembelajaran dengan menerapkan nilai-nilai islami.
j. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, sekolah dan masyarakat.
k. Pembelajaran dengan menerapkan prinisp siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dimanapun adalah kelas.
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisien dan efektivitas pembelajaran.
m. Pengakuan atas perbedaan individu.

29
Terkait dengan prinsip di atas, menurut penulis metode yang cocok
digunakan dalam pembelajaran adalah : Daring Method, Diskusi, Tanya
Jawab dan penugasan keempat metode ini sangat bagus sekali di terapkan
pada situasi pandemi covid-19, jadi keempat metode tersebut sebagai
berikut:
1. Daring Method (Metode Daring )

Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode


daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk
mengatasinya.Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa
mengantasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung.

Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan


fasilitas yang ada di rumah dengan baik.Seperti halnya membuat konten
dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan
seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.

Metode daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada
pada kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti
ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan
seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

2. Kerja kelompok (diskusi)

Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam


suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang
didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.

3. Tanya jawab

Adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang


harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.

4. Penugasan

30
Di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya
untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk
mempertanggung jawabkannya.

3. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran

Bahan Ajar merupakan salah satu bagain penting dalam proses


pembelajaran sebagaimana mulyana mengemukakan bahwa bahan ajar
merupakan salah satu bagian dari sumber ajar yang dapat diartikan sesuatu
yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang bersifat khusus maupun yang
bersifat umum yang dapat dimamfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.

Jenis-jenis bahan Ajar dibagi menjadi 5 jenis kelompok besar:

a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display,


model.
b. Bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead,
transparencies, proyeksi komputer.
c. Bahan ajar Audio, seperti kaset dan compact disc.
d. Bahan ajar Video, seperti video dan Film.
e. Bahan ajar (media) komputer, misalnya komputer mediated
instruction (CMI), computer based Multimedia atau hypermedia.
Materi Fisika yang diajarkan di kelas X Semester 1 yaitu Hakikat Ilmu
Fisika, Pengukuran, Vektor, Gerak Lurus, Gerak Parabola, dan Gerak Melingkar.

4. Target yang akan dicapai


a. Bagi mahasiswa PPL
Adapun target yang akan dicapai setelah pelaksanaan PPL
1) Mahasiswa semakin mengetahui dan mendalami bidangnya terutama
yang berkaitan dengan mata pelajaran Sejarah Peminatan
2) Mahasiswa mempunyai cukup bekal dan pengalaman dalam akademik
dan kemasyarakatan
3) Mahasiswa mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aplikasi
teori dari mata kuliah yang telah dipelajari

31
4) Agar mahasiswa memilik keterampilan pengetahuan yang tinggi
5) Mahasiswa mampu mengelola proses belajar
6) Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalamannya
7) Mahasiswa mampu mengetahui tugas tugas seorang guru
8) Bisa menerapkan ilmu yang dipelajari selama PPL
b. Bagi sekolah
1) Diharapakan dengan adanya mahasiswa ppl dapat menjadi gambaran
dan motivasi untuk menjadi guru yang profesional dan memiliki akhlak
sesuai dengan nilai keislaman
2) Diharapkan sekolah lebih memperbaiki mutu pendidikan dan
meningkatkan disiplin
3) Diharapkan sesama pihak sekolah berpartisipasi aktif dalam
mengembangkan mutu pelajaran
4) Diharapkan terciptanya lingkungan pendidikan yang menghadirkan
suasana ketenangan dan kenyamanan.
c. Bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari Sejarah
Peminatan
2) Siswa bisa mengetahui bahwa belajar Sejarah Peminatan itu sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari
3) Membuat siswa menjadi tertarik dan semakin disukai bahwa belajar
Sejarah Peminatan itu tidak sulit
4) Mencerminkan dan menerapkan suasana belajar yang menyenangkan
didalam kelas.

5. Realisasi
1. Hasil Belajar Peserta Didik
a. Pengertian hasil belajar
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

32
siswa setelah menerima pengalaman belajar.Kemampuan-kemampuan tersebut
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat
melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan unrtuk mendapatkan data pembuktian
yang akan menunjukkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Sugiharto, dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar


yaitu:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal meliputi, faktor jasmaniah dan faktor
psikologis.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Meliputi,
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
2. Minat dan Motivasi Belajar Peserta Didik
a. Pengertian minat dan motivasi
Minat menurut Slameto (2010: 180) adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.

