Anda di halaman 1dari 38

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 1

2
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 3
Hak Cipta ©2021 pada Universitas Jember

Disklaimer: Buku ini merupakan buku ajar bagi siswa uang dipersiapkan
oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Jember
dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ajar bagi siswa ini
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Universitas
Jember. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
kebutuhan dan peradaban zaman. Masukan dari berbagai kalangan
kepada penulis diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ajar ini.

Katalog Dalam Terbitan

(KDT) Ilmi, Fitri Arifatul. dkk.

Bahasa Indonesia :Teks Puisi” /Ilmi, Fitri Arifatul. dkk. –


Jember: UPT Percetakan & Penerbitan Universitas Jember, 2021.
V, …hlm.: ilus. ;…cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas


X ISBN …………….

1. BUKU AJAR TEKS PUISI


II. I. Ilmi, Fitri Arifatul
III. Marini, Dwi
IV. Falah, Ahmad
V. Mayangsari, Yesi

Penulis : Fitri Arifatul Ilmi, Dwi Marini , Ahmad Falah, Yesi Mayangsari
Penelaah : Dr. Arju Mutiah, M.Pd dan Siswanto, S.Pd., M.A
Penyedia Penerbitan : UPT Percetakan & Penerbitan Universitas Jember

Catatan ke-1. 2021 ISBN

4
1

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 5
Kata pengantar

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan petunjuk, kelancaran, serta hidayah-Nya, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan
buku ajar Bahasa Indonesia tentang Teks Puisi untuk SMA/MA dan SMK/MK kelas X dengan
waktu yang sudah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, atas bantuan serta
arahannya dalampembuatan buku ajar Bahasa Indonesia tentang Teks Puisi sehingga kami dapat
menyelesaikan dan mempersembahkan untuk peserta didik SMA/MA dan SMK/MK kelas X.
Dan tidak lupa juga kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Penulisan Buku Ajar,yaitu ibu Dr. Arju Muti’ah M.Pd. dan bapak Siswanto S, Pd.
M.Pd. yang telah memberikan bimbingan, arahan, ilmunya, beserta kesabarannya dalam
penyusunan atau tata cara menulis buku ajar yang baik danbenar.

Buku ajar ini disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku di dunia pendidikan Indonesia,
yakni Kurikulum 2013/K-13. Di dalam buku ajar Bahasa Indonesia tentang Teks Puisi ini
membahas tentang komponen penting dalam puisi, unsur pembangun puisi, cara menulis dan
mendemonstrasikan puisi sesuaidengan KD 3.16, KD 4.16, KD 3.17, dan KD 4.17.
Buku ajar ini disajikan dengan tampilan yang menarik serta dilengkapi dengan beberapa
contoh teks puisiyang dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap buku ini. Selain itu, di
dalam buku ajar ini juga dilengkapi dengan lembar latihan . Hal ini dilakukan agar guru dapat
memaksimalkan kegiatan dan latihan-latihan selama proses pembelajaran berlangsung.
Semoga apa yang disampaikan dalam buku ajar ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Penulis menyadari betul bahwa buku ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan masukanuntuk perbaikan yang mengarah pada kesempurnaan buku ajar ini.
Kritik dan saran yang membangun darisemua pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang.

Tim penulis

6
2

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 7
Pendahuluan

Buku ajar Bahasa Indonesia ini membahas tentang Teks Puisi yang ditujukan kepada
peserta didik SMA/MA dan SMK/MK kelas X. Buku ajar ini disusun berdasarkan kurikulum
yang berlaku di dunia pendidikan Indonesia, yakni Kurikulum 2013/K-13. Teks puisi merupakan
sebuah karya sastra atau karangan, di mana penyair/penulis menuangkan gagasan/pikiran
danperasaannya.

Buku ajar Bahasa Indonesia Teks Puisi ini membahas Bab VIII Mendalami Puisi yang
meliputi :

 mengidentifikasi komponen penting dalam puisi, seperti menemukan data dan


informasi tentang teks puisi, yang meliputi tema, makna, amanat, suasana dan
menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang tema, isi, makna, dan
suasana dalam puisi;

 mendemonstrasikan puisi, seperti membacakan puisi dengan memperhatikan


keselarasan isi, puisi, serta intonasi, memusikalisasikan puisi dengan
memperhatikan keselarasan isi puisi, lagu, dan musik, dan mendramatisasikan
puisi degan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi;

 menganalisis unsur pembangun puisi, seperti menunjukkan mana baris yang


termasuk ke dalam unsur-unsur pembangun puisi yang meliputi, diksi, imaji, kata
konkret, rima/irama pada suatu karya puisi baik yang dibacakan maupun
diperdengarkan, menjelaskan unsur-unsur pembangun puisi pada suatu karya puisi
baik yang dibacakan maupun diperdengarkan, dan mempresentasikan hasil
pekerjaannya dalam menganalisis unsur-unsur pembangun puisi dengan
menggunakan bahasanya sendiri baik secara individu maupun kelompok;

 menulis puisi, seperti menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangun


puisi, menganalisis puisi yang ditulis berdasarkan unsur pembangun puisi, dan
merevisi puisi yang telah dibuat;
Tujuan dari buku ajar ini adalah peserta didik dapat mengikuti tahap-tahap proses belajar
mengajar bahasa Indonesia tentang Teks Puisi yang baik dan benar sesuai panduan buku ajar
yang disajikan. Selain itu, diharapkan juga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan mengenai teks puisi.

8
3

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 9
44Petunjuk Penggunaan Buku

Halaman pembuka bab


menjadi pembuka
sebelum memasuki
materi pelajaran.
Halaman pembuka bab
berisi judul bab, dan
kompetensi dasar yang
terdapat dalam materi
yang akan dipelajari.

Pada awal bab berisi pendahuluan


berisi penjelasan singkat mengenai
teks puisi. Kemudian dilanjutkan
dengan Kegiatan 1 berisi tentang
materi sesuai indikator yang telah
ditentukan. Dalam sub bab ini
berisi tentang penjelasan mengenai
materi yang akan dipelajari

10
Dalam setiap sub bab juga disertai teks puisi yang sesuai dengan tema dalam buku
ajar. Dengan menyertakan sebuah teks puisi bertujuan untuk menunjang
pemahaman siswa mengenai teks puisi.

Setiap akhir sub bab, terdapat penugasan kepada siswa, berupa tugas individu atau
kelompok, sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Penugasan diberikan untuk mengukur dan menilai pemahaman siswa terhadap materi
yang sudah dipelajari

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 11
Daftar Isi

Pendahuluan................................................................................................................................3
Petunjuk Sajian Buku..................................................................................................................4
Peta Konsep........................................................................................................................ 6
BAB 1 : Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi.......................................................8
KOMPETENSI DASAR..............................................................................................................7
Pengantar.....................................................................................................................................8
Menentukan Suasana dalam Puisi................................................................................................9
Menentukan Suasana dalam Puisi................................................................................................9
Tugas..........................................................................................................................................10
IBU.............................................................................................................................................10
BAB 2 : Mendemonstrasikan Puisi............................................................................................12
KOMPETENSI DASAR............................................................................................................11
Kegiatan I.................................................................................................................................. 12

12
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 13
Peta Konsep

Menentukan suasana dalam puisi


Mengidentifikasi
komponen penting
Menentukan tema dalam puisi
dalam puisi

Menentukan makna dalam puisi

Mendramatisasikan puisi dengan


memerhatikan vokal, ekspresi,
Mendemonstrasi- dan intonasi

Mendalami kan puisi


Membacakan puisi dengan
Puisi memerhatikan vokal, ekspresi, dan
intonasi

Menjelaskan pengertian unsur-unsur


pembangun puisi

Menganalisis
unsur Menganalisis unsur-unsur pembangun
pembangun puisi puisi

Mempresentasikan hasil analisis unsur


pembangun puisi yang telah dibaca

Menulis puisi dengan memerhatikan


unsur pembangunnya

Menulis puisi
Menganalisis puisi yang ditulis
berdasarkan unsur pembangunnya

Merevisi puisi yang telah ditulis

14
Bab
1 Mengidentifikasi Komponen Penting Dalam Puisi

Sumber: https://obatrindu.com/cara-membaca-puisi-yang-baik-dan-benar/?share=google-plus-
1&nb=1
Gambar 1.1 Seorang siswi sedang membaca puisi

KOMPETENSI DASAR
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa
puisi yang terkandungdalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.

Indikator 1 Menentukan suasana, tema, dan makna dalam puisi yang


terdapat dalam sebuah antologi puisi.

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 15
8

Pengantar

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan
dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Ragam sastra yang terikat oleh unsur-
unsurnya, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi juga dapat dikatakan sebagai
ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan,
kesan pancaindra, dan perasaan. Puisi adalah ungkapan yang memperhitungkan aspek-aspek
bunyi di dalamnya, serta berupa pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair
dari kehidupan individu dan sosialnya. Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga
dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.

Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian
kata-kata yang dibuat oleh seseorang, ketika tidak ada makna atau pesan yang disampaikan di
dalamnya maka tidak akan berkesan bagi pembaca. Pada pembelajaran kali ini siswa diajak
memahami hal-hal penting terkait pesan yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan
dengan suasana, tema, makna, dan amanat dalam puisi.

KEGIATAN I Menentukan Suasana di dalam Puisi

Setelah kita membaca sebuah puisi, seringkali perasaan kita menjadi terpengaruh oleh
isi dari puisinya. Kadangkala kita menjadi marah, sedih, gembira bahkan bersemangat. Puisi
yang baik akan senantiasa meninggalkan kesan mendalam bagi perasaan sang pembaca.
Misalnya, ketika kita membaca sebuah puisi cinta yang membuat hatimu menjadi berbunga-
bunga atau puisi tentang kritik sosial yang membuat perasaan kemanusiaanmu menjadi
tersentuh.
Itulah yang dinamakan sebagai suasana dalam puisi, yaitu keadaan jiwa pembaca
setelah membaca puisi tersebut. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa suasana merupakan
akibat psikologis yang muncul dari puisi itu terhadap pembaca. Suasana merupakan keadaan
jiwa pembaca setelah membaca puisi itu.

16
Berikut contoh analisis suasana dalam puisi.

Petani
Petani
(Oleh
(Oleh : Iis: Sugiarti)
Iis Sugiarti)

Aku menyemai benih padi dengan cinta


Aku sirami dengan airmata
Sesampai waktu telah merundukkan bijinya, yang memberi isyarat musim
pada senja untuk berdoa
Aku petik dengan ani-ani yang diasah dzikir, lalu mengupasnya
Hingga warna mutiaranya menggairahkan senyum bagi burung-burung
Aku tanahku
Hidup menyemai benih padi dengan cinta
Aku doaku
Hidup sirami jadi
dengan
padiairmata
Dari tanah Poyang telah merundukkan bijinya, yang memberi isyarat musim
Sesampai waktu
pada senja untuk berdoa
Akuselalu
Yang petik tumbuh
dengan ani-ani yang leluhurku
pada mimpi diasah dzikir, lalu mengupasnya
Hingga warna mutiaranya menggairahkan senyum bagi burung-burung
Kini,
Hidup tanahku
Sawahku telah menjadi gedung-gedung
Hidup
Yang doaku jadi
pondasinya padi butiran airmata
dipenuhi 
Dari tanah Poyang
Hingga aku harus mati di lumbung padi
Yang pasar
Karena selaluditumpuk
tumbuh pada
padimimpi leluhurku
dari luar negeri
Kini,
Aku, petani akan tetap menanam padi
DiSawahku
jalan rayatelah menjadi gedung-gedung
Di mall pondasinya dipenuhi  butiran airmata
Yang
DiHingga aku harus mati di lumbung padi
istana presiden
Karena pasar
Di gedung-gedung ditumpuk padi dari luar negeri
bertingkat
Aku, petani akan tetap menanam
Dan semua yang berada dalam mimpiku padi
Di jalan
Yang raya kutemukan lagi di surga
mungkin
Di mall

Sumber: https://irfes.blogspot.com/2019/03/analisis-karya-sastra-puisi-petani.html?m=1

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 17
Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana sedih dan haru karena di Indonesia
sekarang ini para petani sudah mulai kehilangan lahan pertanian karena semakin meningkatnya
pembagunan infrastruktur seperti pembangunan gedung-gedung dan perumahan yang saat ini
sedang meningkat dan menggunakan lahan persawahan sebagai tempat untuk mendirikan
bangunan-bangunan tersebut.

Tugas I
Petunjuk:
1. Tunj
uklah salah satu temanmu yang jago membaca puisi. Mintalah mereka membaca penggalan
puisi Sajak Petani II karya D. Rodiyanto ini.
2. Cari
dan catatlah larik-larik yang membuat perasaannya tersentuh.
3. Maju
kedepan kelas dan jelaskan suasana apa yang kamu rasakan setelah mendengar puisi tersebut!
4. Untu
k mempermudah mengerjakan tugas ini, kamu bisa membaca sendiri puisi tersebut secara
berulang.

SAJAK PETANI II
(Oleh : Rodiyanto)

Malam ini kutandu waktu ke peraduan mega


Berkafan angin, keranda senja
Sesaat kepergianmu; berpulang menuruti kuasa maut
Meninggalkan keluarga di paruh kecut
Dari belakang, satu persatu pelayat sibuk berdeklamasi

Berucap zikir, tahmid dan takbir kemanusiaan


Semacam badai
:lautan bertubi dari setangkai kehidupan petani
ya, petaniku terkasih
tenangkanlah diri
beradu dalam alam zabani
lupakanlah urusan duniawi
anak cucu dan bini takkan lupa
kembalimu sebab siapa (?)