Menurut Muhibbinsyah (2010: 133) “Minat berarti kecenderungan


dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Minat merupakan rasa senang dan menarik bagi anak akan situasi
tertentu.MenurutEysenck dalam buku karangan Slameto (2010: 170)
motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia. Motivasi
dapat timbul dari dalam diri pribadi seseorang yang mempengaruhi tujuan
yang diinginkannya.

b. Faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi peserta didik

33
1. faktor keluarga. Minat seorang anak juga banyak ditentukan dan
dipengaruhi oleh suasana dan lingkungan serta masalah di dalam
keluarganya.
2. Teman bergaul.
3. Media belajar. Tersedianya media yang memadai dan cukup dapat
mempengaruhi minata seorang anak. Untuk itu penggunaan dan
penyediaan media yang cukup dapat membantu minat anak tersebut
4. Sikap. Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi
yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok,
gagasan, atau objek tertentu secara menyenangkan.
5. Kebutuhan. Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu
sebagai suatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk
mencapai tujuan
6. Rangsangan. Merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman
dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif
7. Afeksi. Afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan,
kepedulian, dan kepemilikan individu atau kelompok pada waktu
belajar.
3. Implementasi Kurikulum, Metodologi, dan Bahan Ajar
a. Implementasi Kurikulum 2013
SMAN 1 Ulakan Tapakis merupakan salah satu satuan pendidikan
yang telah lama menerapkan Kurikulum 2013 dalam sistem
pembelajarannya. Implementasi kurikulum 2013 di SMAN 1 Ulakan
Tapakis sudah bagus.
Kurikulum 2013 mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi
tantangan-tantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan,
sikap dan keahlian untuk beradaptasi serta bisa bertahan hidup dalam
lingkungan yang senantiasa berubah.
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 disebabkan oleh beberapa
faktor yang telah dilaksanakan oleh pendidik yang telah memperhatikan
berbagai faktor yaitu beberapa komponen yang harus diperhatikan

34
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah tingkat menengah
seperti kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling, tenaga
kependidikan, sumber belajar dan sarana belajar, mencakup ranah
kognitif afektif dan psikomotorik.
b. Metodologi Pembelajaran
Sebelumnya penulis sudah membahas tentang apa itu metodologi
pembelajaran, yang mana metodologi adalah selalu ilmu yang
membahas tentang cara yang paling efektif untuk pembelajaran.
Implementasi metodologi Kurikulum yang dipakai di SMAN 1
Ulakan Tapakis adalah kurikulum 2013. Dimana kurikulum adalah
rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan. Kurikulum 2013 adalah penyempurna kurikulum 2006.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan
insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yan beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta
mampu berkontribusia pada kehidupan bermasarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
c. Bahan Ajar
Dengan bahan ajar Buku Aris Prasetyo Nugroho, Indarti, Naila
Hilmiyana Syifa Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk
SMA/MA Kelas X, Pujianto, Supardianningsih, Risdiyani Chasanah Fisika
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA Kelas X dan
sumber lainnya yang relevan. yang digunakan dalam setiap pembahasan
materi pelajaran yang digunakan dapat meningkatkan semangat dan
keinginan tahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor pendukung
Faktor pendukung yang didapatkan oleh mahasiswa selama
melaksanakan PPL di SMAN 1 Ulakan Tapakis adalah :

35
1) Kerjasama dan dukungan penuh dari kepala sekolah, dewan guru
beserta staf, sehingga memudahkan kelancaran pelaksanan kegiatan
PPL.
2) Guru pamong yang selalu mengarahkan, membimbing, dan membantu
penulis dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
3) Sarana dan Prasarana sekolah yang memadai untuk terjadinya proses
pembelajaran.
4) Persiapan yang mahasiswa PPL lakukan sebelum mengajar, baik fisik
dan mental maupun yang akan diajarkan.
5) Bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing yang selalu
memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup.
6) Keterbukaan fasilitas, seperti perpustakaan untuk memperoleh bahan
ajar
a. Faktor penghambat
Selain beberapa faktor pendukung berjalannya kegiatan PPL, terdapat
beberapa faktor penghambat berjalannya kegiatan PPL tersebut, yaitu:

1) Pandemi Covid-19.
2) Tidak semua peserta didik memiliki alat komunikasi yang memadai.
3) Kurangnya pemahaman guru tentang teknologi komunikasi.
4) Akses layanan internet yang tidak mendukung untuk menjalankan
pembelajaran jarak jauh.