Aku bahkan lupa ini lantunan keberapa


Semilir yang tak sudi menjadi saksi
Memaksa kuberhitung dalam deret tasbih
Mengepalai caping yang tertinggal sore tadi,
Adakah kau biarkan benih padi tumbuh sendiri menjemput mati
Ladang kering, irigari tak mengalir
Sebab tak ada yang sudi bertamu
18 Air pun malu
Ah, petaniku!
Sumber: https://lpmarena.com/2017/09/14/puisi-puisi-rodiyanto-sajak-petani/

KEGIATAN II Menemukan Tema Puisi

Tema adalah ide dasar yang menjadi dasar dalam sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema
puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan seorang penyair kepada
pembaca dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung memiliki
makna konotatif, namun salah satu tema puisi dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata
kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan menjadi penentu penyair dalam memilih kata-kata
yang akan digunakan dalam puisinya. Dalam puisi Sajak Petani II karya Rodiyanto di atas
tema puisinya adalah tentang petani. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena adanya
kalimat “Ah, petaniku!”.

Tugas II
Petunjuk :
1. Bacalah puisi dibawah ini

2. Tentukan tema pada puisi tersebut disertai dengan alasannya


Ayunan Cangkul
(Oleh : HR. Bandaharo)
kami ini sudah mati, pak
kami mati oleh peluru-peluru yang kami biayai;
kami mati mempertahankan ayunan cangkul
mana ada ayunan cangkul tanpa tanah;
kami pun mati mempertahankan tanah

dermo, termo di tanjungmorawa


kartosemtomo di binjai
di mana saja di seluruh tanahair
di mana saja di seluruh dunia
di mana kerja belum dibebaskan;

kami lahir bersama ayunan cangkul


kami bongkak karena ayunan cangkul
kami keluarmasuk penjara
kami diusir, tanaman kami ditraktor
kami dipindahkan ke tanah gersang
kami ditempatkan di rawa-rawa

di andarase, di tanjungmarahe, di sibongkok,


di sijanggang; di sijanggang,
di mana saja di seluruh tanahair
di mana saja di seluruh dunia
di mana saja kerja belum dibebaskan;
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 19
Sumber: https://www.google.com/amp/s/boemimahardika.wordpress.com/2016/09/24/puisi-petani-tanah-dan-
sumber-kehidupan/amp/

Siswa diminta untuk mengemukakan jawabannya pada tabel di bawah ini terhadap puisi di atas
dengan menggunakan kalimat atau paragraf yang baik dan benar.

No Judul Puisi Tema Alasan


.

Kegiatan III Menemukan Makna Puisi

Siswa diajak mendiskusikan maksud yang ingin disampaikan oleh Iis Sugiarti dalam puisi
“Petani”. Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud makna. Tentu saja,
pesan itu boleh lebih dari satu.
Berikut adalah contoh analisis makna dalam puisi “Petani”.

No. Makna Lirik puisi


1. Iis Sugiarti menggambarkan Sawahku telah menjadi gedung-gedung
permasalahan sosial yang sedang
terjadi di negara Indonesia yang
mana pada saat ini para petani sudah
mulai kehilangan lahan pertanian
karena semakin meningkatnya
pembagunan infrastruktur seperti
pembangunan gedung-gedung dan
perumahan yang saat ini sedang
meningkat dan menggunakan lahan
persawahan sebagai tempat untuk
mendirikan bangunan-bangunan
tersebut.

2. Kurangnya lahan pertanian yang Hingga aku harus mati di lumbung padi
tersedia bagi para petani di Indonesia Karena pasar ditumpuk padi dari luar
pada akhirnya akan mengakibatkan negeri
menurunnya produktivitas bahan
pangan yang dihasilkan oleh petani
Indonesia sehingga negara Indonesia
yang notabene adalah negara agraris
tidak mampu lagi untuk memenuhi

20
kebutuhan pangannya sendiri
sehingga kini bahan pangan yang
tersedia adalah hasil impor dari
negara lain. 

Tugas
Petunjuk :
1. Bacalah kembali puisi “Sajak Petani II” dan “Ayunan Cangkul”
2. Temukan makna (pesan) pada dua puisi tersebut
3. Sertakan lirik puisi yang mendukung jawaban kalian
4. Kerjakan dibuku tugas
5. Contoh jawaban seperti tabel analisis makna diatas

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 21
Bab
2 Mendemonstrasikan Puisi

Sumber https://docplayer.info/99395455-Bahasa-indonesia-sma-ma-smk-mak.html
Gambar 2.1 Seseorang mendemonstrasikan puisi

KOMPETENSI DASAR
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau mendramatisasikan)
satupuisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo)

Indikator pembelajaran
Membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
Mendramatisasikan sebuah puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi

22
Puisi merupakan jenis karya sastra yang mengandung nilai estetika dan pesan yang
biasanya merupakan ungkapan perasaan dari penulis. Setelah kita mempelajari tentang
komponen- komponen dalam puisi, yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kita sudah
dapat menentukan suasana, tema dan makna dalam sebuah puisi

Bab ini akan membahas tentang “Mendemonstrasikan puisi”. Pernahkan kalian melihat
sebuah pertunjukan pembacaan puisi atau dramatisasi puisi? Ketika melihat atau mendengarkan
pembacaan puisi, dramatisasi puisi dan demonstrasi puisi yang bagus, tentunya kalian dapat
merasakan suasana atau perasaan yang ada dalam puisi tersebut. Hal ini karena seorang pembaca
puisi yang baik memperhatikan unsur-unsur penting dalam pembacaan sebuah puisi

Pada bagian ini kita akan belajar untuk mendemonstrasikan sebuah puisi dengan
memperhatikan unsur vokal, ekspresi dan instonasi yang baik

Kegiatan I Membaca Puisi

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika sedang membacakan puisi agar
suasana dan pesan dalam puisi dapat tersampaikan kepada pendengar. Selain itu, membacakan
puisi sesuai dengan unsur-unsur penting dalam puisi, dapat menambah nilai estetika dari puisi
tersebut, dan membuat pendengar menikmati puisi yang dibacakan. Berikut beberapa unsur
penting yang perlu diperhatikan dalam pembacaan sebuah puisi.

 Vokal

Suara yang dihasilkan dalam pembacaan pusi harus jelas dan benar. Salah satu unsur
dalam vokal adalah artikulasi (kejelasan pengucapan). Artikulasi dalam membacakan puisi
sangat penting. Bunyi vokal seperti /a/,/i/,/u/,/e/,/o/ harus terdengar jelas. Demikian pula dengan
bunyi- bunyi konsonan dan diftong juga harus diucapkan dengan jelas

 Ekspresi

Ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan dengan menunjukkan mimik atau
raut muka untuk mengungkapkan maksud, gagasan dan perasaan. Ekspresi atau perrubahan
mimic wajah harus diperhatikan dalam puisi sesuai dengan isi dan suasana dari puisi yang
dibacakan. Ketika membacakan sebuah puisi yang memiliki suasana sedih, maka pembaca puisi
harus menunjukkan ekspresi wajah yang sedih.

 Intonasi

Intonasi adalah ketepatan penyajian dalam menentukan keras atau lemahnya pengucapak
suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang
dianggap penting) dan tekanan tempo (cepat atau lambat pengucapan kata).

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 23
Anak-Anak Petani
Lukman Hakim AG
dan
:akulah anak-anak petani itu. anak yang terlahir di antara damai
dua musim gigil dan memungil.
akulah yang terlahir bertulang dari batang tembakau,
batang kelapa, batang siwalan, batangbatang dari segala
batang pepohon, juga buahbatang ayah-ibunda.
adalah batangbatang tanpa cabang dalamdalam.
akulah yang bertelinga dedaun. daun pinang, daun
pisang, daun kacobung, daun kesambi, daun peape.
daundaun rindu terkulum.
akulah anak petani itu yang lahir dengan darah muara ke
danau tempat para sapi memandikan diri setelah seharian
membongkar tanah di ladang.
airmataku, air mata kemarau. ludahku, ludah yang keluar dari
setetes cungkitan pucit bungkaleng. keringatku, keringat
tembaga air duapuluhlima, air terakhir yang akan mengkristal
Sumber: https://goodminds.id/puisi-chairil-anwar/
garam.
akulah anak-anak petani itu. anak yang lahir melanglang ke
penjuru arah dengan sayap dalkuk yang pergi pagipagi dan
hinggap sare nanti

Sumber : Buku “Antologi Puisi Agraria Indonesia”

Setelah membaca contoh puisi tersebut. Selanjutnya kita akan belajar mengenai langkah-langkah
dalam membacakan puisi dengan baik. Dalam membacakan puisi, kita dapat menggunakan
beberapa teknik untuk memudahkan pembacaan puisi. Berikut beberapa teknik tersebut.