36
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI

A. Identifikasi Masalah
Selama penulis melakukan praktek Lapangan di sekolah SMAN 1 yang
dilaksanakan pada tanggal 07 September sampai 18 November 2020, Masalah
yang dihadapi selama proses pembelajaran yaitu :

1. kurangnya kedisiplinan dan etika belajar yang dimiliki oleh sebagian siswa.
2. kegiatan belajar siswa yang tetap terlambat dalam mengumpulkan tugas.
3. siswa melakukan percakapan dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik
4. minimnya aktifitas beberapa siswa dalam menjalankan proses belajarnya,
tidak adanya perhatian dan motivasi siswa dalam pembelajaran Sejarah
Peminatan, terkadang banyak melakukan tindakan-tindakan yang bukan
pada tempatnya, seperti sering mengobrol, suka minta izin keluar dan
mengerjakan aktivitas lainnya atau sibuk dengan WhatsApp atau Game-
online di HP siswa tersebut.
B. Penyebab Munculnya Masalah
Setiap metode, model, media serta platform pembelajaran yang digunakan
tentu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang menjadikan efektif
atau tidaknya diterapkan pada sistem pembelajaran jarak jauh saat ini. Berbagai
permasalahan yang timbul menjadi penghambat berjalannya pembelajaran jarak
jauh tersebut, adapun penyebab permasalahan ini muncul dari berbagai faktor,
yaitu seperti

1) Faktor siswa
Kurangnya kesadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai
anggota-anggota belajar merupakan faktor utama tidak tercapainya tujuan
pembelajaran dan ketidak efektifan media, model, metode maupun platform yang
digunakan sekolah.Pembiasaan yang baik di sekolah dalam bentuk tata tertip
sekolah yang disetujui dan diterima bersama oleh sekolah dan siswa yang penuh
kesadaran akan membawa siswa menjadi tertib.

37
2) Faktor waktu dan ruang

Dalam pembelajaran diperlukan keinovatifan seorang guru agar


pembelajaran tetap dapat berjalan bahkan tanpa bertatap muka sekalipun.
Namun dikarenakan waktu pembelajaran tatap muka dalam keadaan Covid
masih belum stabil, peserta didik yang terbiasa belajar tatap muka dengan
waktu yang cukup, sebagian kecil masih memiliki minat dan motivasi belajar
yang masih rendah.

3) Faktor fasilitas
Sebagian kecil siswa belum memiliki android sebagai media
pembelajaran dalam pembelajaran, namun tidak melapor kepada sekolah atau
guru mata pelajaran, sehingga mereka tertinggal materi pembelajaran begitu
saja
C. Solusi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka penulis menuliskan
beberapa alternatif solusi sebagai berikut:

1. Memberikan perhatian terhadap siswa dan juga memberikan motivasi


agar mereka menyenangi semua mata pelajaran dengan berbagai tindakan
2. Menerapakan pembelajaran yang menarik dan tidak memberatkan siswa
dengan segala keterbatasan yang ada
3. Lebih tegas terhadap siswa sehingga tidak ada siswa yang mengulur
waktu dalam membuat dan mengumpulkan tugas.
4. memberikan tanda-tanda penilaian sikap kepada siswa, dan diberikan 3x
kesempatan untuk merubah sikapnya menjadi kepribadian yang baik dan
berbudi.
5. Bagi siswa yang tidak memiliki android disarankan untuk mengikuti
pembelajaran di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
seperti memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan.
6. Menyediakan media-media pembelajaran yang menarik, seperti video
pembelajaran yang dapat menimbulkan minat belajar peserta didik.