1. Membaca puisi dalam hati secara berulang-ulang


2. Memberikan ciri pada bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan tanda (/)
dan jeda panjang dengan tanda (//)
3. Memahami suasana, tema, serta makna puisi
4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk menentukan ekspresi dalam
pembacaan puisi

Tugas
1. Bacakan puisi berjudul “anak-anak petani” karya Lukman Hakim AG di atas!
2. Pahamilah suasana, tema, dan makna dari puisi tersebut!
3. Secara bergantian, setiap siswa membacakan puisi tersebut di depan kelas!
4. Pada saat membacakan puisi. Siswa yang lain menyimak dan memberikan penilaian
mengenai unsur vokal, ekspresi dan intonasi dari pembacaan puisi tersebut
24
Setelah semua siswa sudah membacakan puisi. Selanjutnya masing-masing siswa mengumpulkan hasil penilaian
masing-masing atas pembacaan puisi tersebut. Berikut tabel penilaian dari pembacaan puisi yang sudah dilakukan

Nomer Nama Nilai Jumlah


vokal ekspresi intonasi

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan : Rentang Nilai


50-60 :
kurang
bagus61-70 :
cukup bagus
71-80 :bagus
81-90 :sangat bagus

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 25
Bab 3
Menganalisis Unsur Pembangun Puisi

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=sKv3kR4DGhk

KOMPETENSI DASAR
K.D 3.17 Menganalisis Unsur Pembangun Puisi

Indikator :
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian unsur-unsur pembangun puisi.
Peserta didik mampu menganalisis unsur-unsur pembangun puisi pada suatu
karya puisi yang telah dibaca.

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pekerjaannya dalam menganalisis


unsur pembangun puisi pada suatu karya puisi yang telah dibaca dengan
menggunakan bahasanya sendiri.

26
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 27
Teman-teman pasti tahu puisi itu apa dan kalian pasti pernah menjumpai puisi yang indah.
Tapi, teman-teman tahu tidak? Dalam membuat sebuah karya puisi yang baik dan indah. Seorang
penyair atau penulis harus memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi. Unsur pembangun puisi
merupakan faktor yang paling penting untuk membentuk sebuah puisi yang baik dan benar. Pada
Bab ini, teman-teman akan mempelajari menganalisis unsur pembangun puisi pada suatu karya
puisi. Perlu kalian ketahui, bahwa terdapat dua unsur pembangun puisi, yakni unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik. Apa sih unsur intrinsik dan ekstrinsik itu? Yuk simak materi berikut dengan
cermat dan teliti!

Mengenal Unsur - Unsur Pembangun Puisi


Kegiatan 1

A. Unsur Intrinsik Puisi


Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi) tersebut. Di mana
dalam unsur intrinsik puisi ini terbagi menjadi dua struktur, yakni struktur batin dan struktur fisik.
1. Fisik
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat tampak dalam bentuk susunan
kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri dari :
 Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam
bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan
dalam bentuk yang menyerupai apel, zig zag, ataupun model lainnya.
 Diksi, yaitu pemilihan kata yang paling tepat untuk menyampaikan suatu maksud.
Pemilihan kata yang tepat bertujuan untuk memberikan kesan serta pesan agar mudah
diterima oleh pembaca.
 Rima/Ritme, rima atau persajakan merupakan bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf
atau kata-kata dalam larik dan bait. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau
baris, namun dapat juga dijumpai berada di antara tiap kata dalam baris, sedangkan
irama/ritme merupakan pergantian tinggi, rendah, panjang, pendek, maupun keras lembut
bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh adaya perulangan bunyi secara berturut-turut dan
bervariasi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga
dijumpai berada di antara tiap kata dalam baris.

28
 Imaji, yaitu berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin
disampaikan oleh penyair. Imaji dapat menggugah rasa imajinasi pembaca melalui
penginderaan, seperti imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil.
 Kata Konkret, kata konkret merupakan keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu
secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, pemilihan kata-kata yang tepat oleh
penyair membuat para pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa maupun
keadaan yang digambarkan oleh penyair.
 Gaya Bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat
konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya
bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri,
yang paling mudah dilihat melalui macam-macam majas, seperti majas personifikasi, majas
metafora, majas eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi,
gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang
pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.