38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
sebagai sebuah mata kuliah wajib dan sebagai kegiatan ekstrakurikuler terhitung
di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Tadris IPA Fisika dari tanggal 12
Juli – 16Oktober 2021, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Program Pengalaman Lapangan diberikan kepada mahasiswa yang telah


memenuhi semua persyaratan akademik maupun non akademik di
kampusUIN Imam Bonjol Padang.
2. Program Pengalaman Lapangan diberikan kepada mahasiswa dengan
tujuan agar mahasiswa tersebut dapat mengaplikasikan seluruh ilmu
kependidikan serta ilmu keprodian secara langsung di sekolah.
3. Dalam menjalankan tugas selama masa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), penulis merasakan pentingnya komunikasi dan kerja sama dari
semua pihak yang terkait dengan proses PBM seperti Dosen Pembimbing,
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Pamong, serta Mahasiswa
PPL itu sendiri.
4. Program Pengalaman Lapangan (PPL) mengajarkan pentingnya tanggung
jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Di dalam menggambarkan data hasil observasi di atas, mungkin terdapat
kekurangan dan ketidak lengkapan yang ditemukan sebagai tanda kekurangan
yang dirasakan pembaca. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan penulis
menerima kritikan serta saran sebagai bahan perbaikan di masa berikutnya.
Semoga laporan ini mampu menjelaskan berbagai hal yang tidak terjelaskan
secara lisan oleh penulis.
B. Saran
Selama melaksanakan kegiatan observasi di sekolah tempat penulis
melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) maka penulis dapat
menangkap kesan bahwa hubungan antar personil sekolah secara keseluruhan

39
dapat dikatakan harmonis dan terjalin dengan baik. Penulis selaku mahasiswa PPL
mendapatkan bimbingan, arahan dan informasi dengan baik dalam melaksanakan
observasi dan mendapatkan data.

1. Diharapkan kepada guru dan siswa untuk tetap meningkatkan kedisiplinan


dan daya saing saat belajar.
2. Diharapkan kepada guru dan siswa untuk terus aktif dalam segala kegiatan
ekstrakurikuler.
3. Diharapkan kepada seluruh guru dan siswa untuk meningkatkan
kehangatan dan kenyaman saat belajar.
4. Diharapkan adanya kerja sama yang solid antar mahasiswa PPL dengan
guru, mahasiswa PPL dengan teman sesama peserta PPL, dan mahasiwa
PPL dengan siswa.

5. Dalam pencapaian tujuan membentuk siswa yang berkompeten, unggul,


dan berprestasi, ternyata tidak hanya cukup dengan persiapan yang
cermatdari tenaga pendidik dan skill yang tinggi dari peserta didik. Akan
tetapi aspek psikologis, lingkungan, kesehatan fisik dan kesiapan mental
dari peserta didik mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
tujuan yang diharapkan.
6. Penyampaian materi dengan gaya mengajar, metode mengajar, dan
model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
7. Penerapan disiplin, sarana, dan prasarana serta adanya kerjasama dan
kontribusi yang baik akan menetukan kualitas pendidikan yang baik pula
bagi sekolah.

40
REFERENSI

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN IMAM BONJOL PADANG,


2017.Buku Pedoman Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), Padang.

Agung Iskandar, 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi


Guru,Jakarta: BestariBuana Murni.
Asril Zainal, 2007.Micro Teaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman
Lapangan, Jakarta:Raja Grafindo Persada.

E. ZainalNissa. Makalah Metodologi Pembelajaran. Academia.edu

E.Mulyasa. 2013.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 : Perubahan


dan Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan Persoalan Penting dan
Genting. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Imam Abi Abdillah Muhammad Ibnu Ismail, 1981. Shohih Bukhori Juz I (Darul
Fikri Bairut)
Imron Ali, Pembinaan Guru di Indonesia, 1995. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Poerwati, LoeloekEndah.2013.PanduanMemahamiKurikulum 2013. Jakarta: PT
PrestasiPustakarya.

Salinan PDF Kurikulum 2013

Salinan PDF Metodeologi Pembelajaran.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2008.Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS),


Bandung: Bestari Murni.

41

Anda mungkin juga menyukai