2. Struktur Batin
Struktur batin merupakan unsur pembangun puisi yang tidak tampak secara langsung
pada penulisan puisi. Struktur batin puisi terdiri dari :
 Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi.
 Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial
dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan
psikologis, dan pengetahuan.
 Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan
tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan
masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh
dan rendah pembaca, dll.
 Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau
pendengar.

20

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 29
B. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur intrinsik adalah unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi)
tersebut.

 Unsur Biografi, unsur biografi adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup
berpengaruh dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari
keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para pembacanya,
yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan dalam sebuah puisi.
 Unsur Sosial, unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi
itu dibuat. Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu
kondisi masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut marut,
sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran
terhadap masyarakat.
 Unsur Nilai, unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan
pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial, budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai
yang terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat memengaruhi baik
atau tidaknya puisi.

Tugas 1

Setelah teman-teman memahami unsur-unsur pembangun puisi di atas. Coba kerjakan


secara individu soal yang ada di bawah ini. Teman-teman diharapkan cermat dan teliti!

1. Unsur puisi terdiri dari dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Jelaskan
pengertian unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik pada puisi!
2. Menurut saudara, tipografi, imaji, ritma/ritme, kata konkret, dan gaya bahasa termasuk
ke dalam unsur puisi yang mana? Coba jelaskan juga kelima unsur tersebut menurut
pemahaman saudara!
3. Struktur batin puisi merupakan unsur pembangun puisi yang tidak tampak secara
langsung dalam penulisan sebuah puisi. Jelaskan pengertian tema, rasa, nada, dan amanat!
4. Jelaskan pengertian unsur biografi, nilai, dan sosial menurut pemahaman saudara!

30
Tugas 2
Perhatikan Puisi di bawah ini!

Petunjuk tugas :
1. Bacalah puisi di atas yang berjudul “Mereka yang Dilupakan” karya Abu Al-wafa
dengan baik!
2. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota!
3. Kerjakan tugas analisis di kertas HVS yang sudah disediakan oleh guru!
4. Analisislah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik pada puisi di atas
yang berjudul “Mereka yang Dilupakan” karya Abu Al-wafa!
5. Untuk mempermudah mengerjakan tugas analisis ini, bisa membaca
sendiri puisi tersebut secara berulang.
6 . B e r d i s k u s i l a h degan baik dengan anggota kelompok dan perhatikan
waktu yang sudah ditentukan!

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 31
Tugas 3
22
Pada tugas 3 ini, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil
pekerjaannya dalam menganalisis unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik pada puisi yang berjudul “Mereka yang Dilupakan”
karya Abu Al-wafa. Dalam mempresentasikan hasil
pekerjaannya, setiap anggota kelompok harus dapat memahami
dan menguasai hasil pekerjaannya dengan menggunakan
bahasanya sendiri, sedangkan untuk kelompok lain, diharapkan
memperhatikan dengan baik agar di akhir presentasi dapat
memberikan komentar maupun tanggapan kepada kelompok
yang sedang presentasi.

32
Bab 4
Menulis Puisi

 Ind 1 Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan.


 Ind 2 Menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 33
Kegiatan 1
Menulis Puisi Sebagai Alat Untuk Mengungkapkan Perasaan
Pada bab sebelumnya kita telah belajar mengenai unsur-unsur pembangun dari sebuah
puisi, dari unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Selanjutnya pada bab ini kita akan belajar
untuk menulis sebuah puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangunnya. Sebelum
menulis puisi, seorang penulis perlu menentukan ide atau tema dari puisi yang akan ditulis

Salah satu yang menjadi sumber ide seorang penulis untuk menulis puisi yang paling
mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan segala
sesuatu yang pernah dialami, dibaca, didengar, dirasakan, dan dilihat. Misalnya, ketika
muncul sebuah ide atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dengan tuhan,
maka puisinya akan bertema tentang ketuhanan. Begitu juga ketika sebuah ide atau gagasan
yang muncul berkaitan dengan tumbuhan, puisinya akan bertema pertanian.

Berikut merupakan contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi


penyairnya.
Matinya Seorang Petani
(Oleh : Agam Wispi)

depan kantor tuan bupati ingatannya ke jaman-muda ala, wanita berani jalan telanjang
tersungkur seorang petani dan anaknya yang jadi tentara di sicanggang, di sicanggang
karena tanah —ah, siapa kasi makan mereka? di mana cangkul dan padi
karena tanah — dimusnahkan
isteriku, siangi padi
dalam kantor barisan tani biar mengamuk pada tangkainya mereka yang berumah penjara
silapar marah kasihi mereka bayi di gendongan
karena darah kasihi mereka juga tahu arti siksa
karena darah kawankawan kita
suram mereka berkata
tanah dan darah padam yang berkuasa
memutar sejarah dan hitam tapi merampas rakyatnya
dari sini nyala api seperti malam mesti turun tahta
dari sini damai abadi sebelum dipaksa
mereka berkata
dia jatuh yang berkuasa jika datang traktor
rubuh tapi membunuh rakyatnya bikin gubuk hancur
satu peluru mesti turun tahta tiap pintu kita gedor
dalam kepala kita gedor
padi bunting bertahan
ingatannya melayang dalam angin
didakap siksa suara loliok* disayup gubuk
tapi siksa cuma menghirup hidup https://www.google.co.id/amp/s/b
dapat bangkainya padi bunting oemimahardika.wordpress.com/20
menari dengan angin 16/09/24/puisi-petani-tanah-dan-
sumber-kehidupan/amp/

34
Pada puisi di atas, penyair ingin berbagi pengalamannya dengan pembaca. Pada saat
ia melihat seorang petani yang berjuang demi hasil panennya, namun seseorang yang
dianggap berkuasa justru merampas hasil panen para petani tersebut. Apabila dicermati pada
proses kreatifnya, puisi tersebut termasuk ke dalam puisi yang ekspresionis.

Tugas

Buatlah sebuah puisi bebas yang berisi ungkapan perasaan terhadap sesuatu.
Misalnya, rasa syukur, rasa optimis menggapai masa depan, kebahagiaan menjadi keluarga
besar dengan teman-teman sekelas, kebahagiaan dengan sahabat, dan sebagainya.

Kegiatan 2

Menulis Puisi Berdasarkan Berita Yang Dibaca Dan Didengar

Dalam sebuah puisi, selain mengungkapkan apa yang dirasakan oleh penulis. Terdapat
juga puisi yang menyampaikan atau menceritakan tentang fakta, kejadian sehari-hari, atau
sebuah fenomena. Dalam puisi yang berdasarkan fenomena, fakta, atau kejadian sehari-hari
lebih menonjolkan mengenai hal-hal yang terjadi dari kenyataan tersebut. Untuk lebih
memahami tentang puisi yang ditulis berdasarkan peristiwa nyata. Bacalah contoh puisi
berikut.

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 35
Tanah Air Tergusur
Oleh : Tora Kundera
Pada hamparan sawah dan ladang
Maafkan kami berubah jadi ilalang
Tanah kini milik cukong negeri seberang
Petani tergusur kerja hingga taiwan
Tak lagi padi ditanam cukong
Tak lagi jagung diseling singkong
Tanah menjadi gudang beralas beton
Gudang isinya beras impor berton-ton
Desa disulap jadi pasar barang selundupan
Lumbung dirombak minimarket kelontongan
Jajanan sekolah dasar semua made in taipan
Pemuda pemudi terkurung dikotak karaokean
Suatu ketika dikala senja
Terdengar satir korban penggusuran
:
"Kami rakyat indonesia
Bertanah air satu, tanah dan air yang tergusur
Kami rakyat indonesia
Berbangsa satu, bangsa yang diam saudaranya digusur
Kami rakyat indonesia
Berbahasa satu, bahasa yang bungkam terhadap penggusuran"
Penguasa dan cukong panen madu
Terus menghisap manis sampai habis
Hingga nyiur tak lagi melambai
Dan pulau kelapa tak lagi merayu

Sumber : dikutip dari https://id.klipingsastra.com/2017/01/tanah-air-tergusur.html


Puisi tersebut berisi kritikan dari penulis tentang keadaan yang ada di Negara ini.
Tentang penggusuran tanah untuk kepentingan bisnis, hilangnya sawah yang digantikan
dengan pembangunan pabrik-pabrik. Puisi tersebut ditulis berdasarkan kejadian-kejadian
nyata, fenomena, dan fakta yang bisa ditemukan dalam berita pada media cetak ataupun
digital. Selanjutnya kita akan belajar untuk menulis sebuah puisi berdasarkan kejadian nyata
yang kita peroleh dari berita pada media cetak atau digital.

36
Tugas 1
Petunjuk
1. Carilah sebuah berita dengan membaca Koran (cetak/digital), mendengarkan radio,
atau menonton televisi
2. Temukan peristiwa yang menarik dari berita tersebut
3. Tulislah sebuah puisi berdasarkan kejadian dalam berita yang kalian dapat, dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun puisinya.
4. Tugas dikerjakan secara individu

SMA/MA/SMK/MAK Kelas X 37
38

Anda mungkin juga menyukai